Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Perubahan Dalam Keperawatan Menurut Teori Dorothea E.Orem

DOSEN PEMBIMBING : Ns. ASMAWATI, M.Kep

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

ADINDA OKTAVIANA 1710105040


DERA MURNI 1710105047
RATIH INDAH PERMATA SARI 1710105062
RIRI ARIKA PUTRI 1710105065
RONALDO 1710105067
UMMIYATI LATIFAH 1710105073

KELAS 1B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul Perubahan dalam keperawatan menurut
teori Dorothea E.Orem sebagai tugas kelompok dari dosen Ns. Asmawati,
M.Kep mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan.

Makalah ini berisikan tentang teori Orem dalam keperawatan. Diharapkan


makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Padang, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar ...................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .................................................................................................. 1


2. Tujuan Pembahasan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Keperawatan Orem .............................................................................. 2


1. Pengertian Keperawatan self care menurut Orem......................................... 3
2. Perubahan dalam keperawatan menurut teori Orem ..................................... 3
B. Teori Sistem Keperawatan Orem ...................................................................... 4
C. Tujuan Keperawatan Model Orem .................................................................... 6

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ....................................................................................................... 8
2. Saran .................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu keperawatan, model konseptual dari teori merupakam
aktivitas berpikir yang tinggi. Teori-teori yang terbentuk dari penggabungan
konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan
fenomena dari suatu disiplin. ( Potter & Perry 2005 )
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus
dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian
perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan
mengidentifikasi fenomena respon manusia. ( Potter & Perry 2005 )
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan keterampilan berfikir kritis harus
dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model
keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam
praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan. ( Potter & Perry 2005 )

Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care
yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model
konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya
dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". ( Potter & Perry 2005 )

B. TUJUAN

Tujuan dari isi makalah ini yaitu untuk menjelaskan perubahan dalam
keperawatan menurut teori Dorothea E.Orem

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keperawatan Dorothea E.Orem


Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di
Amerika. Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914.

Pada tahun 1939 ia memperoleh gelar sarjana keperawatan dan Master


Keperawatan pada tahun 1945.
Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian
pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan
keperawatan.
Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali.
Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk
model teori keperawatan komunitas.
Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan,
yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan.
Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa.
Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik
Amerika tentang teori keperawatan.
Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan
diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun
1971).
Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama
diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu;
Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
(Jurnal Muhlisin A. & Irdawati. 2010)

2
Selama tahun 1958-1959 Dorothea Orem sebagai seorang konsultan pada
bagian pendidikan Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan dan
berpartisipasi dalam suatu proyek pelatihan peningkatan praktek perawat
(vokasional). Pekerjaan ini menstimulasi Orem untuk membuat suatu
pertanyaan : Kondisi apa dan kapan seseorang membutuhkan pelayanan
keperawatan? Orem kemudian menekankan ide bahwa seorang perawat itu
adalah Diri sendiri. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dalam konsep
keperawatannya Self Care. (Jurnal Muhlisin A. & Irdawati. 2010)

1. Pengertian Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's

Menurutnya teori keperawatan adalah Pelayanan manusia yang berpusat


kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara
terus menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari
penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).

Menurut Orem, asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa


setiap orang mempunyai kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi kabutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraannya, oleh karena itu teori ini dikenal sebagai Self Care (perawatan
diri) atau Self Care Defisit Teori. Orang dewasa dapat merawat diri mereka
sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang sakit membutuhkan bantuan untuk
memenuhi aktivitas Self Care mereka. ( A. Aziz 2004 )

2. Perubahan dalam keperawatan menurut teori Dorothea E.Orem


Pada tahun 1959 konsep keperawatan Orem ini pertama sekali
dipublikasikan. Tahun 1965 Orem bekerjasama dengan beberapa anggota fakultas
dari Universitas di Amerika untuk membentuk suatu Comite Model Keperawatan
(Nursing Model Commitee). (Jurnal Muhlisin A. & Irdawati. 2010)
Orem Kemudian mengembangkan konsep keperawatanya self care dan
pada tahun 1971 dipublikasikan Nursing; Concepts of Practice.

3
Pada edisi pertama fokusnya terhadap individu,
Sedangkan edisi kedua (1980), menjadi lebih luas lagi meliputi multi
person unit (keluarga, kelompok dan masyarakat).
Edisi ketiga (1985) Orem menghadirkan General Theory Keperawatan
Pada edisi keempat (1991) Orem memberikan penekanan yang lebih besar
terhadap anak-anak, kelompok dan masyarakat. Orem mengembangkan
teori Self Care Deficit meliputi 3 teori yang berkaitan yaitu : Self Care,
Self care defisit dan Nursing system. (Jurnal Muhlisin A. & Irdawati.
2010)
Ketiga teori tersebut dihubungkan oleh enam konsep sentral yaitu; Self
care, Self care agency, Kebutuhan self care therapeutik, Self care defisit,
Nursing agency, dan Nursing system, serta satu konsep perifer yaitu basic
conditioning factor (faktor kondisi dasar). Postulat self care teori mengatakan
bahwa self care tergantung dari prilaku yang telah dipelajari, individu
berinisiatif dan membentuk sendiri untuk memelihara kehidupan, kesehatan
dan kesejahteraannya. (Jurnal Muhlisin A. & Irdawati. 2010)

B. Teori Sistem Keperawatan Orem


Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori
yaitu ;
1. Perawatan Diri Sendiri (Self Care)
a. Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta
dilaksananakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta
mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan. (Potter &
Perry 2005)
b. Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam
melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia,
perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain. ( Potter & Perry
2005)

4
c. Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan
diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam
waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode
dan alat dalam tindakan yang tepat. ( Potter & Perry 2005)
d. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang
ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat
universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam
upaya mepertahankan fungsi tubuh. ( Potter & Perry 2005)
Konsep lain yang berhubungan dengan teori self care adalah self
care requisite. Orem mengidentifikasikan tiga katagori self care requisite :
1) Universal meliputi; udara, air makanan dan eliminasi, aktifitas dan
istirahat, solitude dan interaksi sosial, pencegahan kerusakan hidup,
kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia.
2) Developmental, lebih khusus dari universal dihubungkan dengan
kondisi yang meningkatkan proses pengembangan siklus kehidupan
seperti; pekerjaan baru, perubahan struktur tubuh dan kehilangan
rambut.
3) Perubahan kesehatan (Health Deviation) berhubungan dengan akibat
terjadinya perubahan struktur normal dan kerusakan integritas individu
untuk melakukan self care akibat suatu penyakit atau injury. (Muhlisin
A. & Irdawati. 2010)

2. Self Care Defisit

Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara


umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan
dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau
terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Self care defisit
dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi
kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan
tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas.(A.
Aziz 2004 )

5
3. Teori Sistem Keperawatan
Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi dalam
sistem pelayanan keperawatan diantaranya :
1. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ).
Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan
bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien
dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan
bantuan dalam pergerakan, pngontrolan, dan ambulansi serta adanya
manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.
2. Sistem Bantuan Sebagian (Partially Compensatory System).
Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri sendiri secara
sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan
secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen di
mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka.
3. Sistem Supportif dan Edukatif.
Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang
membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu
memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien
mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran.
Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang
memelukan informasi pada pengaturan kelahiran. ( Jurnal Muhlisin A. &
Irdawati. 2010)

C. Tujuan Keperawatan Model Orem


Tujuan keperawatan pada model Orem secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya,
ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care.

6
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan
asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care
deficit apapun dihilangkan.

Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat


memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.

Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek


keperawatan keluarga / komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.

Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's


yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :

Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga


Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan sebuah petunjuk praktik
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan teori lain
tidaklah saling bertentangan, melainkan saling berkaitan. Penggunaan teori
keperawatan memungkinkan perbaiakan pelayanan keperawatan yang lebih
berkualitas.
Kondisi yang sering dijumpai di lapangan adalah belum adanya penerapan
yang optimal tentang konsep self care, dimana perawat sepertinya lebih senang
memberikan bantuan kepada klien yang seharusnya sudah mampu dilakukan
secara mandiri baik oleh klien maupun keluarganya, seperti; memandikan klien
ditempat tidur, membantu pemberian makanan, eliminasi dan personal hygiene
lainnya. Keadaaan ini kemungkinan dikarenakan belum adanya standar yang baku
dalam memandirikan klien dan masih kurangnya kemampuan serta rendahnya
tingkat pendidikan tenaga keperawatan. Memahami teori self care sangat penting
terlebih dahulu memahami konsep self care, self care agency, basic conditioning
factor dan kebutuhan self care therapeutik. Self care adalah performance atau
praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam
memelihara kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk
dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk integritas struktur
dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan perkembangan manusia.

B. SARAN

Dari hasil pembahasan makalah diatas, mahasiswa diharapkan dapat


menjadi perawat yang bertanggung jawab dan memahami dirinya sendiri dalam
melakukan perkembangan teori keperawatan dimasa yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P. A. & Perry, A.G. (2005). Fundamental Keperawatan, ed.4. Jakarta:


EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, ed.1


Jakarta: Salemba Medika

Muhlisin A. & Irdawati. 2010. Ilmu Keperawatan. Semarang : Jurnal ilmu


keperawatan. Vol. 2, No. 2. Hlm. 97-100 . Diakses pada tangggal 25 November
2017. Journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/download/3800/2460

Anda mungkin juga menyukai