Dosen pengampu:
Dr.Rena Rehayati,M.Ag
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
FAKULTAS USHULUDDIN
PROGRAM STUDI ILMU HADIST
2023 M/ 1445 H
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................3
1. Latar Belakang ............................................................................................................3
2. Rumusan Masalah........................................................................................................3
3. Tujuan...........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4
1. Pengertian Rukun Iman................................................................................................4
2. Dalil Tentang Rukun Iman...........................................................................................6
3. Pembagian Rukun Iman...............................................................................................7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun artinya tiang atau bagian yang pokok. Sesuatu tidak akan menjadi atau
berdiri tegak, bila bagian-bagian yang pokok atau rukunnya tidak terpenuhi. Iman
menurut bahasa adalah membenarkan. Adapun menurut istilah syari‟at yaitu meyakini
dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan membuktikannya dalam amal perbuatan.
Iman menurut etimologi berarti percaya, sedangkan menurut terminologi berarti
membenarkan secara dengan hati, lalu diungkapkan dengan kata-kata, dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam islam rukun iman terdiri dari enam pilar
keyakinan. Enam pilar itu meliputi iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman
kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul, iman kepada hari kiamat, iman kepada
qada‟ dan qadar. Rukun iman sangat berperan penting dalam kehidupan manusia,
utamanya dalam pembentukan sikap kepribadian umat manusia.
Kepribadian ialah sesuatu yang dengan jelas membedakan seseorang dengan
orang lain. Kepribadian itu adalah karakteristik umum seseorang. Kepribadian itu
mengandung berbagai karakteristik pula seperti cara bertindak, minat, kemampuan
intelektual, dan sikap pada umumnya. Gabungan seluruh karakteris- tik itulah yang
membentuk kepribadian. Kepribadian menunjuk keseluruhan individu itu. Memang,
dalam garis besarnya kepribadian itu merupakan gabungan karakteristik pisik dan psikis
seseorang individu. Tetapi karakteristik psikis itulah yang menandai secara dominan
kepribadian seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rukun iman
2. Bagaimana peran rukun iman dalam kehidupan
C. Tujuan Penulisan
1. Memberikan pengetahuan tetantang rukun iman.
2. Manumbuhkan rasa iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikatNya, kitab-
kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, serta beriman kepada qada‟ dan qadar.
3. Menumbuhkan individu yang memiliki kepribadian lurus atau kepribadian yang
baik dalam setiap tingkah lakunya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
“Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya,
KitabKitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan Hari Akhir, serta beriman kepada qadar yang
baik maupun buruk.”
Rasa percaya yang kuat terhadap rukun iman tersebut akan membentuk nilai-
nilai yang melandasi manusia dalam setiap aktivitasnya. Dengan nilai-nilai itu,
diharap setiap individu memiliki kepribadian yang lurus atau kepribadian yang baik
dalam setiap tingkah lakunya.
Sedangkan untuk definisi rukun iman adalah meyakini bahwa Nabi dan
Rasulmerupakan utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala diperintahkan untuk
menyampaikankabar gembira dan ancaman kepada manusia di bumi.
Ada pula pendapat menyatakan bahawa iman adalah keyakinan yang terbentuk dalam
hati. Sebagaimanafirman Allah SWT pada Al-baqarah ayat 143:
Yang artinya :
“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan”
agarkamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksiatas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu)
kamu (berkiblat)kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yangberbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat
berat, kecuali bagi orangyang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan
menyia-nyiakan imanmu.Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada
manusia.
Menurut Imam Malik, As Syafi,’i, Ahmad, Al Auza’i, dan Ishak bin
Rahawaihmenyatakan bahwa iman adalah pembesaran dengan hati, pengakuan
menggunakan lisan,dan mengamalkan melalui anggota badan. Bahkan mereka
menjadikan amal tersebutsebagai unsur keimanan.
5
2. Dalil Tentang Rukun Iman
Menurut Dr. Muhammad Na’im Yasin, dalil-dalil rukun iman yang enam itu ada
terdapat dalam ayat berikut:
Al-Baqarah: 285
Artinya :
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami
dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Al-Baqarah: 285]
An-Nisa’: 136
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang
Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya,kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [An-Nisa’: 136]
Artinya :
6
Kemudian ia berkata lagi, “Beritahulah tentang Iman.” Nabi ﷺ
Menjawab.”Iman adalah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah
yang baik dan yang buruk.” Dia berkata, “Engkau benar.”
اَل َيْس ِبُقوَن ۥُه ِبٱْلَقْو ِل َو ُهم ِبَأْم ِرِهۦ َيْع َم ُلوَن
Artinya : Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakanperintah-perintah-Nya. [Al-Anbiya’:27]
7
Allah Berfirman :
“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepada (al-quran) dari
Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Alla
h, Malaikat-malaikatnya, Kitab-kitabnya dan Rasulnya. “(QS.Al-Baqarah: 285)
Artinya :
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, diantara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula)yang t
idak Kami ceritakan kepadamu. [Ghafir: 78]
8
g AllahTa’ala janjikan kepada para penguninya seluruhnya.Peristiwa tersebut terja
di dalam duafase, yakni kiamat sugro (kecil) dan kiamat kubro (besar).
Kiamat sugro adalah terjadinya kejadian hancurnya jagat raya dengan skala ya
ngkecil. Misalnya adalah bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, gunung mel
etus,banjir dan sebagainya
Kiamat kubro adalah kiamat yang sesungguhnya, yaitu proses hancurnya alam
semesta beserta seluruh penghuninya. Kiamat kubro ini merupakan salah satu tand
adimulainya kehidupan akhirat. Dengan demikian, pahala manusia akan mulai diti
mbangdan dipertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia. Tanda-tanda har
i kiamatkubro ini adalah munculnya Dajjal, turunnya Yakjuj dan Makjuj, terbitnya
matahari daribarat dan lain-lain.
Menurut bahasa, qadha berarti ketetapan yang sudah dituliskan sebelum manu
siadiciptakan. Catatan tersebut termuat dalam kitab Lauh Mahfudz mulai darikehi
dupan,jodoh, kebaikan, serta kematian. Meskipun hal ini tidak diketahui kapanwa
ktunya namun sebagai makhluk kita harus senantiasa bersiap. Caranya yaitu deng
antaat beribadah serta berusaha menghindari larangan Allah.
Menurut bahasa, qadar merupakan ketentuan atau kepastian yang masih bisabe
rubah dengan usaha. Oleh karenanya manusia dianjurkan untuk selalu berdoa. Do
asendiri dipercaya sebagai senjata umat Islam bahkan dipercaya bisa merubah ket
entuanyang bersifat tidak tetap. Antara qadha dan qadar saling berkaitan satu sam
a lain bahkandikenal sebagai takdir dari Allah SWT yang wajib untuk diyakini ke
beradaannya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Iman berarti membenarkan Allah dan membenarkan Nabi Muhammad SAW ,
malaikat-malaikat, kitab kitab, hari kiamat dan juga qadha‟ dan qadharNya. Penanam
9
an karakter dasar kepribadian implementasi rukun iman seharusnya menumbuhkan sif
at-sifat mulia seperti tanggung jawab, selalu berusaha berbuat , rendah hati, menjauhi
segala larangan Allah, bertawakal kepada Allah, sabar, hati tenang, tidak mudah putus
asa, berjiwa social, jujur, optimis, selalu mensyukuri nikmat Allah. Takdir Allah di ba
gi menjadi 2 yakni Takdir mua‟llaq(Takdir yang masih dapat diubah) dan Takdir mub
ram(takdir yang tidak dapat di tawar-tawar lag).
2. Saran
Dari uraian mengenai rukun iman di atas, sudah sepatutnya kita menyadari pond
asi kekuatan dariseorang hamba berada pada tingkat keimanannya terhadap Allah Ta’
ala. Mempertahankansebuah keimanan pun bukanlah hal yang mudah karena ada ban
yak godaan yang bisa merusakakidah dan juga akhlak diluar sana, sehingga tak heran
jika tempat akhirnya In Shaa Allah diakhirat adalah surga.
10