Anda di halaman 1dari 24

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT(5)

• Oleh :
• Oentoeng Agustijaya
Semua kegiatan baik langsung maupun tidak
langsung untuk mencegah secara :

”preventif” adalah suatu usaha yang


diberikan sebagai perlindungan pada
seseorang atau masyarakat sebelum adanya
proses penyakit terjadi, meningkatkan
kesehatan atau
”promotif” adalah suatu usaha yang diberikan
kepada seseorang atau masyarakat yang sehat
dengan tujuan untuk lebih meningkatkan
kesehatan (dimana yang sakit menjadi sehat,
yang sehat menjadi lebih sehat lagi,
pengobatan atau
kuratif” adalah suatu usaha yang diberikan
kepada seseorang atau masyarakat yang
sudah memperlihatkan gangguan
kesehatan/gejala dini sudah terlihat dengan
mengobati penyakitnya supaya cepat sembuh
dan mencegah terjadi komplikasi
kecacatan/kematian serta ada upaya isolasi
kuman.
Serta pemulihan atau ”Rehabilitatif” adalah
suatu usaha diberikan terhadap
seseorang/masyarakat yang karena penyakit
parah atau kecelakaan telah mengakibatkan
cacat permanen sehingga menyebabkan
ketidakmampuan untuk hidup sehari-hari.
DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan merupakan unsur terpenting dalam
kesejahteraan hidup, baik
perorangan/kelompok atau masyarakat, sangat
dipengaruhi oleh terpenuhinya kebutuhan dasar
hidup seperti: sandang, pangan, papan,
pendapatan/penghasilan, pendidikan,
kebebasan beragama serta kesempatan daya
cipta.
• Secara umum disebutkan bahwa kondisi
kesehatan individu maupun masyarakat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang
dikemukakan oleh ”Henrik L. Blum”.
• Di negara yang sudah maju seperti Amerika
pernah diadakan suatu penelitian, bahwa
seorang ahli kesehatan masyarakat
menyimpulkan bahwa status derajat
kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor,
secara terperinci sebagai berikut:
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4. Keturunan
Hasilnya dapat disimpulkan bahwa di negara
Amerika ”lingkungan” mempunyai andil yang
paling besar terhadap derajat kesehatan
masyarakat.
• Kemudian berturut-turut disusul oleh
”perilaku” mempunyai andil nomor dua,
”Pelayanan Kesehatan” dan ”Keturunan”
mempunyai andil yang paling kecil terhadap
derajat kesehatan masyarakat.
• Sedangkan di negara Indonesia bagaimana?
Mungkinkah perilaku mempunyai kontribusi
yang lebih besar?
• Dibawah ini digambarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

KETURUNAN

PELAYANAN
DERAJAT KESEHATAN LINGKUNGAN
MASYARAKAT

PERILAKU
 ”Faktor keturunan” merupakan konsepsi dasar
yang membentuk beberapa ciri/karakteristik
pada manusia, baik bersifat fisik atau kejiwaan
pada tiap orang.
 Sebenarnya sudah terbentuk sejak
tersusunnya ”gen” dari pertemuan sperma dan
sel telur pada saat terjadi pembuahan.
 Sebagian besar ciri pembawaan tersebut
diduga tidak akan berubah dan hampir tidak
banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan
luar sepanjang hidup orang bersangkutan.
”Faktor Lingkungan” ada 2 (dua) macam,
1. Faktor lingkungan internal
yaitu jaringan tubuh seperti anatomis,
histologis, fisiologis, bio-kimia, endrokologi.

Bahan ini dari dalam manusia untuk


mempertahankan pengaruh dari luar.
2. Faktor external
yaitu lingkungan fisik (lingkungan di sekitar
kita yang terdiri dari benda atau tidak hidup
seperti udara/angin/air), biologi (keseluruhan
makhluk hidup baik yang paling kecil seperti
virus-bakteri dan binatang serta tumbuh-
tumbuhan.

Lingkungan sosial (budaya/pendidikan/


pekerjaan/ manusia serta organisasi sosial dan
politik).
Faktor Perilaku ? LIFE STYLE
itu sama dengan gaya hidup manusia, pada
hakekatnya suatu aktifitas manusia sehari-hari
seperti, berbicara, berpakaian, pola makan,
berpikir, persepsi, serta emosi manusia.

Sebagai penerapan ”Perilaku” adalah setiap


tindakan manusia baik yang positif maupun
negatif ditentukan oleh salah satu faktor atau
lebih faktor di atas.
Apabila kita akan menganalisa tingkah laku
kesehatan seseorang atau masyarakat, maka
harus dicari sebab-sebab atau faktor yang
mempengaruhinya.

Beberapa teori untuk mengungkapkan faktor


yang dapat mempengaruhi perilaku
sehubungan dengan kesehatan, antara lain
teori Laurence Green (1980), Snehandu Kar
(1983) dan WHO (1984).
Teori Laurence Green mencoba menganalisa
perilaku manusia berangkat dari ”Tingkatan
Kesehatan”nya.

Bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat


dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor pokok, yaitu

a. Perilaku (Behavior Causes) dan


b. Faktor di luar perilaku non Behavior Causes.
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau
terbentuk dari 3 (tiga) faktor yaitu:
1. Faktor predisposisi (predisposisi faktor), yang
terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dsb.
2. Faktor pendukung (enabling factor) yang
terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau
tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan,
misal puskesmas, obat-obatan, alat kontrasepsi,
dsb.
3. Faktor pendorong (reforcing factor), yang
terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan, atau petugas lain, yang merupakan
kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

Dengan demikian akan mudah mengadakan


pendekatan.
Contoh, seorang ibu yang tidak mau menerima
metode KB IUD, karena
kepercayaan/keyakinan agamanya.
”Faktor pelayanan kesehatan” yaitu upaya
yang bersifat ”promotif, preventif, kuratif serta
pelayanan rehabilitatif”.

Pelayanan kesehatan dapat berbentuk


pelayanan ”dasar, sekunder, tersier maupun
pelayanan rujukan”.
Pengertian pelayanan kesehatan sendiri
adalah…..
setiap upaya yang diselenggarakan sendiri
atau bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok maupun
masyarakat.
Sedangkan macam pelayanan kesehatan yang
dikemukakan Hodgetts dan Cascio (1983),
membedakan pelayanan kesehatan ada 2 (dua)
yaitu:
a. Pelayanan kedokteran (medical service), ditandai
dengan cara pengorganisasi yang dapat bersifat
sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama
dalam satu organisasi (institusi), yang tujuan
utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama
untuk perorangan dan keluarga
b. Pelayanan kesehatan masyarakat (public
health service), ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara
bersama dalam satu organisasi, tujuan
utamanya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit, serta sasarannya terutama untuk
kelompok dan masyarakat.

Lebih lanjut ”Leavel dan Clark” (1953),


membedakan tentang pelayanan kesehatan
seperti di bawah ini:
PERBEDAAN PELAYANAN KEDOKTERAN
DENGAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN KEDOKTERAN
MASYARAKAT
1. tenaga pelaksananya terutama 1. Tenaga pelaksananya terutama
adalah kedokteran ahli kesehatan masyarakat
2. perhatian utamanya pada 2. perhatian utamanya pada
penyembuhan penyakit pencegahan penyakit
3. sasaran utamanya adalah 3. Sasaran utamanya adalah
perorangan atau keluarga masyarakat secara keseluruhan
4. Tidak boleh menarik perhatian 4. Dapat menarik perhatian
karena bertentangan dengan masyarakat misalnya, dengan
etika kedokteran penyuluhan masyarakat
5. Kurang memperhatikan efisiensi 5. Selalu berupaya mencari apa
yang efisien
6. Menjalankan fungsi perorangan 6. Menjalankan fungsi dengan
dan terikat dengan undang- mengorganisir masyarakat dan
undang mendapat dukungan undang-
undang
7. Penghasilan diperoleh dari 7. Penghasilan diperoleh dari gaji
imbalan jasa dari pemerintah
8. Bertanggung jawab hanya kepada 8. Bertanggung jawab kepada
penderita seluruh masyarakat
9. Tidak dapat memonopoli upaya 9. Dapat memonopoli upaya
kesehatan dan bahkan mendapat kesehatan
saingan
10. Masalah administrasi amat 10. Menghadapi berbagai persoalan
sederhana kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai