Anda di halaman 1dari 37

BAB 2

PEMBAHASAN

PELAJARAN 1: Rukun Iman

1. Pengertian Rukun Iman

Dasar iman orang-orang islam adalah ada enam iman yang harus selalu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dan harus diyakini. Pengertian iman secara istilah ialah
kepercayaan yang meresap ke dalam hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak
(ragu), serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan perbuatan sehari-hari.
Jadi, iman itu bukanlah semata-mata ucapan lidah, bukan sekedar perbuatan dan bukan pula
merupakan pengetahuan tentang rukun iman. Sesungguhnya iman itu bukanlah semata-mata
pernyataan seseorang dengan lidahnya, bahwa dia orang beriman (mukmin), karena banyak
pula orang-orang munafik (beriman palsu) yang mengaku beriman dengan lidahnya, sedang
hatinya tidak percaya.1

Iman itu membentuk jiwa dan watak manusia menjadi kuat dan positif, yang akan
diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku akhlak menusia sehari-hari. Kalau
kepercayaannya benar dan baik pula perbuatannya, dan begitu pula sebaliknya. Percaya kepada
Tuhan dan menyerahkan diri dengan ikhlas kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan, karena
keduanya mempunyai hubungan yang erat, yang satu mendasari dan yang lain melengkapi,
menyempurnakan dan memperkuatnya.

Keimanan kepada keesaan Allah itu merupakan hubungan yang semulia-mulianya


antara manusia dengan penciptanya. Oleh karena itu, mendapatkan petunjuk sehingga menjadi
orang yang beriman, adalah kenikmatan terbesar yang dimiliki oleh seseorang. Keimanan itu
bukanlah semata-mata ucapan yang keluar dari bibir dan lidah saja atau semacam keyakinan
dalam hati saja. Tetapi keimanan yang sebenar-benarnya adalah merupakan suatu akidah atau
kepercayaan yang memenuhi seluruh isi hati nurani, dari situ timbul bekas-bekas atau kesan-
kesannya, seperti cahaya yang disorotkan oleh matahari.

Abu Bakar Jabir al-Jazairi, menuturkan bahwa iman adalah membenarkan dan
meyakini Allah sebagai Tuhan yang memiliki dan yang disembah. Iman sebenarnya merupakan
jalan untuk memuliakan akal pikiran manusia, dengan cara menerima semua ketentuan Allah

1
Yusuf Al-Qardhawy, Iman Dan Kehidupan, (Jakarta: Bulan Bintang, 2010), hlm 25

1
pada setiap perbuatan, baik yang kelihatan atau tidak kelihatan, yang di tetapkan maupun yang
di naikan. Iman juga menuntut aktif menggapai hidayah, mendekatkan diri kepada-Nya, dan
beraktifitas selayaknya aktifitas para kekasih-Nya (hambanya yang saleh).2

2. Unsur-Unsur Iman

Unsur-unsur iman atau disebut juga sebagai rukun iman. Rukun iman itu ada enam,
yaitu: iman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, hari
kiamat dan Qada dan Qadar.

1) Iman kepada Allah

Yang dimaksud iman kepada Alah adalah membenarkan adanya Allah swt, dengan cara
meyakini dan mengetahui bahwa Allah swt, Tunggal dan Esa, Maha kuasa, yang hidup dan
berdiri sendiri, yang Qadim dan Azali untuk selamanya. Dia Maha mengetahui dan Maha kuasa
terhadap segala sesuatu, berbuat apa yang ia kehendaki, menentukan apa yang ia inginkan,
tiada satupun yang sama dengan-Nya, dan dia Maha mengetahui.3 Berdasarkan firman Allah:

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya
Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.", (QS Al- Baqarah ayat 285).

Jadi iman kepada Allah adalah mempercayai adanya Allah swt beserta seluruh ke
Agungan Allah swt dengan bukti-bukti yang nyata kita lihat, yaitu dengan diciptakannya dunia
ini beserta isinya.

2
Yusuf Qardhawi, Merasakan Kehadiran Tuhan, (Yogakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2005), hlm 31
3
Ahmad Bahjat, Mengenal Allah, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1986), hlm 13

2
2) Iman kepada Malaikat

Syaikh Hafizh bin Ahmad Hakami mengatakan, yang di maksud iman kepada malaikat
adalah meyakini adanya malaikat, sebagai hamba Allah yang selalu tunduk dan beribadah.
Berdasarkan firman Allah:

Artinya: “Allah menurunkan para malaikat untuk membawa wahyu dengan perintah-Nya
kepada siapa yang Allah kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah
olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah
kamu bertakwa kepada-Ku”, (QS An-Nahl ayat 2).

Beriman dengan para malaikat adalah salah satu rukun iman. Mereka adalah sejenis
makhluk Allah yang selalu taat kepada-Nya, tidak akan menentang perintah-Nya dan tidak
makan atau minum. Mereka juga senantiasa jaga dan tidak pernah tidur sekejap pun, baik siang
maupun malam. Iman kepada Para Malaikat adalah percaya bahwa malaikat adalah makhluk
ciptaan Allah swt yang tidak pernah membangkang perintah-Nya, juga makhluk gaib yang
menjadi perantara-perantara Allah swt dengan Para Rasul. Kita percaya bahwa malaikat
merupakan makhluk pilihan Allah, mereka tidak berbuat dosa, tidak melawan kepada-Nya,
pekerjaannya semata-mata menjunjung tinggi tugas yang diberikan kepada mereka masing-
masing.4

4
Ibid, hlm 17

3
3) Iman kepada kitab-kitab Allah

Beriman kepada kitab Allah artinya meyakini bahwa Allah telah menurunkan wahyu
kepada Rasulnya yang berisi pokok ajaran agama. Dari isi kitab tersebut manusia diperintahkan
untuk mengamalkannya. Kitab suci diperlukan untuk menjadi pedoman setelah wafatnya
Rasulullah. Ketika Rasulullah masih hidup, semua umat dapat menanyakan segala sesuatunya
kepada Rasulullah. Namun setelah Rasulullah wafat, setiap umat dapat mengambil jawaban
dari kitab-kitab Allah.5

Dengan demikian setiap umat dituntun untuk meyakini keberadaan kitab-kitab Allah
tersebut. Dari tafsir kitab-kitab ini, maka manusia bisa mendapatkan jawabannya. Berdasarkan
firman Allah:

Artinya: “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang
diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan
kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak

5
Ibid, hlm 20

4
membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”,
(QS Al -Baqarah ayat 136).

4) Iman kepada Rasul Allah

Iman kepada Rasul-Rasul Allah artinya meyakini adanya manusia yang telah dipilih
oleh Allah sebagai utusan-Nya. Seseorang tidak dikatakan mukmin jika meragukan atau
mengingkari adanya Rasul-Rasul Allah. Allah mengutus Rasul-Rasul-Nya untuk
menyampaikan ajaran kepada seluruh umat manusia. Selain itu juga memberi berita gembira
tentang adanya surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Juga memberikan
berita duka tentang neraka bagi orang-orang yang duhaka.

Dalam menjalankan tugasnya, para Rasul dikaruniai kekuatan dan kesabaran yang luar
biasa. Bahkan seolah tidak mnegenal lelah dan putus asa. Para Rasul juga tidak mengharapkan
upah atau bayaran dalam menyampaikan ajarannya kepada umat manusia. 6Berdasarkan firman
Allah:

6
Ibid, hlm 27

5
Artinya: “Sungguh benar-benar Kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul (yang
menyampaikan) ‘beribadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thaghut.” (QS. An-Nahl ayat
36).

5) Iman kepada hari kiamat

Iman kepada hari akhir atau hari kiamat adalah rukun iman yang kelima. Semua umat
muslim di dunia harus meyakini adanya hari kiamat atau hari berakhirnya jaman. Hari dimana
alam semesta dan isinya akan dihancurkan dan diluluhlantahkan oleh Allah. Pada waktu hari
kiamat nanti alam semesta akan hancur dan semua manusia akan binasa. Setelah hancurnya
semua alam semesta, maka nanti Allah akan membangkitkan semua umat manusia. Pada hari
kiamat ini tidak satupun yang bisa lolos dari kematian.

Setiap manusia dari jaman nabi Adam sampai manusia yang mengalami hari kiamat
akan dihisab sesuai dengan perbuatannya, yang akan menentukan apakah ke Surga atau
ke Neraka. Sebagai umat muslim, wajib meyakini adanya hari kiamat dimana alam semesta

6
hancur dan manusia binasa. Semoga Allah menyelamatkan kita dari datangnya hari kiamat
yang mengerikan. Dengan menanamkan keyakinan tentang hari kiamat atau hari akhir, maka
akan membuat kita semakin berserah diri kepada Allah. 7Yakin bahwa akan ada hari
pembalasan dengan begitu akan membuat kita semakin taat menjalankan perintah-Nya dan
meninggalkan larangan-Nya. Berdasarkan firman Allah:

Artinya: “Sungguh pada hari kiamat akan ditiup sangkakala (terompet) dan matilah sekalian
apa yang ada di langit dan yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian
akan ditiup sangkala sekali lagi, kemudian mereka sekalian akan bangkit memandang
(menunggu keputusan).” (QS Az Zumar ayat 68).

6) Iman kepada Qadha dan Qadar

Qada dan Qadar selalu menjadi paduan kata yang saling berdampingan. Namun
sebenarnya Qada dan Qadar memiliki arti yang sangat berbeda. Keduanya memberi pengaruh
yang besar terhadap kehidupan manusia. Berdasarkan firman Allah:

Artinya: “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja
yang ada di langit dan di bumi?, bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab
(Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”, (QS. Al Hajj ayat
70).

7
Ibid, hlm 33

7
Pengertian Qada secara bahasa adalah “ketetapan”. Dalam hal ini ketetapan atau
kepastian yang sudah diputuskan oleh Allah sebelum kelahiran seseorang. Ketetapan yang
mempengaruhi setiap kehidupan manusia. Karena Allah SWT telah mengatur kehidupan setiap
umat, bahkan ketetapan telah diberikan jauh sebelum kelahiran manusia-manusia ke bumi.

Pengertian Qadar diartikan bahwa Qadar merupakan “ukuran” atau “pertimbangan”.


Dapat disimpulkan bahwa Qadar adalah suatu pertimbangan yang telah diputuskan oleh Allah
SWT kepada setiap diri manusia.

Jika Qada adalah ketetapan atau aturan, Qadar adalah ukuran atau pertimbangan.
Namun istilah tersebut digunakan secara bersamaan untuk menggambarkan sebuah kepastian
mengenai hukum dari Allah SWT. Istilah Qada dan Qadar dikenal dengan istilah takdir, yaitu
ketetapan yang sudah diputuskan oleh Allah SWT. Takdir menjadi satu yang mengikat pada
kehidupan. Merupakan suatu ketetapan dan bergantung dengan kegiatan manusia itu sendiri.8

3. Makna Rukun Iman


1. Makna iman kepada Allah
 Yakin bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah, tidak ada makhluk lain
yang ada di alam semesta tanpa pengetahuan Allah
 Allah yang memberikan rezeki kepada semua makhluk
 Yakin bahwa hanya Allah yang patut disembah dan kepada-Nya segala ibadah
ditujukan
 Meyakini Asmaul Husna (sifat-sifat Allah)
2. Makna Beriman kepada Malaikat Allah
 Mengimani wujud malaikat.
 Mengimani nama-nama malaikat yang diketahui dan tidak diketahui.
 Mengimani sifat malaikat.
 Mengimani tugas-tugas malaikat.
3. Makna beriman kepada Kitab-kitab Allah (Rukun iman ke 3)
 Mengimani bahwa 4 kitab (Taurat, Injil, Zabur, dan kitab Al-Qur’an) datang dari
Allah
 Mengimani kitab tersebat secara rinci (tafshil) maupun garis besar (ijmal)

8
Jujun S. Suriasumarti, Ilmu dalam Perspektif, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001), hlm 4

8
 Membenarkan segala hal yang tertulis dalam kitab yang masih asli (belum dirubah)
 Menjalankan hukum yang tertulis dalam Al-Qur’an
4. Makna beriman kepada Nabi dan Rasul
 Meyakini Nabi dan Rasul adalah manusia utusan Allah sebagai kabar gembira dan
ancaman.
 Mempercayai segala ajaran baik lisan maupun suri teladan
 Mengikuti jejak Nabi dan Rasul
5. Makna beriman kepada hari akhir
 Menyakini tanda-tanda akan datangnya kiamat
 Mengimani hal gaib, seperti dibangkitkan nya manusia dari kubur, dikumpulkan
di padang mansyar, hari pembalasan, nikmat dan siksa kubur, surga dan neraka.
6. Makna beriman kepada qada dan qadar
 Mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik maupun buruk adalah
kehendak Allah SWT.
 Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada
makhluk.
 Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat.9
4. Mengamalkan rukun Islam dalam kehidupan sehari-hari
 Hanya menyembah dan beribadah kepada Allah
 Tidak menyekutukan Allah dengan apapun
 Meyakini bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah
 Meyakini Allah telah menurunkan kitab kepada rasul-rasulnya
 Membaca, mempelajari dan mengamalkan isi kandugan Al qur'an
 Menyakini bahwa nabi muhammad adalah rasul utusan Allah dan sebelum
nabi muhammad ada juga rasul yang telah Allah utus
 Mempersiap bekal buat hari kiamat karena hidup di dunia hanya sementara
 Menyakini bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini adalah takdir Allah

9
Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith, Mengenal mudah Rukun Islam, Rukun Iman, Rukun Ihsan secara
terpadu, (Bandung: Al-Bayan, 1998), hlm 33

9
PELAJARAN 2: Syahadat

1. Pengertian Syahadat

Syahadatain atau dua kalimat syahadat adalah dua perkataan pengakuan yang
diucapkan dengan lisan dan dibenarkan oleh hati untuk menjadikan diri orang Islam.

Lafadz kalimat syahadat adalah:

“Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullaah”

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan Allah.”

Jika seseorang yang bukan Islam membaca dua kalimat syahadat dengan sungguh-
sungguh, yakni membenarkan dengan hati apa yang ia ucapkan, serta mengerti apa yang
diucapkan, maka masuklah ia ke dalam agama Islam, dan wajiblah ia mengerjakan rukun
islam yang lima, yaitu sholat lima waktu, zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan, dan
menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. 10

 DUA KALIMAT SYAHADAT


Syahadat Laa Ilaha Illallah (‫ )ال إله إال هللا‬dan Muhammad Rasulullah (‫ )محمد رسول هللا‬keduanya
adalah kunci Islam, tidak mungkin seseorang masuk Islam kecuali dengan keduanya. Oleh
karena itu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Muadz bin Jabal r.a ketika beliau
– shalallahu ‘alaihi wa sallam- mengutusnya ke Yaman agar pertama kali yang dia serukan
kepada mereka adalah syahadat bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan
bahwa Muhammad adalah utusan Allah).11
a) Syahadat Tauhid

10
Supan Kusumamihardja, Studia Islamica, (Bogor: PT Girimukti Pasaka, 1984), hlm 145
11
Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Pustaka Nuun, 2002), hlm 55

10
Kalimat pertama: Laa Ilaha Illallah (‫)ال إله إال هللا‬, yaitu seseorang mengakui dengan lisan
dan hatinya bahwasannya tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah Azza wa Jalla karena
Ilah maknanya al-ma’luh (yang diibadahi) dan Taalluh (mengilahkan) artinya ta’abud.
Maknanya, tidak ada sesembahan yang hak/benar kecuali Allah semata. Dan kalimat ini
mengandung makna peniadaan dan penetapan. Kalimat peniadaan (‫ )ال إله‬dan penetapan ( ‫إال‬
‫ )هللا‬dan (‫ )هللا‬adalah lafadz jalalah merupakan badal dari khabar (‫ )ال‬yang ditiadakan dan
taqdirnya (‫ )ال إله حق إال هللا‬yakni ikrar lisan setelah hati mengimaninya bahwasannya tidak ada
sesembahan yang hak kecuali Allah semata. Dan ini mengandung makna ikhlash/memurnikan
ibadah hanya untuk Allah saja dengan meniadakan ibadah dari selain-Nya. Berdasarkan firman
Allah:

Artinya: “Dan Kami tidaklah menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri
mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-
sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-
sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.” (QS. Huud ayat
101)

b) Syahadat Rasul
Kalimat kedua: makna syahadat (‫ )محمد رسول هللا‬adalah mengikrarkan dengan lisan dan
mengimani dengan hati bahwa Muhammad bin Abdillah Al-Quraisyi Al-Hasyimi adalah Rasul
Allah kepada seluruh makhluk Jin maupun manusia. Berdasarkan firman Allah:

11
Artinya: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-
Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-
kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (QS. Al-A’rof ayat 158).

Dan firman-Nya:

Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-
Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,” (QS. Al-Furqon ayat 01).

Konsekuensi kalimat syahadat ini adalah membenarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi


wa sallam tentang apa yang beliau kabarkan, melaksanakan apa yang beliau perintahkan,
menjauhi apa yang beliau larang dan tidak ada ibadah kepada Allah kecuali dengan cara yang
disyariatkan olehnya. Konsekuensi syahadat ini juga tidak berkeyakinan bahwa Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam mempunyai hak dalam rububiyyah (hak untuk diibadahi) dan
mengatur alam atau hak dalam ibadah, akan tetapi ia adalah seorang hamba yang tidak
diibadahi dan seorang Rasul yang tidak berdusta, dan dia tidak memiliki kemampuan
sedikitpun untuk memberi manfaat dan mudharot untuk dirinya sendiri maupun orang lain
kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah sebagaimana firman Allah Ta’ala:

Artinya: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan
tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa
aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.

12
Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak
memikirkan (nya)?" (QS. Al-An’am ayat 50). 12

2. Makna Syahadat

Makna syahadat la ilaha illallah adalah meyakini bahwa tidak ada yang
berhak mendapatkan ibadah kecuali Allah, konsisten dengan pengakuan itu dan
mengamalkannya. La ilaha menolak keberhakan untuk diibadahi pada diri selain Allah,
siapapun orangnya. Sedangkan illallah merupakan penetapan bahwa yang berhak diibadahi
hanyalah Allah. Sehingga makna kalimat ini adalah la ma’buda haqqun illallah atau tidak ada
sesembahan yang benar selain Allah. Sehingga keliru apabila la ilaha illallah diartikan tidak
ada sesembahan/tuhan selain Allah, karena ada yang kurang. Harus disertakan kata ‘yang
benar’ Karena pada kenyataannya sesembahan selain Allah itu banyak. Dan kalau pemaknaan
‘tidak ada sesembahan selain Allah’ itu dibenarkan maka itu artinya semua peribadahan orang
kepada apapun disebut beribadah kepada Allah, dan tentu saja ini adalah kebatilan yang sangat
jelas.

Seseorang dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, berarti telah mempersaksikan


diri sebagai hamba Allah semata. Kalimat Lailaaha Illallahu dan Muhammadur Rasulullah
selalu membekas dalam jiwanya dan menggerakkan anggota tubuhnya agar tidak menyembah
selain-Nya. Baginya hanya Allah sebagai Tuhan yang harus ditaati, diikuti ajaran-Nya, dipatuhi
perintah-Nya dan dijatuhi larangan-Nya. 13

3. Mengamalkan syahadat dalam kehidupan sehari-hari

“ku bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah”

implementaisnya:

 menjalankan perintahnya seperti sembahyang, haji, puasa dan lainnya

“aku bersaksi bahwa muhammad adalah utusan allah”

implementasinya:

 menjalankan sunah-sunah nabi seperti sholat sunah.

12
Zaim Elmubarok, Mengenal Islam, (Semarang: UPT MKU UNNES, 2008), hlm 35
13
Ibid, hlm 40

13
PELAJARAN 3: Asmaul Husna

1. Pengertian Asmaul Husna

Secara Etimologi Asmaa'ul husna yaitu ‫ اسماء‬jamak dari ‫ اسم‬yang artinya nama-nama
sedangkan ‫ الحسنى‬artinya yang baik atau yang indah, sedangkan secara Terminologi Asma'ul
Husna adalah nama-nama milik Allah yang baik lagi indah.

Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena
nama-nama Allah adalah alamat kepada yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun
timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah
kita tidak boleh dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah dengan perbedaan
tersebut. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan nama terdapat pula perbedaan
jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun
menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Allah swt yang harus dipahami dan dimengerti
oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad saw.

Nama-nama indah (Asmaul Husna) yang berjumlah 99 menurut hitungan ulama Sunni,
dapat dirangkai secara kronologis begitu indah ibarat seuntai tasbih. Yang dimulai dengan
lafadz al-jalalah (Allah). Seperti yang telah disebutkan bahwa Asmaul Husna Allah swt
berjumlah 99 nama. Dan dari Asmaul Husna tersebut merupakan sifat wajib Allah, yakni sifat-
sifat yang pasti dimiliki Allah swt.14

Asmaul husna itu apabila kita baca, kita sebut-sebut dan kita ucapkan untuk berdoa
memohon kepada Allah, maka kita akan memperoleh pahala, mendapat ketenangan, mendapat
ketentraman kebahagiaan dan kemuliaan, terhindar dari musuh, aman dan selamat, hati menjadi
terang, disenangi oleh banyak orang.

Oleh sebab itu sangat di anjurkan untuk berdoa dengan asmaul husna yaitu dengan
menyebut nama-nama Allah yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah, yang jumlahnya
ada 99 nama. Dan hendaknya doa itu tidak sekedar menghafal lafal-lafalnya saja, tetapi
hendaklah di resapi dan dihayati makna-makna yang terkandung didalamnya. Hendaklah
diucapkan dengan penuh tawakkal dan khusyu serta dengan merendahkan diri dihadapan Allah
maka insya Allah apa yang kita inginkan atau yang kita hajatkan akan terkabul. Dan Asmaul

14
Hafidz Bahtiar, Asmaul Husna dan Khasiatnya. (Surabaya: Pt. Appolo, 2002), hlm 30

14
Husna sangat besar sekali pengaruh dan manfaatnya bagi setiap orang yang
mengamalkannya.15 Berdasarkan firman Allah:

Artinya: “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang
Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Q.S. Al- Hasyr ayat 24)

Dan firman-Nya:

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S Al-A’raf ayat 180)

2. Makna Asmaul Husna

15
Ibid, hlm 36

15
3. Mengamalkan Asmaul Husna dalam Kehidupan Sehari-hari
 Membantu teman yang sedang dalam kesulitan
 Bekerja/belajar dengan sunguh-sungguh karena Allah Swt. tidak akan mengubah
nasib seseorang apabila orang tersebut tidak mau berusaha
 Kuat dan sabar dalam menghadapi setiap ujian dan cobaan yang dihadapi
 Hidup bermasyarakat agar dapat memberikan manfaat kepada orang lain
 Selalu melaksanakan perintah Allah Swt. seperti śalat lima waktu, patuh dan hormat
kepada orang tua dan guru, puasa, dan kewajiban lainnya

PELAJARAN 4: Hidup Bersih, Kasih Sayang dan Hidup Rukun

1. Hidup Bersih

16
Kebersihan adalah lambang kepribadian seseorang, jika tempat tinggal,
pakaian, tubuh, dan peralatan-peralatan pribadi terlihat bersih maka orang tersebut
mempunyai kesan manusia sehat. Bersih adalah sesuatu yang mudah dan murah, namun
jika diabaikan akan berakibat buruk, seperti terjangkitnya suatu penyakit.16
Contoh hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari ada, kebersihan badan,
kebersihan pakaian, rumah, sekolah, tempat ibadah.

Dalil Hidup Bersih

Artinya: “Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya.


Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang bersih.”

2. Kasih Sayang

Kasih sayang berarti mengasihi dan menyayangi orang-orang yang berada disekitar
kita, baik itu orang tua, saudara, teman. Setiap yang benyawa pasti membutuhkan perhatian,
baik manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia sebagai makhluk yang dibekali akal oleh
Allah SWT harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar, terutama pada hewan
dan tumbuhan ysang tidak diberi akal oleh Allah dan mengasihi serta menyayangi sesama
manusia.17 Dalil Kasih Sayang Q.S At-Taubah: 108

16
Herimanto, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), hlm 18-19
17
Dwi Ayuning Tyas, Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak, (Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2019), hlm 41

17
Artinya: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”

3. Hidup Rukun

Hidup rukun berarti suka bergaul dengan siapa saja tidak pilih-pilih teman. Contoh
hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari adalah menolong teman yang membutuhkan
pertolongan, berbagi makanan dengan teman, menghibur teman yang lagi kesusahan. Dalil
dari Hidup Rukun

Q.S Al-Hujurat: 10

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah


antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu
mendapat rahmat”

PELAJARAN 5: Adab Mandi dan Berpakaian

Adab adalah satu istilah bahasa Arab yang berarti adat kebiasaan. Kata ini menunjuk
pada suatu kebiasaan, etika dan pola tingkah laku yang dianggap sebagai model. Adab dalam
pengertian ini sama dengan kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti masyarakat.
Demikian, adab sesuatu berarti sikap yang baik dari sesuatu tersebut.18. Berikut ada adab mandi
dan berpakaian:

1. Adab Mandi

Menurut istilah, meratakan air pada seluruh badan dari ujung rambut sampai ujung jari kaki
disertai dengan niat sesuai dengan keperluannya. Secara umum mandi adalah untuk
membersihkan badan. Mandi umum dilakukan 2x sehari, bahkan lebih untuk membersihkan
kotoran pada badan. Mandi artinya mengalirkan air keseluruh tubuh dengan niat19.

A. Tata Cara Mandi

18
Hanafi,Urgensi Pendidikan Adab Dalam Islam,Jurnal Kajian Islam,Vol.4 No.1,Januari-Juni 2017, hlm 61
19
Sulaiman Rasjid,Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2012), hlm 34

18
Berikut ada tata cara mandi dengan benar:
a) Berdoa sebelum memasuki kamar mandi. Niat memasuki kamar mandi :

“Alloohumma Innii A’uudzubka Minal Khubutsi Wal Khobaaitsi”

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari segala


kejahatan dan kotoran”

b) Masuk kamar mandi menggunakan kaki kiri terlebih dahulu.


c) Mendahulukan anggota bagian kanan
d) Menggunakan sabun dan shampo mandi
e) Menyikat gigi
f) Mandi dengan air yang suci dan bersih
g) Keluar kamar mandi menggunakan kaki kanan. Niat keluar kamar mandi yaitu :

“Ghufraanaka alhamdu lillaahil ladzii adzhaba ‘annil adzaa wa ‘aafaanii”

Artinya: “Aku memohon ampunan-Mu, wahai Tuhanku. Segala puji bagi Allah Zat yang
menghilangkan penyakit dari padaku dan telah mengafiatkan aku.”20

B. Adab buang air kecil atau besar


Berikut adalah adab buang air kecil atau besar:
a) Buang air besar ditempat tertutup
b) Dilakukan dengan jongkok
c) Tidak membelakangi atau menghadap arah kiblat
d) Didalam kamar mandi tidak boleh membaca al-qur’an
e) Bersuci dengan tangan kiri
f) Menyimpan sampai bersih
C. Dalil adab mandi
a. Q.S Al-Baqoroh : 222

20
Kementrian Agama, Akhlak Aqidah/Buku Siswa, (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014), hlm
38

19
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan
orang-orang yang suci (bersih dari kotoran jasmani maupun rohani)”

b. Hadist Imam al-Tirmidzi dari Sayyidina Ali

Artinya: “penghalangan pandangan antara jin dan aurat manusia adalah jika
salah seorang diantara mereka memasuki kmar mandi, lalu ia mengucapkan
“bismillah”

2. Adab Berpakaian

Pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan seseorang dalam berbagai ukuran dan
modelnya berupa baju, celana, yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya untuk tujuan yang
bersifat khusus maupun umum. Menurut kepatutan agama lebih mengarah kepada keperluan
menutup aurat, sesuai dengan ketentuan syara’ dengan tujuan beribadah.21

A. Adab Berpakaian

Ada beberapa adab memakai pakaian yaitu sebagai berikut :

a) Memakai pakaian yang bersih


b) Berdoa sebelum memakai pakaian Doa memakai pakaian :

Alloohumma innii as-aluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahuu wa’a’uu
dzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahuu.

Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah aku minta kepada Engkau kebaikan pakaian ini dan
kebaikan apa yang ada padanya, dan aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan
pakaian ini dan kejahatan yang ada padanya”.

Ada beberapa adab melepas pakaian yaitu sebagai berikut:

21
Syarifah Habibah, Sopan Santun Berpakaian Dalam Islam, Jurnal Pesona Dasar, Vol.2 No.3, Oktober 2014,
hal. 66

20
a) Mengucap bismillahirohmanirrohim
b) Berdoa melepas pakaian

Bismillaahil ladzii laa ilaaha illaa huwa

Artinya: “Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain-Nya”.

c) Mendahulukan bagian kiri.


d) Melepas baju dengan tenang dan tanpa tergesa-gesa dan tenang.
e) Meletakkan baju pada tempatnya.

B. Dalil Berpakaian
a. Q.S Al-A’raf : 26

Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup aurat dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik. Yang demikian, sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
selalu ingat.“22

b. Hadist Riwayat Muslim

Artinya : Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash berkata, “Rasulullah saw, melihat aku mengenakan
dua pakaian yang keduanya bercelup kuning. Maka, beliau berkata, “Sesungguhnya ini
termasuk pakaian orang-orang kafir, maka janganlah engkau memakainya.

PELAJARAN 6: Hidup Kotor

22
Arief Saefullah, Etika Perpakaian Perspektif Al-Kitab dan Al-Qur’an,(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2010),
hlm 30

21
Akhlak secara etimologi berarti suatu sistem perilaku yang dibuat oleh manusia.
Sedangkan menurut terminologis adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk,
terbaik ataupun tercela, perkataan atau perbuatan23. Jadi bisa disimpulkan akhlak adalah
perilaku seseorang yang dilakukan secara tiba-tiba, yang bersifat perilaku baik ataupun tercela.

Salah satu contoh dari akhlak tercela adalah hidup kotor. Dalam perilaku hidup kotor
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Contoh hidup kotor adalah membuang sampah
sembarangan, ti;dak suka mandi, malas gosok gigi, tidak mencuci tangan sebelum makan,
membiarkan ruangan berantakan.

Hidup kotor dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Berikut adalah akibat dari
hidup kotor yaitu, mudah terserang penyakit, dijauhi teman, dibenci Allah, disenangi setan.

PELAJARAN 7: Kalimat Thayyibah Basmalah


1. Pengertian Kalimat Basmalah
Basmalah adalah doa yang menyebut asma Allah untuk memulai segala perbuatan yang
baik. Lafadz basmalah yaitu
َّ ‫الرحْ مٰ ِن‬
‫الر ِحي ِْم‬ َّ ِ‫س ِم هللا‬
ْ ِ‫ب‬
Artinya: ”Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Basmalah dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menyebutkan kalimat islam,
bismi-ilahi ar-rahmani ar-rahimi. Kalimat ini tertera di setiap awalan surat dalam al-Qur’an,
kecuali dalam Surat at-Taubah. Basmalah sering diucapkan saat orang Muslim menunaikan
shalat, atau saat memulai kegiatan, biasanya basmalah digunakan sebagai pembuka kalimat
dalam negara-negara Islam. 24
Imam Al-Qurthubi mengungkapkan, “Para ulama menjelaskan bahwa
bismillahirrahmanirrahim merupakan sumpah dari Tuhan yang diturunkan pada awal surah,
untuk menunjukkan kepada setiap hamba-Nya bahwa yang telah diturunkan oleh Allah dalam
surah tersebut adalah suatu kebenaran dan Allah menjamin kan memberi janji, kasih sayang,
dan kebaikan yang Allah paparkan dalam setiap surah tersebut”.25
a. Penggunaan Kalimat Basmalah

23
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm 29
24
Sulistyawati Khairu, Rahasia Kedahsyatan Basmallah, (Tanggerang: Lembar Pustaka Indonesia, 2015), hlm7
25
M.Fauzi Rachman, Zikir-zikir Utama Penenang Jiwa, (Bandung: Mizania, 2008), hlm 18

22
Beberapa kesempatan yang dianjurkan untuk mengucap basmalah, yaitu:
1. Ketika akan makan
2. Memulai belajar
3. Memakai baju
4. Memulai berdoa.
b. Hikmah Mengucap Basmalah
Hikmah mengucap basmalah antara lain, mendapat ridha Allah swt, terhindar dari
perbuatan dosa dan maksiat, kegiatan yang dilakukan bernilai ibadah, dijaga oleh Allah swt,
mendapat berkah dari Allah, dll.
c. Akibat Tidak Mengucapkan Basmalah
1. Pekerjaan tidak diberkahi oleh Allah
2. Mudah tergoda oleh syetan
3. Tidak akan mendapat ridha dari Allah.26
d. Meneladani Basmalah dalam Kehidupan
Sebelum meneladani kalimat Basmalah, kita harus menyadari bahwa seluruh nama adalah
milik Allah, hanya milik Allah Al-Asma’ Al-Husna, yaitu nama-nama yang baik, yang
berjumlah 99. Namun, yang pertama dan utama adalah nama (sifat) yang terangkai dalam
Basmalah, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim.
Meneladani nama (sifat) Allah dalam Basmalah yaitu, harus berusaha memantapkan diri
dari sifat rahmat dan kasih sayang sehingga menjadi ciri kepribadian diri sendiri. Selain itu,
hendaknya mengucapkan basmalah dalam setiap mengawali aktivitas yang diperbolehkan
syariat. Basmalah tidak digunakan untuk aktivitas yang dilarang oleh syariat, misal mencuri,
berzina, dll. Orang yang mengawali aktivitas tanpa membaca basmalah, maka setan akan
menemani orang tersebut ketika melakukan aktivitas tersebut.
Seseorang yang mengucap basmalah, pada hakikatnya berkata, “Dengan (demi) Allah
saya memulai (pekerjaan ini).” Apabila kita menjadikan pekerjaan atas nama dan demi Allah,
maka pekerjaan tersebut pasti tidak akan mengakibatkan kerugian pihak lain.27
e. Dalil Basmalah
Hadis yang terdapat dalam kitab Sahîh al-Bukhari:

26
Khoirul mujahidin, Buku Siswa Akidah Akhlak, (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014), hlm
56-58
27
M.Fauzi Rachman, Zikir-zikir Utama Penenang Jiwa, (Bandung: Mizania, 2008), hlm 34-40

23
;

Artinya: “Dari Qatadah ia berkata, Anas pernah ditanya, “Bagaimanakah bacaan Nabi
SAW.? ”Ia pun menjawab, “Bacaan beliau adalah panjang”. Lalu ia pun membaca
Bismillahirrahmanirrahim. Anas menjelaskan, “Beliau memanjangkan bacaan, Bismillah dan
juga memanjangkan bacaan,ar-Rahman serta bacaan, ar-Rahim”. (HR. Al- Bukhari)
Q.S An-Naml Ayat 30

Artinya: “Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”.

PELAJARAN 8: Asmaul Husna Ar-Rahman, Ar-Rahim, As-Sami’


1. Ar-Rahman
Asmaul husna “ar-Rahman” memiliki arti Yang Maha Pengasih kepada semua Makhluk-
Nya. Ar-Rahman artinya yang mempunyai rahmat yang luas untuk seluruh makhluk-Nya tanpa
terkecuali yang diberikan dalam dunia ini, meliputi rizki, jalan hidu, dan semua urusan tentang
kebaikan.28
Asmaul husna ar-Rahman terdapat dalam al-Qur’an surat Al-Fatihah ayat 3, dalam surat
Al-Ahzab ayat 43, dalam surat Al-A’raf ayat 156, dan dalam surat Al-Baqarah ayat 163.
Meneladani sifat Allah ar-rahman, yaitu dengan cara menjadi orang yang selalu mengasihi
antar sesama makhluk hidup.
 Pertama, kita yang mempunyai harta yang cukup harus menjadi orang yang
dermawan. Menjadi orang yang selalu membantu orang lain atau juga mengasihi
kepada anak yatim atau piatu.
 Lalu dengan cara tolong menolong antar sesama manusia, seperti membantu
orang yang membutuhkan, menolong korban gempa, banjir dll.
Rasulullah saw. bersabda : “Bukanlah dari golongan kami orang yang tidak mengasihi
dan menyayangi yang lebih muda, tidak menghormati orang yang lebih tua.” (HR.Tirmidzi)

28
Al-Damawy Syaifuddin, Mu’jizat Asmaul ‘Uzmah, (Jakarta Selatan: Al-mawardi Prima, 2009), hlm 38

24
Manfaat meneladani sifat ar-Rahman, yaitu hati akan menjadi tentram dan tidak gelisah,
semua hal akan menjadi damai, kita akan selalu dikasihi dan disayangi oleh Allah, hidup akan
menjadi lebih bermakna dan bahagia, dll.29
Membaca nama Allah Ya Rahman ya Rahim sebanyak 100 kali setiap selesai shalat
fardhu akan menjaga kita dari kelalaian, dan terhindar dari sifat keras kepala.30 Wujud nama
(sifat) Allah ar-Rahman yaitu:
 Rahmat yang agung dan paling besar adalah wahyu Allah, yaitu Al-Qur’an yang
diturunkan kepada nabi Muhammad saw. di dalam surat An-Nahl:89
 Rahmat yang diberikan Allah kepada orang-orang mukmin, yaitu dihindarkan
dari siksa yang akan menimpa orang kafir, didalam surat Huud:58 & 94.
 Turunnya hujan, tanaman, air, beragam suku bangsa,dll. Dalam surat Ar-
Ruum:50. Dll
2. Ar-Rahim
Asmaul husna “ar-Rahiim” memiliki arti Yang Maha Penyayang kepada semua Makhluk-
Nya yang beriman. Ar-Rahim artinya pelaku rahmat yang sangat penyayang kepada semua
orang yang beriman, yang telah memberikan rahmat secara khusus kepada orang yang beriman
didalam akhirat.31 Ar-Rahim terdapat dalam al-Qur’an dalam surat Al-Fatihah:3, surat Al-
Baqarah:143, dan surat Asy-Syuaraa’:191.
Khasiat Ar-Rahim jika kita membacanya sebanyak 100kali setelah shalat shubuh maka
akan mendapat kasih sayang dari semua makhluk Allah.32 Wujud Ar-Rahim Allah adalah:
 Allah adalah Dzat yang paling mengasihi, dalam surat al-A’raf:151
 Allah adalah sebaik-baik penjaga dan penyayang, surat Yusuf: 64
 Allah adalah sebaik-baik Dzat yang merahmati, surat al-Mu’minun: 109 & 118
 Allah adalah pemilik rahmat yang sebenarnya dan sangat luas, dalam surat al-
An’am: 133&147, dan surat al-Kahfi: 58.

29
Ibid, hlm 44
30
Mahmuddin, Rahasia di Balik Asmaul Husna, (Yogyakarta: Mutiara Media, 2008), hlm 42
31
Al-Damawy Syaifuddin, Mu’jizat Asmaul ‘Uzmah, (Jakarta Selatan: Al-mawardi Prima, 2009), hlm 61
32
Mahmuddin, Rahasia di Balik Asmaul Husna, (Yogyakarta: Mutiara Media, 2008), hlm 38

25
Contoh perilaku Ar-Rahim, antara lain: menyayangi sesama manusia, menyayangi
hewan seperti memberi makan, menyayangi lingkungan seperti menjaga lingkungan, merawat
lingkungan, dll.33
3. As-Sami’
As-Sami’ artinya Allah Maha Mendengar semua baik, yang keras maupun yang hanya
berupa bisikan. Semua makhluk Allah bisa didengar suaranya oleh Allah swt. termasuk suara
hewan dan makhluk yang sngat kecil. Allah juga mendengar apapun yang diucapkan dalam
hati. Allah mendengar doa semua hamba dan orang yang memuji-Nya.34
Dalil :
Q.S Al-A’raf Ayat 180

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari
kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

PELAJARAN 9: Adab Belajar dan Bermain


Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan
agama.
1) Adab Belajar
Belajar sangat dianjurkan oleh agama islam, belajar sama dengan menuntut ilmu, dengan
belajar atau menuntut ilmu kita tahu semuannya. Dalam belajar kita harus melakukannya
dengan rajin dan belajar termasuk ibadah. Adab belajar dimulai dengan dengan berdoa sebelum
belajar (rabbi zidni ‘ilma war zuqni fahman), setelah selesai belajar buku dan tempat belajarnya
dirapikan, dan membaca hamdalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika belajar disekolah, antara lain:

33
Ibid, hlm 48
34
Khoirul mujahidin, Buku Siswa Akidah Akhlak, (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014), hlm
67-68

26
1) Datang tepat waktu dan tidak terlambat
2) Berdoa sebelum belajar
3) Mendengarkan guru menjelaskan dengan baik
4) Membawa peralatan sekolah
5) Tenang selama mendengar penjelasan guru
6) Berdoa selesai belajar.35
 Adab belajar terhadap Allah, antara lain: niat belajar hanya mengharap ridha
Allah, bertawakal, dan wara’ dalam belajar (wara’ adalah menjauhkan diri dari
perbuatan dosa).
 Adab belajar terhadap diri sendiri, yaitu bersikap tawadhu’, berani bersikap
sabar dan tabah dalam belajar, memiliki kesungguhan hati dalam belajar,
menghindari akhlak tercela, menghindari perselisihan dan menanamkan rasa
saling menyayangi, dan membiasakan untuk membaca dan menghafal.36
 Adab belajar disekolah
1) Mempunyai niat
Setiap perbuatan tergantung kepada niatnya. Sabda Nabi Muhammad saw
‫س ْول هللاِ صلَّى هللاُ عل ْي ِه وسلَّم‬
ُ ‫ س ِم ْعتُ ر‬: ‫ضي هللاُ ع ْنهُ قا ًل‬
ِ ‫بر‬ َّ ‫ع ْن ا ِمي ِْر ْال ُمؤْ ِمنِيْن عُم ُر ب ِْن ْالخ‬
ِ ‫طا‬
ٍ ‫ وإِنَّما ِل ُك ِِّل ا ْم ِر‬،ِ‫ إِنَّما اْألعْما ُل بِالنِِّيات‬: ‫يقُ ْو ُل‬
.‫ئ ما نوى‬
Artinya: “Dari Amirul Mukminin Umar bin Khattab r.a. berkata: saya
mendengar Rasulullah saw. bersabda: sesungguhnya amal itu tergantung
kepada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai apa
yang diniatkannya.”
2) Memberi salam kepada guru
3) Membaca doa sebelum belajar
Sebelum membaca doa hendaklah membaca basmalah terlebih dahulu,
doa sebelum belajar yaitu:
ْ ‫ب ِزدْ ِنى ِع ْل ًما نا ِف ًعا و‬
.‫ار ُز ْق ِنى ف ْه ًما و ِس ًعا‬ ِ ِّ ‫ر‬
4) Bersikap sopan terhadap guru
5) Membaca doa setelah belajar

35
Ibid, hlm 73-76
36
Kholik dan Mahruddin, “Adab Belajar Murid dalam Kitab Ta’lim Al-Muta’alim”, Jurnal Sosial Humaniora
ISSN 2087-4928 Vol.4 No.1, 2013, hlm 32

27
37
.‫ي ِع ْند حاجتِ ْى اِل ْي ِه وال ت ْنسنِ ْي ِه يا ربَّ ْالعل ِميْن‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم اِنِِّى اسْت ْو ِدعُك ما علَّ ْمتنِ ْي ِه ف‬
َّ ‫اردُدْهُ اِل‬
2) Adab Bermain
Bagi anak, bermain adalah bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu
bermain harus bisa membantu perkembangan mereka dan tentunya dengan cara yang
mempunyai adab atau tata krama.
Beberapa adab dalam bermain yaitu:
 Selalu minta perlindungan Allah, untuk keselamatan dan keberkahan saat
bermain
 Hilangkan sifat sombong, cinta dunia, iri, dengki dan segala keburukan hati,
tanamkan sifat semangat, zuhud, sabar, dan segala yang mendatangkan
kebaikan hati
 Bermain dapat dilakukan asal tidak mengganggu waktu belajar dan ibadah
 Melaksanakan kewajiban terlebh dahulu sebelum bermain
 Bermain harus tahu batas waktunya, agar tidak terbuang sia-sia karena
bermain
 Tidak boleh berbuat curang saat bermain
 Dan lain sebagainya.38
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika bermain, yaitu:
1. Menyelesaikan tugas terlebih dahulu
2. Bermain ditempat yang aman
3. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya
4. Dalam bermain harus jujur
5. Tetap menjaga kebersihan pakaian
6. Tidak mencelakai orang lain
7. Saling tolong menolong
8. Berhenti jika masuk waktu shalat.39

37
Khoirul mujahidin, Buku Siswa Akidah Akhlak, (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014), hlm
75
38
Thoriq Aziz Jayana, Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati, (Jakarta: Kompas-Gramedia, 2018), hlm
87
39
Khoirul mujahidin, dkk, Buku Siswa Akidah Akhlak, (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014),
hlm 78

28
PELAJARAN 10: Adab Makan dan Minum

1) Istilah Adab

Kata adab adalah salah satu kosa kata yanag menjadi istilah khas dalam agama islam.
Kata adab bukanlah sekedar “Sopan Santun” atau baik budi bahasa, tetapi dapat dimaknai
dengan istilah membangun karakter (character building) dalam suatu pendidikan yang disertai
dengan akhlak mulia (perbuatan yang terpuji).40

2) Pengertian makan dan minum


a. Makan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) makan adalah memasukkan nasi (atau
makanan pokok lainnya) ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya. Makanan dalam
bahasa Arab adalah ath’imah. Kata ath’imah merupakan jamak dari kata tha’am yang secara
etimologi berarti segala sesuatu atau apa-apa yang bisa dimakan atau dicicipi. Dalam kaitan ini
Islam mengajarkan agar memilih makanan minuman yang baik dalam artian berguna untuk
kesehatan dan halal. Sebagaimana Firman Allah QS. al-Baqaraah/2:172.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu
menyembah”

Perhatian al-Qur’an terhadap persoalan makan dan makanan itu sendiri demikian besar.
termasuk ketika memerintahkan untuk makan, seperti dalam firman-Nya QS. al-
Baqarah/2:168.

40
Adian Husaini, Filsafat Ilmu (perspektif barat dan islam), (Depok: Gema Insani, 2013), hlm 219

29
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena Sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu”.

b. Minum

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) minum adalah memasukkan air (benda
cair) ke dalam mulut dan meneguknya, sebagaimana firman Allah QS. al-Baqarah/2:60.

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman:
"Pukullah batu itu dengan tongkatmu". lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.
sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan
minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan
berbuat kerusakan.41

3) Adab Makan dan Minum

Adab makan dan minum yang baik adalah sebagai berikut:

a) Adab sebelum makan dan minum:


1. Mencuci tangan terlebih dahulu
2. Membaca Basmalah, Makan dengan tangan kanan dan Mengambil makanan yang dekat,
sebagaimana sabda Nabi saw.

‫س ِ ِّم هللا و ُك ْل ِب ِي ِم ْينِ ِك و ُك ْل ِم َّم يليْك‬

Artinya: “Sebutlah nama Allah Ta’ala, makanlah dengan tangan kananmu, dan
makanlah apa yang ada di dekatmu.” [Muttafaqun ‘alaih].

41
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Pesan, Kesan dan keserasian al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2011),
hlm 46

30
Kebiasaan yang pada dasarnya amat ringan, akan tetapi sering terlalaikan oleh sebagian
kaum muslimin yakni berdo’a sebelum makan. Padahal sesungguhnya lebih ringan daripada
sekedar mengangkat sesuap nasi ke mulut dan tidak lebih berat dari menahan rasa lapar. Seperti
yang telah dkemukakan pada hadis nabi tersebut di atas, syariat Islam dalam ajarannya
mengucapkan Bismillah sebelum makan dan minum serta mengakhirinya dengan memuji
Allah. Imam Ahmad mengatakan, “Bahwa jika dalam satu makanan terkumpul empat hal,
maka makanan tersebut adalah makanan yang sempurna. Empat hal tersebut adalah menyebut
nama Allah saat mulai makan, memuji Allah di akhir makan, banyaknya orang yang turut
makan dan berasal dari sumber yang halal.42

Hal ini dikuatkan dengan sabda Rasulullah saw. dalam sebuah hadisnya:

.‫ فان نسي في أوله وأخره‬,‫ بسم هلال‬: ‫ادا أكل أحدكم طعاما فليقل‬

“Apabila salah seorang kalian makan suatu makanan, maka hendaklah dia mengucapkan
Bismillah (dengan nama Allah), dan bila dia lupa di awalnya hendaklah dia mengucapkan
“Bismillah fii awwalihi wa akhirihi” (dengan nama Allah di awal dan di ahkirnya. 43

3. Berdoa sebelum makan

Artinya: Yaa Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami
dari siksa api neraka

b) Adab saat makan dan minum:


1. Makan dan minum sebaiknya dengan posisi duduk
Adapun larangan makan dan minum sambil berdiri, Hadis Nabi saw. terkait dengan
larangan tersebut di atas:

‫عن ابي سعيد الخدري ان رسول هلال صلى هلال عليه وسلم نهى عن الشرب‬
‫قا ئما‬

42
Ahsin W. Al-Hafidz, Fikih Kesehatan, (Jakarta: Amzah, 2007), hlm 219
43
Shahih Sunan al-Tirmidzi 2/167 n0. 1513

31
Artinya: Dari Abi said al-Khudri sesungguhnya Rasulullah SAW. melarang minum
sambil berdiri.

Dapat di jelaskan bahwa Minum dan makan sambil duduk lebih sehat, lebih selamat
dan lebih sopan. Karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada
dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun minum sambil berdiri, hal tersebut akan
menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus dan menbraknya dengan keras pula.
Jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan
jatuhnya usus, dan hal ini dapat menyebabkan disfungsi pencernaan. Demikian halnya, makan
sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam
ajaran Islam dan kaum muslimin.44

2. Tidak diperkenankan makan sambil berbicara


3. Menggunakan tangan kanan saat makan dan minum

Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan:

َّ ‫إِذا أكل أحد ُ ُك ْم ف ْليأ ْ ُك ْل بِي ِمينِ ِه وإِذا ش ِرب ف ْلي ْشربْ بِي ِمينِ ِه فإ ِ َّن ال‬
‫شيْطان‬

‫يأ ْ ُك ُل بِشِما ِل ِه وي ْشربُ بِشِما ِل ِه‬

Artinya: “Jika salah seorang dari kalian akan makan, hendaknya makan dengan tangan
kanan. Dan apabila ingin minum, hendaknya minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya
setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya” [HR. Muslim]

4. Dianjurkan makan dengan 3 (tiga jari)


Makan dengan tiga jari (jari jempol, jari telunjuk, jari tengah) dan menjilat jari
jemari dan piring. Sabda Rasulullah saw. :

‫عن ابن كعب بن مالك عن ابيه ان النبي صلى هلال عليه وسلم كان ياكل بثالث‬

‫اصابع وال يمسح يده حتى يلعقها‬

Artinya: “Dari bnu Ka’ab bin Malik dari ayahnya bahwasanya Nabi saw. makan dengan tiga
jari dan tidak mengusap tangannya sebelum menjilatnya.”

44
Muslim, Kitab al-Syarabah, bab karahiyah syarab qaim, hadis no. 3774.

32
Dari hadits di atas kita bisa ambil pelajaran tentang adab makan, dan salah satu dari
adab yang tidak sepatutnya ditinggalkan oleh kaum muslimin saat menyantap makanan adalah
makan menggunakan tiga jari. karena hal itu merupakan sunnah Nabi shallallāhu ‘alaihi wa
sallam.45

5. Larangan bernafas dalam wadah ketika minum, dan anjuran bernafas di luar wadah.
Hadis Nabi saw. berkenaan dengan larangan tersebut sebabagai berikut:

‫عن عبدهلال بن ابى قتادة عن ابيه قال قال رسول هلال صلى هلال عليه وسلم‬

‫ادا شرب أحدكم فال يتنفس فى االباء وادا اتى الخالء فال يمس دكره بيمينه‬

‫وال يتنسخ بيمينه‬

Artinya: Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata, Rasulullah saw. bersabda:
“Apabila seseorang di antara kamu minum maka janganlah dia bernafas di dalam wadah, dan
apabila dia mendatangi kakus (istinja di tempat buang air) maka janganlah ia menyentuh
kemaluannya dengan tangan kanan dan mengusapnya dengan tangan kanan”.46

6. Larangan meniup dalam wadah, sabda Nabi saw.:

‫عن أبي سعيد الخدرى أنه قا ل نهى رسول هلال صلى هلال عليه وسلم عن‬

.‫الشرب ثلمة القدح وأن ينفخ في الشراب‬

Artinya: “Dari Abi Sa’id al-Khudri sesungguhnya ia berkata, Rasulullah saw. melarang
minum sambil memecahkan lubang wadah air dan dilarang meniup air minum.”47

“Sesungguhnya meniup makanan akan menghilangkan keberkahan.”

7. Larangan makan terlalu kenyang, hadis Naabi Saw.:

‫عن مقدام بن معدى كرب قا ل سمعت رسول هلال صلى هلال عليه وسلم‬

‫يقول ما مآل أدمي وعاء شرا من بطن بحسب ابن ادم أكالت يقمن صلبه‬

‫فان كان ال محالة فثلث لطعامه وثلث لشرابه وثلث لنفسه‬

45
Muslim, Kitab al-Syarabah, hadis no. 3789, 3790, 3791.
46
Al-Bukhari, Kitab al-wudhu’, hadis no. 149, kitab al-Syarabah, hadis no. 5199.
47
Abu Dawud, Kitab al-syarabah, hadis no. 3234

33
Artinya: “Dari Miqdam bin Ma’diy Karb berkata aku mendengar Rasulullah saw. bersabda”
Tidaklah seseorang mengisi perutnya sehingga bagaikan bejana (mengisi) kejahatan
(penyakit) dengan menadahkan beberapa suap yang dapat meluruskan tulang sulbinya. Jika
ia tidak berbuat demikian, maka sepertiganya untuk makanannya, sepertiganya untuk
minumannya, dan sepertiganya untuk bernafas.”48

8. Dilarang memakan makanan yang menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan
perak Disebutkan dalam hadits Hudzaifah bin al-Yaman Radhiyallahu anhu,
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ِ ‫ وال تأ ْ ُكلُ ْوا فِ ْي‬،‫َّض ِة‬


،‫ فإِنَّها ل ُه ْم فِي الدُّ ْنيا‬،‫صحافِ ِهما‬ َّ ‫ب و ْال ِف‬
ِ ‫ال ت ْشرب ُْوا فِ ْي آنِي ِة الذَّه‬

ِ ‫ول ُك ْم فِي‬
ِ‫اآلخرة‬

Artinya: “Janganlah kamu minum dengan gelas (yang terbuat) dari emas dan perak,
dan jangan pula kamu makan pada piring yang terbuat dari emas dan perak, karena
sesungguhnya yang seperti itu adalah untuk mereka (orang kafir) di dunia, dan buat
kamu di akhirat.” [Muttafaq ‘alaihi].

c) Adab sesudah makan dan minum :


1. Mencuci/membasuh tangan sesudah makan.
2. Berdo’a sesudah makan dan minum

‫عن أبي سعيد رضي هلال عنه فال كان النبي صلى هلال عليه رسلم ادا اكل‬

.‫أو شرب قال الحمد هلل الدى أطعمنا وسقان وجعلنا مسلمين‬

Artinya: “Dari Abi Sa’id al-Khudri ra. Berkata, Nabi saw, apabila selesai makan atau minum
beliau berdo’a: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan memberi kami
minum dan menjadikan kami orang-orang muslim.” 49

PELAJARAN 11: Ramah dan Sopan Santun kepada orang tua dan guru

Ramah dan sopan santun kepada orang tua dan guru sangat perlu diperhatikan dalam
kehidupan sehari-hari terutama saat kita berada di rumah maupun disekolah, ramah dan sopan
santun merupakan akhlak terpuji.

48
Ibnu Majah, Kitab al-Ith’imah, hadis nomor 3340
49
Ibnu Majah, Kitab al-Ith’imah, hadis no. 3274.

34
Dalil menunjukkan perlunya Bersifat ramah, lemah lembut dan kasih sayang terhadap
sesamanya. Allah ta’ala berfirman Kepada Nabinya:

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya” [QS Ali Imran: 159]

a. Sopan terhadap orang tua

Orang tua merupakan orang yang sangat berjasa, sebagai anak kita harus
menghormatinya karena orang tua telah membesarkan ,mengasuh kita sejak bayi hingga
sekarang, tanpa kita sadari orang tua menyayangi anak-anaknya dengan setulus hati, dan orang
tua yang selalu memanjatkan doa untuk anak-anaknya agar kelak anak-anaknya menjadi anak
yang sholeh ,sholehah serta menjadi anak yang pintar.

Berikut beberapa contoh sikap ramah dan sopan kepada orang tua:

1. Berbicara dengan sopan


2. Menaati nasehatnya
3. Membantu meringankan tugas orang tua
4. Tidak membantah perintahnya
5. Tidak meninggikan suara saat berbicara dengan orang tua.

b. Sopan terhadap guru

Kepada guru kita sebagai murid dianjurkan untuk menghormati, mentaati, dan
menyayangi beliau karena guru adalah orang yang berjasa kepada kita ,guru telah memberikan
banyak ilmu dan mendidik setiap hari dengan ikhlas. Guru juga telah meluangkan banyak

35
waktu untuk mengajari para muridnya dengan mengajari menulis,membaca, berhitung
bertuturkata yang sopan hingga membuat sesseorang menjadi pintar, sehingga dapat meraih
cita- cita sesuai dengan apa yang diinginkanya .Karena bimbingan dari seorang gurulah kita
harus banyak berterima kasih dan tetap selalu menjaga sopan santun, ramah kepada guru kita.

Contoh sikap ramah dan sopan kepada guru

1. Bertutur kata yang baik, sopan


2. Mendengarkan penjelasan guru dengan baik
3. Mengucapkan salam ketika berjumpa guru
4. Menyelesaikan tugas yang di berikan guru dengan tepat waktu50
5. Tidak membantah saat guru memberikan penjelasan
6. Sebagai murid harus mentaati aturan guru
7. Berperilaku yang sopan saat berada di depan guru.

PELAJARAN 12: Menghindari bicara kotor dan bohong

1. Adab berbicara

Sebagai umat muslim yang beriman kepada allah, dianjurkan untuk berbicara/ bertutur kata
yang baik, sopan serta berbicara yang penting (yang diperlukan saja). Berbicara kotor/jelek
termasuk akhlak tercela, berbicara kotor atau jorok harus kita jauhi karena termasuk perbuatan
dosa, dan termasuk cara setan untuk menjerumuskan kita.

Islam melarang kita berbicara tidak baik berbicara jorok, bohong kepada orang lain,
berbicara juga tidak boleh dengan teriak-teriak, kita juga dilarang berbicara dengan tujuan
untuk mengejek dan menipu orang lain, tidak diperbolehkankan untuk berbicara berbisik-bisik
dengan temannya apabila ada satu temannnya yang tidak diajak bicara, tidak diperkenankan
berbicara dengan tujuan untuk menyinggung/menyakiti hati orang lain.

Keuntungan berbicara baik diantarannya:

1. Akan disenangi oleh banyak teman dan orang lain.


2. Mendapat pahala dari allah SWT.

50
Khoirul Mujahidin, Akidah Akhlak kelas 1 MI, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2014), hlm 91-95

36
3. Terhindar dari dosa.
4. Akan dihormati oleh orang lain.

Kerugian berbicara jorok, kotor, bohong dan dusta diantarannya:

1. Akan dijauhi teman dan orang lain.


2. Tidak akan dipercayai lagi oleh orang lain.
3. Mendapat dosa.
4. Menjadi temannya setan.51

51
Ibid, hlm 100-103

37

Anda mungkin juga menyukai