PENDAHULUAN
Manusia dalam jagad raya ini adalah makhluk yang unik. Keunikannya sangat
menarik dimata manusia sendiri, sehingga banyak kajian-kajian tentang manusia terus
berkembang karena memang pengetahuan manusia tentang dirinya terbatas.
Keterbatasan pengetahuan manusia tentang dirinya menurut Quraish Shihab dalam
Wawasan Al Qur’an diantaranya adalah pembahasan tentang manusia terlambat
dilakukan karena perhatian awal tertuju pada alam materi dan ciri khas akal manusia
yang cenderung menghindari memikirkan yang kompleks atau sifat akal manusia yang
tidak mampu mengetahui hakekat hidup.
Berdasarkan uraian diatas makan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk mengidentifikasi dan menganalisis tentang sifat-sifat manusia , kelebihan dan
kekurangan manusia dalam pandangan Islam.
TINJAUAN TEORI
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan
rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau
yang terbungkus dalam tubuh yang fana”
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan
prana ataubadan fisik
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa
dan karsa
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir,
dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh),
manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
ERBE SENTANU
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-
insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang,
jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd
berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal
dari keturunan nabi Adam.
Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang
paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran
dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Allah selaku pencipta alam semesta dan manusia telah memberikan informasi lewat
wahyu Al-quran dan realita faktual yang tampak pada diri manusia. Informasi itu diberi-
Nya melalui ayat-ayat tersebar tidak bertumpuk pada satu ayat atau satu surat. Hal ini
dilakukan-Nya agar manusia berusaha mencari, meneliti,memikirkan, dan
menganalisanya. Tidak menerima mentah demikian saja. Untuk mampu
memutuskannya, diperlukan suatu peneliti Alquran dan sunnah rasul secara analitis dan
mendalam. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan penelitian laboratorium sebagai
perbandingan, untuk merumuskan mana yang benar bersumber dari konsep awal dari
Allah dan mana yang telah mendapat pengaruh lingkungan. Hasil peneliti Alquran yang
telah dilakukan, dapat ditarik kesimpuannya bahwa manusia terdiri dari unsur-unsur:
jasad, ruh, nafs, qalb, fikr, dan aqal.
A. Jasad
Jasad merupakan bentuk lahiriah manusia, yang dalam Alquran
dinyatakan diciptakan dari tanah. Penciptaan dari tanah diungkapkan lebih
lanjut melalui proses yang dimulai dari sari pati makanan, disimpan dalam tubuh
sampai sebagiannya menjadi sperma atau ovum (sel telur), yang keluar dari
tulang sulbi (laki-laki) dan tulang depan (saraib) perempuan (a-Thariq: 5-7).
Sperma dan ovum bersatu dan tergantung dalam rahim kandungan seorang ibu
(alaqah), kemudian menjadi yang dililiti daging dan kenpmudian diisi tulang dan
dibalut lagi dengan daging. Setelahnia berumur 9 (sembilan) bulan, ia lahir ke
bumi dengan dorongan suatu kekuatan ruh ibu, menjadikan ia seorang anak
manusia. Meskipun wujudnya suatu jasad yang berasal dari sari pati makanan,
nilai-nilai kejiwaan untuk terbentuknya jasad ini harus diperhatikan. Untuk
dapat mewujudkan sperma dan ovum berkualitas tinggi, baik dari segi materinya
maupun nilainya, Alquran mengharapkan agar umat manusia selalu memakan
makanan yang halalan thayyiban (Surat Al-baqarah: 168, Surat Al-maidah 88,
dan surat Al-anfal 69). Halal bermakna suci dan berkualitas dari segi nilai Allah.
Sedangkan kata thayyiban bermakna bermutu dan berkualitas dari segi
materinya.
C. Nafs
Para ahli menyatakan manusia itu pasti akan mati. Tetapi Al-Qur’an
menginformasikan bahwa yang mati itu nafsnya. Hal ini diungkapkan pada Surat
Al-Anbiya ayat 35 dan Surat Al-Ankabut ayat 57, Surat Ali-Imran ayat 185. Hadist
menginformasikan bahwa ruh manusia menuju alam barzah sementara jasad
mengalami proses pembusukan, menjelang ia bersenyawa kembali secara
sempurna dengan tanah.
Alquran menjelaskan bahwa, nafs terdiri dari 3 jenis:
1. Nafs Al-amarah (Surat Yusuf ayat 53), ayat ini secara tegas memberikan
pengertian bahwa nafs amarah itu mendorong ke arah kejahatan.
2. Nafs Al-lawwamah (Surat Al-Qiyamah ayat 1-3 dan ayat 20-21) dari
penjelasan ayat tersebut terlihat bahwa yang dimaksud dengan nafs
lawwamah ini adalah jiwa yang condong kepada dunia dan tak acuh
dengan akhirat.
3. Nafs Al-Muthmainnah (Surat Al-Fajr ayat 27-30). Nafs muthmainnah ini
adalah jiwa yang mengarah ke jalan Allah untuk mencari ketenangan
dan kesenangan sehingga hidup berbahagia bersama Allah.
Ada 10 sifat yang harus dimiliki agar kita menjadi seorang mukmin yang sukses
secara hakikat, yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki Saliimun Aqidah (Aqidah yang selamat, sehat dan tidak berpenyakit)
Seorang mukmin haruslah memiliki tauhid yang bersih dari debu syirik,
sebagaimana tertera dalam QS Al-An’am 82, “Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman (syirik), mereka itulah orang-orang
yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk”. Hidupnya murni dibawah naungan Lailahaillah, tidak memposisikan harta,
jabatan dan material lain sebagai illah. Saat seseorang tidak memposisikan uang sebagai
illah, maka proses mencari dan membelanjakannya akan sesuai dengan ridha Alloh.
Begitupun saat jabatan bukan sebagai ilah, maka akan terhindar dari sifat firaun, yang
sombong dengan kekuasaannya dan menganggap diri sebagai tuhan. Yang kita tuhankan
hanyalah Alloh. Di atas prinsipnyalah kita hidup, mati, dan dikembalikan kembali.
Seandainya sikap ini sudah kita miliki maka ia akan menggerakkan spirit untuk
melakukan ibadah yang berkualitas dan kita akan menikmati lezatnya iman dan ibadah.
Seorang mukmin haruslah melaksanakan ibadah yang shoheh atau benar, tidak
tercampur dengan bid’ah. Syarat, rukun dan sikap saat beribadah dilakukan dengan
benar sesuai tuntunan al-Qur’an dan Hadits. Misalkan dalam ibadah sholat, janganlah
hanya sebatas formalitas fisik belaka tanpa ada keterkaitan dengan hati.Nabi pernah
mengatakan, “Akan datang suatu zaman, mereka melaksanakan sholat namun
hakikatnya tidak melaksanakan sholat”. Islam sebagai addin menganut sistem ibadah
yang integral yang harus dilakukan oleh pengikutnya, meliputi ibadah yang hubungannya
kepada Alloh dan yang ke manusia.
Mulianya akhlaq kita haruslah seperti akhlaq rosul yang agung. Akhlak yang baik
adalah keseluruhan sikap dan perbuatan yang berkesusaian dengan kemauan sang
pencipta. Saat seorang sahabat bertanya ke Aisyah tentang akhlaq rosul, Aisyah
menjawab bahwa akhlaq rosul itu adalah al-Qur’an.
Hak-hak jasad haruslah kita perhatikan, karena dengan badan yang sehat dan
kuat kita akan merasakan kenikmatan beribadah dibandingkan kondisi sakit.
8. Memelihara Waktunya
Waktu yang dimiliki haruslah digunakan seefektif mungkin tidak hilang begitu
saja. Waktu merupakan bagian dari kehidupan yang tidak bisa balik lagi. Waktu seorang
mukmin haruslah banyak diisi dengan dzikrullah yang integral, meliputi hati, lisan, dan
perbuatan.
9. Tertata Hidupnya
Muslim ialah orang yang tunduk dan patuh mengikuti secara lahir bathin
terhadap ajaran - ajaran(hukum - hukum) agama islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW selaku utusan Allah SWT, atau orang yang menjalankan ajaran - ajaran
agama islam, sebagai bukti keimanan yang menjadi keyakinan dalam hatinya.
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada
setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang
kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari
jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah,
seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana
firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua
bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim
merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di
Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.
Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap
dan prilaku yang harus dimiliki oleh setkal muslim, baik dalam hubungannya kepada
Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan
bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki
akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki
akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung
sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan
sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS 68:4).
Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:
Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim
yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh
sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat.
Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan
dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk
perjuangan lainnya. Kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan
pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian,
sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi,
dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga
termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat
lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah’ (HR. Muslim).
Aplikasi dari matinul khuluq yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:
Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi
muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-
Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk berpikir,
misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan
judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya
kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS
2:219). Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali
harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki
wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya
suatu perbuatan tanpa mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih
dahulu. Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang
sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah:samakah orang yang mengetahui
dengan orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran (QS 39:9).
Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi
manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari
Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut
nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt
memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari
semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit
manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: ‘Lebih baik
kehilangan jam daripada kehilangan waktu.’ Waktu merupakan sesuatu yang cepat
berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut
untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan
penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi
Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni
waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum
sibuk dan kaya sebelum miskin.
Aplikasi dari harishun ala waqtihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain:
Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri
(qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini
merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang
menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian,
terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah
dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena itu pribadi
muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang
harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan
mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat
banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat
tinggi.Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut
memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab
baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus
diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.
Aplikasi dari qodirun alal kasbi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain:
Aplikasi dari nafi’un lighoirihi yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:
A. Kelebihan manusia
1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik, ciptaan
Allah SWT. yang paling sempurna. Firman Allah SWT. : “Sesungguhnya Kami
telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. At-Tiin ayat
4).
2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan)
beriman kepada Allah SWT. Sebab sebelum ruh (ciptaan) Allah dipertemukan
B. Kekurangan manusia
1. Akal Pikiran
Walau sama-sama masuk dalam kingdom binatang, manusia unggul karena
memili akal pikiran yang dapat berpikir. Dengan akal pikiran manusia mampu
mengontrol emosinya. Itulah yang menyebabkan manusia berbeda dengan
hewan dan tumbuhan.
2. Belajar
Kelebihannya selanjutnya yaitu belajar. Manusia mampu mempelajari sesuatu
hal yang benar atau salah. Dengan belajar juga bagaimana manusia menjalankan
hidupnya di bumi, belajar bagaimana berinteraksi dengan mahluk lainnya.
3. Menggunakan Pakaian
4. Manusia juga satu-satunya spesies yang bias merasa malu, tersipu-sipu. Darwin
menyebutnya sebagai perilaku paling khas dan unik disbanding ekspresi lain
yang dilakukan mahluk hidup.
5. Laring atau kotak suara kita ada di bagian terbawah tenggorokan, jauh lebih
rendah letaknya dibanding simpanse. Ini membuat kita mampu mengucapkan
banyak kata dan mampu berbicara daripada bangsa primata lain. Kita mulai
memiliki kemampuan ini sejak 350.000 tahun lalu, saat nenek moyang manusia
mulai bisa berbicara dengan baik.
6. Dibanding kerabat kita para kera, kita ini termasuk telanjang, sebab bagi bangsa
primata, bulu itu semacam pakaian alami.
7. Adakah hewan atau tanaman yang mampu mengontrol api ? Tidak ada. Hanya
manusia, mahluk hidup yang dapat mengendalikan api, lalu memanfaatkannya
untuk kehidupan. Mulai dari sebagai penghangat, penerang, sampai memasak
dan membuat alat.
8. Manusia tergolong bangsa primata, namun manusia lah yang mampu berjalan
tegak lurus. Ini membuat tangan kita bebas bekerja, tak seperti primata lain
yang menggunakan tangan sebagai penopang tubuh untuk berjalan. Kita hanya
memerlukan tangan untuk berjalan saat masih bayi saja. Bayangkan kalau kita
terus-terusan merangkak, pastinya agak susah menciptakan komputer atau
segala teknologi canggih saat ini kan?
9. Dibanding hewan lain atau sebangsa primata, manusia menghabiskan paling
banyak waktu bersama orang tuanya. Alasan paling masuk akal menurut
ilmuwan adalah karena manusia memerlukan lebih banyak waktu untuk
Manusia bukan makhluk super, walaupun manusia makhluk yang diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna, tetapi manusia adalah makhluk yang paling lemah
diantara makhluk-makhluk lainnya.
1. Tenaga
Bandingkan dengan gajah lebih kuat dari manusia, gajah bisa mengangkat dan
mencabut pohon tanpa bantuan alat. Tenaga gajah lebih besar dari manusia.
2. Kecepatan Berlari
Bandingkan dengan kuda, rusa,dan burung mereka makhluk yang lebih cepat
berlari ketimbang manusia.
3. Jarak Pandangan Mata
Bandingkan dengan burung elang yang dapat melihat mangsanya dari jarak yang
jauh sambil terbang dan bandingkan dengan burung hantu yang bisa melihat di
malam gelap gulita.
4. Sensor Penciuman
Bandingkan dengan kucing dan anjing yang penciumannya sangat tajam dan
mampu menengendus mangsanya dari jarak yang jauh.
5. Kecantikan warna kulit
Bandingkan dengan burung merak yang berkilauan warna bulunya dan penuh
warna yang sangat artistik.
6. Zat yang dikeluarkan
Manusia selalu mengeluarkan zat yang bernama kotoran, bandingkan dengan
lebah yang selalu mengeluarkan madu yang sangat bermanfaat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia yang memiliki dimensi fisik dan psikisatau bisa disebut biologis dan
psikologis akan mengalami evolusi perkembangan. Secara biologis manusia dilahirkan
dengan penuh keterbatasan. Berbeda dengan beberapa hewan yang setelah dilahirkan
oleh induknya dapat langsung berdiri dan berjalan. Bahkan mereka bisa langsung hidup
sendiri terlepas dari induknya. Coba bandingkan dengan manusia, apakah mungkin
manusia bisa mempertahankan kehidupan tanpa seorang pengasuh? Jawabanya tidak,
karena manusia tidak memiliki kemandirian dan naluri lebih ketika lahir dibandingkan
dengan hewan. Organ-organ manusia ketika masih bayi begitu lemah dan rentan
sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam bentuk latihan-latihan untuk bisa
menyempurnakan evolusi biologisnya.
Meski begitu manusia dapat disebut sebagai bagian dari hewan mamalia. Namun
perbedaan yang paling mendasar ialah bahwa manusia memiliki akal (kecerdasan).
Dalam Al-Quran manusia merupakan makhluk yang mulia dan tinggi.
https://adiwarsito.wordpress.com/2010/11/13/manusia-dalam-pandangan-al-quran/
https://aristasefree.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-agama-islam/
http://majelismadani.id/karakteristik-orang-orang-mukmin/
http://hambamuslim.com/pengertian-muslim.html
http://arifdalamtarbiyah.blogspot.co.id/2010/10/10-muwashofat-sifat-sifat-muslim-
ideal.html
https://cahayawahyu.wordpress.com/2012/10/18/10-sifat-orang-mukmin-yang-sukses/
http://dominique122.blogspot.co.id/2015/04/kelebihan-manusia-dari-makhluk-
lainnya.html
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/11/09/ner00l-ini-
15-sifat-manusia-dalam-alquAran
http://topieks.blogspot.co.id/2014/03/11-kelebihan-manusia-yang-
membedakannya.html
https://infotekkom.wordpress.com/2009/03/20/kelemahan-manusia-dibanding-
makhluk-lainnya/