Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ BERIMAN KEPADA MALAIKAT “

DISUSUN OLEH :
1. Ayu Wahyuni ( 22110056 )
2. Elsa Putry Ladoa ( 22110047 )
3. Ayu Saptahani ( 22110052 )
4. Vrigel Vasya Alfarezi ( 22110042 )
5. Wahyu Findra Pratama( 22110060 )
6. Fajar Muslimin ( 22110069 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

TAHUN AJARAN 2021/2022


i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya makalah ini,
walaupun massih jauh dari kesempurnaan. Makalah yang kami buat berisi materi tentang
Beriman Kepada Malaikat.

Makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
maupun ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Oleh karena itu, selain menyajikan makalah yang
dikehendaki, makalah ini juga menyajikan aplikasi keimanan kita dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam bidang IPTEK maupun non IPTEK. Di dalam makalah ini, kita temukan tentang
keimanan manusia untuk beribadah kepada malaikat.

Demikian pula dengan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Desember 2021

( Penulis )

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................................2
C. Manfaat................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Makhluk Gaib......................................................................................................3
B. Siapakah Malaikat Itu :........................................................................................4
- Pengertian Malaikat.......................................................................................4
- Proses Penciptaan Malaikat...........................................................................4
- Wujud Malaikat.............................................................................................5
- Sifat-Sifat Malaikat........................................................................................5
C. Nama Dan Tugas Malaikat..................................................................................6
D. Pengertian Iblis, Jin, dan Syaithan.......................................................................6
E. Langkah-Langkah Iblis, Jin, dan Syaithan dalam merumuskan manusia ( Tadhil &
Takhwif )..............................................................................................................9

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dibagi menjadi 2 macam yaitu pertama
yang gaib (al-ghaibi) yang kedua, yang nyata (as-syahadah).Kehidupan manusia tidak
terpisahkan dari kehidupan makhluk-makhluk ghaib yang tak kasat mata. Mengetahui tentang
makhluk ghaib pun menjadi begitu penting, agar manusia dapat betul-betul merasakan kebesaran
Allah danmerasa dirinya sangat kecil diantara makhluk Allah yang lainnya. Sebagian kehidupan
makhluk ghaib juga berdampingan dengan kehidupan manusia,sehingga diperlukan pengetahuan
agar manusia tidak menggangu mereka dansebaliknya. Ada juga sebagian makhluk ghaib yang
pekerjaannya menyesatkan manusia agar tersesat dan meninggalkan jalan Allah yang lurus, dan
manusiapun diperintahkan agar menghindari rayuan mereka. Maka, salah satu cara menghindari
godaan kesesatan mereka adalah mengenal sifat-sifat mereka,asal-usul, dan hikmah
diciptakannya mereka.

Namun tidak semua makhluk ghaib diciptakan untuk menyesatkan manusia. Allah juga
menciptakan makhluk ghaib yang berbuat baik dan selalu taat kepada-Nya. Oleh karena itulah,
sudah sepatutnya kita mempelajari sebagian tentang mereka.

B. Rumusan Masalah

1. Makhluk Gaib
2. Siapakah Malaikat Itu :
- Pengertian Malaikat
- Proses Penciptaan Malaikat
- Wujud Malaikat
- Sifat-Sifat Malaikat
3. Nama Dan Tugas Malaikat
4. Pengertian Iblis, Jin, dan Syaithan

1
5. Langkah-Langkah Iblis, Jin, dan Syaithan dalam merumuskan manusia ( Tadhil &
Takhwif )
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas makalah tentang beriman kepada malaikat
2. Mengetahui mengenai mahluk gaib, malaikat, proses pencitaan malaikat, wujud
malaikat, sifat-sifat malaikat, nama dan tugas malaikat, iblis, jin, syaithan dan
langkah-langkah iblis, jin, syaithan dalam menjerumuskan manusia.

D. Manfaat
1. Untuk menambah pengetahuan tentang mahluk gaib
2. Untuk menambah pengetahuan tentang malaikat
3. Untuk menambah pengetahuan kita tentang apa itu jin, iblis dan syaitan serta
bagaimana cara mereka dalam menggoda manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Makhluk Gaib
Semua makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dapat dibagi kepada duamacam
yaitu, yang ghaib (al-ghaib) dan yang nyata (as-syahadah). Yang membedakan keduanya
adalah bisa dan tidak bisanya dipantau oleh panc aindera manusia.

Ghaib secara bahasa berarti sesuatu yang disamarkan, yang tidak terlihatdan tidak
jelas. Hal ini mengisyaratkan bahwa yang ghaib adalah segala sesuatuyang berkaitan
dengan hal-hal yang tidak nampak, seperti jin, syetan, hantu,malaikat, dan yang tidak
nampak lainnya. Percaya kepada hal yang ghaibmerupakan rukun iman yang enam, oleh
karena itu iman kepada yang ghaib menjadi salah satu yang harus diyakini dan
dipedomani. Dan iman kepada yang ghaib merupakan sesuatu yang wajib diyakini oleh
setiap pemeluk Islam.

Alquran sendiri mengisyaratkan bahwa salah satu ciri orang yang berimansalah
satunya adalah mempercayai kepada hal yang ghaib. Makhluk gaib haruskita percayai
keberadaannya karena dengan kita meyakini atau mengimani keberadaan makhluk gaib
berarti kita iman kepada hal yang gaib. Iman kepadahal yang gaib berarti meyakini
ciptaan Allah SWT yang berada diluar dunianyata. Dan meyakini secara penuh tentang
kekuasaan-Nya. Namun percayaatau beriman kepada hal yang gaib bukan berarti
meyakini bahwa makhluk gaibitu memiliki kekuatan penuh, karena jika hal ini sampai
terjadi maka akan mengakibatkan kemusyrikan atau menganggap ada sesuatu kekuatan
selainkekuatan Allah SWT.

3
B. Macam- Macam Makhluk Gaib

1. Malaikat

 Pengertian

Secara etimologis (lughawi), kata malaikah yang dalam bahasa Indonesia disebut
malaikat, adalah bentuk jamak dari kata malak, berasal dari mashdar al-alukah yang
berarti ar-risalah (misi atau pesan). Yang membawa misi disebut ar-rasul (utusan). Dalam
beberapa ayat Al-Qur`an,malaikat juga disebut dengan rusul (utusan-utusan), misalnya
pada surat Huud ayat 69.

Dan Sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah dating kepada lbrahim


dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:“Selamat.” Ibrahim menjawab:
“Selamatlah,” Maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang
dipanggang.

Bentuk jamak lainnya dari kata malak adalah mala`ik. Dalam bahasaIndonesia, kata
malaikat bermakna tunggal (satu malaikat), bentuk jamaknya menjadi malaikat-malaikat.
Secara terminologis (isthilahi),makaikat adalah makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah
SWT dari cahaya(nur) dengan wujud dan sifat-sifat tertentu.

 Penciptaan

Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya,

‟Rasulullah bersabda: Malaikat itu diciptakan dari cahaya,,jin diciptakandari nyala api
dan adam diciptakan dari apa yang diterangkan kepadamusemua.”(HR.Muslim)

Malaikat diciptakan lebih dahulu dari pada manusia pertama(Adam AS). Firman Allah
Swt:

‟Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Aku hendak


menjadikan khalifah di bumi.”mereka berkata,”apakah Engkau hendak menjadikan
orang yang merusak dan menumpahkan darah disana,sedangkan kami bertsbih memuji-

4
Mu dan menyucikan nama Mu?”Dia berfirman,”Sungguh, Aku mengetahui apa yang
tidak kamuketahui.” (Q.S.Al-baqarah 2:30)

 Wujud malaikat

Wujud malaikat tidak bisa dilihat, didengar, diraba, dicium dan dicicipi(dirasakan) oleh
manusia.kecuali jika malaikat menampilkan diri dalamrupa tertentu,seperti rupa manusia.

“Dan para utusan kami (para malaikat) telah datang kepada Ibrahimdengan membawa
kabar gembira, mereka mengucapkan,”selamat.” Dia(Ibrahim)menjawab,”selamat
(atas kamu).”maka tidak lama kemudianIbrahim menyunggahkan daging anak sapi yang
dipanggang. Maka ketikadilihat tangan mereka tidak menjamahnya, dia (Ibrahim)
mencurigai mereka,dan merasa takut kepada mereka. Mereka (malaikat)
berkata,”Jangan takut,sesungguhnya kami diutus kepada kaum lut.” (QS. Hud 11:69-70)

 Sifat

1. Malaikat adalah hamba Allah SWT

“Dan merka berkata, ”Tuhan yang maha pengasih telah menjadikan(malaikat) sebagai
anak,”Maha suci Dia.Sebenarnya mereka (paramalaikat) adalah hamba-hamba yang
dimuliakan.(QS.Al-Anbiya 21:26)

2. Malaikat patuh akan segala perintahNya dan tidak pernah berbuatmaksiat dan durhaka
kepada Allah SWT.

”Mereka tidak mendahului -Nya dengan perkataan dan merekamengerjakan perintah-


Nya.(QS.Al-Anbiya 21:27)

3. Malaikat tidak mempunyai hawa nafsu.

4. Tidak memiliki keinginan seperti manusia.

5. Tidak berjenis lelaki atau perempuan.

6. Tidak berkeluarga.

7. Hidup dalam alam yang berbeda dengan kehidupan alam semesta yangkita saksikan
ini.

5
 Nama dan tugas malaikat

Jumlah malaikat sangat banyak,tidak bisa diperkirakan dan berbeda-beda,baik dalam


tingkatannya,tugas,pangkat dan kedudukan. Nama malaikat dan tugasnya :

1. Malaikat jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada nabi-nabi dan rasul.


2. Malaikat Mikail bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam

3. Malaikat Israfil bertugas meniup terompet dihari kiamat dan di harikebangkitan.

4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa dan makhluk hidup lainnya.

5. Malaikat Raqib dan Atid bertugas mencatat amal perbuatan.

6. Malaikat Munkar Nakir bertugas menanyai mayat dialam kubur.

7. Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga.

8. Malaikat malik bertugas menjaga neraka.

2. Jin

 Pengertian

Secara etimologi Al-Jin berasal dari kata jamak artinyabersembunyi.Al-Jin kerena


tersembunyi dari pandangan manusia. Jinadalah suatu macam makhluk yang termasuk
dalam golongan ruh yangberakal yang juga diberi perintah taklif (menjalankan syari’at
agama).

 Penciptaan

Allah SWT menjelaskan tentang asal bahan yang dari padanya jin itudiciptakan oleh-
Nya bagaimana firmannya:

6
“Sungguh kami(Allah) telah menciptakan manusia itu dari tanah kering (yang berasal)
dari lumpur hitam,yang diberi bentuk.Dan kami ciptakan jin sebelum itu dari api yang
sangat panas”.(QS.Hijir 26-27).

Dari ayat diatas menunjukkan bahwa jin diciptakan dari api yang tiadaberasap yang
murni sama sekali.dan penciptaan jin lebih dulu dari pada penciptaan manusia.

 Golongan jin

Jin itu banyak sekali penggolongannya. Diantara mereka ada yangistiqomah


(berpendirian teguh), baik perangainya serta baguskelakuaanya. Tetapi ada pula diantara
mereka yang bodoh, lemah akal fikirannya ,serta lalai. Diantara mereka ada pula yang
kafir dan inilahbagian yang terbanyak sekali dikalangan bangsa jin itu.

“Diantara kita ada golongan yang baik dan diantara kita ada golongan yangdemikian
(yakni tidak baik) kita semua menempuh jalan yang berlain-lainan”.(QS.Jin 11)

 Tugas

Jin juga diperintahkan untuk mengerjakan syariah agamasebagiamana manusia, sedang


yang mereka ikuti adalah rasul darimanusia dalam hal ini Allah SWT berfirman:

“Hai para jin dan manusia! Bukankah sudah datang pada mu rasul-rasulyang dari
golonganmu sendiri, menerangkan ayat-ayat (keterangan-keterangan)Ku dan memberi
peringatan padamu semua tentang pertemuannya dengan hari ini?mereka mengatakan :
Kami menjadi saksi-saksi akan kesalahan kami sendiri” mereka itu telah tertipu oleh
kehidupandunia dan mereka itu menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa merekaitu
lah orang-orang kafir.” (QS.An’am 130)

3. Iblis dan syaithan

 Pengertian iblis

Iblis adalah suatu nama yang berasal dari bahasa Arab, dari asal kata ”iblas” yang berarti
putus asa dari rahmat tuhan. Iblis berasal dari golongan jin sebagaimana tercantum dalam
Al-Qur’an.Iblis dahulunya adalah seorang jin yang sangat ta’at dan berilmu, sehingga ia

7
pun tinggal di dalam surga. Namun karena kesombongannya, yaitu tidak mau
memberikan sujud penghormatan terhadap Nabi Adam, ia pun mendapat la’nat dari Allah
dan dikeluarkan dari surga. Namun sebelum ia dikeluarkan, Iblis meminta kepada Allah
agar tidak dimatikan sampai hari kiamat untuk menggoda anak cucu Adam, dan Allah
mengabulkan permintaannyatersebut. Sebagai mana firman Allah dalam surah Shad, ayat
80-81 yang artinya: “sesungguhnya engkau (Iblis) termasuk golongan yang diberi
penangguhan waktu, sampai hari yang diketahui (kiamat)”.

 Pengertian syaithan

Dalam menjalankan misinya untuk mengganggu anak cucu Adam, Iblisdibantu oleh
Syaithan. Yang dimaksud Syaithan secara istilah adalahsetiap yang mengikuti perbutan
Iblis baik dari golongan Jin ataupunmanusia sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam
surah Al-An’am, ayat112 yang artinya:“Demikianlah kami ciptakan bagi tiap-tiap nabi
musuh-musuhnya, yaitu Syaithan-syaithan yang terdiri dari bangsa manusia dan jin,
sebagian menyampaikan perkataan palsu kepada yang lainnya untuk mengadakan
penipuan”.

 Tugas iblis dan syaithan

Sebagaimana yang telah kita bahas di atas bahwasanya Iblis telah diberikan kehidupan
panjang sampai hari kiamat untuk menggoda keturunan Nabi A’dam. Dalam segi
kedudukan, Iblis adalah pemimpinnya para Syaithan. Sebagaimana diriwayatkan dari
Jarir R.A dari Nabi SAWbersabda:“Sesungguhnya Iblis itu meletakkan singasananya di
atas air,kemudian ia mengirimkan pasukannya. Yang paling dekat dengan Iblis(diantara
anak buahnya), maka ia adalah yng terhebat dalam membuat fitnah (kejahatan)”.

Iblis dan Syaithan menggoda manusia dengan cara melupakan merekadari mengingat
Allah ( Dzikrullah). Oleh karena itu Allah SWT beberapakaliberfirman dalam Al-Quran,
menyuruh manusia untuk menjadikan Iblis dansyaithan itu sebagai musuh, agar manusia
membenci mereka dan tidak tergoda dari tipu muslihat mereka. Wallahu A’lam.

8
 Cara-cara Syaitan Mengganggu Manusia

Syaitan adalah musuh besar bagi manusia seperti yang telah di katakanadidalam Al-
Quran. Dan cara-cara syaitan mengganggu manusia untukmengikuti langkah-langkahnya
dengan 2 cara : pertama, Tadhil(menyesatkan), yang kedua takhwif (menakut-nakuti).
Berikut ini kami akan menjelaskan kedua cara tersebut secara terperinci:

a) Tadhil

Allah SWT sudah menjelaskan melalui para rasul yang Dia utus, mana yang hak dan
mana yang batil, mana yang baik dan mana yang buruk,mana yang terpuji dan mana yang
tidak terpuji, mana yang bolehdikerjakan dan mana yang tidak boleh dikerjakan. Allah
SWT sudahmemberikan hidayah kepada umat manusia bagaimana menempuh kehidupan
di dunia supaya mendapatkan kebaikan didunia maupunkebaikan di akhirat. Akan tetapi
syaithan berusaha memutar balikkan,sehingga manusia akan mudah tersesat dan
mengikutinya. Langkah-langkah syaitan untuk menyesatkan manusia paling kurang ada
delapan yaitu:

1. Waswashah (Bisikan).Syaithan membisikkan keraguan, kebimbangan dan keinginan


untukmelakukan kejahatan ke dalam hati manusia. Firman Allah SWT: Artinya:
“Katakanlah: “Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)
manusia. Raja manusia. Sembahanmanusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa
bersembunyi.Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin
dan manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6)

2. Nisyan (Lupa)

Lupa memang sesuatu yang manusiawi. Tapi syaitan berusahamembuat manusia lupa
engan Allah SWT, atau paling kurangmembuat manusia menjadikan lupa sebagai alas an
untuk menutupikesalahn atau menghindari tanggung jawab. Firman Allah SWT: Artinya:
“Dan apabila kamu melihat orang -orang memperolok-olokkan ayat-ayat kami, Maka
tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. dan jika

9
syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), Maka janganlah kamu duduk
Bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).”(Qs. Al-
An'am :68)

3. Tamani (Angan-angan)
Syaitan berusaha memperdayakan pikiran manusia dengan khayalanyang mustahil
terjadi dan dengan angan-angan kosong, Allahmengingatkan kita akan tekad Syaitan
untuk membangkitkan angan-angan kosong pada diri manusia. Firman Allah SWT:
Artinya:“Dan Aku benar -benar akan menyesatkan mereka, dan akanmembangkitkan
angan-angan kosong pada mereka dan menyuruhmereka (memotong telinga-telinga
binatang ternak), lalu merekabenar-benar memotongnya, dan akan Aku suruh
mereka (mengubahciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya”. Barang
siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, Maka Sesungguhnya
ia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa:119)
4. Tazyin (Memandang Baik Perbuatan Maksiat)
Syaitan berusaha dengan segala macam cara menutupi keadaanyang sebenarnya
sehingga yang batil keliatan terpuji dansebagainya. Allah SWT mengingatkan tekad
syaitan untukmelakukan tazyin tersebut: Artinya :“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh
sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan
merekamemandang baik (perbuatan ma‟siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan
menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di
antara mereka" (QS. Al-Hijr : 39-40 ).
5. Wa’dun (Janji Palsu)
Syaitan berusaha membujuk umat manusia supaya maumengikutinya dengan
memberikan janji-janji yang menggiurkan yaitukeuntungan yang akan peroleh jika
mau menuruti ajakannya. Diakhirat nanti syaitan akan mengakui bahwa janji-janji
yangdiberikannya kepada umat manusia dahulu di dunia adalah janji-janjipalsu yang
pasti tidak mampu menepatinya. Firman Allah SWT:
Artinya:“Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) Telahdiselesaikan:
“Sesungguhnya Allah Telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun
Telah menjanjikan kepadamu tetapi Aku menyalahinya. sekali-kali tidak ada
kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) Aku menyeru kamu lalu

10
kamumematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca Akuakan tetapi
cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun
sekali-kali tidak dapat menolongku.Sesungguhnya Aku tidak membenarkan
perbuatanmu

mempersekutukan Aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang


yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.”(QS.Ibrahim: 22).

6. Kaidun (Tipu Daya)


Syaitan berusaha dengan segala macam tipu daya untukmenyesatkan umat manusia.
Akan tetapi sebenarnya tipu dayasyaitan itu tidak aka nada pengaruhnya bagi orang-
orang yangbenar-benar beriman kepada Allah SWT. Firman Allah SWT:
Artinya:“Orang -orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang
yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan
itu, Karena Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.”(QS. An-Nisa :76)
7. Shaddun (Hambatan)
Syaitan berusaha untuk menghalang-halangi umat manusiamenjalankan perintah-Nya
dengan menggunakan segala caramacam hambatan. Firman Allah SWT:
Artinya:“ Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari,selain Allah; dan
syaitan Telah menjadikan mereka memandangindah perbuatan-perbuatan mereka
lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk”.
(QS. An-Naml : 24).
8. Adawah (Permusuhan)
Syatan berusaha menimbulkan permusuhan dan rasa saling membenci di antara
sesama manusia, karena dengan permusuhan itu manusia akan lupa diri dan
melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh Allah untuk membinasakan musuh-
musuhnya. Firman Allah SWT:
Artinya: “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan
permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)khamar dan berjudi
itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allahdan sembahyang; Maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah: 91)

11
b) Takhwif
Jika syaitan tidak berhasil dengan delapan cara tersebut,syaitan masih mempunyai
cara lain yaitu takhwif (menakut-nakuti).Takut yang dimaksud disini bukan takut
yang tabi’I (alami). Seperti takut dengan binatang buas, atau takut mengerjakan
kemaksiatan. Akan tetapi taku disini adalah takut melaksanakan kebenaran. Takut
melakukan amar ma’ruf nahi munkar karena khawatir dengan segala risiko dan
konsekwensinya. Misalnya risiko jatuh miskin, turun jabatan, dipecat atau lainnya.
Allah berfirman:
Artinya:“Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yangmenakut-nakuti
(kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orangmusyrik Quraisy), Karena itu
janganlah kamu takut kepada mereka,tetapi takutlah kepadaku, jika kamu benar-benar
orang yang
beriman.”(QS. Ali-Imran: 175)
Itulah cara syaitan yang tanpa lelah selalu mengajak manusiakepada kesesatan
dan kita sebagai seorang muslim jangan lelah juga untuk selalu mendekat diri kita
kepada Allah SWT.

12
BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Seperti yang telah kita tahu bahwa iman adalah sesuatu yang kita percayai atau yakini dalam
hati, dan kita ucapkan atau ikrarkan dengan lisan dan kita wujudkan dalam bentuk amal
perbuatan dengan anggota tubuh. Dan rukun iman yang enam itu haruslah kita percayai
keberadaannya.

Beriman kepada yang ghaib merupakan rukun iman yang enam tersebut. Itu artinya kita
mempercayai dan meyakini bahwa segala sesuatuyang ghaib atau yang tidak bisa kita lihat
dengan kasat mata itu benar ada.Contohnya seperti malaikat, syetan / iblis, dan jin. Jika kita
meyakini dan mengimani dengan sebenar-benarnya keimana, insya allah kita bisa menjad
imuslim yang kaffah (utuh) keimanannya. Amin.

B. Saran

Kita sebagai seorang muslim yang baik, wajiblah bagi kita untuk mengimani semua rukun
iman yang enam. Salah satunya adalah beriman kepada yang ghaib. Banyak cara untuk kita
mengimani dan meyakinanya,seperti melalui berita (akhbar) yang disampaikan oleh firman allah
dalam Al-Quran maupun sabda Rasulullah SAW dalam Hadits. Banyak sekali ayat-ayat Al-
Quran dan hadits yang menjelaskan perihal tentang makhluk ghaib.Karena kita mengimani
kebenaran sumber (Al-Quran dan Hadits), maka berita tentang makhluk ghaib pun kita imani.
Kemudian kita dapat mengetahui dan mengimani keberadaan yang ghaib melalui bukti-bukti
nyata yang ada dialam semesta yang menunjukkan bahwa makhluk ghaib itu benar-benar ada.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-jazairi, abu bakar jabir. 1998. Minhajul Muslim, Madinah: Maktabatul “Ulum Wal

Hikam.

Depertemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: PT Syamil

Media Cipta.

Ilyas, Yunahar. 1995. Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta: Lembaga Pengkajian danPengalaman
Islam (LPPI).

Shihab, M. Quraish. 1998. Wawasan Al-Qur’an –Tafsir Maudhu’I Berbagai Persoalan Umat,
Bandung: Penerbit Mizan.

14

Anda mungkin juga menyukai