Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN PERILAKU

DENGAN KESEHATAN
Kelompok 4 :
- M. Bagas Dwiansyah ( 2221047)
- M. Rizky Darmawan ( 2221052)
- Nadiah Pramanda ( 2221053)
- Senda Amelia ( 2221077)
- Senja Dwinagita ( 2221078)
- Hayumi afriza ( 2221039)
- Sandy Rahmadianti ( 2222005)
SEJARAH KESEHATAN
MASYARAKAT
Evolusi Kedokteran dan kesehatan masyarakat
 
Sejarah evolusi kedokteran dan kesehatan masyarakat pada hakekatnya sejajar
dengan sejarah evolusi peradaban manusia,karena keduanya adalah sebagian saja
dari kebudayaan manusia. Kedua ilmu tersebut berkembang dari seni atau ilmu
pengobatan. Dasarnya mula-mula adalah pengetahuan alam dan biologi
bercampur dengan magis spiritual. Baru belakangan sekali pengetahuan sosial
dan perilaku masuk di dalamnya. Dalam sejarah di negara-negara barat, mula-
mula gereja dengan biara-biaranya ikut campur menangani ‘penyakit dan
penderita’ tersebut di atas, dan campur tangan pemerintah atau negara baru
terjadi belakangan. Baru kemudian nilai-nilai hak azasi manusia masuk. Baru
dalam beberapa puluh tahun yang lampau bidangkedokteran mulai meluas dari
yang tadinya hanya bersifat ‘bed-side treatment’ dan ‘individual clinical
consultation’ kemudian berkembang menjadi ‘public and community health
problems’.
RUANG LINGKUP KESEHATAN
MASYARAKAT
Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan, yakni ilmu bio medis (medical biologi)
dan ilmu-ilmu sosial (social sciences), sejalan dan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu
Biologi, kedokteran, kimia, fisika, lingkungan, sosial, antropologi, pendidikan dan sebagainya. Secara garis besar
disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku
5. Administrasi Kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja Dan masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal pemecahannya secara multi disiplin,
sedangkan kesehatan masyarakat sebagai seni mempunyai bentangan semua kegiatan yang langsung atau tidak
untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial)
adalah upaya masyarakat, misal pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih, pengawasan makanan dan
lain-lain.
Penerapannya dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat adalah:

1. Pemberantasan penyakit, menular dan tidak menular

2. Perbaikan sanitasi lingkungan tempat-tempat umum

3. Perbaikan lingkungan pemukiman

4. Pemberantasan vektor

5. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan masyarakat

6. Pelayanan ibu dan anak

7. Pembinaan gizi masyarakat

8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum

9. Pengawasan obat dan minuman

10. Pembinaan peran serta masyarakat


KESEHATAN MASYARAKAT MENURUT
WINSLOW (1920)
Kesehatan masyarakat menurut Winslow (1920), Kesehatan
Masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan
melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian Masyarakat” untuk:
01 02
Perbaikkan sanitasi Pemberantasan
lingkungan penyakit menular

03 04 05
Perorganisasian pelayanan
Pendidikan untuk kebersihan Pengembangan rekayasa
medis dan perawatan
perorangan sosial
diagnosis dini
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN MASYARAKAT

Empat faktor yang mempengaruhi status


kesehatan masyarakat yaitu
1. keturunan,
2. perilaku,
3. lingkungan, dan
4. pelayanan kesehatan.
 
PRINSIP PRINSIP KESEHATAN
MASYARAKAT
1. Sasaran pelayanan meliputi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
2. . Dasar utama dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan metode pemecahan masalah yang dituangkan dalam
pelayanan kesehatan.
3. Kegiatan utama pelayanan kesehatan adalah di masyarakat bukan di
rumah sakit. Tenaga kesehatan adalah tenaga yang generalis.
4. Peran tenaga kesehatan terpenting adalah sebagai pendidik (health
education) dan pembantu (change egent).
5. Praktik kesehatan masyarakat timbul dari kebutuhan aspirasi, masalah dan
sumber yang terdapat di masyarakat.
6. Praktik kesehatan masyarakat di pengaruhi perubahan dalam masyarakat
pada umumnya dan perkembangan masyarakat pada khususnya.
7. Praktik kesehatan masyarakat adalah bagian dari sistem kesehatan
masyarakat.
8. Praktik kesehatan masyarakat merupakan gambaran dari seluruh program
kesehatan di masyarakat.
SASARAN FAKTOR KESEHATAN
MASYARAKAT
1. Individu Individu adalah bagian dari anggota keluarga, apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan karena ketidak mampuan merawat
dirinya sendiri oleh sesuatu hal dan sebab maka akan dapat mempengaruhi
anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental dan sosial
2. Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya, yang berkumpul dan tinggal
dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan
atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan interaksi, bila salah
satu atau beberapa keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota dan keluarga yang lain
3. Kelompok khusus Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang
mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasai yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan,
DEFINISI PERILAKU
Perilaku adalah totalitas dari penghayatan dan aktivitas yang memengaruhi proses perhatian,
pengamatan, pikiran, daya ingat dan fantasi seseorang. Meskipun perilaku adalah totalitas respons,
namun semua respons sangat tergantung pada karakteristik individual. Faktor-faktor yang
membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda-beda disebut sebagai determinan
perilaku.13 Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap rangsangan dari luar
(stimulus). Perilaku dapat dikelompokkan menjadi dua, perilaku tertutup (covert behaviour),
perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum bisa diamati orang
lain (dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan,
persepsi, dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. Bentuk “unobservabel behavior´atau
“covert behavior” apabila respons tersebut terjadi dalam diri sendiri, dan sulit diamati dari luar
(orang lain) yang disebut dengan pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude). Selanjutnya
adalah perilaku terbuka (Overt behaviour), apabila respons tersebut dalam bentuk tindakan yang
dapat diamati dari luar (orang lain) yang disebut praktek (practice) yang diamati orang lain dari
luar atau “observabel behavior”.
HUBUNGAN KESEHATAN
DENGAN PERILAKU
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling berkesinambungan, individu yang sehat
akan tercermin drai perilaku yang sehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan
mencerminkan kualitas hidup yang baik.
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas kita dengan segala
kemampuan dan potensi dri kiita. Untuk itu konsep hidup sehat seperti tingkatan PHBS (perilaku
hidupbersih dan sehat) harus dipupuk dari tiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup yang sehat
 
PENCEGAHAN DAN TUJUAN
PERILAKU SEHAT
PENCEGAHAN
Perilaku pencegahan penyakit ( health prevention ) adalah respon untuk melakukan pencegahan penyakit dan
upaya mepertahankan dan meningkatkan kesehatannya / segala tindakan secara medis direkomendasikan,
dialkukan secara sukarela oleh seseorang yang percaya dirinya sehat dan bermaksud untuk mencegah penyakit
atau ketidakmampuan atau untuk mendeteksi penyakit yang tidak tampak nyata ( asimptomatik ). Pada proses
pencegahan dapat dilakukan dalam dua bentuk medis dan non medis.
Ø Contoh pencegahan secara Medis : imunisasi, makan makanan bergizi yang mengandung kebutuhan tubuh.
Ø Contoh pencegahan Non-Medis : olahraga teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras dan alcohol,
istirahat yang cukup. Selain itu perilaku dan gaya hidup yang positif bagi kesehatan ( misalnya, tidak gonta ganti
pasangan, adaptasi dengan lingkungan )
TUJUAN
Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar terjadinya suatu pola hidup sehat yang
menunjukan kepada kebiasaan.
AKIBAT PERILAKU SEHAT
a.       Reinforcement (Peningkatan)
Reinforcemen merupakan sesuatu yang dilakukan yang dapat membawa kesenangan dan kepuasan.
Contohnya:
- Positive reinforcement : anak kecil yang mau cuci tangan sebelum makan bila di berikan mainan.
- Negative reinforcement : anda minum milanta agar sakit maag hilang.

b. Extincion (peniadaan).
Extincion merupakan perilaku sehat yang apabila konsekuensinya di hilangkan maka akan melemah responnya jika
tidak ada stimuli/reinforcer lain yang mempertahankan perilaku sehat.Contohnya: anak kecil yang mau cuci tangan
sebelum makan bila di berikan mainan tetap melakukan perilaku sehatnya karena pujian orang tua atau kepuasan
karena tangannya bersih dari kuman.
c. Punishment (hukuman)
Punishment merupakan perilaku yang apabila dilakukan dan membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan
cenderung ditekan.Contohnya: anak kecil yang bermain dengan benda tajam seperti pisau dimarahi oleh Ibunya, akan
tidak mengulanginya lagi.
STATUS KESEHATAN
Status kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting yang dapat berpengaruh terhadap
kualitas sumber daya manusia dalam mendukung pembangunan di suatu negara. Negara akan berjalan
secara optimal apabila penduduk memiliki status kesehatan masyarakat yang baik. Adanya peningkatan
status kesehatan masyarakat tentu bukan hanya tugas dari institusi kesehatan, tetapi juga integrasi dari
berbagai pihak dan tidak lepas dari dukungan masyarakat sendiri. Jadi, seorang manusia mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga status kesehatan pada dirinya. Karena sumbangsih individu akan
mempengaruhi tinggi rendahnya status kesehatan masyarakat sebagai pondasi kesejahteraan. Status
kesehatan individu atau masyarakat merupakan hasil interaksi beberapa faktor dari dalam individu
tersebut (internal) dan faktor luar (eksternal). Faktor internal meliputi faktor psikis dan fisik. Sedangkan
faktor eksternal meliputi faktor budaya, ekonomi, politik, lingkungan fi sik dan lain sebagainya. Salah
satu teori yang menjelaskan tentang status kesehatan adalah teori dari HL. Blum. HL. Blum, dikutip
Notoadmodjo (2012) dalam konsepnya menjelaskan bahwa terdapat empat faktor utama yang
mempengaruhi status kesehatan seseorang atau suatu komunitas masyarakat. Beberapa faktor ini
meliputi genetik dari keluarga, lingkungan sekitar seperti sosial masyarakat, ekonomi yang berkembang,
politik dan budaya setempat, perilaku termasuk gaya hidup individu, dan fasilitas pelayanan kesehatan
(jenis cakupan dan kualitas).
PROSES PERUBAHAN PERILAKU
KESEHATAN
Menurut Green dkk (1999) yang dikutip Gielen, dkk (2002), ada 6 langkah proses perubahan perilaku
kesehatan yaitu :
a.       Penilaian Sosial
Penilaian sosial menentukan persepsi orang akan kebutuhan dan kualitas hidup mereka. Pada tahap ini
ahli perencana memperluas pemahaman mereka pada masyarakat dimana merekabekerja dengan
beragam data, tindakan terpadu. Penilaian sosial penting untuk berbagai alasan yaitu pengaruh antara
kesehatan dan kualitas hidup yang saling berpengaruh timbal balik dengan pengaruh masing-masing.
b.      Penilaian Epidemiologi
Penilaian epidemiologi membantu menetapkan permasalahan kesehatan yang terpenting dalam suatu
masyarakat. Penilaian ini dihubungkan dengan kualitas hidup dari masyarakat, juga sumber daya yang
terbatas sebagai permasalahan kesehatan yang meluas di masyarakat.
PROSES PERUBAHAN PERILAKU
KESEHATAN
c. penilaian Perilaku dan Lingkungan
Penilaian perilaku dan lingkungan merupakan faktor-faktor yang memberi konstribusi kepada masalah
kesehatan. Dimana faktor perilaku merupakan gaya hidup perorangan yang berisiko memberikan
dukungan kepada kejadian dan kesulitan masalah kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan merupakan
semua faktor-faktor sosial dan fisiologis luar kepada seseorang, sering tidak mencapai titik kontrol
perorangan, yang dapat dimodifikasi untuk mendukung perilaku atau memengaruhi hasil kesehatan.
d.      Identifikasi Faktor
Mengidentifikasi faktor yang mendahului dan yang dikuatkan yang harus ditempatkan untuk memulai
dan menopang proses perubahan. Faktor ini diklasifikasikan sebagai pengaruh, penguat dan
pemungkin dan secara bersama-sama memengaruhi kemungkinan perubahan perilaku dan lingkungan.
PROSES PERUBAHAN PERILAKU
KESEHATAN
  e.   Penilaian Administrasi dan Kebijakan
Merancang intervensi yang strategis dan rencana akhir untuk implementasi. yaitu, administrasi dan kebijakan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan kebijakan, sumber-sumber dan keadaan umum yang berlaku
dalam konteks program diorganisasi yang dapat menfasilitasi atau menghalangi program implementasi.
f.       Implementasi dan Evaluasi
Dalam langkah ini program kesehatan siap untuk dilaksanakan untuk mengevaluasi proses, dampak dan hasil dari
program, final dari tiga langkah dalam model perencanaan precede-proceed, secara halus, proses evaluasi
menentukan tingkat tertentu dari program yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Penilaian yang
berpengaruh kuat berubah pada predisposing, reinforcing dan enabling faktor sebaik dalam perilaku dan
faktor lingkungan.
5 TINGKATAN PERUBAHAN PERILAKU
1. Prekontemplasi : – Belum ada niat perubahan perilaku
 
2. Kontemplasi : – Individu sadar adanya masalahnya dan secara serius ingin
mengubah perilakunya menjadi lebih sehat.
- Belum siap berkomitmen untuk berubah.
 
3. Persiapan : - Individu siap berubah dan ingin mengejar tujuan.
- Sudah pernah melakukan tapi masih gagal.

4. Tindakan : – Individu sudah melakukan perilaku sehat, sekurangnya 6 bulan dari sejak mulai usaha
memberlakukan perilaku hidup sehat.

5. Pemeliharaan : – Individu berusaha mempertahankan perilaku sehat yang telah dilakukan ( 6 bulan dilhat
kembali).
PENYAKIT YANG TIMBUL JIKA TIDAK
MENERAPKAN PERILAKU SEHAT

● OBESITAS
● DIABETES TIPE 2
● ARTERIOSCLEROSIS
● JANTUNG
● TEKANAN DARAH TINGGI
● KANKER
● STROKE
● PARU PARU KRONIS
● CIRRHOSIS
● NEPHRITIS
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai