Anda di halaman 1dari 21

Retinoblastoma

• MARSUUDIN / 2221014
• MOCH ZAINUL HUSEN /
2221015
• M O C H A L D I N O S A S M I TA /
2221016
• MOHAMMAD THORIQ A /
2221017
• MUHAMMAD NASIHUDDIN /
2221018
• M U K T I I R AWA N / 2 2 2 1 0 1 9
• NILA JANUANNISA / 2221020
• P U T R I H A D I TA P / 2 2 2 1 0 2 1
• RADI / 2221022
• R I C H O V E B RY N A N D A S /
Definisi
Retinoblastoma adalah tumor endocular pada
anak yang mengenai syaraf embrionik retina.
Retinoblastoma merupakan tumor ganas primer
intraokular akibat dari transformasi keganasan sel
primitif retina sebelum berdiferensiasi.

Gejala dari retinoblastoma ini bervariasi sesuai stadium penyakit saat


datang, dapat berupa leukoria, strabismus, mata merah, nyeri mata yang
disertai glaucoma dan visus menurun. Kejadian retinoblastoma ini dapat
terjadi secara familial dan sporadik. Hanya 6%-10% pasien yang
mempunyai riwayat familial. Pemeriksaan yang tepat dan sangat penting
untuk diagnosis adalah dengan pemeriksaan mata dengan oftalmoskopi
dan penekanan sklera oleh ahli mata.
ETIOLOGI
Terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu pasang alel dominan
protektif yang berada dalam pita kromosom, bisa karena mutasi atau
diturunkan. Penyebabnya adalah tidak terdapatnya gen penekan tumor,
yang sifatnya cenderung diturunkan. Sekitar 10% penderita retinoblastoma
memiliki saudara yang juga menderita retinoblastoma dan mendapatkan
gennya dari orang tua. Kanker bisa menyerang salah satu maupun kedua
mata. Kanker bisa menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalui saraf
penglihatan / nervus optikus).
PATOFISIOLOGI
Retinoblastoma biasanya tumbuh dibagian posterior retina.Tumor terdiri dari sel-
selganas kecil, bulat yang berlekatan erat dengan sitoplasma sedikit.Jika timbul dalam
lapisan intiinterna, tumor itu tumbuh ke dalam ( endofitik ) mengisi rongga kaca dan
tumbuh kearah luar ( exofitik ) menembus koroid, sklera dan ke N. Optikus.
Retinoblastoma ada 2 yaitu :

1.Tumor endofitik mungkin tampak sebagai 2.Tumor eksofitik yang tumbuh ke arah luar menembus
suatu tumor tunggal dalam retina tetapi koroid, sklera dan ke N. Optikus,diagnosis lebih sukar.
khasmempunyai fokus ganda. Jika timbul Perluasan retinoblastoma ke dalam koroid biasanya
dalam lapisan inti interna, tumor itu tumbuh terjadi padatumor yang masif dan mungkin
kedalam dan mengisi ruang vitreus. menunjukkan peningkatan kemungkinan
Pertumbuhan endofitik ini mudah dilihat metastasishematogen. Perluasan tumor melalui lamina
denganoftalmoskop. kribosa dan sepanjang saraf mata dapatmenyebabkan
keterlibatan susunan saraf pusat. Invasi koroid dan saraf
matameningkatkan resiko penyakit metastase.
TANDA DAN GEJALA
• Tanda dini retinoblastoma adalah mata merah, mata
juling atau terdapat warna iris yang tidak normal.
• Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar
luas di dalam bola mata.
• Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala
pandangan berat.
• .Tajam penglihatan sangat menurun.
• Nyeri.
• Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga
badan kaca sehingga badan kacaterlihat benjolan
berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh
darah diatasnya.
• Bisa terjadi kebutaa
MANIFESTASI
KLINIS
Tanda-tanda Retinoblastoma yang paling sering dijumpai adalah leukokoria (white
pupillary reflex) yang digambarkan sebagai mata yang bercahaya, berkilat, atau
cats-eye appearance, strabismus dan inflamasi okular. Gambaran lain yang jarang
dijumpai, seperti Heterochromia, Hyfema, Vitreous Hemoragik, Sellulitis,
Glaukoma, Proptosis dan Hypopion. Tanda tambahan yang jarang, lesi kecil yang
ditemukan pada pemeriksaan rutin. Keluhan visus jarang karena kebanyakan
pasien anak umur prasekolah.
Klasifikasi
Klasifikasi Reese-Ellsworth adalah metode
penggolongan retinoblastoma intraokular yang
paling sering digunakan, tetapi klasifikasi ini
tidakmenggolongkan Retinoblastoma
ekstraokular. Klasifikasi diambil dari
perhitungan jumlah, ukuran, lokasi tumor dan
dijumpai atau tidak dijumpai adanya vitreous
seeding.
LANJUTAN..
Menurut Reese-Ellsworth, retinobalastoma digolongkan menjadi :
1. Golongan I
a. Tumor soliter/multiple kurang dari 4 diameter pupil.
b. Tumor multiple tidak lebih dari 4dd,dan terdapat pada atau dibelakang ekuator.
2. Golongan II
a. Tumor solid dengan diameter 4-10 dd pada atau belakang ekuator.
b. Tumor multiple dengan diameter 4-10 dd pada atau belakang ekuator.
3. Golongan III
a. Beberapa lesi di depan ekuator.
b. Tumor ada didepan ekuator atau tumor soliter berukuran >10 diameter papil.
4. Golongan IV
a. Tumor multiple sebagian besar > 10 dd.
b. Beberapa lesi menyebar ke anterior ke ora serrata.
5. Golongan V
a. Tumor masif mengenai lebih dari setengah retina.
b. Penyebaran ke vitreous.
PEMERIKSAAN
-
DIAGNOSTIK
Ultrasonografi dan tomografi komputer dilakukan terutama untuk pasien dengan
metastase ke luar misalnya dengan gejala proptosis bola mata.
- Elektroretino-gram (ERG), berguna untuk menilai kerusakan luas pada retina.
- Elektro-okulogram (EOG)
- Visual Evoked Respons (VER), berguna untuk mengetahui adanya perbedaan
rangsangan yang sampai ke korteks sehingga dapat diketahui adanya gangguan
rangsangan/penglihatan pada seseorang.
PENATALAKSANA
AN
PEMBEDAHAN EBRT RADIOTERAPY
PLAQUE

FOTOKOAGULA MODALITAS YG KEMOTERAPI


SI LEBIH BARU
PROGNOSIS
Tumor mempunyai prognosis baik bila
ditemukan dini dan intraokuler. Prognosis sangat
buruk bila sudah tersebar ekstra ocular pada saat
pemeriksaan pertama. Tumor dapat masuk ke
dalam otak melalui saraf optik yang terkena
infiltrasi sel tumor.

KOMPLIKASI
Bila tumor masih terbatas intraukolar, pengobatan dini
mempunyai prognosis yang baik. Tergantung dari letak,
besar, dan tabel pada tumor yang masih intraukolar
dapat dilakukan krioterapi, fotokoagulasi laser, atau
kombinasi sitostatikdan fotokoagulasi laser untuk
mempertahankan visus. Komplikasi dari retinoblastoma
1. Ablasio retina
2. Glaukoma
3. Kebutaan
ASKEP
RETINOBLAST
OMA
01 PENGKAJIAN
FOKUS
• Identitas/nama
• Asal Keturunan / Kewarganegaraan
• Umur

02
Riwayat Kesehatan Anak


Pertumbuhan dan Perkembangan
pola makan
DIAGNOSA


Pola aktivitas
Riwayat kesehatan keluarga
KEPERAWATAN
• Riwayat ibu saat hamil • Nyeri
• Data fisik anak retinoblastoma • Gangguan Sensori persepsi
• Ketidakseimbangan nitrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia
• Resiko cedera
• Gangguan citra diri
• Ansietas
• Intoleransi aktifitas berhubungan dengan tidak
seimbangnya kebutuhan dan suplai oksigen
03 INTERVENSI

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


1. Nyeri Setelah dilakukan asuhan Monitor Tanda Vital
• Definisi: Mengumpulkan dan
keperawatan diharapkan menganalisis sistem
nyeri dapat berkurang kardiovaskuler, pernafasan
dengan kriteria hasil: dan suhu untuk menentukan
dan mencegah komplikasi
Anak tampak nyaman dan
1. Kaji skala nyeri, lokasi,
tenang karakteristik dan laporkan
perubahan nyeri dengan tepat.
2. Monitor tanda-tanda vital
03 INTERVENSI

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


2. Gangguan persepsi Setelah dilakukan tindakan • Tentukan ketajaman
sensorik keperawatan 3x 24 jam penglihatan,catat
gangguan persepsi sensorik
minimal
apakah kedua mata
atau salah satu mata
yang bermasalah
• Bantu anak untuk
mengenali
lingkungan
03 INTERVENSI

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


3. Ketidakseimbangan nitrisi Pencapaian berat badan Membantu dan atau menyediakan
asupan makanan dan cairan yang
kurang dari kebutuhan tubuh normal yang diharapkan seimbang
berhubungan dengan anoreksia • Berat badan sesuai Aktifitas:
• Tanyakan pada pasien tentang
dengan umur dan tinggi
alergi terhadap makanan
badan • Tanyakan makanan kesukaan
• Bebas dari tanda pasien
• Kolaborasi dengan ahli gizi
malnutrisi tentang jumlah kalori dan tipe
nutrisi yang dibutuhkan (TKTP)
03 INTERVENSI

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


4. Resiko cedera Tujuan: • Orientasikan anak terhadap
Setelah dilakukan tindakan lingkungan
keperawatan 2x24 jam tidak • Anjurkan orang tua selalu
terjadi cedera pada anak mengawasi anak
• Anjurkan keluarga
Kriteria hasil: memberikan mainan yang
Tidak ada tanda-tanda cedera aman (tidak pecah)
pada anak • Selalu pasang handrail
tempat tidur anak
03 INTERVENSI

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI


5. Kecemasan (orang tua) b.d Kontrol kecemasan Meminimalkan rasa takut, cemas,
merasa dalam bahaya atau
kurang pengetahuan Kriteria Hasil : ketidaknyamanan terhadap sumber
• Klien mampu yang tidak diketahui.
mengidentifikasi dan Aktifitas:
mengungkapkan gejala • Gunakan pendekatan dengan
konsep atraumatik care
cemas • Jangan memberikan jaminan
tentang prognosis penyakit
• Jelaskan semua prosedur dan
dengarkan keluhan klien
04 IMPLEMENTASI

INDEPENDENT INTERDEPENDE DEPENDENT


IMPLEMENTATI N IMPLEMENTATIO
ON IMPLEMENTATIO N
N
05 EVALUASI
Evaluasi berjalan (sumatif) Evaluasi akhir (formatif)
Evaluasi jenis ini Evaluasi jenis ini di
dikerjakan dalam bentuk kerjakan dengan cara
pengisian format catatn membandingkan antara
perkembangan dengan tujuan yang akan di capai.
berorientasi kepada Bila terdapat kesenjangan
masalah yang dialami oleh di antara keduanya,
keluarga. Format yang mungkin semua tahap
dipakai adalah format dalam proses keperawatan
SOAP. perlu di tinjau kembali,
agar di dapat data-data,
masalah atau rencana yang
perlu di modifikasi.
THANK
YOU!
Any question???

Anda mungkin juga menyukai