DISUSUN OLEH :
1. ERY ANGREYNI
2. FERDI
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Hakikat Manusia Dalam Pandangan Islam ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Manusia dan Kehidupan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Fathul Khair,S.Sos.I.,M.Pd
selaku dosen mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang sempurna karena ia mempunyai jasad
(fisik) yang indah dan dilengkapi dengan jiwa/ruh (psikhis). Kesempurnaan
manusia ini dapat dilihat dari fungsi yang menyatu antara jasad dan ruh dalam
tubuh manusia. sebagai contoh mari kita lihat penyatuan jasad dan ruh dari fungsi
panca indra kulit. Kulit bila di cubit akan menimbulkan rasa sakit, sakit yang
dirasakan ternyata merupakan sesuatu yang dirasakan oleh jasad dan ruh. Karena,
bila ditelaah lebih dalam siapakah yang merasa sakit jasad atau ruh saja. Jasad
tanpa ruh dapat kita lihat pada manusia yang telah mengalami kematian dan orang
yang mati bila dicubit maka ia tidak akan merasakan apa-apa karena organ-organ
tubuhnya telah mati rasa. Begitu pula pada ruh, ruh tanpa jasad tidak dapat
dicubit, karena ruh itu ghaib dan tidak kasat mata. Namun Allah Swt.
menciptakan rasa sakit dalam hidup manusia bila ia dicubit. Ternyata rasa sakit
pada panca indera kulit bila dicubit adalah rasa yang timbul dari penyatuan antara
jasad dan ruh di dalam tubuh manusia. Manusia dikaruniai Allah suatu kualitas
keutamaan yang membedakan kualitas dirinya dengan makhluk lain. Dengan
keutamaan itu manusia, berhak mendapatkan penghormatan dari pada makhluk
lain. Sebagai makhluk utama dan ciptaan terbaik Tuhan, serta dengan bekal
kemampuan yang dimiliki, manusia diberi tugas sebagai khalifatullah fil ard,
yakni menjadi wakil Allah (Baharuddin, 2007) di muka bumi. Agar mampu
menyelesaikn tugasnya di muka bumi sebaga khalifah manusia diberi
keistimewaan dan potensi yang telah tergambar dalam kisah perjalanannya
menuju tempat tugasnya. Keistimewaannya inilah yang dalam istilah Islam
disebut sebagai fitrah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh hingga Akhirat ?
2. Bagaimana Ragam Orientasi Hidup Manusia ?
3. Apa saja Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia ?
4. Bagaimana Hidup Sukses dalam Pandangan Al-Qur’an ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Perjalanan Hidup Manusia dari Alam Ruh hingga
Akhirat
2. Untuk mengetahui Ragam Orientasi Hidup Manusia
3. Untuk mengetahui Tujuan dan Fungsi Penciptaan Manusia
4. Untuk Mengetahui Hidup Sukses dalam Pandangan Al-Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam membahas tentang alam ruh ini, kita mulai dengan mentadabburi
firman Allah sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Pengertian manusia menurut pandangan Islam, manusia itu makhluk yang
mulia dan terhormat di sisi-Nya, yang diciptakan Allah dalam bentuk yang amat
baik. Manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang
diturunkan Allah, berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia
mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya
(at-Tiin : 95:4). Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Ini berarti bahwa ia
adalah satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas
kehadirannya sendiri. Ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan
menilai dirinya.
Manusia diciptakan Allah SWT bertujuan di antaranya adalah untuk
beribadah kepada-Nya dan menjadi khalifah Allah SWT di muka bumi (Khalifah
Allah fi al-Ardh). Dalam menjalankan kedua misi tersebut, manusia juga diberi
beban yang cukup berat, yaitu berupa al-amanah atau beban takhlif. Semua itu
akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT berupa pahala dan dosa atau
balasan syorga dan neraka sesuai dengan kadar al-ibadah, al-khalifah dan al-
amanah yang ia lakukan selama hidup di dunia.
B. Saran
Setelah mengetahui asal usul dan bagaimana proses manusia itu diciptakan,
hendaknya setiap manusia bisa sadar akan tujuan hidupnya yaitu untuk mencari
keridhaan Allah SWT, karena jiwa yang memperoleh keridhaan Allah adalah jiwa
yang berbahagia, mendapat ketenangan, serta akan memperoleh imbalan surga.
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhainya. Maka masuklah dalam
jamaah hamba-hambaku. Dan masuklah ke dalam surgaku.” (QS Al Fajr : 27-30
Selama hidup di dunia manusia wajib beribadah, menghambakan diri kepada
Allah. Seluruh aktivitas hidupnya harus diarahkan untuk beribadah kepada Allah
SWT sebagai pencipta semua makhluk. Semoga dapat menjadi pembelajaran bagi
kita semua sehingga kita menjadi manusia yang senantiasa beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT. Dengan terselesaikannya makalah ini semoga bermanfaat
bagi semuanya dan pembaca khususnya. Penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang harus dibenahi.
.
DAFTAR PUSTAKA
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/09/19/proses-kejadian-manusiadan-
nilai-nilai-pendidikan-di-dalamnya/
http://www.gudangmateri.com/2010/12/proses-penciptaan-manusia-menurut-
islam.html
http://alhayaat.wordpress.com/2009/05/28/proses-penciptaan-manusia-menurut-
islam-dan-iptek/
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/195810161986011-
ABAS_ASYAFAH/PROSES%20KEHIDUPAN%20MANUSIA%20DAN%20NI
LAI%20EKSISTENSIALNYA.pdf
http://rimanews.com/budaya/agama/read/20150521/214024/Indikator-
Kesuksesan-menurut-Al-Quran