Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEMANUSIAAN DAN KEIMANAN


“IMAN KEPADA YANG GHAIB”
DOSEN PENGAMPU: DWI WAHYUNING INDAH FAJARWATI, S.H.I.,L.L.M

DISUSUN OLEH
NAMA : AZZAHRA NABILA PUTRI
NIM : 2311604095

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dalam nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dapat menyusun dan menyajikan makalah ini
dengan judul "Iman Kepada Yang Ghaib". Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat manusia dengan
petunjuk-Nya yang luhur.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, makalah ini dapat
terselesaikan. Kami juga ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada dosen
pembimbing, teman-teman sejawat, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan,
dorongan, serta motivasi dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini membahas tentang iman, suatu aspek yang sangat mendasar dalam
kehidupan manusia. Iman kepada yang ghaib adalah fondasi yang kokoh dalam keyakinan
seorang Muslim. Dalam pembahasan ini, kami mencoba merangkai konsep-konsep iman
kepada yang ghaib, menggali pemahaman tentang kepercayaan terhadap hal-hal yang
tidak terlihat namun diyakini keberadaannya oleh umat Islam.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang
pentingnya iman kepada yang ghaib dalam kehidupan sehari-hari, serta memperkuat
keyakinan kita terhadap kebesaran Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menambah wawasan serta keimanan kita kepada Allah SWT, Sang
Pencipta dan Pengatur alam semesta ini.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa
mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita semua dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan iman dan taqwa.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yogyakarta, 26 Oktober 2023

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................
C. TUJUAN .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
A. PENGERTIAN IMAN.................................................................................................
B. PENGERTIAN MAKHLUK GHAIB..........................................................................
C. PENGERTIAN, KEISTIMEWAAN, DAN TUGAS MALAIKAT..............................
1. Karakteristik Malaikat............................................................................................
2. Tugas Malaikat.......................................................................................................
3. Sifat-Sifat Malaikat................................................................................................
D. CONTOH PENERAPAN IMAN KEPADA YANG GHAIB ......................................
BAB III PENUTUP............................................................................................................
A. KESIMPULAN............................................................................................................
B. SARAN........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Alam semesta merupakan ciptaan Tuhan sebagai tempat hidup bagi makhluk-makhluk
ciptaan-Nya. Dunia yang ditempati manusia dan makhluk hidup lainnya, biasa disebut
dengan alam fisik atau alam materi. Dikatakan demikian karena semua yang ada di dunia bisa
ditangkap oleh panca indera. Namun disisi lain, manusia mengenal dunia berbeda dengan
dunianya yaitu sering disebut dengan alam metafiksi, alam supranatural atau alam ghaib yang
dipercaya dihuni oleh makhluk-makhluk yang tak bisa ditangkap oleh panca indera.Dalam
agama dan ajaran kepercayaan sudah tentu meyakini adanya sesuatu yang metafiksi. Bahkan,
sebetulnya kepercayaan kepada sesuatu yang metafiksi adalah suatu fitrah bagi manusia yang
memang sudah ada semenjak manusia diciptakan di dunia.
Kitab suci Al-Qur'an yang kita yakini sebagai salah satu dari rukun iman yang wajib kita
yakini tanpa ragu sedikitpun, dan telah memberikan keterangan bahwa beriman kepada
makhluk Allah yang ghaib salah satu dari ciri pribadi seorang yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT. Percaya kepada yang ghaib yaitu meng'tikadkan adanya sesuatu "yang
maujud yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, karena terbukti adanya Allah,
Malaikat-malaikat, hari akhirat, adanya jin, iblis, syaitan, sihir dan lain sebagainya.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT :
‫( َٰذ ِلَك ٱْلِكَٰت ُب اَل َر ْيَب ۛ ِفيِهۛ ُهًدى ِّلْلُم َّتِقين‬I)

)2( ‫َّلِذ يَن ُيْؤ ِم ُنوَن ِبٱْلَغْيب‬

"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib...”(QS.Al-Baqarah/2:2-3)

Penggalan ayat diatas menyatakan bahwa dasar utama yang meyakinkan pentingnya
keimanan pada hal ghaib, lebih lanjut lagi intinya bermakna bahwa Al-Qur'an yang sempurna
dan tiada cacat di dalamnya mencantumkan iman kepada yang ghaib sebagai salah satu tanda
orang yang beriman.

B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa itu pengertian Makhluk Ghaib?
b) Apa itu pengertian, keistimewaan, dan tugas para Malaikat?
c) Apa saja contoh penerapan beriman kepada Malaikat?

C. TUJUAN
a) Mengetahui pengertian Iman Kepada Yang Ghaib
b) Mengetahui pengertian, keistimewaan, dan tugas para Malaikat
c) Mengetahui apa saja contoh penerapan beriman kepada Malaikat

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IMAN

Kata Iman berasal dari bahasa arab yaitu “‫ ” امن‬yang artinya aman, damai, tentram. Dalam
pengertian lain adalah keyakinan atau kepercayaan. Kata iman tersusun dari tiga huruf
(hamzah-mim-nun), Kemudian disebutkan dalam kitab Mu’jam Mufahros jumlah
keseluruhan ayat di dalam Al-Qur’an tempat dimana kata-kata berakar pada huruf a-m-n ada
387.2 Sedangkan kata iman itu sendiri mempunyai arti membenarkan atau mempercayai. (at-
tasdiq) yang merupakam lawan dari kata Al-Kufr dan At-Taqdzib.1

B. PENGERTIAN MAKHLUK GHAIB

Malaikat, jin, iblis, dan syaitan adalah makhluk yang gaib. Malaikat adalah makhluk
Allah, tidak terlihat, tidak terdengar, tidak terraba, atau singkatnya, malaikat adalah makhluk
Allah yang tidak bisa terjangkau oleh indra kita, kecuali jika malaikat menampakkan diri
dengan mengubah wujudnya menyerupai manusia. Iman kepada Malaikat adalah hal yang
wajib bagi pemeluk agama Islam, malaikat adalah hal yang ghoib, jadi begitu pula dengan
makhluk ghaib lainnya, kitab harus mengimaninya.

Pengertian kedua, tentang jin. Salah satu makhluk gaib yang dimuliakan dalam al - quran
adalah jin. Makhluk halus yang diciptakan dari api. Dalam Al-Quran terdapat salah satu nama
yang akan kita bahas, yakni Jin. Namun, kebanyakan orang menganggap bahwa jin adalah
sesuatu yang negatif. Faktanya, jin dibagi menjadi 2, yakni; jin baik dan buruk, atau jin taat
dan pembangkang.

Iblis termasuk dari golongan jin. Iblis adalah pembangkang terparah. Iblis membangkang
secara mutlak terlihat atau disebut juga dengan jahr kepada Tuhannya ketika diperintah
kepada nabi adam. Iblis dan setan mendapat amanat dari Allah untuk menyesatkan manusia
yang tidak beriman, menyesatkannya hingga benar benar lupa dengan Tuhannya, lalai dengan
semua ibadahnya bahkan lalai juga dengan kematian yang akan dihadapinya kelak, yang
membutuhkan pertanggung jawaban. Supaya manusia tersebut dihukum bersama-sama
dengan iblis dan syaitan diakhirat kelak. Iblis dapat hidup hingga hari akhir, tidak seperti jin
dan setan.

Menurut KBBI, setan diartikan sebagai ruh jahat (yang selalu menggoda manusia supaya
berlaku jahat). Setan adalah jin jahat yang suka menjadi penyesat, dan penjauh. Penjauh
1
B A B Ii and A Pengertian Iman, “Bab Ii Ruang Lingkup Iman,” 2010, 16–32.
manusia dari Tuhannya, penjauh manusia dari jalan yang benar, dan penjauh manusia dari
surga-Nya.2

C. PENGERTIAN, KEISTIMEWAAN DAN TUGAS MALAIKAT

Malaikat secara terminologis memiliki banyak pendapat. Pertama, malaikat adalah


hamba Allah yang mulia yang tidak sama dengan makhluk lain-Nya. Malaikat selalu setia
menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Kedua, makhluk gaib yang diciptakan
oleh Allah SWT. Barangsiapa yang tidak lelah dan malas dalam beribadah dan menjalankan
tugasnya, memuliakan dan mensucikannya, tidak akan pernah merasa sombong meskipun ada
perintah sujud kepada Nabi Adam.3

Adapun Muhammad Abduh berpendapat, yang memperjuangkan penafsiran rasional, ia


menegaskan bahwa “malaikat adalah makhluk gaib yang esensinya tidak diketahui tetapi
bentuknya masuk akal”. Syekh Muhammad Abduh menafsirkan ayat ini seperti yang
dijelaskan oleh Rashid Ridha dan mengungkapkan pendapat kontroversial bahwa bukan tidak
mungkin dan tidak ada alasan atau keberatan agama untuk memahami apa yang disebut
malaikat apa yang orang lain sebut hukum alam. Menurut Muhammad Abduh, malaikat itu
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫َفٱْلُم َدِّبَٰر ِت َأْم ًرا‬


“Dan (Malaikat) yang mengatur urusan (dunia)”. (Qs. An-Nazi’at : 5)

Tugas malaikat adalah mengatur semuanya. Ini dilakukan menurut hukum alam, jadi
tidak ada salahnya memahami malaikat atau pengaruh perannya, yang dipahami manusia
sebagai hukum alam.4

1. KARAKTERISTIK MALAIKAT

Hal ghaib adalah perkara rumit yang tidak bisa terlihat secara dzohiriyyh, namun tetap
menjadi hal yang harus kita imani keberadaannya, karna memang Allah menciptakan
makhluknya dengan berbagai bentuk dan karakteristik yang tidak sama dengan kita. Makhluk
ghoib yang akan kita bahas disini yaitu malaikat. Untuk lebih menguatkan iman kita terhadap
malaikat, ada baiknya kita belajar mngetahui bagaimana karakteristik malaikat sesuai dengan
landasan hukum kita Al- Qur,an.
a) Malaikat bersifat sangat Mulia
b) Tidak berjenis kelamin, bukan mudzakarl muanats, dan juga bukan anak Allah.
c) Memiliki rupa yang begitu kharismatik, dan tampan. Hal tersebut dirujuk dari
kandungan Al-Qur’an “Yang diajarkan kepadanya oleh Jibril yang sanagt kuat. Yang

2
Eqviesta Runtun Pamungkas, Rosyada Ayu Fatimah, and Ibnu Mahmuda, “MAKHLUK GHOIB DALAM
PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM GHOIB CREATURES IN ISLAMIC EDUCATION PERSPECTIVE,”
Jurnal Studi Islam Lintas Negara, vol. 3, 2021.
3
Putri Asriani Rhamdani et al., “CONFERENCE SERIES LEARNING CLASS TAUHID AND AKHLAK
PENERAPAN IMAN KEPADA MALAIKAT PADA KEHIDUPAN,” Gunung Djati Conference Series 22
(2023).
4
Pamungkas, Fatimah, and Mahmuda, “MAKHLUK GHOIB DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM
GHOIB CREATURES IN ISLAMIC EDUCATION PERSPECTIVE.”
mempunyai akal yang cerdas dan jibril itu menampakkan diri dengan rupa bgus dan
perkasa.”
d) Bersayap, seperti yang termaktub dalam surah Fathir ayat 1, “Segala puji bagi Allah
pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan (untuk
mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada
yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang
dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
e) Tidak sedikitpun membutuhkan asupan seperti kita. Hal ini termaktub dalam adz-
Dzariyat ayat 24-28.
f) Tidak pernah letih seperti kita, hal ini tertulis dalam pedoman kita Surah al-Anbiya
ayat 20, “Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.”
g) Dengan mudahnya dapat mengubah bentuknya menjadi bentuk lain.
h) Senantiasa taat, tunduk, dan khouf kepada Allah SWT. Yang termaktub dalam salah
satu ayat ayat Allah Surah Al Imran ayat 18 .
i) Mendapat gelar sebagai makhluk tertaat pada Tuhannya (Allah SWT), seperti halnya
dalam
Al-Anbiya ayat 27, “Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintahNya.”

2. TUGAS MALAIKAT

Malaikat memiliki jumlah yang tidak bisa diperkirakan, 10 tugas Malaikat yang wajib
diimani oleh seorang muslim diantaranya:

a) Malaikat Jibril : Dengan tugasnya mengantarkan wahyu kepada nabi dan rasul.
b) Malaikat Mikail : Dengan tugasnya mengatur rizki kepada seluruh mahluk.
c) Malaikat Israfil : Dengan tugasnya meniup sangakala.
d) Malaikat Izrail : Dengan tugasnya mencabut nyawa.
e) Malaikat Raqib : Dengan tugasnya amal baik manusia.
f) Malaikat Atid : Dengan tugasnya mencatat amal buruk manusia.
g) Malaikat Munkar dan :Dengan tugasnya memberikan pertanyaan pada setiap manusia.
h) Malaikat Nakir
i) Malaikat Malik : Bertugas menjaga neraka.
j) Malaikat Ridwan : Bertugas menjaga surga.5

3. SIFAT-SIFAT MALAIKAT

Dalam agama Islam, malaikat adalah makhluk-makhluk halus yang diciptakan oleh
Allah SWT. Mereka memiliki sifat-sifat khusus yang diberikan oleh Allah sesuai dengan
tugas dan fungsi mereka dalam penciptaan dan pengaturan alam semesta. Berikut adalah
beberapa sifat-sifat malaikat dalam Islam:

1. Taat dan Patuh


5
Pamungkas, Fatimah, and Mahmuda.
Malaikat adalah makhluk yang taat dan patuh sepenuhnya kepada perintah
Allah. Mereka tidak memiliki kehendak bebas dan melakukan tugas-tugas mereka
sesuai dengan perintah Ilahi.

2. Tidak Memiliki Kebebasan Memilih


Malaikat tidak memiliki kemampuan untuk memilih atau melakukan dosa.
Mereka hanya melaksanakan perintah Allah dan tidak pernah memberontak atau
melanggar hukum-Nya.

3. Murni dan Suci


Malaikat adalah makhluk-makhluk suci dan murni yang tidak tercemar oleh
dosa atau kejelekan. Mereka adalah contoh kekudusan dan kesucian dalam penciptaan
Allah.

4. Tidak Memiliki Jenis Kelamin


Malaikat tidak memiliki jenis kelamin. Mereka bukan laki-laki atau perempuan,
dan konsep perkawinan atau reproduksi tidak berlaku bagi mereka.

5. Kuat dan Berkuasa


Malaikat memiliki kekuatan yang luar biasa yang diberikan oleh Allah. Mereka
mampu melaksanakan tugas-tugas yang kompleks dan memiliki kekuatan yang cukup
untuk menjalankan perintah-perintah-Nya.

6. Penyampai Pesan-Pesan Allah


Salah satu tugas utama malaikat adalah menyampaikan pesan-pesan dan wahyu
Allah kepada para nabi dan rasul. Malaikat Jibril, misalnya, adalah malaikat yang
bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.

7. Mencatat Perbuatan Manusia


Malaikat memiliki tugas mencatat semua perbuatan manusia. Mereka mencatat
perbuatan baik dan buruk manusia, yang nantinya akan digunakan sebagai bukti di hari
kiamat.

8. Mengekalkan Alam Semesta


Malaikat bertugas menjaga dan mengatur alam semesta sesuai dengan rencana
Allah. Mereka menjaga keselamatan alam semesta dan menjalankan hukum-hukum
alam yang telah ditetapkan oleh Allah.

9. Banyak dan Tak Terhitung Jumlahnya


Jumlah malaikat sangat banyak dan tidak terhitung. Mereka mengisi langit dan
bumi, menjalankan berbagai tugas yang telah ditetapkan oleh Allah.

10. Berkumpul untuk Beribadah


Malaikat senantiasa berkumpul untuk beribadah kepada Allah. Mereka selalu
memuji dan menyembah Allah tanpa henti.

Sifat-sifat malaikat dalam Islam didasarkan pada ajaran-ajaran Al-Quran dan


Hadis, dan keyakinan ini memegang peranan penting dalam pemahaman umat Islam
tentang alam semesta dan penciptaannya.

D. CONTOH PENERAPAN IMAN PADA YANG GHAIB

Menerapkan Iman kepada Malaikat dalam Kehidupan Sehari-hari Percaya kepada


malaikat seharusnya berdampak positif bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana
penerapan kepercayaan terhadap malaikat dalam kehidupan sehari-hari? Hal positif yang
dapat ditimbulkan dari mengimani malaikat diantaranya:

a. Kerendahan hati Kerendahan hati muncul karena kita memahami bahwa ada makhluk
lain selain kita yang diciptakan Tuhan. Padahal, makhluk-makhluk tersebut memiliki
kelebihan berupa ciri-ciri tertentu yang tidak kita miliki. Oleh karena itu kita tidak
boleh sombong. Kita dilarang untuk bertindak dalam hidup seperti yang kita inginkan,
karena kita merasa diri kita sebagai makhluk yang paling agung dan paling mulia.
b. Didorong untuk mempelajari tentang malaikat Untuk mempelajari pengetahuan
tentang malaikat, seseorang harus merujuk pada dua sumber utama Islam, yaitu Al-
Qur'an dan Hadits. Siapa pun yang memiliki pengetahuan yang benar tentang malaikat
menghindari membuat kesalahan dengan mempercayainya. Misalnya, mengetahui
bahwa malaikat adalah makhluk Tuhan menunjukkan bahwa malaikat tidak berhak
disembah atau dimintai tolong.
c. Hati-hati dengan apa yang Anda lakukan Orang yang percaya malaikat selalu berhati-
hati dengan apa yang dia lakukan. Dia mengerti bahwa ada malaikat di sekelilingnya
yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan menyelamatkan amal. Malaikat sangat
detail, sehingga tidak mungkin suatu tindakan lolos dari catatan mereka. Jadi kami
tidak melakukan apa yang kami suka, kami muak pikirkanlah hal itu agar mendapat
kabar gembira dari para malaikat.
d. Berwirausaha saat mencoba berbagai hal Kesadaran bahwa malaikat juga ada di
dekatnya membuat kita optimis. Misalnya, dalam urusan tunjangan, malaikat
bertanggung jawab untuk membagikan tunjangan kepada kita. Oleh karena itu, tidak
ada alasan untuk mudah menyerah dan khawatir Allah tidak akan membalas usaha dan
kerja keras kita.
e. Termotivasi untuk selalu positif Seseorang yang berbuat kebaikan di dunia. menerima
hal-hal yang baik dari Allah. Di akhirat, seseorang membalas tindakan dan perbuatan
yang dilakukan di dunia secara seksual. Untuk mendapatkan pahala yang baik di
akhirat, kita juga harus berbuat baik di dunia ini.6

6
Asriani Rhamdani et al.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Iman kepada hal gaib adalah keyakinan terhadap hal-hal yang tidak dapat dilihat
atau dibuktikan secara langsung, seperti keyakinan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab
suci, hari kiamat, dan takdir. Kesimpulan dari iman kepada hal gaib adalah bahwa ini
adalah aspek penting dalam banyak agama, dan keyakinan ini dapat memberikan panduan
moral dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Iman kepada hal gaib juga dapat
memberikan harapan, ketenangan, dan tujuan dalam hidup bagi individu yang memegang
keyakinan tersebut.

Keberadaan makhluk ghoib memang benar adanya. Terutama kita sebagai umat
islam wajib mempercayainnya, seperti yang tercantum dalam rukun iman. Walau
demikian, bukan berarti kita bisa menyalahgunakan, seperti halnya malah untuk hizbu
syitan dengan meminta pertolongan, meminta kehidupan, meminta rezeki, berdukun,
meminta kesaktian, ataupun hal lain yang termasuk hizbu syaitan. Karena hal tersebut
adalah contoh dari perbuatan- perbuatan Musyrik, dan Allahpun tidak menyukai hal
tersebut. Seperti dalam Al Qur’an surah Ar-Rum 30:31, ”Dengan kembali bertaubat
kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah sholat, dan janganlah kamu
termasuk orang- orang yang menyekutukan Allah” (Ar-Ruum30:31).

B. SARAN

Hendaknya para penyusun dapat memperdalam kembali pembahasan tentang


beberapa makhluk ghaib yang harus kita imani dan percayai serta agar kiranya
memperluas sudut pandang baik dalam konteks Islam maupun konteks secara ilmiah.
Hendaknya para pembaca tidak menjadikan makalah ini sebagai referensi,
melainkan diharapkan agar mampu menambah wawasan tentang materi yang kami
susun dengan berbagai sumber lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Asriani Rhamdani, P., Fatunnisa, R., Fathurrahman, R., Safira Windi Wardati, dan, Sunan
Gunung Djati Bandung Jl Soekarno-Hatta, U., & Bandung, K. (2023). CONFERENCE
SERIES LEARNING CLASS TAUHID AND AKHLAK PENERAPAN IMAN
KEPADA MALAIKAT PADA KEHIDUPAN. Gunung Djati Conference Series, 22.
Ii, B. A. B., & Iman, A. P. (2010). Bab Ii Ruang Lingkup Iman. 16–32.
Pamungkas, E. R., Fatimah, R. A., & Mahmuda, I. (2021). MAKHLUK GHOIB DALAM
PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM GHOIB CREATURES IN ISLAMIC
EDUCATION PERSPECTIVE. In Jurnal Studi Islam Lintas Negara (Vol. 3, Issue 2).

Anda mungkin juga menyukai