DM Gestasional
DEFINISI •
• Diabetes Mellitus Gestasional adalah intoleransi karbohidrat dengan
berbagai tingkat keparahan, yang awitannya atau pertama kali dikenali
selama masa kehamilan (ADA,1990).
• Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah kelainan pada metabolisme
karbohidrat dari faktor yang memberatkan yang terjadi selama kehamilan
(Marilyn, 2001)
Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak karena
poliuri, sehingga untuk mengimbangi klien lebih banyak minum. Polidipsi (banyak minum)
Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi (lapar).
Sehingga untuk memenuhinya klien akan terus makan. Tetapi walaupun klien banyak makan,
tetap saja makanan tersebut hanya akan berada sampai pada pembuluh darah. Polipagi
(banyak makan)
MANIFESTASI KLINIS
• Penurunan berat badan Hal ini disebabkan kehabisan glikogen yang telah
dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama mendapat peleburan zat dari
bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein, karena tubuh terus
merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan memecah cadangan makanan
yang ada di tubuh termasuk yang berada di jaringan otot dan lemak sehingga
klien dengan DM walaupun banyak makan akan tetap kurus.
• Kesemutan Gatal Pandangan kabur
• Pruritus vulvae pada wanita
• Lemas Lekas lelah,
• tenaga kurang.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Kriteria Diagnosis:
• Gejala klasik DM + gula darah sewaktu lbh dr 200 mg/dl. Gula
darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari
tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:
• Kadar gula darah puasa 126 mg/dl.Puasa diartikan pasien tidak
mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:
• Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl. TTGO dilakukan
dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara
dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
• Reduksi Urine
• Pemeriksaan reduksi urine merupakan bagian dari
pemeriksaan urine rutin yang selalu dilakukan di klinik.
Hasil yang (+) menunjukkan adanya glukosuria.
Patofisiologi
• Pada wanita hamil, terdapat perubahan metabolisme, salah satu nya metabolisme
glukosa. Pada awal kehamilan, terjadi hyperplasia dari sel β pancreas yang merupakan
dampak dari meningkatnya hormone estrogen dan progesterone pada ibu.
• Kondisi tersebut menyebabkan tingginya kadar insulin pada awal kehamilan. Pada
trimester kedua dan ketiga, adanya faktor dari feto-plasenta membuat penurunan
sensitivitas insulin dari ibu.
• Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang
menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui.
• Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya
dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu.
• Insulin ibu tidak dapat mencapai janin, sehingga kadar gula darah ibu mempengaruhi
kadar darah janin.
• Pengendalian kadar gula darah terutama dipengaruhi oleh insulin, di samping hormon
estrogen, steroid, dan plasenta laktogen.
• Akibat lambatnya resorbsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang relatif lama dan ini
menyebabkan kebutuhan insulin meningkat. Menjelang aterm kebutuhan insulin
meningkat hingga mencapai 3 kali dari keadaan normal.
• Hal ini disebut tekanan diabetojenik dalam kehamilan. tjdnya DM krn perubahan
PENGARUH DIABETES MELLITUS TERHADAP KEHAMILAN
1. Dalam kehamilan
• Terapi Diet
Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur
glukosa darah dan mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik. Jika klien berhasil
mengatasi diabetes yang dideritanya, ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia.
• Terapi Insulin
Menurut Prawirohardjo, (2002) yaitu sebagai berikut : Daya tahan terhadap insulin
meningkat dengan makin tuanya kehamilan, yang dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin
plasenta. Penderita yang sebelum kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis
yang sama dengan dosis diluar kehamilan sampai ada tanda-tanda bahwa dosis perlu
ditambah atau dikurangi.
• Olahraga
Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan untuk memperbaiki
sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. Olahraga juga dapat
membantu menaikkan berat badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal ketika
dikombinasi dengan pembatasan intake kalori
KOMPLIKASI