Anda di halaman 1dari 13

FALSAFAH TEORI DAN ETIK KEPERAWATAN

Konsep Teori Keperawatan Dorothea Orem


Dosen Pengampu : Ns. Lilis Lestari M.Kep

Di Susun Oleh :
Juliat
Karmila
Novara Anggita
Oky Manggalaputra
Yakobus Victor Pranata

Prodi S1 Non Reguler


Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak
Tahun Pembelajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Konsep Teori Keperawatan Dorothea Orem ini selesai tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada Mata Kuliah Falsafah Teori Dan Etik Keperawatan. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Konsep Teori
Keperawatan Dorothea Orem bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Lilis Lestari M.Kep selaku
dosen pada Mata Kuliah Falsafah Teori Dan Etik Keperawatan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak,3 Oktober 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................1
C. Rumusan Masalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Biografi Dorothea Orem............................................................................2
B. Teori Dorothea Orem.................................................................................3
C. Paradigma Keperawatan............................................................................7
BAB II PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus
dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian
perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan
mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki untuk melakukan tindakan
pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model dan teori
keperawatan dalam proses keperawatan.
Teori keperawatan di definisikan sebagai konseptualisasi beberapa aspek
realitas keperawatan yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena,
menjelaskan hubungan-hubungan antar fenomena, memprediksi risiko-risiko
dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim Meleis,1997).
Banyak fenomena dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan dan
diselesaikan. Namun, keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa
digunakan untuk menjelaskannya dan memberi solusi yang tepat untuk
menyelesaikannya. Salah satu teori yang cukup terkenal dan banyak digunakan
dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah Dorothea E.Orem. Orem
mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana
dia mempublikasikannya dengan judul “Nursing Conceps of Practice Self
Care” Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai
dengan kebutuhan, terdapat tiga konsep yaitu perawatan diri, defisit perawatan
diri, dan sistem keperawatan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Konsep Teori Keperawatan Menurut Dorothea E.Orem?
C. Tujuan
Untuk Mengetahui dan memahami Lebih jauh mengenai Konsep Teori dari Dorothea
E.Orem.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Dorothea Orem


Dorothea Elisabeth Orem lahir di Amerika Serikat, 22 Juli 1914 di Balimore
Maryland. Tahun 1934, Orem memulai pendidikan keperawatannya dengan
menempuh pendidikan D3 keperawatan di Providence Hospital School di
Washington DC. Gelar sarjana keperawatan didapatnya setelah menyelesaikan
pendidikan di Cathonic University of America (CUA) tahun 1939. Tahun 1946,
Orem menyelesaikan S2 nya di Cathonic University of America (CUA).
Pengalaman kerja sebagai perawat telah Orem jalani sejak tahun 1940. Di
mana karirnya sebagai perawat dimulai dengan bekerja sebagai perawat di
ruang operasi, perawat pribadi, perawat di unit penyakit dalam dan bedah anak
maupun dewasa. Orem juga pernah mengajar Biologi. Orem juga pernah
menjabat sebagai direktur sekolah perawat dan kepala departemen keperawatan
di Providence Hospital, Detroid. Tahun 1949, Orem memulai pengalaman
kerjanya ditempat baru sampai tahun 1957 di Indiana. Di tempat barunya ini,
Orem bekerja di Institusi Pelayanan Dewan Kesehatan Negara Bagian Indiana.
Orem memiliki visi dan misi untuk meningkatkan kualitas keperawatan di
rumah sakit seluruh bagian Amerika. Tahun 1957-1960, Orem memutuskan
untuk pindah ke Washington DC, Orem terlibat dalam proyek pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan perawat praktisi. Berdasarkan pengalamannya
tersebut memacu Orem untuk mengetahui masalah pokok keperawatan yang
ada. Usaha demi usaha Orem lakukan hingga akhirnya Orem menulis buku
dengan judul “Guides for Developing Curricula for the Education of Practical
Nurses”. Karir Orem semakin berkembang setelah dirinya diangkat sebagai
profesor pendidikan keperawatan dan dekan di sekolah keperawatan CUA. Di
sinilah Orem kembali mengembangkan konsep keperawatan dan perawatan
dirinya. Orem kemudian membentuk komite model keperawatan yang
berkembang menjadi grup konferensi keperawatan. Tahun 1984, Orem pensiun
dari pekerjaannya dan memfokuskan diri dalam mengembangkan teori
keperawatan defisit perawatan diri (Self-Care Deficit Nursing Theory
(SCDNT)). Orem meninggal dunia di usia 92 tahun, pada hari jumat, 22 Juni
2007 di Skidaway Island, Georgia. Sebagai bentuk kehormatan atas
dedikasinya dalam bidang keperawatan, rekan-rekannya merilis jurnal IOS
yang mempublikasikan teori keperawatan Orem, yaitu (Self-Care Deficit
Nursing Theory (SCDNT)) (Allgood, 2014).
B. Teori Dorothea Orem
Salah satu Model Konseptual Model Keperawatan Teori orem ini adalah
kemampuan seseorang untuk merawat diri sendiri sehingga tercapai
kemandirian untuk memepertahankan kesehatan. orem dalam teori sistem
keperawatannya menggaris bawahi tentang bagaimana kebutuhan self-care
klien dapat di penuhi oleh perawat, klien atau kedua-duanya. Apabila ada self-
care dificit yaitu defisit antara apa yang bisa di lakukan dan apa yang perlu di
lakukan untuk mempertahankan fungsi optimum disinilah keperawatan
diperlukan.
Teori self-care berprinsip pada usaha menolong atau membantu pasien
individu yang tidak mampu untuk terlibat dalam tindakan self-care yang
memerlukan kemandirian dan ambulansi yang terkontrol serta penatalaksanaan
medis untuk menahan diri dari aktivitas- aktivitas, perawat dan klien
melakukan tindakan care baik maupun perawat mempunyai peran yang besar
dalam pelaksanaan tindakan perawatan untuk melakukan tindakan selt-care
terapeutik yang di perlukan berorientasi secara eksternal atau internal tapi tidak
bisa melakukannya tanpa bantuan.
Hasil akhir tindakan keperawatan menurut orem adalah adanya peran
perawat sebagai pendidik atau konsultan dalam meningkatkan kemampuan
klien sehingga di harapkan kemandirian pasien berangsur-angsur dapat
terwujud.Ada 3 prinsip dalam keperawatan diri sendiri yaitu :
1. Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhan
oksigen,air,nutrisi,eliminasi,aktivitas dan istirahat.
2. Perawatan mandiri yang harus di lakukan sesuai dengan tumbuh kembang
manusia.
3. Perawatan mandiri yang harus di lakukan karena adanya masalah kesehatan
atau penyakit.
Dalam teori OREM (1991) ada 5 area aktivitas keperawatan yaitu :
1. Masuk kedalam dan memelihara hubungan antara perawat dengan pasien
dengan individu, keluarga, kelompok, sampai pasien dapat melegitimasi
rencana keperawatan.
2. Menentukan kapan dan bagaimana pasien dapat di bantu melalui
keperawatan.
3. Bertanggung jawab atas permintaan pasien keinginan dan kebutuhan untuk
kontrak dan dibantu perawat.
4. Menjelaskan, memberikan dan melindungi pasien secara langsung dalan
bentuk keperawatan.

5. Mengkoordinasi dan mengintegrasi keperawatan dengan kehidupan sehari-


hari pasien atau perawatan kesehatan lain jika dibutuhkan serta pelayanan
sosial dan edukasi yang dibutuhkan atau yang akan diterima.
Teori keperawatan defisit perawatan diri adalah sebuah teori yang terdiri
dari gabungan empat teori yang saling berhubungan yaitu :
1. Teori perawatan diri (Self-Care Theory) : Teori ini menjelaskan alasan
manusia melakukan perawatan diri dan menerangkan bagaimana cara
melakukan perawatan diri.

2. Teori ketergantungan perawatan (Self-Care Dependent Care Agency) : Teori


ini menjelaskan cara keluarga atau teman-teman membantu memenuhi
kebutuhan perawatan diri untuk orang yang membutuhkan

3. Teori defisit perawatan diri (Self-Care Deficit) : Teori ini menjelaskan


mengapa individu membutuhkan perawatan diri dan layak untuk dibantu
dalam memenuhi kebutuhan perawatan dirinya.
4. Teori sistem keperawatan (Nursing System Theory) : Teori ini menjelaskan
hubungan anatara perawat dengan pasien yang selalu dijaga untuk
meningkatkan derajat kesehatan pasien (Aligood, 2014)
“Theory of
“Theory of Self-care “Theory of
Nursing And Dependent care
system “theory of self-
care deficit

Orem, D.E. (2001). Nursing : concepts of practice, 6th ed.,p.141.St.Louis, MO : Mosby.

Agen keperawatan (Nursing Agency) merupakan kumpulan individu yang


memiliki pendidikan untuk membantu memenuhi kebutuhan perawatan diri
orang lain. Bentuan diberikan oleh agen keperawatan merupakan bantuan yang
sah dan mengandung unsur terapeutik (Alligood, 2014 ; Taylor & Renpenning,
2011).

Source: Reprinted from D.E.Orem, Nursing :concepts of practice, 6th ed.,p.491 (St.Louis,
MO:Mosby.2001). Used with permission of Walene E.Shields, heir of Dorothea E.Orem

Teori perawatan diri Dorothea Orem menjelaskan tentang kebutuhan


perawatan diri mendasar yang harus dipenuhi manusia. Perawatan diri ini
berguna untuk keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Kebutuhan
perawatan diri dalam teori self-care Orem menjelaskan tentang kebutuhan pada
aspek manusia dan perkembangannya. Kebutuhan ini terbagi menjadi tiga
kategori yaitu kebutuhan yang bersifat universal, kebutuhan perkembangan,
dan kebutuhan kesehatan. Kebutuhan universal terdiri dari :
1. Asupan udara yang adekuat
2. Asupan makanan yang adekuat
3. Asupan air yang adekuat
4. Penyediaan perawatan yang terkait dengan proses eliminasi dan kotoran
5. Keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
6. Keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial dengan orang lain.
7. Pencegahan bahaya bagi kehidupan manusia, fungsi manusia, dan
kesejahteraan manusia
8. Promosi fungsi dan perkembangan individu dalam kelompok sosial sesuai
dengan kemampuannya, keterbatasan dan keinginannya untuk menjadi
normal atau yang sesuai dengan karakteristik genetik dan bakat yang
dimilikinya (Aligood,2014;Taylor&Renpenning, 2011).
Kebutuhan perkembangan :
Kebutuhan perkembangan merupakan kebutuhan yang terpisah dari
kebutuhan universal yang meliputi tiga hal yang teridentifikasi yaitu :
1. Layanan yang memfasilitasi perkembangan
2. Keterlibatan dalam perkembangan diri

3. Pencegahan efek negatif yang dapat memengaruhi kondisi kesehatan pasien


dan kehidupan manusia (Aligood,2014)
Kebutuhan kesehatan :
Perawatan diri dalam teori self-care Orem ditujukan pada individu yang
sakit atau terluka dengan gangguan atau kondisi khusus seperti gangguan
patologis, disabilitas atau kecacatan. Gangguan patologis dan disabilitas dapat
mempengaruhi fungsi manusia secara keseluruhan. Keadaan ini memunculkan
ide untuk memunculkan langkah-langkah perawatan diri yang di mulai dari
diagnosis. Kebutuhan akan kesehatan perawatan diri dipengaruhi oleh beratnya
penyimpangan atau gangguan patologis serta jangka waktu yang di hadapi oleh
individu (Aligood,2011).
Teori perawatan diri oerem yang saling berkaitan satu dengan lainnya
memiliki kerangka konseptual yang menghubungkan antara teori satu dengan
lainnya. Teori perawatan diri merupakan sebuah fungsi regulasi manusia dan
perkembangannya. Ada tiga kategori perawatan diri dalam teori orem ini yaitu
universal yang dibutuhkan oleh seluruh individu, perkembangan yang
dikhususkan pada tahap perkembangan individu dan kesehatan yang berfokus
pada tahapan kesehatan individu. Agen perawatan diri (self-care agency)adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk memahami dan memenuhi
kebutuhan perawatan diri sesuai dengan fungsi dan tahap perkembangannya.
Tiga bagian sari self-care agency yaitu:
1. Mengetahui kebutuhan, membuat keputusan dan berperan dalam perawatan
diri
2. Perawatan diri yang dilakukan diadopsi dari teori yang ada
3. Terdiri dari 10 komponen perawatan diri
Dependent-care deficit merupakan hubungan dari sebuah pernyataan dan
gambaran antara ketergantungan defisit perawatan diri (self-care defisit)
dengan dependent-care agency. Identifikasi defisit perawatan diri
mengindikasikan bahwa individu membutuhkan bantuan lebih lanjut.
C. PARADIGMA KEPERAWATAN
Orem mendefinisikan konsep paradigma keperawatan sebagai berikut
(Basford dan Slevin,2006 ; Jarosova, 2014 ; Masters, 2016) :
1. Manusia
Manusia dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk perawatan diri dan perawatan bagi anggota keluarga
yang mengalami ketergantungan, manusia termotivasi untuk memberikan
perawatan semacam itu. Tindakan dan perilaku manusia terkait dengan
tujuan yang ingin dicapainya. Belajar dipengaruhi oleh usia, kemampuan
mental, budaya, masyarakat dan keadaan emosional individu. Jika seorang
manusia gagal menguasai tingkat perawatan diri tertentu, orang lain harus
melakukannya dan memberikan perawatan kepadanya.
2. Lingkungan
Komponen lingkungan meliputi faktor lingkungan, elemen lingkungan,
kondisi lingkungan dan perkembangan lingkungan. Lingkungan yang
berkaitan dengan kehidupan manusia adalah fisik, biologi dan sosial.
3. Sehat dan sakit
Definisi sehat menurut Orem adalah sehat secara fisik, mental,
interpersonal dan sosial. Semua aspek ini tidak dapat dipisahkan dan
saling berhubungan. Definisi kesehatan tercermin dalam konsep perawatan
kesehatan preventif yang meliputi perawatan kesehatan primer (perawatan
kesehatan dan perawatan), pencegahan sekunder (pengobatan penyakit)
dan pencegahan tersier (pecegahan komplikasi).
Jika individu dalam keadaan sehat maka mereka dapat dan memenuhi
sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami. Sebaliknya, jika mereka
sakit atau cedera, orang tersebut bergeser dari status agens perawatan diri
menjadi status pasien atau penerima asuhan. Penyamaan sehat dengan
perawatan diri dalam hal ini berarti sehat sakit tidak dibahas sebagai
konsep yang berbeda. Akan timbul masalah disini jika orang yang sehat
tidak atau tidak dapat melakukan perawatan diri, atau jika ada orang yang
sakit namun dapat melakukan perawatan untuk dirinya sendiri.
4. Keperawatan
Perawatan diri terapeutik yang dirancang untuk melengkapi kebutuhan
perawatan diri. Tindakan keperawatan dibagi dalam 3 kategori yaitu
Wholly Compensatory System, Partly Compensatory Nursing System dan
Supportive-Educative System.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Model Keperawatan Teori orem ini adalah kemampuan seseorang untuk
merawat diri sendiri sehingga tercapai kemandirian untuk memepertahankan
kesehatan . Teori ini menitik beratkan pada self care. defisit perawatan diri
adalah sebuah teori yang terdiri dari gabungan empat teori yang saling
berhubungan yaitu : Teori perawatan diri (Self-Care Theory), Teori
ketergantungan perawatan (Self-Care Dependent Care Agency), Teori defisit
perawatan diri (Self-Care Deficit) , Teori sistem keperawatan (Nursing System
Theory). Tiga bagian sari self-care agency yaitu Mengetahui kebutuhan,
membuat keputusan dan berperan dalam perawatan diri, Perawatan diri yang
dilakukan diadopsi dari teori yang ada, dan Terdiri dari 10 komponen
perawatan diri.

B. SARAN
Dalam memberikan keperawatan kepada klien untuk mandiri seusai dengan
kemampuan yang pasien miliki lebih baik menggunakan teori ini karena dalam
teori ini mengajarkan kepada klien untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan
keperawatanya sendiri dan tidak selalu tergantung pada orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Lestari Lilis., dan Ramadhaniyanti.2018 Falsafah dan Teori Keperawatan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Aziz Alimul H, 2012. Pengatar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika. Diambil dari :
https://www.academia.edu/9007194/Konsep_Keperawatan_Berdasarkan_TEORI_
OREM (3 Oktober 2019)
Hidayat, A.Aziz Alimul, 2007.konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:Salemba
Medika. Diambil dari :
https://www.academia.edu/9007194/Konsep_Keperawatan_Berdasarkan_TEORI_
OREM (3 Oktober 2019)
Nur Aini, November 2018, Teori Model Keperawatan, Malang, UMM Press.
Diambil dari :
https://www.academia.edu/9007194/Konsep_Keperawatan_Berdasarkan_TEORI_
OREM (3 Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai