Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 7

Hakikat Manusia
Hakikat Manusia
Nama Kelompok
21 EVI JULIANI AYU PRATIWI 4512422041
7 FEBY DWI AULIAH
4001422007
28 MUHAMMAD IVAN ALDORINO 4611422104
17 AFIFAH AFZHALURRAHMAH 4101422139
39 HANIVIANKA AMELIA HAMSON 4611422117
HAKIKAT MANUSIA
A.Hakikat manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang
memiliki fitrah, akal, kalbu, kemauan serta amanah.

Manusia dengan segenap potensi (kemampuan) kejiwaan


naluriah, seperti akal pikiran, kalbu kemauan yang ditunjang
dengan kemampuan jasmaniahnya, manusia akan mampu
melaksanakan amanah Allah dengan sebaik-baiknya sehingga
mencapai derajat manusia yang sempurna (beriman, berilmu
dan beramal) manakala manusia memiliki kemaunan serta
kemampuan menggunakan dan mengembangkan segenap
kemampuan karunia Allah tersebut.
HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM
1. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.
Hakekat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagat raya dan isinya yang bersifat baru, sebagai ciptaan
Allah SWT di luar alam yang disebut akhirat. Alam ciptaan meupakan alam nyata yang konkrit, sedang alam
akhirat merupakan ciptaan yang ghaib, kecuali Allah SWT yang bersifat ghaib bukan ciptaan, yang ada
karena adanya sendiri.
2. Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita).
Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan Allah SWT , merupakan satu diri individu yang berbeda
dengan yang lain. setiap manusia dari individu memiliki jati diri masing - masing. Jati diri tersebut
merupakan aspek dari fisik dan psikis di dalam kesatuan. Setiap individu mengalami perkembangan dan
berusah untuk mengenali jati dirinya sehingga mereka menyadari bahwa jati diri mereka berbeda dengan
yang lain.
HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM

3. Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri (self realization), baik sebagai satu diri (individu)
maupun sebagai makhluk social, terrnyata tidak dapat melepaskan diri dari berbagai keterikatan yang
membatasinya. Keterikatan atau keterbatasan itu merupakan hakikat manusia yang melekat dan dibawa sejak
manusia diciptakan Allah SWT. Keterbatasan itu berbentuk tuntutan memikul tanggung jawab yang lebih
berat daripada makhluk-makhluk lainnya.
Penyebutan nama
manusia dalam Alquran
PENYEBUTAN NAMA MANUSIA DALAM ALQURAN
Alquran menyebut dan mengundang manusia dengan tiga sebutan atau nama yaitu:

1.Menggunakan kata al-Insan atau al-Nas.


Kata insan disebut dalam Alquran sebanyak 65 kali, salah satunya terdapat di surat Al-’Alaq ayat 5.
Konsep insan selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk
yang berfikir, diberi ilm, kreatif, dinamis, dan terus bergerak menuju ke arah kesempurnaan. Kata
al-Nas disebut dalam Alquran sebanyak 240 kali, salah satunya terdapat pada surat Al-Zumar ayat
27. Konsep al-Nas dipergunakan oleh Alquran untuk menunjukkan kepada semua manusia sebagai
makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhluk social.
PENYEBUTAN NAMA MANUSIA DALAM ALQURAN
2. Menggunakan kata Basyar.
Kata Basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik
dan indah. Dari akar kata yang sama lahir kata Basyarah yang berarti kulit. Manusia dinamai
Basyar karena kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit binatang yang lain. Alquran
menggunakan kata Basyar sebanyak 37 kali, satu diantaranya dalam surat Al-Kahfi ayat 110. Kata
ini untuk menunjuk manusia dari sudut lahiriahnya serta persamaannya dengan manusia
seluruhnya. Di sisi lain, banyak ayat-ayat Alquran yang menggunakan kata Basyar yang
mengisyaratkan bahwa proses kejadian manusia sebagai Basyar, melalui tahap-tahap sehingga
mencapai tahap kedewasaan.
PENYEBUTAN NAMA MANUSIA DALAM ALQURAN
3. Menggunakan kata Bani Adam dan Zurriyat Adam
Kata Bani Adam terulang dalam Alquran sebanyak 6 kali, yakni dalam surat Al-A’raf ayat 26, 27,
31, 35, 172, dan surat Al -Isra’ ayat 70. Sedangkan kata Zurriyati Adam terulang dalam Alquran
sebanyak dua kali, yakni dalam surat Maryam ayat 58, dan surat Al-A’raf ayat 172. Penggunaan
kedua kata ini dapat disimpulkan bahwa manusia secara historisnya adalah keturunan Adam. Hal
ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 31.
Sifat Hakikat Manusia
SIFAT HAKIKAT MANUSIA
Sifat dari hakikat manusia diartikan sebagai ciri yang secara nyata membedakan manusia dengan
hewan. Adapun sifat dari hakikat manusia diantaranya :

1. Kemampuan menyadari diri


2. Kemampuan bereksistensi
3. Pemilihan Kata Hati
4. Moral dan aturan
5. Kemampuan bertanggung jawab
6. Rasa kebebasan
7. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan hak
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan
Tanggung Jawab
Manusia Sebagai Hamba
dan Khalifah Allah
1. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

Makna kata ‘abd (hamba) dari segi kebahasaan berarti: ketaatan, kepatuhan, ketundukan. Ketiga
makna itu hanya layak diberikan kepada Allah SWT Yang Maha Pencipta. Kesadaran bahwa
manusia hidupdi dunia sebagaimakhluk ciptaan Allah dapat menumbuhkan sikap rendah hati dan
mawas diri bahwa dirinya bukanlah Tuhan. Oleh sebab itu, ia melihat sesama manusia sebagai
sesama makhluk, tidak ada perhambaan antar manusia. Manusia juga telah berikrar sejakdi alam
arwahbahwa Allah SWT adalah Tuhannya
1. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

Allah SWT juga telah berfirman :

Artinya : Danaku tidak menciptakanjin dan manusia melainkansupaya mereka mengabdi kepada-
Ku (QS.Al-Dzariaat : 56).
1. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

Tanggung jawab ‘abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang telah bersemi di dalam
jiwanya. Ia bisa bertambah kuat/menebal, dan juga bisa berkurang/menipis. Iman semakin
bertambah jika amal salehnya juga bertambah, dan iman berkurang, apabila amal salehnya
menurun.
Seorang hamba Allah juga mempunyai tanggung jawab terhadap keluarganya memelihara iman
keluarga berkaitan erat dengan memelihara iman terhadap dirinya sendiri. Hal ini sebagaimana
firman Allah dalam Alquran yang terjemahannya berbunyi: “Peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka”.
1. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

Seorang hamba Allah juga diperintah untuk berlaku adil dan berbuat ihsan baik terhadap dirinya,
keluarganya, maupun terhadap orang lain. Dengan
berpegang dan berpedoman kepada ajaran Allah, seorang hamba Allah berupaya sekuat tenaga
mencegah kekejian moral dan kemunkaran yang mengancam dirinya, keluarganya, dan orang lain.
2. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

Kata Khalifah berasal dari kata “khalafa” yang berarti mengganti. Khalifah diartikan pengganti
karena ia menggantikan yang didepannya. Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi
berarti Allah menyerahkan pengolahan dan pemakmuran bumi bukan secara mutlak kepada
manusia.

Manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi juga sudah tertulis dalam firman Allah dalam
Q.S. al-Baqarah: 30: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
2. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

Tugas kekhalifahan merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga
manusia pada akhir zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan
pengabdian kepadaNya (’abdullah).
Tugas-tugas kekhalifahan tersebut menyangkut: tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri; tugas
kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga; tugas kekhalifahan dalam masyarakat; dan tugas
kekhalifahan terhadap alam.
2. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

Tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri meliputi tugas-tugas: (1) menuntut ilmu pengetahuan
(Q.S.al-Nahl: 43), (2) menjaga dan memelihara diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan
bahaya dan kesengsaraan (Q.S. al-Tahrim: 6), (3) menghiasi diri dengan akhlak yang mulia. Tugas
kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga meliputi tugas membentuk rumah tangga bahagia dan
sejahtera atau keluarga sakinah dan mawaddah wa rahmah/cinta kasih (Q.S. ar-Rum: 21).
2. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

Tugas kekhalifahan dalam masyarakat meliputi tugas-tugas : (1) mewujudkan persatuan dan
kesatuan umat (Q.S. al-Hujurat: 10 dan 13, al-Anfal: 46); (2) tolong menolong dalam kebaikan dan
ketaqwaan (Q.S. al-Maidah: 2); (3) menegakkan keadilan dalam masyarakat (Q.S. al-Nisa’: 135);
(4) bertanggung jawab terhadap amar ma^ruf nahi munkar (Q.S. Ali Imran: 104 dan 110); dan (5)
berlaku baik terhadap golongan masyarakat yang lemah. Tugas kekhalifahan terhadap alam
meliputi tugas-tugas: (1) mengkulturkan natur (membudaya­kan alam, (2) menaturkan kultur
(mengalam­kan budaya), dan (3) mengIslamkan kultur (mengIslamkan budaya).
2. TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

Ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang khalifah selalu berkaitan dengan tugas-tugas dan
tanggung jawab.Hal ini memberikan suatu peringatan serta pelajaran kepada manusia sebagai
khalifah agar mereka melihat dan memandang keadaan sebelum mereka sendiri sertaapa yang
harus mereka lakukan sebagai khalifah sebab semua perbuatan yang dilakukan akan ada
pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai