Anda di halaman 1dari 16

Presentasi oleh Kelompok 7 Universitas Negeri Semarang

Aqidah
Dibuat sepenuh hati Oleh Kelompok 7
1 EVI JULIANI AYU PRATIWI 4512422041
7 FEBY DWI AULIAH
4001422007
28 MUHAMMAD IVAN ALDORINO
4611422104
17 AFIFAH AFZHALURRAHMAH
4101422139
39 HANIVIANKA AMELIA HAMSON
4611422117
Pengertian
Secara etimologis, aqidah berarti berakar dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqidatan.
Aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi
‘aqidah berarti keyakinan. Relevansi antara arti kata '‘aqdan dan '‘aqidah berarti
keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian.
Ruang LIngkup Aqidah

Iman Kepada Allah Iman kepada Malaikat


Iman kepada Allah adalah suatu keniscayaan. Inti dari Iman kepada malaikat termasuk salah satu perkara
iman kepada Allah Swt. Adalah tauhid: mengesakan beriman kepada yang ghaib. Untuk mengetahui dan
Allah baik dalam zat, sifat dan af’al Nya. Disamping mengimani makhluk yang ghaib ini ditempuh dua
itu Allah memiliki al-asma’ al-husna dan ash-shifah, cara: 1) melalui berita atau akhbar dari Rasulullah
nama-nama dansifat-sifat-Nya sebanyak 99 (Sembilan baik berupa wahyu Alquran maupun sunnah dan 2)
puluh sembilan) macam, dan semua ini menunjukkan melalui bukti-bukti nyata di alam semesta, seperti
kemahasempurnaan-Nya. kematian adalah bukti nyata bahwa malaikat maut itu
ada.
Iman kepada Kitab-Kitab Allah

Al-Kitab atau kitab Allah adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah kepada
para nabi dan rasul, meliputi kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.
Maupun kitab-kitab yang diturunkan pada para nabi dan rasul sebelumnya. Kitab-
kitab yang patut diimani keberadaannya adalah kitab Alquran sendiri (Q.S. Al-
Baqarah: 2), Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. (Q.S. Al-Maidah:
27), Kitab Taurat yang diturunkan yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. (Q.S.
Al-Maidah: 44) dan kitab Zabur yang turun kepada Nabi Daud a.s. (Q.S. An-
Nisa: 163). Di samping kitab-kitab di atas, dikenal juga dua buah shuhuf, yaitu
shuhuf Nabi Ibrahim a.s., dan shuhuf Nabi Musa a.s. (Q.S. Al-A’la: 18-19).
Shuhuf ini hanya berbentuk lembaran-lembaran.
Iman kepada Nabi dan Rasul

Pada hakekatnya nabi dan rasul adalah manusia biasa seperti umumnya. Yang
membedakannya adalah karena ia menerima wahyu dari Allah (Q.S. Al-Kahfi: 110). Apabila
ia tidak dibebani kewajiban untuk menyampaikan wahyu itu maka disebut Nabi. Jika ia
diikuti dengan tanggung jawab menyampaikan wahyu maka ia disebut Rasul. Jadi Nabi
belum tentu rasul, sedangkan rasul sudah pasti nabi.
Umat Islam yang hidup di zaman ini tentu wajib mengimani Rasulullah Muhammad saw.,
sebagai rasul terakhir. Dia adalah utusan Allah untuk menyempurnakan risalah-risalah yang
pernah disampaikan oleh rasul-rasul terdahulu. Risalah penyempurna itu adalah Islam (Q.S.
AlMaidah: 3). Maka hanya Islamlah yang akan diterima sebagai agama yang diridhai di sisi
Allah (Q.S. Ali-Imran: 19). Oleh karena itu kecintaan dan ketaatan kepadanya harus
ditunjukkan bagi siapa saja yang ingin selamat di dunia dan akhirat (Q.S. Ali-Imran: 31, Al-
Ahzab: 21).

Presentation by Kelompok 7
Presentation by Kelompok 7

Iman kepada Hari Akhir


Hari akhir adalah kehidupan kekal dan abadi setelah kehidupan dunia yang fana ini. Alquran
menyebut hari akhir dengan berbagai sebutan; yaumul qiyamah, berakhirnya seluruh kehidupan;
Yaumul Ba’ats, kebangkitan seluruh umat manusia dari alam kubur; Yaumul Hasyr, hari
dikumpulkannya umat manusia dipadang Mahsyar; Yaumul Hisab atau Yaumul Mizan, hari
perhitungan seluruh amal manusia selama hidup didunia; Yaumud din, hari pembalasan bagi
seluruh amal manusia dengan syurga dan neraka dan masih banyak lagi sebutan untuk hari akhir
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Vivamus sed vestibulum nunc, eget aliquam felis. Sed nunc
purus, accumsan sit amet dictum in, ornare in dui. Ut ini.
imperdiet ante eros, sed porta ex eleifend ac.
Iman kepada Qadha dan Qadar Allah
Iman kepada qhada dan qadar Allah berarti meyakini akah kehendak, ketetapan
dan ketentuan Allah terhadap segala sesuatu. Allah Swt. Berkuasa untuk
menentukan ukuran, susunan, aturan, undang-undang terhadap segala sesuatu,
termasuk hukum kausalitas yang berlaku bagi segala yang ada baik yang hidup
maupun yang mati. Iman kepada qhada dan qadar meliputi empat hal:
Iman kepada Qadha dan Qadar Allah
1.Al-Ilmu; Keyakinan bahwa Allah Swt. Maha Mengatahui atas segala sesuatu.
2.Al-Kitabah; keyakinan bahwa Allah Swt. Telah menuliskan segala sesuatu di Lauh Mahfudz
3.Al-Masyi’ah; keyakinan bahwa Allah Swt. Memiliki kehendak penuh atas segala sesuatu
yang ada di alam semesta.
4.Al-Khalq; Keyakinan bahwa Allah Swt. Telah menciptakan segala sesuatu.
Iman kepada Qadha dan Qadar Allah
Semua yang terkait dengan rukun iman tersebut sudah disebutkan dalam Al Quran, surah Al-
Baqarah ayat 285:
Iman kepada Qadha dan Qadar Allah
Artinya : Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-
bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat.
Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.
Pendidikan Agama Islam

Tujuan Aqidah
1.Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena Allah adalah
Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah
diperuntukkan hanya kepada-Nya.

2.Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan yang timbul dari lemahnya aqidah.
Karena orang yang lemah akidahnya, adakalanya kosong hatinya dan adakalanya
terjerumus pada berbagai kesesatan dan khurafat.

3.Ketenangan jiwa dan pikiran tidak cemas. Karena akidah ini akan memperkuat
hubungan antara orang mukmin dengan Allah, sehingga ia menjadi orang yang tegar
menghadapi segala persoalan dan sabar dalam menyikapi berbagai cobaan.

4.Meluruskan tujuan dan perbuatan yang menyimpang dalam beribadah kepada Allah
serta berhubungan dengan orang lain berdasarkan ajaran al-Qur’an dan tuntunan
Rasulullah saw.

5.Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan


yang baik untuk beramal baik. Sebab setiap amal baik pasti ada balasannya. begitu
sebaliknya, setiap amal buruk pasti juga ada balasannya.
Pendidikan Agama Islam

Contoh Aqidah
dalam Kehidupan
Sehari-hari
1.Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

2.Berpegang Teguh kepada Al Quran dan hadits Nabi SAW.

3.Menjauhkan diri dari semua perbuatan syirik

4.Meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT dengan sholat berjamaah.

5.Berserah diri dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah.


Terimakasih!
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai