Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia dalam jagad raya ini adalah makhluk yang unik. Keunikannya sangat
menarik dimata manusia sendiri, sehingga banyak kajian-kajian tentang manusia terus
berkembang karena memang pengetahuan manusia tentang dirinya terbatas.
Keterbatasan pengetahuan manusia tentang dirinya menurut Quraish Shihab dalam
Wawasan Al Qur’an diantaranya adalah pembahasan tentang manusia terlambat
dilakukan karena perhatian awal tertuju pada alam materi dan ciri khas akal manusia
yang cenderung menghindari memikirkan yang kompleks atau sifat akal manusia yang
tidak mampu mengetahui hakekat hidup.

Pandangan Allah tentang manusia melalui Al Qur’an dengan firman-Nya yang


diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW 14 abad silam. Quraish Shihab mengatakan
bahwa ada tiga kata yang digunakan Al Qur’an untuk menunjuk manusia yaitu (1) insane,
ins, dan nas atau unas, (2) basyar, dan (3) bani Adam dan zuriyah Adam.
Istilah insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Istilah ini ,
menurut Quraish Shihab lebih tepat dibandingkan dengan pendapat yang mengatakan
bahwa insan terambil dari kata nasiya yang berarti lupa atau nasa yang berarti
guncang. Dalam Al Qur’an kata insan sering juga dihadapkan dengan kata jin atau jan,
yaitu makhluk yang tidak tampak. Kata insan, demikian Quraish Shihab, dalam Al Qur’an
digunakan untuk menunjuk manusia sebagi totalitas (jiwa dan raga).

Berdasarkan uraian diatas makan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk mengidentifikasi dan menganalisis tentang sifat-sifat manusia , kelebihan dan
kekurangan manusia dalam pandangan Islam.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 1


BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian manusia menurut para ahli

 NICOLAUS D. & A. SUDIARJA

Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan
rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang

 ABINENO J. I

Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus dalam tubuh yang fana”

 UPANISADS

Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan
prana ataubadan fisik

 I WAYAN WATRA

Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa
dan karsa

 OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY

Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir,
dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh),
manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

 ERBE SENTANU

Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dikatakan


bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
dengan mahluk yang lain

 PAULA J. C & JANET W. K

Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi,


mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta
turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai
kemungkinanan.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 2


2.2 Pengertian manusia menurut agama islam

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-
insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang,
jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd
berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal
dari keturunan nabi Adam.

Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang
paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran
dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

Allah selaku pencipta alam semesta dan manusia telah memberikan informasi lewat
wahyu Al-quran dan realita faktual yang tampak pada diri manusia. Informasi itu diberi-
Nya melalui ayat-ayat tersebar tidak bertumpuk pada satu ayat atau satu surat. Hal ini
dilakukan-Nya agar manusia berusaha mencari, meneliti,memikirkan, dan
menganalisanya. Tidak menerima mentah demikian saja. Untuk mampu
memutuskannya, diperlukan suatu peneliti Alquran dan sunnah rasul secara analitis dan
mendalam. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan penelitian laboratorium sebagai
perbandingan, untuk merumuskan mana yang benar bersumber dari konsep awal dari
Allah dan mana yang telah mendapat pengaruh lingkungan. Hasil peneliti Alquran yang
telah dilakukan, dapat ditarik kesimpuannya bahwa manusia terdiri dari unsur-unsur:
jasad, ruh, nafs, qalb, fikr, dan aqal.

A. Jasad
Jasad merupakan bentuk lahiriah manusia, yang dalam Alquran
dinyatakan diciptakan dari tanah. Penciptaan dari tanah diungkapkan lebih
lanjut melalui proses yang dimulai dari sari pati makanan, disimpan dalam tubuh
sampai sebagiannya menjadi sperma atau ovum (sel telur), yang keluar dari
tulang sulbi (laki-laki) dan tulang depan (saraib) perempuan (a-Thariq: 5-7).
Sperma dan ovum bersatu dan tergantung dalam rahim kandungan seorang ibu
(alaqah), kemudian menjadi yang dililiti daging dan kenpmudian diisi tulang dan
dibalut lagi dengan daging. Setelahnia berumur 9 (sembilan) bulan, ia lahir ke
bumi dengan dorongan suatu kekuatan ruh ibu, menjadikan ia seorang anak
manusia. Meskipun wujudnya suatu jasad yang berasal dari sari pati makanan,
nilai-nilai kejiwaan untuk terbentuknya jasad ini harus diperhatikan. Untuk
dapat mewujudkan sperma dan ovum berkualitas tinggi, baik dari segi materinya
maupun nilainya, Alquran mengharapkan agar umat manusia selalu memakan
makanan yang halalan thayyiban (Surat Al-baqarah: 168, Surat Al-maidah 88,
dan surat Al-anfal 69). Halal bermakna suci dan berkualitas dari segi nilai Allah.
Sedangkan kata thayyiban bermakna bermutu dan berkualitas dari segi
materinya.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 3


B. Ruh
Ruh adalah daya (sejenis makhluk/ciptaan) yang ditiupkan Allah kepada
janin dalam kandungan (Surat Al-Hijr 29, Surat As-Sajadah 9, dan surat Shaad 27)
ketika janin berumur 4 bulan 10 hari. Walaupun dalam istilah bahasa dikenal
adanya istilah ruhani, kata ini lebih mengarah pada aspek kejiwaan, yang dalam
istilah Al-Qur’an disebut nafs.
Dalam diri manusia, ruh berfungsi untuk :
1. Membawa dan menerima wahyu (Surat As-Syuara 193)
2. Menguatkan iman (Surat Al-Mujadalah 22)
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa manusia pada dasarnya sudah siap
menerima beban perintah-perintah Allah dan sebagai orang yang dibekali
dengan ruh, seharusnya ia elalu meningkatkan keimanannya terhadap Allah. Hal
itu berarti mereka yang tidak ada usaha untuk menganalisa wahyu Allah serta
tidak pula ada usaha untuk menguatkan keimanannya setiap saat berarti dia
mengkhianati ruh yang ada dalam dirinya.

C. Nafs
Para ahli menyatakan manusia itu pasti akan mati. Tetapi Al-Qur’an
menginformasikan bahwa yang mati itu nafsnya. Hal ini diungkapkan pada Surat
Al-Anbiya ayat 35 dan Surat Al-Ankabut ayat 57, Surat Ali-Imran ayat 185. Hadist
menginformasikan bahwa ruh manusia menuju alam barzah sementara jasad
mengalami proses pembusukan, menjelang ia bersenyawa kembali secara
sempurna dengan tanah.
Alquran menjelaskan bahwa, nafs terdiri dari 3 jenis:
1. Nafs Al-amarah (Surat Yusuf ayat 53), ayat ini secara tegas memberikan
pengertian bahwa nafs amarah itu mendorong ke arah kejahatan.
2. Nafs Al-lawwamah (Surat Al-Qiyamah ayat 1-3 dan ayat 20-21) dari
penjelasan ayat tersebut terlihat bahwa yang dimaksud dengan nafs
lawwamah ini adalah jiwa yang condong kepada dunia dan tak acuh
dengan akhirat.
3. Nafs Al-Muthmainnah (Surat Al-Fajr ayat 27-30). Nafs muthmainnah ini
adalah jiwa yang mengarah ke jalan Allah untuk mencari ketenangan
dan kesenangan sehingga hidup berbahagia bersama Allah.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 4


2.3 Sifat-sifat manusia mukmin dan muslim

A. Sifat-sifat orang mukmin

Mukmin adalah orang-orang yang beriman. Hubungan manusia dengan Allah


disebabkan adanya iman kepada Allah, dengan demikian dikatakan sebagai “jual-beli”.
Ini berarti bahwa iman kepada Allah bukan hanya konsep metafisika semata-mata,
tetapi iman di sini pada hakikatnya merupakan suatu perjanjian dimana manusia
menukar hidup dan kehidupan untuk Allah dengan balasan surga di akhirat kelak. Allah
telah berfirman bahwa, dia telah membeli kehidupan dan harta milik orang-orang
mukmin dan menjanjikan ganjaran surga di akhirat.

Ada 10 sifat yang harus dimiliki agar kita menjadi seorang mukmin yang sukses
secara hakikat, yaitu sebagai berikut:

1. Memiliki Saliimun Aqidah (Aqidah yang selamat, sehat dan tidak berpenyakit)

Seorang mukmin haruslah memiliki tauhid yang bersih dari debu syirik,
sebagaimana tertera dalam QS Al-An’am 82, “Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang
yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk”. Hidupnya murni dibawah naungan Lailahaillah, tidak memposisikan harta,
jabatan dan material lain sebagai illah. Saat seseorang tidak memposisikan uang sebagai
illah, maka proses mencari dan membelanjakannya akan sesuai dengan ridha Alloh.
Begitupun saat jabatan bukan sebagai ilah, maka akan terhindar dari sifat firaun, yang
sombong dengan kekuasaannya dan menganggap diri sebagai tuhan. Yang kita tuhankan
hanyalah Alloh. Di atas prinsipnyalah kita hidup, mati, dan dikembalikan kembali.
Seandainya sikap ini sudah kita miliki maka ia akan menggerakkan spirit untuk
melakukan ibadah yang berkualitas dan kita akan menikmati lezatnya iman dan ibadah.

2. Shohehul Ibadah (Ibadah yang Benar)

Seorang mukmin haruslah melaksanakan ibadah yang shoheh atau benar, tidak
tercampur dengan bid’ah. Syarat, rukun dan sikap saat beribadah dilakukan dengan
benar sesuai tuntunan al-Qur’an dan Hadits. Misalkan dalam ibadah sholat, janganlah
hanya sebatas formalitas fisik belaka tanpa ada keterkaitan dengan hati.Nabi pernah
mengatakan, “Akan datang suatu zaman, mereka melaksanakan sholat namun
hakikatnya tidak melaksanakan sholat”. Islam sebagai addin menganut sistem ibadah
yang integral yang harus dilakukan oleh pengikutnya, meliputi ibadah yang hubungannya
kepada Alloh dan yang ke manusia.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 5


3. Akhlaqul Karimah (Akhlaq yang Mulia)

Mulianya akhlaq kita haruslah seperti akhlaq rosul yang agung. Akhlak yang baik
adalah keseluruhan sikap dan perbuatan yang berkesusaian dengan kemauan sang
pencipta. Saat seorang sahabat bertanya ke Aisyah tentang akhlaq rosul, Aisyah
menjawab bahwa akhlaq rosul itu adalah al-Qur’an.

4. Fisik yang Kuat

Hak-hak jasad haruslah kita perhatikan, karena dengan badan yang sehat dan
kuat kita akan merasakan kenikmatan beribadah dibandingkan kondisi sakit.

5. Wawasan yang Luas

Biasakanlah membaca al-quran dan hadits dan mengkaji maknanya agar


menambah wawasan dan pengetahuan keislaman kita. Para shahabat selalu bertanya
kepada rosul agar mendapatkan bimbingan ilmu islam. Bersyukurlah, seandainya kita
memiliki pemahaman yang baik tentang islam, karena itu pertanda Alloh sayang kepada
kita.

6. Kemampuan untuk mencukupi dirinya sendiri (produktif)

Mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga.

7. Serius untuk Meningkatkan Dirinya

Bersungguh-sungguh beribadah dan menta’ati Alloh dan rosulnya. Tanpa


keseriusan tidaklah mungkin mendapatkan kesempurnaan dalam berislam. Islam hanya
bisa dipikul oleh orang yang memiliki sifat serius.

8. Memelihara Waktunya

Waktu yang dimiliki haruslah digunakan seefektif mungkin tidak hilang begitu
saja. Waktu merupakan bagian dari kehidupan yang tidak bisa balik lagi. Waktu seorang
mukmin haruslah banyak diisi dengan dzikrullah yang integral, meliputi hati, lisan, dan
perbuatan.

9. Tertata Hidupnya

Rapi dan tertib dalam mengelola waktu dan aktivitas

10. Bermanfaat bagi Orang Lain

Keberadaannya dimanapun dan kapanpun ia berada mampu memberikan manfaat


kepada orang dan lingkungan sekitarnya. Misalnya sharing ilmu pengetahuan, mengajak
teman atau tetangga ke mesjid, dan lain sebagainya.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 6


B. Sifat-sifat orang muslim

Muslim ialah orang yang tunduk dan patuh mengikuti secara lahir bathin
terhadap ajaran - ajaran(hukum - hukum) agama islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW selaku utusan Allah SWT, atau orang yang menjalankan ajaran - ajaran
agama islam, sebagai bukti keimanan yang menjadi keyakinan dalam hatinya.

1. Salimul Aqidah (Good Faith)

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada
setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang
kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari
jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah,
seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana
firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua
bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim
merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di
Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

Beberapa contoh dari penerapan Salimul Aqidah, yaitu:

1. Tidak mengkafirkan seorang muslim;


2. Tidak mengedepankan makhluq atas Khaliq;
3. Mengingkari orang-orang yang memperolok-olokkan ayat-ayat Allah swt
dan tidak bergabung dalam majlis mereka;
4. Mengesakan Allah swt dalam Rububiah dan Uluhiah;
5. Tidak menyekutukan Allah swt, dalam Asma-Nya, sifat-Nya dan Af’al-
Nya;
6. Tidak meminta berkah dengan mengusap-usap kuburan;
7. Mempelajari berbagai aliran yang membahas Asma’ dan Sifat dan
mengikuti madzhab salaf;
8. Mengetahui batasan-batasan wala’ dan bara’;
9. Berteman dengan orang-orang shalih dan meneladaninya;
10. Meyakini terhapusnya dosa dengan taubat Nashuh;
11. Memprediksikan datangnya kematian kapan saja;
12. Meyakini bahwa masa depan ada di tangan Islam;
13. Berusaha meraih rasa manisnya iman;
14. Berusaha meraih rasa manisnya ibadah;
15. Merasakan adanya para malaikat mulia yang mencatat amalnya;
16. Merasakan adanya istighfar para malaikat dan do’a mereka.

2. Shahihul Ibadah (Right Devotion)

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 7


Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw
yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ’shalatlah kamu sebagaimana
kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam
melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang
berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

Beberapa aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari shahihul ibadah, yaitu:

1. Khusyu’ dalam shalat;


2. Qiyamul-Lail minimal satu kali dalam sepekan;
3. Bersedekah;
4. Berpuasa sunnat minimal dua hari dalam satu bulan;
5. Menjaga organ tubuh (dari dosa);
6. Haji jika mampu;
7. Khusyu’ saat membaca Al Qur’an;
8. Sekali Khatam Al Qur’an setiap dua bulan;
9. Banyak dzikir kepada Allah swt sembari menghafalkan bacaan ringan;
10. Banyak berdo’a dengan memperhatikan syarat dan adabnya;
11. Banyak bertaubat;
12. Selalu memperbaharui niat dan meluruskannya;
13. Memerintahkan yang Ma’ruf;
14. Mencegah yang Munkar;
15. Ziarah kubur untuk mengambil ‘Ibrah;
16. Merutinkan shalat sunnah Rawatib;
17. Senantiasa bertafakkur;
18. Beri’tikaf satu malam pada setiap bulannya;

3. Matinul Khuluq (Strong Character)

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap
dan prilaku yang harus dimiliki oleh setkal muslim, baik dalam hubungannya kepada
Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan
bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki
akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki
akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung
sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan
sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS 68:4).

Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:

1. Tidak ‘inad (membangkang);


2. Tidak banyak mengobrol;

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 8


3. Sedikit bercanda;
4. Tidak berbisik tentang sesuatu yang bathil;
5. Tidak hiqd (menyimpan kemarahan);
6. Tidak hasad;
7. Memiliki rasa malu untuk berbuat kesalahan;
8. Menjalin hubungan baik dengan tetangga;
9. Tawadhu’ tanpa merendahkan diri;
10. Berani;
11. Halus;
12. Menjenguk orang sakit;
13. Komitmen dengan adab meminta idzin;
14. Berterimakasih kepada orang yang berbuat baik;
15. Merendahkan suara;
16. Menyambung persaudaraan (Shilatur-Rahim);
17. Komitmen dengan adab mendengar;
18. Komitmen dengan adab berbicara;
19. Memuliakan tamu;
20. Mengumbar senyum di depan orang lain;
21. Menjawab salam

4. Qowiyyul Jismi (Physical Power)

Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim
yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh
sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat.
Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan
dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk
perjuangan lainnya. Kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan
pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian,
sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi,
dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga
termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat
lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah’ (HR. Muslim).

Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:

1) Mengikuti petunjuk kesehatan dalam makanan dan minuman, seperti:


a. Membersihkan peralatan makan dan minum;
b. Menjauhi makanan yang diawetkan dan mengkonsumsi minuman
alami;
c. Mengatur waktu-waktu makan;
d. Mampu menyediakan makanan;

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 9


e. Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi yang berlemak;
f. Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi garam;
g. Tidak berlebihan dalam mengkomsumsi gula;
h. Selektif dalam memilih produk makanan

2) Mengikuti petunjuk kesehatan tentang tidur dan bangun tidur, seperti:


a. Tidur 6 - 8 jam dan bangun sebelum fajar;
b. Berlatih 10 - 15 menit setiap hari;
c. Berjalan 2 - 3 jam setiap pekan;
d. Mengobati diri sendiri;
e. Tidak mempergunakan obat tanpa meminta petunjuk

5. Mutsaqqoful Fikri (Thinking Brilliantly)

Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi
muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-
Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk berpikir,
misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan
judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS
2:219). Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali
harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki
wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya
suatu perbuatan tanpa mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih
dahulu. Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang
sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah:samakah orang yang mengetahui
dengan orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran (QS 39:9).

Aplikasi dari mutsaqqoful fikri yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan


sehari-hari, antara lain:

1. Hafal juz 28 dan 29 dengan baik;


2. Membaca tafsir Al Qur’an juz 28 dan 29;
3. Mengaitkan antara Al Qur’an dengan realita;
4. Mengahafalkan seluruh hadits dari Arba’in An Nawaiah;
5. Menghafal 50 Riyadhush-Shalihin;
6. Mengkaji marhalah Madaniah dan menguasai karakteristiknya;
7. Mengenal sirah 20 syuhada dari kalangan sahabat ;

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 10


8. Mengetahui hukum Zakat;
9. Mengetahui fiqih Haji;
10. Membaca tujuh jam setiap pekan di luar spesialisasinya;
11. Mengetahui sisi-sisi Syumuliyatul Islam;
12. Mengetahui problematika kaum muslimin nasional dan internasional;
13. Mengetahui apa kerugian dunia akibat kemunduran kaum muslimin;
14. Mengetahui urgensi Khilafah dan kesatuan kaum muslimin;
15. Mengetahui arus pemikiran Islam kontemporer;
16. Menghadiri orientasi dan seminar-seminar kita;
17. Mengetahui dan mengulas tiga risalah ;
18. Mengetahui dan mengulas risalah Aqaid;
19. Memahami amal jama’I dan taat;
20. Membantah suara-suara miring yang dilontarkan kepada kita;
21. Mengetahui bagaimana proses berdirinya negara Israil:
22. Mengetahui informasi baru dari problematika kontemporer;
23. Memiliki kemampuan mengulas apa yang ia baca;
24. Menyebar luaskan apa saja yang diterbitkan oleh koran dan terbitan-
terbitan kita;
25. Berpartisipasi dalam melontarkan dan memecahkan masalah

6. Mujahadatun Linafsihi (Continence)

Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu


kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki
kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada
yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan
kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu.
Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setkal diri manusia harus diupayakan tunduk
pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beragmana seseorang
dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran
islam) (HR. Hakim).

Aplikasi dari mujahadatun linafsihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan


sehari-hari, antara lain:

1. Memerangi dorongan-dorongan nafsu;


2. Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi yang mubah;
3. Selalu menyertakan niat jihad;
4. Menjadikan dirinya bersama orang-orang baik;
5. Memakan apa yang disuguhkan dengan penuh keridhaan;
6. Menyumbangkan sebagian hartanya untuk amal Islami;
7. Sabar atas bencana;
8. Menyesuaikan perbuatan dengan ucapannya;

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 11


9. Menerima dan memikul beban-beban da’wah.

7. Harishun ‘ala Waqtihi (Good time management)

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi
manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari
Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut
nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt
memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari
semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit
manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: ‘Lebih baik
kehilangan jam daripada kehilangan waktu.’ Waktu merupakan sesuatu yang cepat
berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut
untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan
penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi
Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni
waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum
sibuk dan kaya sebelum miskin.

Aplikasi dari harishun ala waqtihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain:

1) Memperhatikan adab Islam dalam berkunjung dan mempersingkat


pemenuhan hajatnya;
2) Memelihara janji umum dan khusus;
3) Mengisi waktunya dengan hal-hal yang berfaedah dan bermanfaat.

8. Munazhzhamun fi Syu’unihi (Well Organized)

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian


seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam
hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus
diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara
bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta
kepadanya. Dengan kata lain, suatu udusán dikerjakan secara profesional, sehingga
apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya.
Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinyuitas dan berbasih
ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam
menunaikan tugas-tugasnya.

Aplikasi dari munzhzhamun fi syuunihi yang dapat diperaktikkan dalam


kehidupan sehari-hari, antara lain:

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 12


1. Shalat sebagai penata waktunya;
2. Teratur di dalam rumah dan kerjanya;
3. Merapikan ide-ide dan pikiran-pikirannya;
4. Disiplin dalam bekerja;
5. Memberitahukan gurunya problematika yang muncul

9. Qodirun ‘alal Kasbi (Independent)

Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri
(qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini
merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang
menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian,
terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah
dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena itu pribadi
muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang
harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan
mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat
banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat
tinggi.Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut
memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab
baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus
diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.

Aplikasi dari qodirun alal kasbi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain:

1. Bekerja dan berpenghasilan;


2. Tidak berambisi menjadi pegawai negeri;
3. Mengutamakan spesialisasi langka yang penting dan dinamis;
4. Berusaha memiliki spesialisasi;
5. Ekonomis dalam nafkah ;
6. Mengutamakan produk umat Islam;
7. Tidak membelanjakan harta kepada non muslim;
8. Bersemangat untuk memperbaiki kualitas produk dengan harga sesuai

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 13


10. Naafi’un Lighoirihi (Giving Contribution)

Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan


kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga
dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena
bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan
dan tidak adanya tirák mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir,
mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal
tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang
baik dalam masyarakatnya. Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia
adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).

Aplikasi dari nafi’un lighoirihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:

1. Komitmen dengan adab Islam di dalam rumah;


2. Melaksanakan hak-hak pasangannya (suami atau istri);
3. Membantu istrinya;
4. Melaksanakan hak-ahak anak;
5. Memberi hadiah kepada tetangga;
6. Memberikan pelayanan umum karena Allah swt;
7. Memberikan sesuatu dari yang dimiliki;
8. Mendekati orang lain;
9. Mendorong orang lain berbuat baik;
10. Membantu yang membutuhkan;
11. Membantu yang kesulitan;
12. Membantu yang terkena musibah;
13. Menolong yang terzhalimi;
14. Berusaha memenuhi hajat orang lain
15. Bersemangat menda’wahi istrinya, anak-anaknya, dan kerabatnya;
16. Memberi makan orang lain;
17. Mendo’akan yang bersin.

2.4 kelemahan dan kelebihan manusia

A. Kelebihan manusia

1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik, ciptaan
Allah SWT. yang paling sempurna. Firman Allah SWT. : “Sesungguhnya Kami
telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. At-Tiin ayat
4).
2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan)
beriman kepada Allah SWT. Sebab sebelum ruh (ciptaan) Allah dipertemukan

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 14


dengan jasad di rahim ibunya, ruh yang berada di alam gaib itu ditanyai oleh
Allah, sebagaimana yang tertera dalam QS. Al-A’raf ayat 172 : “Apakah kalian
mengakui Aku sebagai Tuhan kalian? (para ruh itu menjawab) ‘ya’, kami akui
(kami saksikan) Engkau adalah Tuhan kami”.
3. Manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk mengabdi kepada-Nya, sebagaimana
yang tertera di dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 56 : “Tidaklah Aku ciptakan jin dan
manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.
4. Manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Hal ini
dinyatakan Allah dalam firman-Nya QS. Al-Baqarah ayatn 30, bahwa Allah
menciptakan manusia untuk menjadi khalifah-Nya di bumi. Perkataan “menjadi
khalifah” dalam ayat tersebut mengandung makna bahwa Allah menjadikan
manusia wakil atau pemegang kekuasaan-Nya mengurus dunia dengan jalan
melaksanakan segala yang diridhai-Nya di muka bumi ini.
5. Di samping akal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan atau
kehendak. Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh
kepada Allah, menjadi muslim. Tetapi dengan akal dan kehendaknya juga
manusia dapat tidak percaya, tidak tunduk dan tidak patuh kepada kehendak
Allah, bahkan mengingkari-Nya, menjadi kafir. Karena itu di dalam Al-Qur’an
ditegaskan oleh Allah SWT. : “Dan katakan bahwa kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu. Barang siapa yang mau beriman hendaklah ia beriman, dan barang
siapa yang tidak ingin beriman, biarlah ia kafir”. (QS. Al-Kahf ayat 29).
6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya. Hal ini
dinyatakan oleh Allah SWT dalam QS. Ath-Thur ayat 21 : “Setiap orang terikat
(bertanggung jawab) atas apa yang dilakukannya”.
7. Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan makhluk lain.
Artinya manusia adalah makhluk yang diberikan oleh Allah SWT. kemampuan
untuk membedakan yang baik dengan yang buruk. Dalam Islam kedudukan
akhlak sangat penting, ia menjadi komponen ketiga dalam Islam. Kedudukan ini
dapat di lihat dalam As-Sunnah Nabi Muhammad SAW. yang mengatakan bahwa
beliau diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak manusia yang mulia.

B. Kekurangan manusia

1. Manusia itu lemah. “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan


manusia dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
2. Manusia itu gampang terperdaya “Hai manusia, apakah yang telah
memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha
Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)
3. Manusia itu lalai. “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-
takaatsur 1)
4. Manusia itu penakut. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 15


Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah
1)
5. Manusia itu bersedih hati. “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang
Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara
mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal
saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al
Baqarah: 62)
6. Manusia itu tergesa-gesa. "Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana
ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’
11)
7. Manusia itu suka membantah. “Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-
tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)
8. Manusia itu suka berlebih-lebihan. “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia
berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi
setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya
yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk
(menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang
melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S
Yunus : 12)
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas” (Q.S al-Alaq
: 6)
9. Manusia itu pelupa. “Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia
memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya;
kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan
kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk
(menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi
Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-
senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu
termasuk penghuni neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )
10. Manusia itu suka berkeluh-kesah. “Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh
kesah” (Q.S Al Ma’arij : 20)
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka
dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (Q.S Al-Fushshilat : 20)
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah
dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa
kesusahan niscaya dia berputus asa” (al-Isra’ 83)

2.5 Kelebihan dan kekurangan manusia dengan makhluk lainnya

A. Kelebihan manusia dengan makhluk lainnya

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 16


Dalam penelitiannya, para ilmuwan menyimpulkan bahwa ada 11 kelebihan manusia
yang membuatnya lebih istimewa dibandingkan dengan makhluk lainnya. Diantaranya
adalah :

1. Akal Pikiran
Walau sama-sama masuk dalam kingdom binatang, manusia unggul karena
memili akal pikiran yang dapat berpikir. Dengan akal pikiran manusia mampu
mengontrol emosinya. Itulah yang menyebabkan manusia berbeda dengan
hewan dan tumbuhan.
2. Belajar
Kelebihannya selanjutnya yaitu belajar. Manusia mampu mempelajari sesuatu
hal yang benar atau salah. Dengan belajar juga bagaimana manusia menjalankan
hidupnya di bumi, belajar bagaimana berinteraksi dengan mahluk lainnya.
3. Menggunakan Pakaian

Manusia juga satu-satunya anggota kerajaan hewan yang menggunakan


pakaian. Mungkin karena memang tubuhnya tergolong telanjang.
Perkembangan pola berpakaian ini dipengaruhi juga oleh evolusi.

4. Manusia juga satu-satunya spesies yang bias merasa malu, tersipu-sipu. Darwin
menyebutnya sebagai perilaku paling khas dan unik disbanding ekspresi lain
yang dilakukan mahluk hidup.
5. Laring atau kotak suara kita ada di bagian terbawah tenggorokan, jauh lebih
rendah letaknya dibanding simpanse. Ini membuat kita mampu mengucapkan
banyak kata dan mampu berbicara daripada bangsa primata lain. Kita mulai
memiliki kemampuan ini sejak 350.000 tahun lalu, saat nenek moyang manusia
mulai bisa berbicara dengan baik.
6. Dibanding kerabat kita para kera, kita ini termasuk telanjang, sebab bagi bangsa
primata, bulu itu semacam pakaian alami.
7. Adakah hewan atau tanaman yang mampu mengontrol api ? Tidak ada. Hanya
manusia, mahluk hidup yang dapat mengendalikan api, lalu memanfaatkannya
untuk kehidupan. Mulai dari sebagai penghangat, penerang, sampai memasak
dan membuat alat.
8. Manusia tergolong bangsa primata, namun manusia lah yang mampu berjalan
tegak lurus. Ini membuat tangan kita bebas bekerja, tak seperti primata lain
yang menggunakan tangan sebagai penopang tubuh untuk berjalan. Kita hanya
memerlukan tangan untuk berjalan saat masih bayi saja. Bayangkan kalau kita
terus-terusan merangkak, pastinya agak susah menciptakan komputer atau
segala teknologi canggih saat ini kan?
9. Dibanding hewan lain atau sebangsa primata, manusia menghabiskan paling
banyak waktu bersama orang tuanya. Alasan paling masuk akal menurut
ilmuwan adalah karena manusia memerlukan lebih banyak waktu untuk

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 17


mengembangkan otaknya yang sangat kompleks dan memang lebih unggul
dibanding mahluk hidup lain.
10. Sebagian besar hewan hidup tidak lama setelah mereka melakukan reproduksi.
Tapi manusia, khususnya yang perempuan, masih bias hidup lama setelah
mereka melahirkan. Ilmuwan menduga ini disebabkan adanya ikatan social di
antara manusia, terutama keluarga besar. Kakek dan nenek bias membantu
mengasuh anak atau sekedar memberi perhatian. Itu adalah keadaan yang tidak
berlaku pada hewan.
11. Manusia bukan satu-satunya “hewan” yang mampu memegang benda dengan
tangannya melalui bentuk jari yang ideal. Bangsa primata lain seperti kera juga
mampu melakukannya. Yang membuat manusia unik adalah bentuk jari dan
ukurannya saling berbeda satu sama lain. Setiap jari memiliki fungsi berbeda
dalam melakukan suatu tugas. Ini membuat jari-jari kita bisa menulis dengan
baik, memetik gitar, dan memanfaatkan objek lainnya. Hal yang tak bisa
dilakukan bangsa primata lain sebaik kita.

B. Kekurangan manusia dengan makhluk lainnya

Manusia bukan makhluk super, walaupun manusia makhluk yang diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna, tetapi manusia adalah makhluk yang paling lemah
diantara makhluk-makhluk lainnya.

1. Tenaga
Bandingkan dengan gajah lebih kuat dari manusia, gajah bisa mengangkat dan
mencabut pohon tanpa bantuan alat. Tenaga gajah lebih besar dari manusia.
2. Kecepatan Berlari
Bandingkan dengan kuda, rusa,dan burung mereka makhluk yang lebih cepat
berlari ketimbang manusia.
3. Jarak Pandangan Mata
Bandingkan dengan burung elang yang dapat melihat mangsanya dari jarak yang
jauh sambil terbang dan bandingkan dengan burung hantu yang bisa melihat di
malam gelap gulita.
4. Sensor Penciuman
Bandingkan dengan kucing dan anjing yang penciumannya sangat tajam dan
mampu menengendus mangsanya dari jarak yang jauh.
5. Kecantikan warna kulit
Bandingkan dengan burung merak yang berkilauan warna bulunya dan penuh
warna yang sangat artistik.
6. Zat yang dikeluarkan
Manusia selalu mengeluarkan zat yang bernama kotoran, bandingkan dengan
lebah yang selalu mengeluarkan madu yang sangat bermanfaat.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 18


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manusia yang memiliki dimensi fisik dan psikisatau bisa disebut biologis dan
psikologis akan mengalami evolusi perkembangan. Secara biologis manusia dilahirkan
dengan penuh keterbatasan. Berbeda dengan beberapa hewan yang setelah dilahirkan
oleh induknya dapat langsung berdiri dan berjalan. Bahkan mereka bisa langsung hidup
sendiri terlepas dari induknya. Coba bandingkan dengan manusia, apakah mungkin
manusia bisa mempertahankan kehidupan tanpa seorang pengasuh? Jawabanya tidak,
karena manusia tidak memiliki kemandirian dan naluri lebih ketika lahir dibandingkan
dengan hewan. Organ-organ manusia ketika masih bayi begitu lemah dan rentan
sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam bentuk latihan-latihan untuk bisa
menyempurnakan evolusi biologisnya.

Meski begitu manusia dapat disebut sebagai bagian dari hewan mamalia. Namun
perbedaan yang paling mendasar ialah bahwa manusia memiliki akal (kecerdasan).
Dalam Al-Quran manusia merupakan makhluk yang mulia dan tinggi.

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 19


Daftar Pustaka

https://adiwarsito.wordpress.com/2010/11/13/manusia-dalam-pandangan-al-quran/

https://aristasefree.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-agama-islam/

http://majelismadani.id/karakteristik-orang-orang-mukmin/

http://hambamuslim.com/pengertian-muslim.html

http://arifdalamtarbiyah.blogspot.co.id/2010/10/10-muwashofat-sifat-sifat-muslim-
ideal.html

https://cahayawahyu.wordpress.com/2012/10/18/10-sifat-orang-mukmin-yang-sukses/

http://dominique122.blogspot.co.id/2015/04/kelebihan-manusia-dari-makhluk-
lainnya.html

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/11/09/ner00l-ini-
15-sifat-manusia-dalam-alquAran

http://topieks.blogspot.co.id/2014/03/11-kelebihan-manusia-yang-
membedakannya.html

https://infotekkom.wordpress.com/2009/03/20/kelemahan-manusia-dibanding-
makhluk-lainnya/

AGAMA (Sifat,kelebihan dan kekurangan manusia) 20

Anda mungkin juga menyukai