Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Islam sebagai Way Of Life

Disusun oleh:
KELOMPOK 1

1. Amelia Destyanti
2. Diyah Tri Puspita
3. Indri Siti Azahra
4. M. Rizky Wahyudi

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


Jalan Walet No 21 Tuparev Cirebon
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Islam Sebagai
Way Of Life “. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kemanusiaan dan Keimanan. Kami harap dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Serta
pembaca dapat mengetahui tentang bagaimana dan apa sebenarnya islam tersebut.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama
proses penyusunan makalah ini.

Cirebon, 23 September 2018

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB 1 Pendahuluan…………………………………………………………...
1.1 Latar Belakang……………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………
1.3 Tujuan dan manfaat penulisan…………………………………….
1.4 Metode Pembahasan………………………………………………

BAB 2 Pembahasan…………………………………………………………...

2.1 Pengertian Islam sebagai way of life……………………………..


2.2 Tujuan islam………………………………………………………
2.3 Fungsi islam……………………………………………………...

BAB 3 PENUTUPAN………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Agama islam merupakan “way of life” yang menjamin kebahagiaan hidup
pemeluknya di dunia dan akhirat kelak, syaratnya adalah segala aturan yang ada di
dalamnya harus dijalankan. Adapun dasar agama islam, adalah Al-Qur’an yang
telah diwahyukan kepada Rasul-Nya berguna untuk diajarkan kepada manusia. Ia
adalah rahmat, hidayah dan petunjuk bagi manusia. Allah SWT. menurunkan Al-
Qur’an sebagai kitab petunjuk. Tetapi, akan lebih tepatnya dinyakatakan bahwa ia
adalah petunjuk bagi kehidupan umat manusia, petunjuk yang menuntun manusia
kea rah jalan yang lurus, yaitu dalam konteks perjuangan menyeluruh antara yang
baik dan yang buruk.
Sesuai dengan kodratnya manusia di dunia ia berada dalam banyak jalan. Dan
jika tidak hati-hati, maka ia akan terjerumus dalam kekesatan terkecuali orang-
orang yang mendapat pertolongan. Manusia sejak keberadaannya adalah berbeda
dengan makhluk lain yang hanya memiliki satu tujuan saja.
Selain itu manusia juga dihadapkan pada pengalaman-pengalaman hidup yang
diharapkan dapat menjadi bahan renungan dan kemudian memilih mana yang
baik. Walaupun manusia sudah diberikan akal fikiran, namun dalam
menggunakannya dilarang secara berlebihan karena bukan sebagai ukuran segala
sesuatu.
Maka tepat sekali sikap imam Al Ghazali yang berjuang dengan gigih
menaklukkan hati (al qalbu) yang didasari atau dilandasi oleh iman yang kuat dan
memang, iman adalah soal hati. Oleh karena itu, manusia harus dapat menentukan
jalan yang benar (shirat al mustaqim) di antara jalan-jalan yang ada. Dalam hal ini
manusia harus berjuang dengan sungguh-sungguh, baik melalui fisik maupun
mental.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian islam sebagai way of life ?
b. Apa tujuan islam ?
c. Apa fungsi islam ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Dari rumusan masalah yang sudah tertulis diatas, maka dapat dkami tuliskan
tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
a. Agar penulis dan pembaca mengetahui pengertian islam sebagai way of life
b. Agar penulis dan pembaca mengetahui tujuan islam
c. Agar penulis dan pembaca mengetahui fungsi islam

1.4 Metode Pembahasan


Dalam metode pembahasan kami mengumpulkan data dari internet yang tersedia
di blog-blog internet yang telah tersedia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ISLAM


1. Menurut Al-Quran :
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi
pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Islam (Arab: al-islm,
"berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu
Allah SWT.
Dalam Alquran, Islam disebut juga Agama Allah atau Dienullah. Allah SWT
berfirman, "Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,
padahal kepada-Nya-lah berserah diri (aslama) segala apa yang di langit dan di
bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka
dikembalikan.” (QS. Ali Imran : 83).
Dien sendiri dalam Alquran artinya agama (QS Ali Imran : 83), ketaatan (QS
An-Nahl : 52), dan ibadah (QS. Ghafir :  65).

2. Menurut Istilah :
Artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata Islam terbentuk dari tiga
huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat”
(Salama).
Dari pengertian Islam secara istilah ini, dapat disimpulkan Islam adalah
agama yang membawa keselamatan hidup di dunia dan di akhirat (alam
kehidupan setelah kematian).
Islam juga agama yang mengajarkan umatnya atau pemeluknya (kaum
Muslim/umat Islam) untuk menebarkan keselamatan dan kedamaian, antara
lain tercermin dalam bacaan shalat sebagai ibadah utama yakni ucapan doa
keselamatan "Assalamu'alaikum warohmatullah" --semoga keselamatan dan
kasih sayang Allah dilimpahkan kepadamu-- sebagai penutup salat.

3. Menurut Bahasa :
Kata Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata salama. Kata Islam
merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini.
Ditinjau dari segi bahasanya, yang dikaitkan dengan asal katanya (etimologis),
Islam memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut:
a. Islam berasal dari kata ‘salm’.
As-Salmu berarti damai atau kedamaian. Firman Allah SWT dalam
Alquran, “Dan jika mereka condong kepada perdamaian (lis salm), maka
condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.  Al Anfal :
61).
Kata ‘salm’ dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian.
Ini merupakan salah satu makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam
merupakan agama yang mengajarkan umatnya untuk cinta damai atau
senantiasa memperjuangkan perdamaian, bukan peperangan atau konflik
dan kekacauan.
"Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu
berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan
yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah
Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka
damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”   (QS.
Al Hujarat : 9).
Sebagai salah satu bukti Islam merupakan agama yang sangat
menjunjung tinggi perdamaian adalah Allah SWT melalui Alquran baru
mengizinkan atau memperbolehkan kaum Muslimin berperang jika
mereka diperangi oleh para musuh-musuhnya.
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-
benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS. Al-Hajj : 39).
b. Islam berasal dari kata ‘aslama’
Aslama artinya berserah diri atau pasrah, yakni berserah diri kepada
aturan Allah SWT. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam
merupakan seseorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan raganya
hanya kepada Allah SWT.
Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa
yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya.
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya (aslama wajhahu) kepada Allah, sedang diapun
mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus?
Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (QS. An-
Nisa : 125)
Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk
menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya.
“Katakanlah: “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-An'am : 162)
Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk
Allah baik yang ada di bumi maupun di langit, mereka semua
memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan mengikuti
sunnatullah-Nya.
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,
padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di
bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah
mereka dikembalikan.” (QS. Ali Imran : 83)

c. Islam berasal dari kata Istaslama-mustaslmun


Istaslama–mustaslimun artinya penyerahan total kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam Alquran:
“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.” (QS As-Saffat : 26)
Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua).
Seorang Muslim atau pemeluk agama Islam diperintahkan untuk secara
total menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau apa pun yang
dimiliki hanya kepada Allah SWT.
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-
Baqarah : 208).

2.2 TUJUAN ISLAM


1. Untuk mewujudkan kemaslahatan dan menghindarkan kerusakan dan bahaya
dari seorang hamba baik dulu, sekarang dan zaman yang akan datang. Sehingga akan
tercapailah kebahagian yang hakiki dimanapun berada.
2. membentuk pribadi yang kamil disamping juga membentuk masyarakat yang
ideal, yang menitik beratkan pembentukan moral dan kerohanian sebuah masyarakat
dan tidak lupa turut mrmbantu nilai ketamadunan,seterusnya membina masyarakat
yang kukuh dan berwibawa dimata dunia.

2.3 FUNGSI ISLAM


 Sebagai sarana pendidikan
Agama dapat berfungsi sebagai sarana terbaik untuk mengajarkan hal hal yang
baik yang dapat menguntungkan banyaak pihak sesuai dengan perintah atau
larangan yang harus dijalankan dan dipatuhi , agar seseorang bisa menjadi
pribadi yang lebih baik daan selalu berada padaa jalan kebenaran dan kebaikan
menurut ajaran dan kepercayaan masing masing.
 Sebagai sarana untuk keselamatan
Agama berfungsi sebagai jalan terbaik bagi penganutnya berhubungan dengan
tuhannya agar dapat memohon dan mengharapkan keselamatan dari kejahatan
yang terlihat maupun yang tiudak nyata serta keselamatan dari ancaman api
neraka akibat dosa dosa dimasa lalu. Seseorang yang memiliki agama maka
dirinya memiliki tuhan untuk tempat berdoa, mengeluarkan uneg uneg dan
memohon keselatan dunia akhirat. dengan begitu hati bisa terasa lebih tenang
dan mendekatkan diri kepada sang pencipta merupakan cara agar hati tenang.
 Sebagai jembatan perdamian dunia
Karena ajaran agama yang selalu mengutamakan untuk selalu hidup
berprilaku baik , saling menghormati dan menyayangi dengan orang yang
beragama berbeda dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dan sebagai alat
untuk menuju perdamaian dunia. didunia memiliki tarusan negara dengan
ideologi dan agama yang berbeda beda, tetapi semua negara dilandasi rasa
saling menghormati hak asasi manusia , saling menghargai, mengutamakan
persamaan derajat tapi tidak saling merugikan satu sama lainnya, menjauhi
penghinaan atau penghujatan terhadap orang lain dan tidak saling merasa
benar , maka perdamian dunia akan selalu tercipta hingga akhir jaman.
 Sebagai alat untuk sosial
Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap
dalam menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat,
misalnya adanya kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi
manusia ataau tentang aktifitas yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar
segera ditertibkan dan dimusnakan agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah
sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku generasi berikutnya kearah yang
penuh dosa.
Kepekaan tersebut dapat merangsang dan menyemangati orang orang agar
tidak hanya berdiam diri saja menyaksikan hal hal yang tidak baik antara lain
tentang ketidakadilan ditengah masyarakat, tentang prilaku menyimpang atau
tentang kezoliman yang berkembang pada sistem kehidupan dimasyarakat.
masyarakat yang memiliki agama ( walaupun berbeda beda) maka akan
memiliki jiwa yang lebih peka dan cerdas untuk menolak semua peristiwa yang
berbau ketidakadilan tersebut.

 Sebagai tempat untuk berinteaksi


Pada dasarnya Ajaran kebaikan dan kebenaran ada pada semua agama apapun
didunia. agama mengajarkan manusia untuk saling bersosialisasi atau
berinteraksi dengan orang lain (agama Lain). Semua ajaran agama memiliki
aturan yang membolehkan segala bentuk usaha yang mempunyai sifat duniawi
dan sekaligus agamawi selama usaha yang dilakukan tidak bertentangan
dengan ajaran agama dan sesuai dengan norma norma yang ada dalam
masyarakat .
 Sebagai semangat kreatifitas
Ajaran agama untuk memberi semangat kemandirian dan kreatifitas seseorang
agar lebih baik dan terarah tanpa disusupi oleh kecurangan atau kejahatan
kejahatan yang merugikan orang lain. semangat kreatifitas dapat mengajak
seluruh manusia didunia untuk saling bekerja sama dalam berkarya, bekerja
daan memanfaatkan keterampilan , minat dan bakat untuk kemajuan bangsa
dan negara.
 Sebagai identitas diri
Agama apapun didunia adalah sebagai identitas seseorang sebagai umat yang
beragama dan tidak atheisme (Tidak beragama). identitas tersebut bisa
terdapaa pada kartu tanda penduduk, paspor dan surat surat penting lain. hal itu
menunjukkan bahwa kita harus menghormati agama orang lain yang
sebenarnya telah diakui sebagai agama yang sah didunia.
 Agama juga bisa disebut sebagai ajaran teoritis
Yaitu yang mengajarkan tentang cara bagaimana berprilaku yang baik yang
sesuai norma, moral dan aturan aturan , perintah serta larangan larangan yang
berhubungan dengahn etika bermasyarakat. yang bertujuan agar mudah tercipta
krukunaan , saling menghormati dan hidup saling berdampingan tanpa
mengenal perbedaan agama ataupun tradisi.
 Agama juga bisa disebut sebagai benteng kekuatan
Yaitu sebagai benteng kekuatan yang tidak mengenal ruang dan waktu karena
berperan besar dalam mempengaruhi prilaku dan sikap manusia secara individu
ataupun secara sosial, kalimat ini pernah dinyatakan oleh seorang pakar ahli
sosiologi yang bernama Emile Durkhien.
 Agama juga bisa disebut sebagai kebanggaan
Yaitu memiliki agama berarti memiliki kebangaan karena mempunyai tuhan
tempat kita berserah diri, memohon bantuan dan sarana untuk beribadah agar
menjadi manusia bisa lebih dekat dengan yang maha kuasa dan menjadi pribadi
yang lebih baik. agama sebagai kebanggaan diri secara pribadi tetapi bukan
untuk dipertunjukan dalam bentuk keangkuhan, pamer atau kesombongan.
karena keangkuhan hanya akan membuat jarak kita dengan orang lain menjadi
menpunyai dinding batas untuk saling berinteraksi. hal ini disebabkan pada
dasarnya manusia tidak menyukai seseorang yang pamer dan bangga dengan
tujuan untuk menyombongkan diri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Agama islam merupakan “way of life” yang menjamin kebahagiaan hidup
pemeluknya di dunia dan akhirat kelak, syaratnya adalah segala aturan yang ada di
dalamnya harus dijalankan. Dasar agama islam, adalah Al-Qur’an yang telah
diwahyukan kepada Rasul-Nya berguna untuk diajarkan kepada manusia. Ia
adalah rahmat, hidayah dan petunjuk bagi manusia. Allah SWT menurunkan Al-
Qur’an sebagai kitab petunjuk bagi kehidupan umat manusia, petunjuk yang
menuntun manusia kearah jalan yang lurus, yaitu dalam konteks perjuangan
menyeluruh antara yang baik dan yang buruk.

DAFTAR PUSTAKA
www.slideshare.net
http://ilmupengetahuanhukum.blogspot.com
http://dinarnabilamurthy.blogspot.com/2014/10/why-of-life.html?m=1
http://www.scribd.com/document/324860777/enggar-dan-rio-islam-sebagai-way-of-life

Anda mungkin juga menyukai