Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PROGRAM

EDUKASI KESEHATAN SESUAI KEBUTUHAN KLIEN

OLEH

KELOMPOK 3 :

Anak Agung Istri Revaliana Pradyandari (193213006)


Dewa Ayu Made Febriari (193213009)
I Gusti Made Indri Amanda (193213014)
Ni Komang Bunga Triska Yuniari (193213027)
Ni Komang Devi Aianti (193213028)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES WIRA MEDIKA BALI
TAHUN AJARAN
2019/202020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada TuhanYang Maha Esa karena berkat atas
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Program Edukasi
Kesehatan Sesuai Kebutuhan Klien” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
Pendidikan Dan Promosi Kesehatan. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan pembaca maupun penulis. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
makalah yang selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Denpasar, 21 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar ii

Daftar isi iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan masalah 2

1.3 Tujuan 2

Bab II Pembahasan

2.1 Prinsip, metode, Teknik, dan strategi Pendidikan


3

2.2 Media Pembelajaran 4

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan 7

3.2 Saran 7

Daftar pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Belajar menjadi aktivitas manusia disepanjang rentang kehidupan.Belajar merupakan


aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan pendidikan dalam segala hal agar
terjadi perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-
pengalaman. Pengalaman merupakan proses belajar sepanjang hidup yang tidak diajarkan
selama jenjang pendidikan. Pendidikan atau edukasi adalah kegiatan untuk menambahkan
pengetahuan seseorang melalui instruksi atau teknik praktik belajar dengan tujuan
memberi dorongan terhadap pengarahan diri ke arah yang lebih baik, serta aktif
memberikan informasi terkait dan terbaru. Pendidikan ini bertujuan untuk mengubah
pemahaman individu terhadap suatu hal sehingga individu memandang hal tersebut
dengan lebih bermakna.
Pendidikan atau edukasi pasien adalah bagian utama dari praktek semua kesehatan
profesional.Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri keperawatan
untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya perawat sebagai
perawat pendidik. Pendidikan kesehatan juga bertujuan untuk membantu individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu hal yang penting di dalam dunia
kesehatan.Mengajarkan pasien untuk selalu melakukan hidup sehat tentunya harus
dilakukan oleh seorang perawat kepada kliennya.
Seorang perawat sangat berperan sebagai pengajar dengan tujuan untuk meningkatkan
gaya hidup sehat individu melalui pengaplikasian pengetahuan tentang kesehatan, proses
perubahan, teori belajar dan mengajar, dan proses keperawatan serta proses mengajar.
Akan tetapi, disisi lain perawat juga harus tetap senantiasa belajar agar ilmu dan
keterampilan yang dimiliki senantiasa dapat berkembang.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip, metode, Teknik, dan strategi dari Pendidikan?
2. Apa saja media pembelajaran yang dapat digunakan untuk Pendidikan Kesehatan
klien?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui prinsip, metode, Teknik, dan strategi Pendidikan.
2. Mengetahui media pembelajaran yang digunakan untuk Pendidikan Kesehatan klien.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip, metode, Teknik, dan strategi Pendidikan

2.1.1 Prinsip-prinsip pendidikan yang perlu diketahui


a.       Prinsip perhatian dan Motivasi
Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang sangat penting
sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-aktivitas belajar. Motivasi
berhubungan erat dengan minat, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada
suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata
pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih tinggi dalam
belajar.motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting juga dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.

b.      Prinsip Keaktifan


Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan
kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu perilaku, terjadi kegiatan metrespon
terhadap setiap pembelajaran.

c.       Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman


Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat
secara langsung untuk mengalaminya, bahwa setiap kegiatan pembelajaran harus
melibatkan diri ( setiap individu ) terjun mengalaminya.

d.      Prinsip Pengulangan


Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip pengulangan
dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-dalil belajar yang dikemukan
oleh Edward L. Thorndike ( 1974 – 1949 ) tentang law of lerning, yaitu “ law of
effect, law of exercise and law of readiess “

e.       Prinsip Tantangan

3
Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu kondisi yang
menantang seperti mengandung masalah yang perlu dipecahkan, siswa aka
tertantang untuk mempelajariny. Dengan kata lain pembelajaran yang memberi
kesempatan pada siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip
dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dean menemukan
konsep-konsep, prinsip-prinsip dab generalisasi tersebut.

f.       Prinsip Balikan dan Penguatan


Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang
baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan
berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh
siswa setelah belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran
yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan
yang sejenisnya akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan
bersemangat.

g.      Prinsip perbedaan Individual


Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar yang terjadi pada
setiap individu berbeda satu dengan yang lain baik secara fisik maupun psikism,
untuk itu dalam proses pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa
harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan selanjutnya
mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
siswa itu sendiri.

2.1.2 Metode pendidikan


Metode pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
untuk menyamapaikan pesan kesehatan kepeada masyarakat, kelompok Atau
individu. Di bawah ini akan di uraikan beberapa metode pendidikan individual,
kelompok dan massa.
a.    Metode pendidikan individual atau perorangan
Dalam pendidikan kesehatan, metode kesehatan yang bersifat invidual ini
digunakan untuk membina perikalu baru, atau seseorang yang telah mulai tertarik
pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja

4
menjadi aseptor atau ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi TT karena
baru saja memperoleh atau mendengarkan penyuluhan kesehatan.

b.   Metode pendidikan kelompok


Dalam memilih metoe pendidikan kelompok harus mengingat besarnya kelompok
sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran.
1.         Kelompok besar
Yang dimaksud kelompom besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu
lebih dari 20orang. Metode yang baik untuk kelompok besar itu, antara lain:
Ceramah, Seminar
2.         Kelompok kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 20 orang biasanya kita sebut kelompok
kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil antara lain: Diskusi
kelompok, Role play, Permainan simulasi
3.         Metode pendidikan masa
Metode pendidikan atau massa untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan
yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya masaa atau publik, maka cara
yang paling tepat adalah pendekatan massa. Contoh metoe pendidikan massa
adalah: Ceramah umum, Pidato dan diskusi, Simulasi, Sinetron, Tulisan di
majalah atau koran.

2.1.3 Teknik pendidikan


Teknik artinya cara, yaitu cara mengerjakan atau melaksanakan sesuatu. Jadi,
teknik pengajaran atau mengajar adalah daya upaya, usaha-usaha, cara-cara yang
digunakan guru untuk melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas pada
waktu tatap muka dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran
agar tercapai tujuan pembelajaran (TIK/TPK pada kurikulum sebelum 2004,
indikator setelah kurikulum 2004) saat itu. Teknik pembelajaran adalah cara yang
dilakukan sesorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Karena itu, teknik bersifat implementasional (pelaksanaan) dan
terjadinya pada tahap pelaksanaan pengajaran (penyajian dan pemantapan). Kalau
kita perhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, maka yang tampak pada
kegiatan guru – murid itu adalah teknik mengajar.

5
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah siasat
atau cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar untuk dapat memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran
ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan
pendekatan yang dianut. Dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan
metode, dari metode  dapat ditentukan teknik. Karena itu, teknik yang digunakan
guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik
pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor.

Karena itu, teknik pembelajaran yang digunakan guru tergantung pada


kemmapuan guru itu mencarai akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat
berjalan lancar dan berhasil dengan baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi 
penentuan teknik pembelajaran di antaranya 1) situasi kelas, 2) lingkungan, 3)
kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi yang lain. Dalam percakapan sehari-
hari kata metode dan taknik ini diartikan sama, yaitu cara. Dengan demikian, guru
sering mencampuradukkan antara metode pengajaran dan teknik mengajar. Kalau
teknik mengajar disebut metode mengajar masih bisa diterima karena metode
mencakup teknik. Sebaliknya, kalau sebuah metode pengajaran disebut teknik
pengajaran jelas tidak tepat sama sekali.

2.1.4 Strategi Pendidikan


Komalasari menjelaskan bahwa “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien”.Sedangkan Dimyati dan Soedjono
mengemukakan bahwa: Strategi dalam pembelajaran adalah kegiatan guru ugntuk
memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspekaspek dari
komponen pembentukan sistem pembelajaran. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
penentuan strategi pembelajaran tidak hanya dilakukan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, tetapi juga dalam perencanaan pembelajaran.

Istilah strategi berasal dari Yunani strategia ’ilmu perang’ atau ’panglima
perang’. Selanjutnya strategi diartikan sebagai suatu seni merancang operasi di
dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang 

6
angkatan darat atau laut.  Strategi dapat diartikan pula sebagai suatu keterampilan
mengatur suatu kejadian atau hal ikhwal (Hidayat 2000:1).

Antony (dalam Hidayat 2000: 1) menyatakan bahwa strategi adalah suatu


teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Secara umum strategi
diartikan suatu cara, teknik, taktik, atau siasat yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pringgowidagda
2002: 88).

Dick dan Carey (1985) yang dikutip oleh Suparman (1993:155) mengatakan
bahwa suatu strategi pembelajaran menjelaskan komponen-komponen umum dari
suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-prosedur yang akan digunakan
bersama bahan-bahan tersebut untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada
siswa. Dick dan Carey menjelaskan lima komponen umum strategi pembelajaran,
yaitu: a) kegiatan prapembelajaran, b) penyajian informasi, c) partisipasi siswa, d)
tes, dan e) tindak lanjut. Kelima komponen tersebut bukanlah satu-satunya
rumusan strategi pembelajaran.

Berkaitan dengan strategi ini, ada kesepakatan beberapa ahli. Mereka


menyatakan bahwa strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan
pengajaran dalam mengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampaikan materi
atau isi pelajaran secara sistematik sehingga kemampuan yang diharapkan dapat
dikuasai oleh siswa secara efektif dan efisien. Berdasarkan pendapat ini, konsep
strategi mencakupi empat  pengertian sebagai berikut (Suparman 1993:156).

1. Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan guru dalam


menyampaikan isi pelajaran kepada siswa.
2. Metode pembelajaran, yaitu cara pengajar mengorganisasikan materi pelajaran
dan siswa agar terjadi proses belajar secara efisien dan efektif.
3. Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan
guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4. Waktu yang digunakan oleh guru dan siswa dalam menyelesaikan setiap
langkah dalam kegiatan pembelajaran.

7
Dengan demikian, strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan
kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan
bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan kata lain, strategi
pembelajaran adalah cara yang sistematik dalam mengkomunikasikan isi
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

2.2 Media pembelajaran


Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat
bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau
dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.
Kegunaan : Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya
menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya.
Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada
dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :
• Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran
• Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran
alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan :
• Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Dengan contoh
yang telah disebutkan pada bagian atas dapat dilihat bahwa salah tafsir atau salah
pengertian tentang bentuk plengsengan dapat dihindari.
• Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
• Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
• Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
• Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.

Macam macam media:


1. Media Cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan pesan kesehatan sangat
bervariasi, anatara lain:
a. Booklet
b. Leaflet
c. Flyer

8
d. Flip chart
e. Rubrik
f. Poster

2. Media elektronik
Media elektronik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan pesan atau informasi
informasi kesehatan dan jenisnya berbeda beda, antara lain:
a. Televisi
b. Radio
c. Video
d. Slide
e. Film strip
3. Media Papan
Papan yang dipasang di tempat tempat umum dapat di pakai dan diisi dengan pesan
pesan atau informasi informasi kesehatan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Belajar mengajar merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan sehari-
hari. Belajar sepanjang hayat merupakan suatu konsep tentang belajar terus menerus
dan berkesinambungan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal.
Belajar ialah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman yang bertujuan untuk
menumbuhkan sifat-sifat positif dari peserta didik. Metode belajar terbagi atas 7
yaitu metode penglihatan, mendengar, bergerak, taktil/sentuhan, penciuman,
pengecap, dan metode kombinasi (mengandalkan lebih dari satu indra/metode).
Sedangkan mengajar merupakan suatu rangkaian kegiatan penyampaian materi
pelajaran kepada peserta didik agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan
mengembangkan bahan pelajaran tersebut. Tujuan dari diberikannya edukasi kepada
individu ialah untuk memenuhi kebutuhan dasar individu secara komprehensif
melalui upaya integrasi berbagai konsep, teori, dan teknikal. Dan dengan Pendidikan
Kesehatan pada klien akan memudahkan untuk menyampaikan kepada klien tentang
Kesehatan, serta dengan berbagai macam kegiatan Pendidikan yang dapat menarik
klien untuk belajar dan memahami Kesehatan.

3.2 Saran
Sebagai individu kita harus selalu melakukan kegiatan belajar mengajar. Tak
hanya pada saat usia muda, melainkan sampai akhir hayat. Apabila kita ingin
melakukan, menerapkan, atau mempelajari suatu hal pada diri sendiri ataupun pada
orang lain, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai suatu hal tersebut,
kemudian memahaminya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar
yang kita lakukan dapat terlaksana ataupun tersampaikan dengan baik dan berguna
bagi kehidupan kita maupun kehidupan orang lain yang telah kita ajari. Diharapkan

10
dengan media Pendidikan yang disampaikan kepada klien dapat dipahami dan
dilaksanakan dengan baik agar Kesehatan klien dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsudin, Hifna. 2000. ”Teori Belajar dalam Buku Teks”,  Bahan Pelatihan Penulisan
Buku Teks yang diselenggarakan atas Kerjasama SEAMEO-RECSAM-DEPDIKNAS di
Universitas Negeri Semarang tanggal 22 Nopember – 24 Desember 1999.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.

Hidayat, Kosadi, dkk. 2000. Seri Pengajaran Bahasa Indonesia I: Strategi Belajar Mengajar
Bahasa Indonesia. Tanpa Kota: Putra Abardin.

Karli, Hilda dan Yuliariatiningsih, Margaretha Sri. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi: Model-model Pembelajaran.

11

Anda mungkin juga menyukai