Anda di halaman 1dari 28

1

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN RETINOBLASTOMA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:

AYU INDAH SEPTIANA (181100376)


ISTI TRIANINGSIH (181100382)
MELIATI K. RENGGU (171100362)
RESKA SILVIA FEBRIYANTI (181100399)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA


PRODI S1 KEPERAWATAN2019/2020

HP
2

A. Pengertian Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah tumor yang sangat malignan dan bersifat kongenital
yang berasal dari retina embrio. Tumor ini berperan pada 5% kasus kebutaan pada
anak (maloneyet.,al 2011). Sebagian besar anak di diagnosis saa tusia 3 tahun, dan
angka sintasan keseluruhan adalah 90% (maloney et al., 2011).
Retinoblastoma dapat herediterataunonherediter. Retinoblastoma non
herediter dapat berkaitan dengan usia orang tua yang lanjut dan selalu menunjukkan
keterlibatan unilateral.
Retinoblastoma herediter diturunkan melalui mode autosom dominan.
Tumor dapat tumbuh ke arah rongga vitreus pada mata atau meluas keruang
subretinal ,menyebabkan tanggal/ lepasnya retina. Tumor
dapatmeluaskedalamkoroid,sklera,dan saraf optik.

B. Etiologi
Retinoblastoma terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu alel
dominan protektif yang berada dalam pita kromosom 13g 14. Bisa karena mutasi
atau diturunkan.
Mutasi terjadi akibat perubahan pada rangkaian basa DN. Peristiwa ini dapat
timbul karena kesalahan replikasi, gerakan atau perbaikan sel, mutasi dalam sebuah
sel bersihakan ditransmisikan kepada turunan sel tersebut. Sejumlah faktor,
termasuk virus, zatkimia, sinar ultraviolet dan radiasi pengion, akan meningkatkan
laju mutasi. Mutasi kerapkali mengena isel somatic dan kemudian diteruskan
kepada genera sisel berikutnya dalam suatau generasi.
Stadium retinoblastoma
Stadium A:Tumor kecil (kurangdari 3mm; sekitar 0,25cm) terbatas pada
retina
Stadium B :Tumor lebih besar terbatas pada retina
Stadium C :Penempatan/ persemaian terlokalisasi pada viterusatau di bawah
retina kurang dari 6 mm(0,51 cm) dari tumor asal
Stadium D :Penyebaran vitreusatau penempatan subretina, dapat mengalami
lepasnya retina secara total
Stadium E :Tidak ada kemungkinan penglihatan, mata tidak dapat pulih
C. Tanda dan gejala
 Pupil terlihat putih saat disinar cahaya (leukokoria)
 Mata merah dan bengkak
 Gearakan mata kanan dan kiri berbeda, atau tidak sejalan.
 Pupil selalu terbuka lebar

HP
3

D. Patofisilogi
Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokuler yang ditemukan
pada anak-anak. Terutama pada usia dibawah 5 tahun. Tumor berasal dari jaringan
retina embrional, dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%). Sebagian besar
kasus bilateral bersifat herediten yang diwariskan melalui kromosom.
Masa tumor dapat tumbuh kedalam vitreous ( endofilik ) dan tumbuh
menembus keluar lapisan retina atau ke ruang sub retina ( endofilik ). Kadang-
kadang tumor berkembang difus.
Pertumbuhan endorfilik lebih umum terjadi. Tumor endofilik timbul dari
lapisan inti dalam lapisan serabut saraf dan lapisan ganglion retina. Tipe endofilik
timbul dari lapisan inti luar dan dapat terlihat seperti abiasio retina yang solid.
Perluasan retina okulerke dalam tumor vitreus dapat terjadi pada tipe
endofilik dan dapat timbul sebaran metastase lewat spatium subretina atau melalui
tumor vitreus. Selain itu tumor dapat meluas lewatin filtrasi pada lamina oribosa
langsung kenervus optikus dengan perluasan kelapisan koroid dapat ditemukanan
filtrasi vena-vena pada daerah tersebut disertai metastasis hematogen ke tulang dan
sumsum tulang.
E. Manifestasi klinis
 Tanda dini retinoblastoma adalah mata juling, mata merah atau terdapat nya
warna iris yang tidak normal
 Tumor dengan ukuran sedang akan memberikan gejala hipopion, di dalam
bilik dimata depan, uveitis, endoftalmitis ataupun suatau panoftalmitis
 Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam bola
mata
 Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat
 Tajam penglihatan sangat menurun
 Nyeri
 Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga
badan kaca terlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan
pembuluh darah di atasnya

HP
4

F. Pathway
( SPIDER WEB RETINO BLOSTOMA )
Faktor Keturunan Faktor Lingkungan

Mutasi gen RB1 Kromosom 13q14

Gen RB1 Inflasif

Protein RB1 ( P – RB ) tidak di produksi

Perubahan persepsi dan pertumbuhan sel darah retina tidak terkontrol

RETINO BLOSTOMA

Gangguan penerimaan sensori Tumor membesar Metastasi lewat kurang terpapar


informasi
Pada lapisan poto reseptor aliran darah keotak tentang penyakit yang di derita

HP
5

Kenyamanan penglihatan Eksofitalmus Mengeluh sakit kepala Kurang pengetahuan


menurun (penonjolan pd mata)
Nyeri
akut Defisiensi
Strabusmus,TIO meningkat perubahan penampilan TIO meningkat pengetahuan

Pupil berwarna putih malu

Gangguan
Keterbatasan lapang pandang
citra tubuh

Resiko
cidera

G. Diagnose
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis
2. Kerusakan integritas kulit b.d prosedur bedah
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan persepsi diri
4. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi
H. Penalaksanaaan
Pengobatan nya tergantung pada kalsifikasi tumor:
 Golongan I dan II dengan pengobatan local ( radiasi, cryotherapy,
fotokoagulasi, laser). Kadang-kadang digabung dengan kemoterapi
 Jika tumor besar( golongan IV dan V ) mata harus dienukleasi segera . mata
tidak terkena dilakukan radiasi sinar X dan kemoterapi.
pada tumor intraokuler yang sudah mencapai seluruh vitreus dan virus nol,
dilakukan enukleasi. Jika tumor telah keluar kebulbus, radio terapi okulite
tapi masih terbatas di rongga orbita, dilakukan kombinasi eksenterasi, radio
terapi dan kemoterapi. Klien harus terus dievaluasi seumur hidup karena 20-
90% klien retinoblastoma bila teralakan menderita tumor ganas primer,
terutama osteosarcoma.
I. Komplikasi
Penyebaran ke otak dan mata yang berlawanan, dan juga bermetastasis
kenoduslimfe, tulang, sum-sum tulang, dan hati. Tumor sekunder, paling sering
sarkoma, dapat juga terjadi pada anak yang telah menjalani terapi untuk
retinoblastoma.

HP
6

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


STIKES YOGYAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


PADA AN. A DENGAN KASUS RETINOBLASTOMA
DI RUANG MELATI RS YOGYAKARTA

IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : An. A

Penanggung Jawab: Bpk Yadi

Tanggal Lahir : 20 Januari 2017

Agama : Islam

No.RM : 22105xxx

Pekerjaan Ortu : Wiraswasta

Tanggal Pengkajian : 16 November


2020

Jam Pengkajian : 09.00 WIB

HP
7

RIWAYAT KESEHATAN PASIEN

Keluhan Utama: Hifema (penyakit di mata)


Riwayat Penyakit Sekarang : Anak memiliki reflek mata kucing, mata mengalami inflamasi,
eritema dan hifema
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pernah menderita penyakit: Tidak pernah
 Pernah dirawat di RS: Tidak pernah
 Obat-obatan yang pernah digunakan : Obat demam (Paracetamol)
 Tindakan (operasi): Belum pernah
 Alergi: Tidak ada
 Kecelakaan: Tidak
 Imunisasi dasar:⧠lengkap , ⧠tidak lengkap, yang belum diberikan

Riwayat Kehamilan
 Kehamilan :
o Gestasi : ⧠Prematur , ⧠Fullterm ,⧠ Postmatur .
o Penyakit selama hamil: ⧠DM , ⧠Hipertensi , ⧠Pendarahan, ⧠Lain-lain: Tidak ada
o Obat yang dikonsumsi selama hamil: ⧠Fe , ⧠Vitamin , ⧠Lain-lain : ……………
o Imunisasi TT: ⧠ Ya , 2 kali, ⧠ Tidak .
 Intra Natal / Proses Persalinan
o Lama Proses Persalinan :⧠<12 jam, ⧠>12 jam , ⧠> 24 jam.
o Yang Menolong Persalinan : ⧠dukun beranak, ⧠ Bidan , ⧠Dokter .
o Penyulit Persalinan:⧠Pendarahan banyak, ⧠Plasenta Ress ,⧠ Lain-lain Tidak ada
 Kelainan/ masalah lain : Tidak ada
 Post Natal
o Berat badan lahir : 3,2 gram, PB : cm, LK : cm, LD : cm.
o Kondisi waktu lahir : ⧠Langsung menangis , ⧠Tidak langsung menangis
o Kelainan kongenital : ⧠ ya,……………………….⧠ tidak
o Apgar score : 6
Riwayat Nutrisi:
 Pemberian ASI: ⧠ tidak , ⧠ ya, usia 0 sampai usia 2 tahun
 Pemberian susu formula: ⧠ tidak , ⧠ ya, usia 2 sampai usia 3 tahun
 Pemberian MPASI: ⧠ tidak , ⧠ ya, usia 6 bulan sampai usia 1 tahun
Riwayat Penyakit Keluarga: tidak ada

HP
8

Genogram

KEADAAN UMUM
TANDA-TANDA VITAL : Suhu36, 5OC, Nadi :100 x/mnt (reguler/ireguler), (kuat/lemah)
(dangkal/dalam), Respirasi :30 x/mnt , Tekanan darah :..............mmHg
ANTROPOMETRI:BB:……………gr,TB………..cm,LK…….cm,LILA……cm,LP……cm,
LD……….cm
KESADARAN : ⧠ Kompos mentis ⧠ Sopor ⧠ Letargis ⧠ Somnolen ⧠ Koma
⧠ Pasien sadar/mengenal angka (Numeric Rating Scale),
Skor Nyeri:

⧠Pasien tidak sadar/tidak mengenal angka (Face Scale),

Skor Nyeri: Diangka 3

PENGKAJIAN SISTEM
SISTEM PERSARAFAN

Fontanel :
Bentuk ⧠Datar ⧠ Cembung ⧠ Cekung
Anterior ⧠Menutup, Bulan Ke 18 ⧠ Belum Menutup
Superior ⧠Menutup, Bulan Ke 18 ⧠ Belum Menutup
Reflek Cahaya ⧠Ada ⧠Tidak Ada
Pupil ⧠Simatreis ⧠Tidak Simetris
⧠Isokor ⧠Anisokor ⧠Ukuran………………….

HP
9

Reflek Bisep: ⧠Ada ⧠Tidak Trisep: ⧠Ada ⧠Tidak


Brachial: ⧠Ada ⧠Tidak Patela:⧠Ada ⧠Tidak
Achilles: ⧠Ada ⧠Tidak
Iritasi Kaku Kuduk: ⧠Ada Kernig: ⧠Ada ⧠Tidak
Meningen ⧠Tidak
Lesaque: ⧠Ada ⧠Tidak Bruzinski: ⧠Ada ⧠Tidak
Babinski: ⧠Ada ⧠Tidak Supervisial: ⧠Ada ⧠Tidak
Lain-Lain …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………
SISTEM PERNAPASAN

Hidung Bentuk:⧠Simetris ⧠Tidak Sekret :⧠ Tidak⧠ Ada


Pernapasan Cuping Hidung:
⧠ Ada ⧠ Tidak Ada
Lain-Lain:
…………………………………………………………………
……………
Leher Pembesaran Tiroid: Tumor:
⧠ Ada ⧠ Tidak Ada ⧠ Ada ⧠ Tidak Ada
Lain-Lain:
…………………………………………………………………
……………
Dada Bentuk:⧠ Normal ⧠ Barrel Chest ⧠ Pigeon Chest
⧠Funel Chest ⧠Lain-Lain…….
Gerakan Dada Kanan Kiri: ⧠Simetris ⧠Tidak
Retraksi Dinding Dada:⧠ Ada ⧠ Tidak Ada
Suara Napas:⧠Vesikuler ⧠ Stridor ⧠ Ronchi ⧠ Wheezing
⧠ Rales ⧠Lain-Lain………………..
Batuk :⧠Berdahak ⧠Kering ⧠Tidak Ada Batuk
Krepitasi : ⧠Tidak ⧠Ya,
Area………………………………............

HP
10

Lain-Lain …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………
SISTEM KARDIOVASKULER

Konjungtiva ⧠ Anemis ⧠ Tidak Anemis


Bibir ⧠ Cianosis ⧠ Tidak Cianosis
Kekuatan Nadi ⧠ Kuat ⧠ Lemah ⧠Tidak Teraba
CRT ⧠< 2 Dtk ⧠> 2dtk
Peningkatan Jvp ⧠ Ada ⧠ Tidak Ada
Clubbing Finger ⧠ Ada ⧠ Tidak Ada
Suhu Akral ⧠Hangat ⧠Dingin
Jantung Irama : ⧠Reguler ⧠Irreguler
Bunyi Jantung : ⧠ Normal ⧠ Murmur ⧠Gallop
Kardiomegali: ⧠ Ada ⧠ Tidak Ada
Lain-Lain …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………
SISTEM PENCERNAAN

Sklera Mata ⧠ Ikterik ⧠ Tidak Ikterik


Bibir ⧠ Labiopalatoschizis ⧠ Palatognatoschizis
⧠ Gnatoschizis ⧠ Normal
Mukosa Bibir ⧠ Kering ⧠ Lembab ⧠ Oral Thrush
Gigi ⧠ Lengkap ⧠ Tidak Lengkap ⧠Caries ⧠ Tidak Ada Caries
Menelan ⧠ Sulit ⧠ Tidak Sulit
Abdomen Bentuk : ⧠ Datar ⧠ Distensi ⧠ Ada ⧠ Tidak
Cembung Ada
Nyeri Tekan: ⧠ Tidak Ada ⧠ Ada, Area…..
Pembesaran Massa/Oedema: ⧠ Asites ⧠ Hepatomegali
⧠ Splenomegali ⧠ Normal ⧠ Lain-Lain:
……………………
Benjolan : ⧠ Tidak ⧠ Ada,
Area............................................

HP
11

Herniasi : ⧠ Tidak ⧠
Ada,Area..............................................
Muntah ⧠ Tidak Ada ⧠ Ada, Warna………………
Jumlah………………Cc
Bising Usus 30X/Mnt ⧠ Diare ⧠ Konstipasi ⧠ Normal
Turgor Kulit ⧠Cepat Kembali ⧠ Lambat Kembali
⧠Sangat Lambat Kembali
Anus ⧠Normal ⧠ Abnormal,
………………………………………………
Hemoroid ⧠ Tidak ⧠ Ada, Derajat:………..
Sfingter Ani ⧠ Berfungsi ⧠ Tidak Berfungsi
Lain-Lain …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………
SISTEM PERKEMIHAN

Genetalia ⧠ Normal ⧠ Oedema ⧠ Lesi ⧠ Lain-Lain………………….


Pola Berkemih ⧠Normal ⧠Anuria⧠ Inkontenensia Urine ⧠Retensi Urine
⧠ Disuri ⧠ Hematuri ⧠Oliguri ⧠Poliuri ⧠Glukosuria
⧠Lain2……………………..
Warna ⧠Jernih ⧠Keruh
Lubang Uretra ⧠ Granular ⧠ Coronal ⧠ Phenoskrotal
⧠ Skrotal ⧠ Perineum ⧠ Normal

Laki – Laki Letak Orifisium Uretra: ⧠ Normal ⧠ Tidak Normal


Testis: ⧠Turun ⧠Tidak Turun
Perempuan Labia Mayora & Labio Minora : ⧠ Ada ⧠Tidak
Pengeluaran Vagina: ⧠ Leuchorhea ⧠Psedomenarche
⧠ Tidak ada ⧠Lain-lain…………..
Lain-Lain …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………
Kebersihan ⧠ Bersih ⧠ Kotor

HP
12

SISTEM INTEGUMEN
Warna ⧠ Normal ⧠ Ikhterik ⧠ Albino
⧠ Lain-Lain………………………………..
Kondisi ⧠ Utuh ⧠ Lesi/Lecet ⧠ Diapers Rush ⧠ Purpura
⧠ Hematome ⧠ Lain-Lain………………………………..
Luka Ukuran.....................Lokasi..........................Kondisi.................
Lain-Lain …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………
SISTEM MUSKULOSKELETAL

KEPALA Bentuk:⧠mesosefalik ⧠dolikosefalik⧠brachisefalik


⧠hyerbrachisefalik ⧠mikrochepali⧠makrochepali
⧠ Lain-Lain normal
Vertebrae ⧠Normal ⧠Kifosis ⧠Lordosis ⧠Skoliosis
Ekstermitas Jari:⧠ Normal ⧠ Polydactili ⧠ Syndactili ⧠ Garis
Atas Simian
Pergerakan : ⧠ Bebas ⧠ Kaku
Fraktur : ⧠ Tidak ⧠ Ya,
Area.............................................
Ekstermitas Jari:⧠ Normal ⧠ Polydactili ⧠ Syndactili ⧠ Garis
Bawah Simian
Pergerakan : ⧠ Bebas ⧠ Kaku
Fraktur : ⧠ Tidak ⧠ Ya,
Area.............................................

Lain-Lain …………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………

STATUS NUTRISI : skor:……………….kesimpulan:………………………………

No Kriteria Nilai Skor


1 Status antropometri ≥ (-2 SD) 0 2
dengan Z score:
< (-2 SD) 2

HP
13

BB/TB untuk <5 tahun


dan
BMI/U untuk ≥ 5 tahun
2 Kehilangan atau Tidak ada 0 0
penurunan berat badan
Ada 1
akhir-akhir ini
3 Asupan makan dalam 1 Makan seperti biasa 0 0
minggu terakhir
Ada penurunan 1
Tidak makan sama 2
sekali atau sangat
sedikit
4 Anak sakit berat *) Tidak 0 0
Ya 2
Skor total
Kesimpulan Tanpa resiko ( skor=0)
Resiko rendah (skor=1)
Resiko tinggi (skor=≥ 2
2)

SKORING RESIKO JATUH (Humpthy Dumpty):

PARAMETER KRITERIA NIL SKO


AI R
Umur < 3 tahun 4
3-7 tahun 3 3
7-13 tahun 2
≥13 tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2 2
Perempuan 1
Diagnosa Kelainan neurologi 4
Perubahan dalam oksigenasi (masalah saluran 3
napas,anemia) dehidrasi, anoreksia, sakit kepala,

HP
14

sinkop/pusing, dll
Kelainan psikis/perilaku 2
Diagnosa lain 1 1
Gangguan kognitif Tidak menyadari keterbatasan 3 3
Lupa akan keterbatasan diri 2
Sadar akan kemampuan diri 1
Faktor lingkungan Riwayat Jatuh dari tempat tidur saat bayi dan 4
anak
Pasien menggunakan alat bantu atau tempat tidur 3 3
bayi/ pencahanayaan
Pasien berada ditempat tidur 2
Rawat jalan 1
Respon terhadap Dalam 24 jam 3
operasi/ obat
Dalam 48 jam 2
penenang/efek
anastesi >48 jam / tidak 1
Penggunaan obat Bermacam-macam obat digunakan : obat sedative 3 3
(diluar pasien ICU yang sedang mengalami sedasi
dan paralisis), hipnotik, barbiturat, fenotiazin,
antidepresan, laksatif, diuretik, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain/tidak ada 1 1
TOTAL 17
⧠ Skor 7-11: Resiko rendah untuk jatuh ⧠ Skor minimal : 7
⧠ Skor ≥12: Resiko tinggi untuk jatuh ⧠ Skor maksimal : 23

SKRINING RESIKO DEKUBITUS dengan SKIN AND BRADEN SCALE

1 2 3 4 SKO
R
PERSEPSI Keterbatasa Sangat Keterbatasa Tidak ada 3
SENSORI n penuh Terbatas n ringan keterbatasan
KELEMBABAN Lembab Sangat Kadang – Tidak ada 3

HP
15

terus lembab kadang lembab


menerus lembab
AKTIVITAS Di tempat Di atas Kadang – Sering 3
tidur kursi kadang berjalan
berjalan
MOBILISASI Tidak dapat Pergerakan Keterbatasa Tidak ada 2
bergerak sangat n ringan keterbatasan
terbatas
STATUS Sangat Tidak Adekuat Baik sekali 3
NUTRISI buruk adekuat
FRIKSI/GESEK Bermasalah Potensi Tidak ada 2
AN bermasalah masalah
TOTAL SKOR 16
Kesimpulan ⧠< 10 = resiko sangat tinggi ⧠15 – 18 = beresiko
⧠10 – 12 = resiko tinggi ⧠>19 = resiko rendah/tidak beresiko
⧠13 – 14 = resiko sedang

PENGKAJIAN PSIKOLOGIS

Reaksi Hospitalisasi ⧠ Takut Nyeri ⧠ Takut Berpisah Dengan Ortu


⧠ Hilang Kontrol⧠Tidak ada
Ekspresi Wajah ⧠ Murung ⧠ Ceria ⧠ Cemas ⧠
Ketakutan
Gambaran Diri ⧠ Baik ⧠ Buruk
Ideal Diri Memiliki Harapan Dan Cita-Cita: ⧠ Ya ⧠ Tidak
Harga Diri ⧠ Tinggi ⧠ Rendah
Support Sistem Keluarga ⧠ Ada ⧠ Tidak ⧠Lain-
Lain :.......................................
Komunikasi Dengan Orang ⧠ Aktif ⧠ Diam, ⧠ Lain-Lain:
Lain/Teman ……………………………..

PENGKAJIAN PERKEMBANGAN (Developmental 0 – 6 Tahun)


Usia anak saat

HP
16

Berguling : 3 bulan
Duduk :6 bulan
Merangkak :6-8 bulan
Berdiri : 9-12 bulan
Berjalan : 12-13 bulan
Senyum kepada orang lain pertama kali : 3 bulan
Bicara pertama kali : 6 bulan, dengan menyebutkan :mama, papa
Berpakaian tanpa bantuan : 15 bulan
Kemandirian dan bergaul : sangat baik
Motorik Halus : sangat baik
Kognitif dan bahasa : sangat baik
Motorik kasar : sangat baik

DATA DIAGNOSTIK
Laboratorium:

Hari/Tgl Jenis pemeriksaan Hasil/satuan Nilai normal Interpretasi hasil

HP
17

Hari/Tgl Jenis pemeriksaan Hasil/satuan Nilai normal Interpretasi hasil

Radiologi : funduskopi, USG orbita, CT-Scan dan MRI


Terapi terapi radiasi, terapi laser dan kemoterapi.............................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

KEBUTUHAN EDUKASI
o Apa yang keluarga ketahui tentang penyakit anak: Keluarga tidak mengetahui tentang
penyakit anak nya
o Informasi apa yang ingin yang diketahui/yang diperlukan oleh keluarga :Bagiamana
cara untuk menyembuhkan penyakit anak nya
o Siapa dari keluarga yang akan ikut terlibat dalam perawatan anak selanjutnya: Kedua
orang tua

HP
18

No Hari/Tanggal/Jam Ds.Keperawata Tujuan dan kriteria Intervensi


n hsil

HP
19

1 Minggu,16November 2020 Nyeri akut Setelah di lakukan -pemberian


(09.00 wib) tindakan tindakaanalgesik(25
keperawatan 3x24 jam 1 siki)
di harap kanmampu O:1.identifika
memenuhi kriteria
si
hasil tingkat
karakteristik
nyeri(SLKI).145) nyeri
 12345 2.
12345 identifikasi
kesesuaian
 Miningis 1 2 3 jenis
45 analgesik
123
45 N:diskusikan
 Kesulitan tidur analgesik
12345 jenis
1 2 3 analgesik
45 yang sesuai
untuk
mencapai
analgesik
yang optimal

E:jelaskan
efek terafi
dan efek obat

C:
kalaborasikan
pemberian
dosis jenis
analgesik.

3 Minggu,16November.2020(09.00 Jam Setelah di lakukan -pemberian


wib) tindakan keperawatan pendera(Siki)
3x24 hasil tingkat O:identifikasi
cedera(135 SLKI) area
Ketegangan otot 1 2 3 lingkungan
45 yang
12 berpotensi
3 45 menyebabkan
Ekspresi wajah cedera.
kesakitan 1 2 3 4 5
N:diskusikan
12345 mengenai
latihan dan

HP
20

Intasilitas 1 2 3 4 5 terafi fisik


12345 yang di
perlukan

E:Anjurkan
berganti
posisi secara
perlahan dan
ddk selama
beberapa
menit
sebelum
berdiri.

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds: Bpk px mengatakan mata anak Agen pencedera Nyeri Akut
nya mata kucing, anak mengeluh fisiologis
sakit (172 sdki D.0077)
P= nyeri saat berkedip/sulit
membuka mata
Q= Ditusuk-tusuk
R=Nyeri pada mata

HP
21

S= Skala 3
T=3 menit

Do: Px tampak susah melihat, Perubahan fungsi Resiko cedera


terlihat ada radang mata muncul kognitif
S= 36,5 N=100x/mnt, RR= (294 sdki, D.0136)
30x/mnt

2. Ds= Bpk px mengatakan px sulit


melihat, sulit konsentrasi, rewel,
nangis
Do=Px tampak sulit konsentrasi
lebih sering rewel dan menangis

3. Ds=Keluarga px mengatakan tidak Kurang terpapar Defisit penegtahuan


mengetahui tentang penyakit informasi
anaknya dan tidak tahu pula cara (246 sdki D.0111)
menanganinya
Do= Keluarga px tampak terlihat
cemas, bingung

Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut bd agen pencedera biologis
2. Resiko cedera bd perubahan fungsi kognitif
3. Defisit penegtahuan bd kurang terpapar informasi

HP
22

Implementasi

No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf


1. Senin , 16 Pemberian analgesik (SIKI 251) S: bpk px mengatakan px mengeluh nyeri pd mata,
nov 2020 1. Mengidentifikasi karakteristik nyeri sulit menggerakkan mata
(09.00) 2. Mengidentifikasi kesesuaisan jenis analgesik P. nyeri pada saat menggerakkan mata
3. Mendiskusikan jenis analgesik yang sesuai u/ Q. ditusuk-tusuk
mencapai analgesik yang optimal R. nyeri pd mata
4. Menjelaskan efek dan terapi obat S. skala 3
5. Mengkolaborasikan pemberian dosis dan jenis T. kurang lebih 3 mnt
analgesik O: px tampak meringis kesakitan, rewel dan
menangis
S. 36,5 N.105x/mnt R. 30x
A. masalah teratasi sebagian
P. lanjutkan intervensi :
1. identifikasi karakteristik nyeri
2. Identifikasi kesesuain jenis analgesik
3. Diskusikan jenis analgesik yang sesuai u/
mencapai analgesik yang optimal
4. jelaskan efek dan terapi obat
5. kolaborasikan pemberian dosis dan jenis analgesik

2. Senin,16
Pencegahan pencedera (SIKI 275)

HP
23

nov (13.00) 1. Mengidentifikasi area lingkungan yang S: bpk px mengatakan pxrewel, sering menangis,
berpotensi menyebabkan cedera mata merah dan ingin pulang
2. Mendiskusikan mengenai latihan dan terapi O: px tampak rewel, tampak merah pada mata dan
fisik yag diperlukan terlihat ada iritasi, px tampak kurang kooperatif
3. Menganjurkan berganti posisi secara perlahan dengan anjuran yg di berikan perawat
& duduk selama beberapa menit sebelum S. 36,5 N. 105x/mnt R.30x/mnt
berdiri A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervennsi:
1. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
menyebabkan cedera
2. Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik
yg diperlukan
3. Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan
duduk selama beberapa menit sebelum berdiri

3. Senin, 16 S:Keluarga pasien mengatakan mengatakan tidak


nov 2020 mengetahui tentang penyakit anaknya
Edukasi Keseshatan(SIKI 65)
(19.00) O:Keluarga Pasien terlihat bingung
A:Masalah belum teratasi
1.Mengajarkan perilaku hidup sehat
P:Lanjutkan Intervensi
2.Menjadwalkan Pendidikan sesuai kesepakatan
1.Mengajarkan perilaku hidup sehat
3.Mengajarkan strategi yang dapat meningkatkan

HP
24

perilaku hidup sehat 2.menjadwalkan pendidikan


4.memberikan kesempatan bertanya 3.mengajarkan strategi
4.memberikan kesempatan bertanya

1. Selasa, 17 Pemberian analgesik (SIKI 251) S: bpk px mengatakan px masih mengeluh nyeri pd
nov 2020 1. Mengidentifikasi karakteristik nyeri mata, sulit menggerakkan mata mata tidak terlalu
(09.00) 2. Mengidentifikasi kesesuaisan jenis analgesik merah
3. Mendiskusikan jenis analgesik yang sesuai u/ P. nyeri pada saat menggerakkan mata
mencapai analgesik yang optimal Q. ditusuk-tusuk
4. Menjelaskan efek dan terapi obat R. nyeri pd mata
5. Mengkolaborasikan pemberian dosis dan jenis S. skala 2
analgesik T. kurang lebih 10 mnt
O: px tampak meringis kesakitan, rewel dan
menangis px tampok mulai kooperatif dengan
meminim obat yang dianjurkan
S. 36,6 N.105x/mnt R. 30x
A. masalah teratasi sebagian

HP
25

P. lanjutkan intervensi :
1. identifikasi karakteristik nyeri
2. Identifikasi kesesuain jenis analgesik
3. Diskusikan jenis analgesik yang sesuai u/
mencapai analgesik yang optimal
4. jelaskan efek dan terapi obat
5. kolaborasikan pemberian dosis dan jenis analgesik

2. Pencegahan pencedera (SIKI 275)


Selasa, 17 1. Mengidentifikasi area lingkungan yang S: bpk px mengatakan px sudah tidak terlalu rewel
nov 2020 berpotensi menyebabkan cedera ewel, mata merah dan ingin pulang
(13.00) 2. Mendiskusikan mengenai latihan dan terapi O: px tampak rewel, tampak merah pada mata dan
fisik yag diperlukan terlihat ada iritasi, px tampak kurang kooperatif
3. Menganjurkan berganti posisi secara perlahan dengan anjuran yg di berikan perawat
& duduk selama beberapa menit sebelum S. 36,6 N. 105x/mnt R.30x/mnt
berdiri A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervennsi:
1. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
menyebabkan cedera
2. Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik
yg diperlukan

Anjurkan berganti posisi secara perlahan dan duduk

HP
26

selama beberapa menit sebelum berdiri

3. Selasa, 17
nov 2020 Edukasi Kesehatan(SIKI 65) S:keluarga pasien mengatakan sudah lebih
(19.00) 1.mengajarkan Perilaku hidup sehat mengetahui penyakit anaknya
2.menjelaskan pendidikan sesuai kesepakatan O:keluarga pasien terlihat agak paham
3.mengajarkan strategi yang dapat meingkatkan A:Masalah teratasi sebagian
perilaku hidup sehat P:Lanjutkan Intervensi
4.memberikan kesempatan bertanya 1.Mengajarka perilaku hidup sehat
2.Menjadwalkan pendidiksn
3.mengajarkan strategi
4.memberikan kesempatana bertanya

1. Rabu,18 Pemberian analgesik (SIKI 251) S: bpk px mengatakan px mulai membaik, mata
nov 2020 1. Mengidentifikasi karakteristik nyeri sudah tidak merah dan dapat melihat secara perlahan
(09.00) 2. Mengidentifikasi kesesuaisan jenis analgesik P. – R. - T.-
3. Mendiskusikan jenis analgesik yang sesuai u/ Q. - S. Skala nyeri 1-0
mencapai analgesik yang optimal O: px tampak membaik, tampak sudah dapat melihat
4. Menjelaskan efek dan terapi obat dan kooperatif dengan yang di anjurkan perawat
5. Mengkolaborasikan pemberian dosis dan jenis S.36,5 N.105x/mnt R31x/mnt
analgesik A: masalah teratasi penuh

HP
27

P: hentikan intervensi:
1. Ingatkan keluarga mengenai terapi mandiri
dan meminum obat
2. Ingatkan jadwal kontrol px pada keluarga

S: bapk px mengatakan px sudah membaik, px sudah


2. Pencegahan pencedera (SIKI 275)
dapat melihat secara perlahan dan sudah aktif
Rabu, 18 1. Mengidentifikasi area lingkungan yang
bermain
nov 2020 berpotensi menyebabkan cedera
O: px tampak ceria, sudah dapat melihat dan
(13.00) 2. Mendiskusikan mengenai latihan dan terapi
kooperatif dengan apa yg dianjurkan perawat
fisik yag diperlukan
S.36,5 N. 105x/mnt R31x/mnt
3. Menganjurkan berganti posisi secara perlahan
A: masalah teratasi penuh
& duduk selama beberapa menit sebelum
P: hentikan intervensi:
berdiri
1. Ingatkan keluarga mengenai terapi mandiri
dan minumobat teratur
2. Ingatkan jadwal kontrol px pada keluarga

3.

Edukasi Kesehatan(SIKI 65) S:Keluarga pasien mengatakan sudah tau akan


Rabu, 18
1.Mengajarkan perilaku hidup sehat penyakit anaknya
nov 2020
2.Menjadwalkan pendidikan sesuai kesepakatan O:Keluarga pasien terlihat sudah paham
(19.00)
3.Mengajarkan strategi yang dapat meningkatkan P:Hentikan Intervensi

HP
28

perilaku hidup sehat


4.Memberikan kesempatan bertanya

HP

Anda mungkin juga menyukai