Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MAKHLUK GHAIB DAN MALAIKAT

Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti


Perkuliahan Aqidah Akhlak
sDosen Pengampu :
Drs. kusdani M.pd.i

Disusun Oleh:

Cindy Alia Tasya


Nim (12210322309)

Kuntum maysa
Nim (12210321866)

Nurhalimah
Nim (12210322413)

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)


SULTAN SYARIF KASIM
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahnya serta kekuatan iman, islam, dan juga ihsan kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MAKHLUK GHAIB DAN
MALAIKAT”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada banyak kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
kami ini.

Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis supaya
diterima oleh Allah SWT sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................4

C. TUJUAN...........................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................................4

A. MAKHLUK GAIB............................................................................................................................4

B. MALAIKAT.......................................................................................................................................7

BAB III PENUTUP........................................................................................................................................12

A. KESIMPULAN...............................................................................................................................12

B. SARAN...........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Allah SWT tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi allah juga
menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk gaib. Kehidupan manusia tidak
terpisahkan dari kehidupan makhluk - makhluk ghaib yang tak kasat mata.
Mengetahui tentang makhluk ghaib pun menjadi begitu penting, agar manusia dapat
betul- betul merasakan kebesaran Allah dan merasa dirinya sangat kecil diantara
makhluk Allah yang lainnya. Sebagian kehidupan makhluk ghaib juga berdampingan
dengan kehidupan manusia, sehingga diperlukan pengetahuan agar manusia tidak
menggangu mereka dan sebaliknya. Ada juga sebagian makhluk ghaib yang
pekerjaannya menyesatkan manusia agar tersesat dan meninggalkan jalan Allah yang
lurus, dan manusia pun diperintahkan agar menghindari rayuan mereka. Maka, salah
satu cara menghindari godaan kesesatan mereka adalah mengenal sifat-sifat mereka,
asal-usul, dan hikmah diciptakannya mereka.

Namun tidak semua makhluk ghaib diciptakan untuk menyesatkan manusia. Allah
juga menciptakan makhluk ghaib yang berbuat baik dan selalu taat kepada-Nya. Oleh
karena itulah, sudah sepatutnya kita mempelajari sebagian tentang mereka.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu makhluk ghaib?
2. Siapakah malaikat itu?

C. TUJUAN
Adapun tujuan saya dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk
memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar saya khususnya dan semua mahasiswa
pada umumnya mampu menambah ilmu atau wawasan tentang makhluk gaib dan
malaikat, diantaranya yaitu :
1. Untuk mengetahui apa saja makhluk-makhluk ghaib
2. Untuk mengetahui siapa malaikat
BAB II PEMBAHASAN

A. MAKHLUK GAIB

Semua makhluk yang diciptakan Allah SWT dibagi menjadi dua macam, yaitu makhluk
ghaib dan makhluk nyata (as-syahadah). Perbedaannya adalah bisa dan tidak bisanya
dijangkau oleh salah satu indera manusia. Al ghaib adalah segala sesuatu yang tidak bisa
dijangkau oleh panca indra manusia. Sedangkan as-Syahadah adalah segala sesuatu yang bisa
dijangkau oleh pancaindera manusia.

Al-ghaib bersifat mutlak, artinya segala sesuatu yang tidak terjangkau oleh panca indera
siapapun dan kapanpun. Sebab secara harfiah ada hal-hal yang ghaib bagi orang tertentu tapi
tidak ghaib bagi orang lain atau ghaib pada masa tertentu dan tidak ghaib pada masa lain.
Ghaib seperti ini disebut al-ghaib an-nisbi.

Menurut Syaikh Ali Thanthawi, alam gaib itu bermacam-macam :

1. Kegaiban yang tidak kita ketahui, namun diketahui oleh manusia yang lain selain kita.
Misalnya, kisah nabi Yusuf yang dinamakan oleh Allah sebagai sesuatu yang gaib. Sebab
nabi Muhammad saw dan kaumnya tidak mengetahui kisah tersebut dengan indra mereka,
tidak melihat serta tidak pula mendengarnya. Berbeda dengan anak-anak Ya’qub (Bani
israil), yaitu Yusuf dan saudara-saudaranya, mereka mengetahuinya dan mengalaminya,
karena kisah itu adalah peristiwa hidup mereka.

2. Kegaiban yang tidak diketahui oleh manusia, meskipun ada kemungkinan secara akal
mereka dapat mengetahuinya sekiranya Allah menegemukakan waktu penciptaan mereka.
Seperti misalnya, peristiwa - peristiwa yang pernah terjadi dibumi  sebelum mereka dan
berita-berita mengenai mahluk-mahluk yang pernah menghuninya., meski secara riil mereka
tidak mengetahuinya. Juga mengenai berita-berita penciptaan “ bapak manusia ” Adam dan
permulaan kehidupan manusia. Itu semua hanya diketahui oleh wahyu.

3. Kegaiban yang tidak mungkin dapat diketahui denagn indra, tidak dapat ditentukan oleh
akal, dan tidak dapat dimengerti hakikatnya dengan imajinasi. Contohnya sifat-sifat Allah
dan segala mahluk-Nya yang digaibkan dari kita seperti para Malaikat, jin, setan, keadaan
hari kiamat serta kejadian-kejadian sesudah hari kiamat yang berupa hisab, pahala dan siksa.

  Hal-hal gaib yang diberitakan oleh syara’ dan wajib diimani dan yang mengingkarinya
dinyatakan kufur Adalah : Malaikat, dan jin; kitab-kitab dan para Rasul; hari akhir dan segala
kejadian didalamnya yang berupa hisab, dan setelah itu pahala dan siksa; qadar; berita-berita
didalam al-Qur’an mengenai penciptaan bumi dan langit, penciptaan manusia, dan segala hal
yang diberitakan oleh al-Qur’an.

Keberadaan jin, iblis, dan syaitan masih menyisakan kontroversi hingga kini. Namun yang
jelas, eksistensi mereka diakui dalam syariat. Sehingga, jika masih ada dari kalangan muslim
yang meragukan keberadaan mereka, teramat pantas jika diragukan keimanannya. Jin
diciptakan oleh Allah dari api yang sangat panas, berasal dari bahasa Arab yang berarti
menutupi atau merahasiakan.

Terdapat 2 golongan jin, yaitu:


1. Jin kafir, yaitu jin yang membangkan terhadap perintah Allah. Jin kafir adalah jin
yang tidak memurnikan keEsaan Allah. Sehingga, dalam kekafiran jin itu bermacam-
macam. Ada yang menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi, penyembah berhala, dan lain-
lain.
2. Jin muslim, yaitu jin yang mengakui keEsaan Allah. Jin Islam yang mendengar ayat-
ayat al-Qur’an, mereka langsung mengatakan bahwa al-Qur’an itu menakjubkan dan
dapat memberikan petunjuk kejalan yang benar.(QS. Jin 1-3)

Iblis, yang Telah Dilaknat Oleh Allah SWT Iblis berasal dari bahasa Arab (ablasa), yang
artinya putus dari rahmat Allah atau kasih sayang Allah. Menurut riwayat, dahulu terdapat
iblis bernama Naail, atau sebagian riwayat mengatakan Azazil. Setelah dikutuk Allah, ia
dipanggil dengan nama iblis.

Jadi, iblis merupakan nama sesosok makhluk. Ia adalah nenek moyang dari bangsa jin,
sebagaimana Adam merupakan nenek moyang umat manusia. Seperti jin yang lain, iblis
diciptakan Allah dari nyala api (QS. al-A’raaf: 12). Jadi, iblis sebangsa dengan jin
sebagaimana firman Allah, “Dia (iblis) adalah dari golongan jin.” (QS. al-Kahfi: 50)
Ketika Allah mengatakan, ada di antara makhluknya yang akan menjadi iblis, seluruh
malaikat meminta kepada Naail agar didoakan tidak dijadikan Allah menjadi Iblis. Ia
mendoakan seluruh malaikat, namun lupa mendoakan dirinya sendiri. Akhirnya, dirinyalah
yang ternyata menjadi Iblis. Naail inilah yang dilaknat dan diusir dari surga karena
membangkang kepada Allah ketika diperintahkan sujud kepada Adam (QS. al-Baqarah: 34).

Setelah dilaknat, ia diberi nama iblis. Jin iblis ini dikenal sebagai jin yang angkuh,
pembangkang, dan kafir kepada Allah. Hal ini diceritakan dalam al-Qur’an: “Dan (ingatlah)
ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah
mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.
Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya 4/4 sebagai pemimpin selain
daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti
(Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Kahfi: 50)

Syaitan, Sifat dari Iblis Syaitan berasal dari bahasa Arab (syaithona) yang artinya jauh,
yang mana maksudnya adalah syaitan itu sangat jauh dari kebajikan. Adapun setan
merupakan sifat dari iblis. Setan bukanlah makhluk, melainkan sifat. Sama halnya dengan
kata munafik atau fasik. Jadi, sebutan setan tidak hanya berasal dari golongan jin saja, tetapi
juga dari golongan manusia. Sebagaimana firman Allah, “Dan demikianlah Kami jadikan
bagi tiap-tiap nabi musuh, yaitu setan dari jenis manusia dan jin.” (QS. al-An’am: 112)

Makna Beriman Kepada Makhluk Gaib Allah Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
beriman kepada malaikat itu erat kaitannya dengan keimanan kepada Allah SWT, dan
kebenaran wahyu-Nya yang diterima oleh para Rasul untuk diteruskan kepada umat manusia.
Dari mengetahui asal dan karakter mahluk tersebut,sebagai makhluk ciptaan Allah, kita wajib
mengimani adanya makhluk gaib ciptaan-Nya, yaitu malaikat dan makhluk gaib lainnya.

 B. MALAIKAT
1. PENGERTIAN MALAIKAT

Malaikat secara bahasa berasal dari bahasa Arab 'malak' yang berarti risalah atau
menyampaikan pesan.Yang dalam bentuk jamaknya adalah 'malaaikah'. Sedangkan secara
istilah malaikat adalah makhluk Allah swt.yang bersifat gaib, yang diciptakan dari nur
(cahaya) dan wujudnya tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium,ataupun dirasakan.

Malaikat terkadang juga disebut Al- mala, Al-ala (kelompok tertinggi) adalah makhluk
tuhan yang diciptakan dari an- nur (cahaya). Dan Allah menciptakan empat malaikat yang
sangat mulia, yaitu: israfil, mikail, jibril dan izrail. Iman kepada Malaikat Allah merupakan
rukun Iman ke-2. Walaupun kita tidak dapat melihat wujud mereka, dan bahwa mereka
adalah salah satu ciptaan Allah yang selalu menyembah Allah, serta selalu taat dan patuh
kepada perintah-Nya, sehingga mereka tidak pernah berdosa.

Walaupun manusia tidak dapat melihat Malaikat, tetapi jika Allah berkehendak, maka
Malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para nabi dan rasul.
Tak ada seorang pun yang mengetahui jumlah pasti Malaikat, hanya Allah saja yang
mengetahui jumlahnya. Tetapi ada nama-nama Malaikat yang mengemban tugas dalam
kehidupan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dan wajib diketahui oleh orang-orang
yang beriman.

2. TUGAS MALAIKAT

Pengetahuan manusia tentang malaikat terbatas pada keterangan yang diungkapakan


dalam Alquan dan Hadist Rasul. Iman kepada malaikat akan memberikan pengaruh kejiwaan
yang cukup besar, seperti kejujuran, ketabahan, dan keberanian. Adapun tugas-tugas malaikat
sebagaimana di jelaskan dalam Alquran. Jumlah malaikat sangat banyak, tidak terhingga dan
hanya Allah yang mengetahuinya. Allah Ta`ala berfirman yang artinya: “ Dan tidak ada yang
mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri .” (QS. Al-Muddatstsir: 31). Mereka
memiliki tugas dan pangkat yang berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka disebut
namanya, dan sebagian lainnya disebutkan tugasnya saja.

Diantara nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:

 1. Malaikat Jibril : bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak nabi
Adam sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari Jibril adalah Ruhul Quds
(Q.S. An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-Syuara:193).
2. Malaikat Mikail : mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti: makanan,
minuman, dan menurunkan hujan.

3. Malaikat Israfil : bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai kebangkitan (Q.S.
Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).

4. Malaikat Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh mahluk
hidup lainnya.

5. Malaikat Raqib dan Atid : bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia.
Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat (Q.S. Qaf: 16-18).

6. Malaikat Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap


manusia, di alam kubur.

7. Malaikat Malik : bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat menyiksa
penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).

8. Malaikat Ridwan : bertugas sebagai penjaga surga(Q.S. Ar-Ra’d:23-24).

Di bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-namanya namun diketahui tugas-
tugasnya sebagai berikut:

1. Ada Malaikat yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang dikehendaki-Nya.
2. Ada Malaikat yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul.
3. Ada Malaikat yang mendoakan kaum muslimin.
4. Ada Malaikat yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin.
5. Ada Malaikat yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia.
6. Ada malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.
7. Ada malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
8. Ada Malaikat yang bertugas memberi salam dan keselamatan kepada ahli surga.

 
 
  3. KEISTIMEWAAN MALAIKAT

1. Selalu mentaati perintah allah


2. Tidak pernah durhaka kepada allah
3. Selalu mengerjakan tugas dengan sempurna
4. Melaksanakan tugas sesuai ketetapan allah
5. Dapat berubah wujud atas izin allah
6. Membantu dan mendoakan manusia yang taat kepada allah
7. Selalu bertasbih, bertakbir dan bertahmid
8. Makhluk allah yang dekat dengan allah
9. Tidak memiliki hawa nafsu
10. Tidak berjenis laki-laki ataupun perempuan
11. Tidak pernah tidur
12. Tidak pernah berbohong
13. Tidak makan ataupun minum
14. Tidak pernah merasa letih dan lelah
15. Tidak sombong

 4. KARAKTERISTIK MALAIKAT

Di beberapa ayat disebutkan sifat dan wujud malaikat, di antaranya:


1. Mulia, seperti dalam surat Abasa: 15-16, “di tangan Para penulis (malaikat), yang
mulia lagi berbakti.”

2. Bukan laki-laki/perempuan, atau pun bukan pula anak Allah. QS Shaffat 149 - 151,
“Tanyakanlah ( ya Muhammad ) kepada mereka ( orang-orang kafir Mekah ) : "Apakah
untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki, atau Apakah
Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikan(nya)?
Ketahuilah bahwa Sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar
mengatakan: "Allah beranak". dan Sesungguhnya mereka benar-benar orang yang
berdusta.”

3. Wajahnya menawan, seperti yang terdapat dalam surat al-Najm 5-6, “yang diajarkan
kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril
itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.”

4. Mempunyai sayap. QS. Fathir (35) : 1, “segala puji bagi Allah Pencipta langit dan
bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai
macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

5. Tidak makan dan juga tidak minum. QS. Al-Dziriya ( 51 ): 24-28, “ Sudahkah sampai
kepadamu ( Muhammad ) cerita tentang tamu Ibrahim ( Yaitu malaikat - malaikat ) yang
dimuliakan? ( ingatlah ) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan :
“ Salaamun.” Ibrahim menjawab : " Salaamun ( kamu ) adalah orang-orang yang tidak
dikenal.” Maka Dia pergi dengan diam - diam menemui keluarganya, kemudian
dibawanya daging anak sapi gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu
berkata : “Silahkan anda makan.“ ( Tetapi mereka tidak mau makan ), karena itu Ibrahim
merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata : “ Janganlah kamu takut , dan mereka
memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim ( Ishak ).”

6. Tidak punya lelah. QS. Al-Anbiya: 20, “ mereka selalu bertasbih malam dan siang
tiada henti-hentinya.”

7. Dapat berubah wujud, seperti yang dikisahkan al-Quran tentang Maryam, ibu Nabi Isa,
dalam surat Maryam : 16 - 19, “ dan Ceritakanlah ( kisah ) Maryam di dalam Al Quran,
yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, maka
ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka ; lalu Kami mengutus roh Kami
kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam berkata : " Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha
pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.” Ia (Jibril) berkata: " Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”

8. Tidak mati. QS. Zumar (39): 68, “dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang
di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala
itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).”
9. Selalu takut kepada Allah SWT. QS Ali Imran: 18, “Allah menyatakan bahwasanya
tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan.
Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak
ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.

 
 
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Al ghaib adalah segala sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indra manusia. Al-
ghaib bersifat mutlak, artinya segala sesuatu yang tidak terjangkau oleh panca indera
siapapun dan kapanpun.

Malaikat secara bahasa berasal dari bahasa Arab 'malak' yang berarti risalah atau
menyampaikan pesan.Yang dalam bentuk jamaknya adalah 'malaaikah'. Sedangkan secara
istilah malaikat adalah makhluk Allah swt.yang bersifat gaib, yang diciptakan dari nur
( cahaya ) dan wujudnya tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium, ataupun dirasakan.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas. Dan diharapkan pembaca
dapat memahami dan mengerti akan isi dan maksud dari makalah ini. Para pembaca bisa
mendapatkan ilmu pembelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai Makhluk gaib
dan malaikat
DAFTAR PUSTAKA

Mengenal Makhluk Gaib Ciptaan Allah - IBTimes.ID


https://nuhaahmad.blogspot.com/2019/12/makalah-tentang-makhluk-gaib.html

Anda mungkin juga menyukai