KELOMPOK 2
1. Elsa Eka Putri
2. Kurnia Mayang Sari
3. Melsyha Milenia
4. Mutia Alesa
5. Piza Unik Sintasi
6. Yollanda Trimelta
7. Yoshi Yulia Roza
PENGERTIAN
Gejala retinoblastoma dapat menyerupai penyakit lain dimata. Bila letak tumor dimakula, dapat
terlihat gejala awal strabismus. Massa tumor yang semakin membesar akan memperlihatkan
gejala leukokoria, tanda-tanda peradangan di vitreus (Vitreous seeding) yang menyerupai
endoftalmitis. Bila sel-sel tumor terlepas dan masuk ke segmen anterior mata , akan
menyebabkan glaucoma atau tanda-tanda peradangan berupa hipopion atau hifema.
Pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan metastasis dengan invasi tumor melalui nervus
optikus ke otak, melalui sclera ke jaringan orbita dan sinus paranasal, dan metastasis jauh ke
sumsum tulang melalui pembuluh darah.
Jika letak tumor di macula, dapat terlihat gejala awal
strabismus. Massa tumor yang semakin membesar akan
memperlihatkan gejala leukokoria, tanda-tanda peradangan
vitreus yang menyerupai endoftalmitis. Jika sel-sel tumor
Komplikasi
1. Glukoma
2. Katarak
3. Kebutaan
4. Antropi Mata
Pemeriksaan Penunjang
5. Oftalmoskopi mata
6. Ultrsonografi
7. Foto fundus
Kasus
Anak T umur 3 tahun di diagnosa retino blastoma pada mata
kanannya setahun yang lalu. Lima bulan yang lalu, mata kanan anak
T di lakukan oprasi pengangkatan tumor . Saat ini anak T masuk
rumah sakit karena di mata kirinya terdapat bercak putih di mata
tengahnya. Matanya menonjol terdapat stabismus. Anak T mata
kirinya visusnya 1/60 dan dari hasil pemriksaan patologi anatomi d
temukan metastase ke otak dan mata kiri. Dari keterangan keluarga,
ternyata nenek pasien pernah menderita kanker servix.
pengkajian
1. Identitas pasien
a. Nama : T
b. Usia : 3 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
2. Keluhan Utama :
Keluhan utama yang di rasakan pasien adanya penurunan fungsi penglihatan
1. Ds : Pasien mengeluh buram saat melihat Gangguan penerimaan sensori pada lapisan Gangguan persepsi sensori
sesuatu potoreseptor penglihatan
Do : Visus mata kiri 1/4 ↓
Ketajaman penglihatan menurun
1 Gangguan persepsi Mempertahankan lapang ketajaman Perawatan mata Monitor kemerahan, eksudat atau
. sensori penglihatan penglihatantanpa kehilangan lebih elserasi pada mata
lanjut Anjurkan pasien untuk tidak menyentuh
Tentukan ketajaman penglihatan, mata
catat apakah satu/kedua mata terlihat Monitor reflex kornea
Pakai obat tetes mata yang tepat
2 Nyeri akut Tingkat nyeri, dengan indicator: Manajemen Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
. Nyeri yang dilaporkan berat(1) nyeri yang meliputi lokasi, karakteristik,, onset/
ditingkatkan ke ringan(4) durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/
Panjangnya nyeri dipertahankan pada beratnya nyeri dan factor pencetus
sedang (3) ditingkatkan ke ringan (4) Gunakan strategi komunikasi tarapeutik
Ekspresi nyeri wajah dipertahankan untuk mengetahui pengalaman neri
pada sedang (3) ditingkatkan ke Gali bersama pasien factor-faktor yang
ringan (4) dapat menurunkan/ memperberat nyeri
Bantu keluarga dalam mencari dan
menyediakan dukungan
3 Resiko cedera Fungsi sensori: penglihatan, dengan Manajemen Identifikasi kebutuhan keamanan pasien
. indicator: lingkungan: berdasarkan kondisi fisik
Lapang pandang pusat sangat keselamatan Identifikasi hal-hal yang membahayakan
terganggu (1) ditingkatkan ke sedikit di lingkungan
terganggu (4) Sediakan alat untuk beradaptasi
Monitor lingkungan
Implementasi dan evaluasi
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1. Gangguan persepsi 1. Memonitor kemerahan, eksudat dan elserasi pada S : Klien mengatakan masih susah
sensori penglihatan mata melihat
2. Menganjurkan pasien untuk tidak menyentuh mata O : Pasien tampak gelisah
3. Memonitor reflek kornea A : Masalah belum teratasi
4. Memakai obat tetes mata yang tepat P : Intervensi dilanjutkan
2. Nyeri akut 1. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif meliputi S : klien mengatakan matanya masih
lokasi, karakteristik, onset/darasi, frekuensi, kualitas, nyeri
intensitas,/ beratnya nyeri dan faktor pencetus O : klien tampak menangis
2. Menggunakan strategi komunikasi terapeutik untuk A : Masalah belum teratasi
mengetahui pengalaman nyeri P : Intervensi dilanjutkan
3. Menggali bersama pasien faktor-faktor yang dapat
menurunkan/ memperberat nyeri
4. Membantu keluarga dalam mencari dan menyediakan
dukungan