Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELOMPOK PEKERJA

Disusun oleh:
Kelompok 2
1. RIAN LUDONG 9. AMIN DWI RAHAYU
2. RESKA SILVIA F 10. AHMAD ZAINUDDIN
3. AYU INDAH S 11. LUSI ASPURI
4. NANDA SATRIA 12. MARLIANTI P
5. ISTI TRIANINGSIH 13. PAULINA DEVUNG
6. CRESCENTIA K 14. ASRI KALIDUPA
7. LIDYA NARINDRA 15. RIMIS
8. SONI NATTY

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1
jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pola kegiatan
pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. Punya
pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari seseorang yang mempunyai
pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak bekerja karena berbagai
sebab, seperti: sakit, cuti, menunggu panenan, mogok dan sebagainya. Contohnya:
Pekerja tetap, pegawai pemerintah/swasta yang sedang tidak bekerja karena cuti, sakit,
mogok, mangkir, mesin/ peralatan perusahaan mengalami kerusakan, dan sebagainya.
Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang yang pada saat survei orang tersebut
sedang mencari pekerjaan, seperti mereka: Yang belum pernah bekerja dan sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan. Usaha mencari pekerjaan ini tidak terbatas pada
seminggu sebelum pencacahan, jadi mereka yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan dan yang permohonannya telah dikirim lebih dari satu minggu yang lalu tetap
dianggap sebagai mencari pekerjaan asalkan seminggu yang lalu masih mengharapkan
pekerjaan yang dicari. Mereka yang sedang bekerja dan berusaha untuk mendapatkan
pekerjaan yang lain tidak dapat disebut sebagai penganggur terbuka.
Isu kesehatan dan keselamatan kerja terus meningkat seiring dengan
meningkatnya kesadaran pekerja, instansi, perusahaan dan meluasnya cakupan dan
jangkauan pelayanan kesehatan serta adanya tuntutan badan atau organisasi nasional-
internasional akan perlindungan tenaga kerja. Seiring dengan meningkatnya jumlah
tenaga kerja di Indonesia, angka kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja pun
cenderung meningkat. Setiap pekerjaan selalu mengandung potensi risiko bahaya atau
masalah kesehatan. Masalah kesehatan potensial pada pekerja adalah kecelakaan
kerja,penyakit akibat kerja,penyakit tidak menular dan penyakit menular. Upaya
meningkatkan derajat kesehatan dan perlindungan terhadap pekerja dilakukan perawat
dalam lingkup pelayanaan keperawatan komunitas melalui upaya pencegahan
primer,sekunder,dan tersier. Salah satu sasaran pelayanan keperawatan komunitas adalah
pelayanan pada kelompuk khusus. Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang
mempunyai kesamaan umur, permasalahan baik fisik, mental, sosial yang memerlukan
bantuan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan kelompok dalam memelihara
kesehatan terhadap dirinya sendiri. Tenaga kerja merupakan salah satu kelompok sasaran
dalam pelayanan keperawatan komunitas..
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur
sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan begitu banyak
faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor
manusia, lingkungan, dan psikologis. Masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi
standar keselamatan dan kesehatan kerja. Melihat begitu tingginya penyakit akibat kerja
serta kecelakaan kerja di Indonesia, maka keperawatan komunitas sebagai bagian integral
dari pelayanan kesehatan profesional perlu melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir
terjadinya hal tersebut. Penulis merasa perlu membuat makalah yang akan membahas
mengenai asuhan keperawatan kesehatan komunitas pada kelompok kerja.
Jumlah prevalensi pekerja di D.I. Yogyakarta pada Agustus 2020 sebanyak 2,228
juta orang, mengalami penurunan 0,80 persen (18 ribu orang) dibandingkan Agustus
2019. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 71,12 persen. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) D.I Yogyakarta pada Agustus 2020 sebesar 4,57 persen,
mengalami peningkatan 1,39 persen poin dibanding TPT Agustus 2019 (3,18 persen).
Penduduk bekerja D.I. Yogyakarta sebanyak 2,126 juta orang, berkurang 48 ribu orang
dari Agustus 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase
terutama pada Perdagangan (2,03 persen poin) dan Pertanian (1,12 persen poin).
Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama pada Penyediaan
akomodasi dan makan minum (1,16 persen poin), Jasa Perusahaan (0,83 persen poin),
dan Konstruksi (0,76 persen poin).
Dari hasil pengkajian melalui google form yang dilakukan didapatkan jumlah
pekerja di lingkungan STIKes Yogyakarta sebanyak 32 orang. Dari hasil pengkajian
kepada 30 responden didapatkan jenis kelamin pekerja di STIKes Yogyakarta yakni sama rata
yaitu 50% perempuan dan 50% laki-laki. Karakteristik dari 30 responden berdasarkan usia
didapatkan hasil usia paling banyak yakni kisaran usia 25-35 sebanyak 16 responden, kemudian
usia 36-45 sebanyak 10 responden dan usia 46-60 sebanyak 4 responden. Karakteristik
berdasarkan suku dari 30 responden paling banyak yaitu suku Jawa sebanyak 25 responden,
melayu ada 2 responden, Tanibar ada 1 responden dan sunda ada 1 responden. Selanjutnya
karakteristik berdasarkan agama dari 30 responden paling banyak yakni Islam 28 responden,
Katolik 1 responden, dan Hindu 1 responden. Karakteristik berdasarkan status pernikahan dari 30
responden didapatkan paling banyak yakni 20 responden sudah menikah, 9 responden belum
menikah dan terdapat 1 responden janda/duda. Karakteristik berdasarkan pendidikan dari 30
responden didapatkan 15 responden berpendidikan S2, 7 responden berpendidikan S1, 5
responden berpendidikan SMA, 2 responden berpendidikan D3, dan 1 responden berpendidikan
S3. Karakteristik dari 30 responden berdasarkan jenis pekerjaan paling banyak yakni dosen
sebanyak 13 responden, swasta/karyawan 12 responden, pustakawan sebanyak 2 responden,
satpam sebanyak 2 responden dan driver 1 responden. Kemudian pada karakteristik berdasarkan
penghasilan perbulan dari 30 responden terdapat 17 responden dengan penghasilan Rp.
1.500.000-2.500.000, 7 responden dengan penghasilan Rp. 2.500.000-3.500.000, 4 responden
dengan penghasilan < Rp. 1.500.000, 1 responden dengan penghasilan >3.500.000, dan 1
responden tidak berpenghasilan. Karakteristik berdasarkan jaminan kesehatan dari 30 responden
semua menggunakan BPJS. Karakteristik berdasarkan info vaksin dari 30 responden didapatkan
sebanyak 18 responden sudah vaksin ke dua, 5 responden vaksin pertama dan 7 responden belum
melakukan vaksin.
Karakteristik berdasarkan kasus paparan covid-19 yang terjadi pada diri sendiri dari 30
responden didapatkan responden yang terpapar sebanyak 19 responden, dan yang tidak terpapar
sebanyak 11 orang. Karakteristik berdasarkan kasus paparan covid-19 yang terjadi pada orang
terdekat dari 30 responden didapatkan responden terpapar sebanyak 22 responden dan yang tidak
terpapar sebanyak 8 responden. Karakteristik berdasarkan sebaran yang mengalami tanda dan
gejala covid-19 pada diri sendiri dari 30 responden didapatkan sebanyak 28 responden yang
menjawab tidak mengalami tanda dan gejala dan 2 responden menjawab ya dengan hasil tes
positif. Karakteristik berdasarkan sebaran yang mengalami tanda dan gejala covid-19 pada orang
lain dari 30 responden didapatkan 25 responden menjawab tidak mengalami tanda dan gejala, 4
responden menjawab ya dengan hasil tes positif dan 1 responden menjawab ya dengan diagnosis
dokter tapi tanpa tes. Distribusi responden yang pernah dirawat di RS karena terpapar covid-19
pada diri sendiri didapatkan hasil semua responden menjawab tidak pernah. Distribusi responden
yang pernah dirawat di RS karena terpapar covid-19 pada orang terdekat didapatkan sebayak 27
responden menjawab tidak pernah dan 3 responden menjawab ya. Distribusi responden yang
Meninggal karena komplikasi virus corona pada orang terdekat didapatkan hasil 28 responden
menjawab tidak dan 2 responden menjawab ya. Distribusi responden yang melakukan rutinitas
yang menimbulkan resiko virus corona pada diri sendiri didapatkan hasil 22 responden
menjawab tidak dan 8 responden menjawab ya. Distribusi responden yang melakukan rutinitas
menimbulkan risiko virus corona pada orang terdekat didapatkan hasil 25 responden menjawab
tidak dan 5 responden menjawab ya. Distribusi responden kehilangan pekerjaan pada diri sendiri
didapatkan hasil 26 responden menjawab tidak dan 4 responden menjawab ya. Distribusi
responden yang kehilangan pengahasilan pada orang terdekat didapatkan hasil 23 responden
menjawab tidak dan 7 responden menjawab ya. Distribusi responden yang mengalami kesulitan
melakukan tanggungjawab rumah pada diri sendiri didapatkan hasil 21 responden menjawab
tidak dan 9 responden menjawab ya. Distribusi responden yang mengalami kesulitan melakukan
tanggungjawab rumah pada orang terdekat didapatkan hasil 20 responden menjawab tidak dan 10
responden menjawab ya. Distribusi responden yang kesulitan mendapatkan obat dan alat medis
lainnya selama pandemi pada diri sendiri didapatkan hasil 28 menjawab tidak dan 2 responden
menjawab tidak. Distribusi responden yang mengalami kesulitan mendapatkan obat dan alat
medis lainnya pada orang terdekat didapatkan hasil sebanyak 28 responden menjawab tidak dan 2
responden menjawab ya. Distribusi responden yang memberikan dampak negatif pada keluarga
dan teman pada diri sendiri didapatkan hasil 26 responden menjawab tidak dan 4 responden
menjawab ya. Distribusi responden yang memberikan dampak negatif pada keluarga dan teman
pada orang terdekat didapatkan hasil sebanyak 25 responden menjawab tidak dan 5 responden
menjawab ya.
Distribusi responden berdasarkan dampak dari covid-19 didapatkan hasil tertinggi yaitu
sebanyak 12 responden yang berdampak sedang, 8 responden berdampak ringan, 7 responden
berdampak berat dan 3 responden berdampak sangat berat. Distribusi responden berdasarkan
seberapa sering membicarakan, menonton, mendengarkan dan memikirkan tentang virus corona
didapatkan paling banyak responden menjawab kadang-kadang yaitu 13 responden, disusul
dengan 9 responden yang menjawab sering, 4 responden menjawab jarang, 2 responden
menjawab hampir setiap waktu dan 2 responden menjawab tidak pernah. Distribusi responden
berdasarkan seberapa sering mengkhawatirkan kesehatan anda, teman/keluarga didapatkan paling
banyak responden menjawab kadang-kadang yaitu 9 responden, kemudian responden menjawab
seringa ada9, responden menjawab hampir setiap waktu ada 9 responden dan responden yang
menjawab jarang ada 3 responden. Distribusi responden berdasarkan seberapa stress pada kontak
hubungan sosial (teman/keluarga) selama pandemi responden yang paling banyak adalah 10
responden menjawab Sedikit, 9 responden menjawab sedang, 7 responden menjawab tidak sama
sekali, 2 responden menjawab sangat dan 2 responden menjawab sangat ekstrim. Distribusi
responden berdasarkan seberapa stress perubahan dalam cara hidup selama pendemi responden
yang paling banyak adalah 9 responden menjawab sedikit, 7 responden menjawab sedang, 7
responden menjawab sangat, 5 responden menjawab tidak sama sekali dan 2 responden
menjawab sangat ekstrim. Distribusi responden berdasarkan seberapa besar dampak covid-19
dalam pengaruh kesehatan emosional/mental anda responden yang paling banyak adalah 12
responden menjawab sedang, 8 responden menjawab sedikit, 7 responden menjawab tidak sama
sekali, 2 responden menjawab sangat dan 1 responden menjawab sangat ekstrim. Distribusi
responden berdasarkan seberapa perubahan pola dan lama tidur selama pandemi responden yang
paling banyak adalah 22 responden menjawab tidak ada gangguan tidur, 4 responden menjawab
jam tidur berkurang 1-3 jam, 2 responden menjawab jam tidur berkurang lebih dari 3 jam, 2
responden menjawab jam tidur berkurang dibawah 1 jam.
Distribusi responden berdasarkan perubahan positif pada hidup selama masa pandemi
covid 19 didapatkan paling tinggi sebanyak 14 responden dengan kategori memberi perubahan
sedang. Distribusi responden berdasarkan selama pandemi memperkuat hubungan dengan orang
lain responden yang paling banyak menjawab sedikit ada 25 reponden, responden yang menjawab
sangat ada 8, responden yang menjawab sedang ada 4 dan responden yang menjawab tidak sama
sekali ada 3. Distribusi responden berdasarkan dua minggu terakhir covid-19 membantu
mengidentifikasi kekuatan pribadi responden paling banyak menjawab sedikit ada 15 responden,
yang menjawab sangat ada 6 responden, yang menjawab tidak sama sekali ada 6 responden.
Distribusi responden berdasarkan dua minggu terakhir pandemi menciptakan perubahan spiritual
responden paling banyak menjawab sedang ada 15 responden, kemudian yang menjawab sedikit
ada 8 responden, yang menjawab tidak sama sekali ada 5 responden dan yang menjawab sangat
ada 2 responden. Distribusi responden berdasarkan dua minggu terakhir pandemi meningkatkan
rasa syukur responden paling banyak menjawab sedikit ada 22 responden, selanjutnya yang
menjawab sangat ada 5 responden, yang menjawab tidak sama sekali ada 1 responden, yang
menjawab sedang ada 1 responden dan yang menjawab sangat ekstrim ada 1 responden.
Distribusi responden berdasarkan dua minggu terakhir menciptakan kemungkinan/hobi baru
didapatkan 15 responden menjawab sedang, 8 responden menjawab sangat, 4 responden
menjawab sedikit dan 3 responden menjawab tidak sama sekali.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat mengetahui masalah
kesehatan pada pekerja di Stikes Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui konsep komunitas pada kelompok kerja
b. Mengetahui ruang lingkup kesehatan kerja
c. Mengetahui upaya kesehatan kerja
d. Mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok pekerja
e. Mengetahui peran perawat komunitas pada kelompok pekerja.
f. Mengetahui proses keperawatan komunitas pada kelompok kerja

Anda mungkin juga menyukai