Anda di halaman 1dari 17

OM SWASTIASTU

•ASUHAN
KEPERAWATAN
RETINOBLASTOM
A PADA ANAK

Nama Kelompok 2 :

 A.A Istri Revaliana Pradnyandari (193213006)


 Dewa Ayu Made Febriari (193213009)
 I Gusti Ayu Made Indri Amanda (193213014)
 Ni Komang Bunga Triska Yuniari (193213027)
 Ni Komang Devi Arianthi (193213028)
  Ni Komang Sindy Octaviana Dewi (193213030)
Definisi

Retinoblastoma adalah tumor endookuler pada anak yang mengenai saraf


embrionik retina. Retinoblastoma adalah tumor retina yang terdiri atas sel
neuroblastik yang tidak berdiferensiasi dan merupakan tumor ganas retina
pada anak. Penderita retinoblastoma merupakan penyakit herediter.
B. Etiologi

• Faktor herediter, dihubungkan dengan penyimpangan kromosom (yuliani,


2010). Retinoblastoma terjadi secara familiar atau sporadik. Namun dapat
juga diklasifikasikan menjadi dua subkelompok yang berbeda, yaitu
bilateral atau unilateral dan diturunkan atau tidak diturunkan.
•Tumor intraokuler, tergantung ukuran dan posisi
•Refleks mata boneka “ cat eye reflex ” atau leukokoria, pupil keputihan

C. Manifestasi Klinis

a. Tumor intraokuler, tergantung ukuran dan posisi


b. Refleks mata boneka “ cat eye reflex ” atau leukokoria, pupil
keputihan
c. Strabismus
d. Radang orbital
e. Hyphema
f. Pandangan hilang unilateral tidak dikeluhkan oleh anak
g. Sakit kepala
h. Muntah, amorexia, dan berat badan menurun.(yuliani, 2010)
D. Patofisiologi

Retinoblastoma dapat tumbuh ke luar (eksofitik) atau ke dalam


(endofitik). Retinoblastoma eksofitik timbul dari lapisan inti
luar, dapat terlihat seperti ablasio retina yang solid, tumbuh
menembus keluar lapisan retina atau ke ruang sub retina.
Retinoblastoma endofitik timbul dari lapisan inti dalam serabut
saraf dan lapisan ganglion retina, tumbuh ke dalam vitreous.
E. Klasifikasi stadium

• Menurut Reese-Ellsworth, retinoblastoma digolongkan menjadi :


Golongan I
• Tumor soliter / multiple kurang dari 4 diameter pupil.
• Tumor multiple tidak lebih dari 4 dd, dan terdapat pada atau
dibelakang ekuator
Golongan II
• Tumor solid dengan diameter 4-10 dd pada atau belakang ekuator.
• Tumor multiple dengan diameter 4-10 dd pada atau belakang
ekuator.
F. Pemeriksaan Penunjang

1. USG orbita
2. CT-scan dan MRI
3. Aspirasi dan biopsi sumsum tulang
G. Penatalaksanaan

Terapi retinoblastoma berdasarkan prinsip umum bertujuan untuk


menghilangkan tumor dan menyelamatkan nyawa penderita,
mempertahankan penglihatan bila memungkinkan,
menyelamatkan mata, menghindari tumor sekunder yang dapat
juga disebabkan karena terapi terutama pada anak yang
mengalami retinoblastoma yang diturunkan. Faktor terpenting
yang menentukan pemilihan terapi meliputi apakah tumor pada
satu mata atau kedua mata, bagaimana penglihatannya, dan
apakah tumor telah meluas keluar bola mata.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN RETINOBLASTOMA

1. pengkajian

1. Biodata
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
4. Riwayat psikososial
5. Pemeriksaan sistem
6. Pemeriksaan khusus mata
2. DIAGNOSA

• Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan dengan


gangguan penerimaan sensori dari mata
• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan gejala penyakit
• Gangguan konsep diri berhubungan dengan tidak terpenuhinya tugas
perkembangan
• Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, hospitalisasi
• Deficit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
• Resiko cedera berhubungan dengan perubahan sensasi sensori
3. INTERVENSI
4. Implementasi

Implementasi merupakan suatu proses keperawatan yang


dilakukan setelah perencanaan keperawatan. Implementasi
keperawatan adalah langkah keempat dari proses keperawatan
yang telah direncanakan oleh perawat untuk membantu pasien
yang bertujuan mencegah, mengurangi, dan menghilangkan
dampak ataupun respon yang dapat ditimbulkan oleh adanya
masalah keperawatan serta kesehatan.
5. Evaluasi

• evaluasi yang dilakukan ketika atau segera


setelah mengimplementasikan program
keperawatan memungkinkan perawat untuk
segera memodifikasi intervensi. Evaluasi yang
dilakukan pada interval tertentu menunjukan
tingkat kemajuan untuk mencapai tujuan dan
memungkinkan perawat untuk memperbaiki
kekurangan dan memodifikasi rencana asuhan
sesuai kebutuhan.
OM SANTIH SANTIH
SANTIH OM

Anda mungkin juga menyukai