Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

DEFINISI KOMUNITAS
Para ahli mendefinisikan dari berbagai sudut pandang, yaitu sebagai berikut.
Komunitas berarti sekelompok individu yang tinggal pada wilayah
tertentu. Memiliki nilai keyakinan dan minat yang relative sama.
WHO tahun 1974 mendefinisikan komunitas sebagai suatu kelompok
social yang ditentukan oleh batas batas wilayah, nilai keyakinan dan minat
yang sama.serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota
masyarakat yang satu dan yang lainya.
Spradly (1985) komunitas sebagai sekumpulan orang yang saling
bertukar pengalaman dalam hidupnya.

DEFINISI KEPERAWATAN KOMUNITAS


ANA (1973) keperawatan komunitas adalah sintesis dari praktik keperawatan
dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan
kesehatan penduduk.
WHO (1974) keperawatan komunitas mencangkup keperawatan kesehatan
keluarga juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakan mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri,serta
memecahkan masalah tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada.
Depkes RI (1986) keprawatan kesesehatan masyarakat adalah suatub upaya
pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat yang mengikutsertakan tim
kesehatan lainya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat.
Pradly (1985), lowgan dan dawkin (1987), keperawatan komunitas adalah
pelayanan keperawatan professional yang ditunjukan kepada masyarakat
denga penekanan pada kelompok resiko tinggi, dala upaya pencapaian

derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan


peningkatan kesehatan.

TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya
upaya sebagai berikut :
1. Pelayanan keperwatan secara langsung terhadap individu, keluarga
dan kelompok dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dengan
mempertimbangkan permasalahan atau isu masyarakat yang dapat
memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
1. Mengidentifikasi masalah yang di alami
2. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut
3. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
4. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi,
yang akhirnya daoat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri.

SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
indivudu, keluarga, dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit,
khususnya mereka yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan
dalam masyarakat yaitu:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuanutuh dari aspek
biologis, psikologis, social, dan spiritual. Apabila individu tersebut
mengalami masalah kesehatan karena ketidak mampuan merawat
dirinya sendiri, oleh karena suatu hal dan sebab.maka dapat
mempengaruhi anggota keluarga yang lainya,
2. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas


kepala keluarga, anggota keluarga lainya yang terkumoul dan tinggal
dalam satu rumahtangga karena pertalian darah dan perkawinan atau
adopsi. Dari permasalahan tersebut diatas maka keluarga merupakan
focus pelayanan kesehatan yang strategis, sebab:
a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan
seluruh anggota keluarga
c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
d. Keluarga sebagai tempat pengambilan keputusan dalam perwatan
kesehatan
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai upayaupaya kesehatan masyarakat.
3. Kelompok kusus.
Adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
usia permasalahan (problem). Kegiatan yang terorganisasi sangat
rawan terhadap masalah kesehatan.

STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Proses kelompok (grup process)
Seorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengalaman sebelumnya, selain dari factor pendidikan
atau pengetahuan individu, medsos, tv, penyuluhan yang dilakukan
oleh petugas kesehatan
2. Pendidikan kesehatan (health promotion)
Penkes adalah proses perubahan prilaku yang dinamis, dimata
perubahan tersebut sekedar proses transfer materi dari seseorang ke
orang lain dan bukan pula seperankat prosedur. Tujuan utama penkes
adalah agar seseorang mampu:
a. Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri,
b. Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya,
dengan sumber daya yabf ada pada mereka dan ditambah lagi
denan dukungan dari luar,
c. Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna, untuk meninhkatkan
taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan tujuan penkes menurut WHO yaitu meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meninkatkan derajat
kesehatan , baik fisik, mental, dan social hingga produktif secara
ekonomi maupun ssosial. Penkes disemua program kesehtan baik

pemberntasan penyakit menular, sanitansi lingkungan, gizi


masyarakat, pelayanan kesehatan maupun program lainya. Tujuan ini
dapat diperinci sebagai berikut:
a. Menjadikan kesehatan suatu yang bernilai di masyarakat
b. Mendorong individu agar mampu, baik secara mandiri ataupun
kelompok, mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup
sehat.
c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada
3. Kerja sama (partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak dilayani dengan baik akan mencadi ancaman
bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama yang
dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperwatan
komunitas, melalui upaya ini berbagai persoalan didalam lingkungan
masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Bebarapa prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas antara lain
sebagai berikut:
1. Kemanfaatan
2. Otonomi
3. Keadilan
FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
Merupakan pandangan mendasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian
terhadap pengaruh lingkungan baik biologis psikologis, social, cultural, dan
spriyual terhadap perwatan komunitas.
Paradigm keperawatan komunitas yang terdiri atas 4 komponen dasar
Manusia
Manusia merupakan komponen paradigm keperawatan yang menjadi salah
satu focus dari pelayanan keperawatan.
Kesehatan

Sehat adalah suatub kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan


pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau komunitas.
Lingkungan
Linngkungan adalah komponen dalam paradigm keperawatan yang
mempunyai implikasi sangat luas bagi kehidupan manusia.
Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan professional yangb
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan.

TINGKAT PENCEGAHAN DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS


Merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus kepada kebutuhan
dasar komunitas, yang berkaitan dengankebiasaan atau pola perilaku
masyarakat yang tidak sehat,
Serta ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan
internal dan eksternal.
Intervensi keperawatan komunitas mencangkup:
1. Pendidikan kesehatan
2. Mendemonstrasikan ketrampilan dasar yang dapat dilakukan di
komunitas
3. Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat
4. Kerjasama lintas progam dan sektoral dalam mengatasi masalah
kesehatan di komunitas
5. Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan

ASUMSI DASAR DAN KEYAKINAN DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS


Asumsi dasar
Menurut ANA (1989)
1. System pelayanan kesehatan yang bersifat kompleks
2. Pelayanan kesehatan primer, skunder, dan tersier merupakan
komponen system pelayanan kesehatan

3. Keperawatan merupakan subsistem pelayanan kesehatan, di mana


hasil pendidikan dan penelitian dilandasi praktik.
4. Focus utama adalah keperawatan primer.
Keyakinan
Keyakinan yang dilandasi praktik keperawatan diantaranya:
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dan dapat
diterima oleh semua orang
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerimaan pelayanan,
dalam hal ini adalah komunitas.
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dank klien sebagai penerima
pelayanan
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik bersifat
mendukung maupun menghambat, untuk itu perlu diantisipasi.
5. Pencegahan penyakit dilakukan untuk upaya meningkatkan kesehatan
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab semua orang.

BAB 7
ILMU PENUNJANG DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
KOMUNITAS

KONSEP DASAR DEMOGRAFI


Demografi adalah tulisan2 atau karangan2 mengenai penduduk.
Demografi mencangkup batasan2 umum kematian, kelahiran, migrasi, dan
perkawinan dengan proses penduduk dan hokum pertumbuhan penduduk.
KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Undang2 no 3 Tahun 1972 memberikan tujuan yang luas pada transmigrasi
di mana pertimbangan demografi hanya merupakan satu dari tujuh sasaran
yang terdiri atas:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peningkatan taraf hidup


Pembangunan daerah
Keseimbangan penyebaran penduduk
Pembangunan yang merata di seluruh Indonesia
Pemanfaatan sumber2 alam dan tenaga2 manusia
Kesatuan dan persatuan bangsa

MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


Berikut ini adalah masalah kependudukan yang ada di Indonesia
1. Jumlah penduduk relative besar
2. Laju pertumbuhan penduduk tinggi

3. Kepadatan penduduk, penyebaran tak merata


4. Susunan usia penduduk tak seimbang
5. Mobilitas tidak serasi dan arus urbanisasi tinggi
STRUKTUR DAN PESEBARAN PENDUDUK
Sebagaimana kita ketahui penduduk dapat dibagi dalam berbagai cirri atau
karakteristik tertentu, baik social ekonomi maupun geografis.
Pengelompokan penduduk sangat berguna untuk berbagai maksud dan
tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui sumber daya manusia yang ada, baik menurut usia dan
jenis kelamin
2. Mengambil suatu kebijaksanaan yang berhubungan dengan
kependudukan
3. Membandingkan keadaan suatu openduduk dengan penduduk lainya
4. Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahuiproses
demografi: yamg telah terjadi [pada penduduk tersebut.
PIRAMIDA PENDUDUK
Komposisi usia dan jenis kelamin suatu penduduk secara grafis dapat
digambarkan dalam piramida penduduk
TIGA CIRI PENDUDUK
Berdasarekan komposisi dan usia jenis kelamin, maka karakteristik penduduk
dalam suatu Negara dapat dibedakan atas tiga cirri sbb:
1. Expensive yaitu sebagian besar penduduk berada dalam komponen
isua termuda, contoh Negara Indonesia
2. Konstriktive yaitu sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok
usia muda, contoh Negara amrik.
3. Stasionary yaitu banyaknya penduduk dalam tiap kelompok usia
hamper sama banyaknya dan mengecil p[ada usia tua kecuali pada
kelompok usia tertentu, contoh Negara swedia
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR USIA PENDUDUK
1. Fertilitas (kelahiran)
Sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
dari seorang wanita atau sekelom[pok wanita. Dengan kata lain
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup
2. Mortalitas (kematian)

Konsep yang terkait mortalitas ada tiga keadaan vital yaitu lahir hidup,
mati, lahir mati.
3. Migrasi
Adalah perbindaan penduduk dengan tujuan untuk menetap di suatu
lain melampaui batas pilotik atau Negara ataupun batas administrative
suatu Negara

PROYEKSI PENDUDUK
Salah satu sumber data kependudukan yang dianggap paling lengkap dan
akurat adalah sensus. Akan tetapi, sensus dikalukan setiap lima tahun sekali,
bahkan pada umumnya dinegara sedang berkembang dilakukan 10 tahun
sekali. Diperlukan data2 kependudukan tidak hanya besar/jumlahnya saja,
tetapi komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin serta
karakteristik social ekonomi, baik pada saat ini maupun yang akan datang.
KELUARGA BERENCANA
Adalah suatu cara untuk mengatur interval diantara kehamilan,
mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, menghindari kelahiran
yang toidak diinginkanm, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan usia suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI


Merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang menekan
perhatianya terhadap keberadaan penyakit ataupun masalah kesehatan
lainya dalam masyarakat. Menurut kata asalnya, secara etiomologis
epidemiologi berarti ilmu yang mengenai kejadian yang menimpa penduduk.
Jenis2 epidemiologi
1. Epidemiologi deskriptif
Mempelajari frekuensi serta distribusi penyakit atau masalah
kesehatan dalam masyarakat
2. Epidemiologi analistik
Berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis factor
penyebab masalah kesehatan.
3. Epidemiol;ogi eksperimental

Yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu factor sebagai


penyebab terjadinya factor luaran (penyakit), maka perlu diuji factor
kebenaranya dengan percobaan atau eksperimental.

KONSEP PROMOSI KESEHATAN


Merupakan refitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu, dimana dalam
konsep promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat
dalam hal pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat dalam
bidang kesehatan saja, melainkan juga upaya bagaimana mampu
menjebatani adanya perubahan perilaku sesorang.
Strategi promosi kesehatan
1. Staregi global
2. Piagam otawa
Komunikasi dalam penyuluhan kesehatan masyarakat
Diartikan sebagai suatu pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
melalui suatu media antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksut dapat dipahami
Proses dalam komunikasi
1. Reference, stimulus yang memotivasi seseorang untuk berkomunikasi
dengan orng lain dapat berupa pengalaman, idea tau tindakan
2. Pengiriman/sumber/encoder disebut juga komunikator bias perorangan
atau kelompok
3. Pesan/peristiwa, informasi yang dikirimkan. Berupa kata2, gerakan
tubuh, atau ekspresi wajah
4. Media/saluran, alat atau sasaran yang dipilih pengirim untuk
menyampaikan pesan kepada penerima/sasaran
5. Penerima/sasaran/decoder kepada siapa pesan akan disampaikan
6. Umpan balik/feedback/respon reaksi dari sasaran pesan yang
disampaikan

PENGEMBANGAN PERAN SERTA MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK


KERJA KESEHATAN (pokjakes)

Adalah suatu wadah yang dibentuk oleh masyarakat secara bergotong


royong dengan kekuatan sendiri, untuk:
1. Menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan memecahkan
masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan.
2. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memlihara kehidupan
yang sehat dan sejahtera
3. Mengajak masyarakat berperan serta dalam pembangunann kesehatan
di wilayah RT atau RW nya.

BAB 13
KONSEP DASAR KELUARGA DAN ASUAN KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP KELUARGA
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat, berikut ini beberapa pengertian keluarga menurut para ahli :
1. Menurut Duvall
Keluarga adalah sekumpulan orang yang duhubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, keahlian yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosi dan sosial dari tiap anggota.
2. Menurut WHO
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah, adopsi atau perkawinan.
3. Menurut bergess (1962)
Keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan perkawinan,
keturunan/hubungan sedarah atau hasil adopsi, anggota tinggal bersama dalam satu
rumah, anggota berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran sosial serta mempunyai
kebiasaan/bebudayaan yang berasal dari masyarakat.
4. Menurut helvie (1991)
Keluarga adala sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan ubungan yang erat.
5. Menurut selvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam peran nya masing-masing menciptakan
serta menpertahankan kebudayaan.
6. Menurut Departemen RI, 1998

Keluarga adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
SRUKTUR KELUARGA
Macam-macam sruktur keluarga adalah :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan disusun jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.
CIRI-CIRI SRUKTUR KELUARGA
1. Terorganisasi, yaitu saling berhubungan, salimg ketergantunagan antara anggota keluarga.
2. Ada keterbatasan, dimana setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas nya masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan, yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.

TIPE KELUARGA
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal macam pola kehidupan sesuai
dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang mengikutinya, agar dpat
mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan, maka perawat perlu
memahami dan mengetahui berbagai tipe keluarga :
1. Traditional Nuclear
2. Extended Family
3. ReconstitutedNuclear
4. Middle Age/Aging Couple
5. Dyadic Nuclear
6. Single parent
7. Duall carier
8. Cummutermarried
9. Single adult
10. Three Generation

11. Institutional
12. Communal
13. Group Marriage
14. Unmarried parent and Child
15. Cohibing cauple
PERAN KELUARGA DAN PERAN PERAWAT KELUARGA
a. Teori dan Definisi peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang terhadap kedudukannya dalam suatu system. Ada dua perspektif dasar
menyangkut peran orientasi srukturalis yang menekankan pengaruh normative (cultural),
yaitu pengaruh yang berkaitan dengan status-status tertentu dan peran-peran terkaitnya
(linton,1995).
b. Konflik peran
Komplik terjadi ketika okupan dari suatu posisi bahwa iya berkomplik dengan
harapan-harapan yang tidak sesuai. Sumber dari ketidakseimbangan tersebut boleh jadi
disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan dalam harapan yang terjadi dalam diri
perilaku, orang lain, atau dalam lingkungan. Macam komlik peran di antaranya :
1. Komplik antar peran
2. Komplik peran antar pengirim (intersender Role Conflict)
3. Person-Role conflict
c. Peran-peran Formal keluarga
Peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu antara
lain sebagai berikut :
1. Peran sebagai provider atau penyedia
2. Sebagai pengatur rumah tangga
3. Perawatan anak, baik yang sehat maupun yang sakit
4. Sosialisasi anak
5. Rekreasi
6. Persaudaraan (kinship)
7. Peran terapeutik
d. Peran informal kelurga
Peran-peran informal bersifat implicit, biasanya tidak tampak, dimainkan hnya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu dan/atau untuk menjaga
keseimbangan dalam keluarga. Peran informal mempunyai tuntutan yang berbeda, tidak
terlalu didasarkan pada usia, atau pun jenis kelamin, melainkan lebih didasarkan pada
atribut-atribut personalitas atau kepribadian anggota keluarga individual.
e. Peran perawat keluarga
Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan keluarga .
peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga antara lain sebagai
berikut:
1. Pendidik (educator)
2. Coordinator

3. Pelaksana perawatan dan pengawas perawatan langsung


4. Pengawas kesehatan
5. Konsultan atau penasehat
6. Kolaborasi
7. Advokasi
8. Fasilitator
9. Penemu kasus
10. Modifikasi lingkungan
FUNGSI DAN TUGAS KELUARGA
a. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
1. Fungsi biologis, yaitu fungsi untuk meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
2. Fungsi psikologis, memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga,
memberikan perhatian di antara keluarga, memberikan kedewasaan kepribadian
anggota keluarga, serta memberikan identitas pada keluarga.
3. Fungsi sosialisai, yaitu membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma
tingkah laku yang sesuai dengan tingkat perkembangan masing-masing, dan
meneruskan nilai-nilai budaya.
4. Fungsi ekonomi, yaitu memcari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga saat ini menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa
yang akan datang.
5. Fungsi pendidikan, yaitu menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan, membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
b. Tugas keluarga
1. Memelihara kesehatan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Berupaya untuk memelihara sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Mengatur tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukan
4. Melakukan sosialisasi antar anggota keluarga
5. Melakukan pengaturan jumlah anggota keluarga yang diinginkan
6. Memelihara ketertiban anggota keluarga
7. Penempatan angota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8. Kebangkitan dorongan dan semangat para anggota keluarga
KELUARGA SEJAHTERA
a. Definisi keluarga sejahtera
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk oleh atas dasar perkawinan
yang sah serta mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak.
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkumgan.
b. Tujuan kelurga sejahtera
1. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang masalah yang di hadapi

2. Meningkatkan kemampuan keluarga dan menganalisis potensi dan peluang yang


dimiliki nya.
3. Meningkatkan kemauan masyarakat dalam memecahkan masalahnya secara mandiri
4. Meningkatkan gontong royong dan kesetiakawanan sosial dalam membantu keluarga,
khususnya keluarga prasejahtera untuk meningkatkan kesejahteraan nya.
c. Tahapan keluarga sejahtera
1. Keluarga pra sejahtera
2. Keluarga sejahtera tahap I
3. Keluarga sejahtera tahap II
4. Keluarga sejahtera tahap III
5. Keluarga sejahtera tahap III plus
PERKEMBANGAN KELUARGA
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada system keluarga,
perkembangan keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antara anggota nya
disepanjang waktu. Siklus perkembangan keluarga merupakan komponen kunci dalam setiap
kerangka kerja yang memandang keluarga sebagai suatu system. Perkembangan ini terbagi
menjadi beberapa tahap atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapnya keluarga memiliki tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Berikut tahap-tahap perkembangan tersebut disertai dengan fungsi atau tugas perawat
pada setiap tahap perkembangan :
1. Tahap I pasangan baru atau pasangan baru (berginning family)
2. Tahap II keluarga dengan kelahiran anak pertama (child bearing family)
3. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool)
4. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with school children)
5. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center families)
7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families)
8. Tahap VIII keluraga usia lanjut
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATANKELUARGA
a. Tanggung Jawab Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Keluarga
Perawat yang melakuan pelayanan keperawatan di rumah mempunyai tanggung
jawab sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan langsung
2. Dokumentasi
3. Menentukan frekuensi dan lama perawatan
4. Advokasi
b. Asuhan Keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kopleks dengan
menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu
sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai
berikut :
1. Pengkajian keluarga dan individu didalam keluarga

2. Perumusan diagnosis keperawatan


3. Penyusunan perencanaan
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
5. Evaluasi
c. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan seorang perawat mengumpulkan informasi secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dubina nya. Secara garis besar data besar yang
diperguanakan pengkaji status keluarga adalah :
1. Struktur dan karakteristik keluarga
2. Sosial, ekonomi, dan budaya
3. Riwayat kesehatan dan medis dari setiap anggota keluarga
4. Psikososial keluarga
Hal-hal yang perlu di kajipada tahap ini adalah sebagai berikut :
1. Data umum
a. Nama
b. Tipe keluarga
c. Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik)
d. Agama
e. Status sosial ekonomi keluarga
f. Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan kelarga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
d. Riwayat keluarga sebelum nya
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik lingkungan dan komunikasi tempat tinggal
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sostem pendukung keluarga
4. Sruktur keluarga
a. Pola-pola komunikasi keluarga
b. Kekuatan keluarga
c. Sruktur peran
d. Sruktur nilai atau norma keluarga
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisai
c. Funsi perawatan kesehatan
d. Fungsi reproduksi
e. Fungsi ekonomi
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangkaq pendek
b. Stresor jangka panjang

c. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor


d. Strategi koping yang digunakan
e. Strategi adaptasi disfungsional
7. Pemeriksaan fisik
8. Harapan keluarga
d. Perumusan diagnosis
Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan
pada pengkajian. Komponen diagnosis keperawatan meliputi problem atau masalah,
etiologi, atau sebab, dan sign atau tanda yang selanjutnya dikenal dengan PES:
1. Problem atau masalah (P)
2. Etiologi atau penyebab (E)
3. Sign atau tanda (C)
Tipologi dari diagnosis keperawatan :
1. Diagnosis actual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan)
2. Diagnosis risiko tinggi (ancaman kesehatan)
3. Diagnosi potensial (keadaan sejahtera atau wellness)
e. Tahap perencanaan keperawatan keluarga
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengebangkan keperawatan keluarga
di antara nya :
1. Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisis yang menyeluruh tentang maslah
atau situasi keluarga
2. Rencana yang baik harus realistis
3. Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan
4. Rencana keperawatan dibuat bersama dengan keluarga
5. Rencana asuhan keperawatan sebaiknya dibuat secara tertulis
f. Tahap pelaksanaan keperawatan keluarga
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal dibawah ini
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah kesehatan
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat angota keluarga yang skait
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat
5. Memotivasi keluarga untuk memamfaatkan fasilitas kesehatan
g. Tahap Evaluasi
Langkah-langkah dalam mengevaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan,
baik kepada individu maupun keluarga adlah sebagai berikut :
1. Tentukan garis besar masalah kesehatan yang di hadapi dan bagaimana keluarga
mengatasi masalah tersebut.
2. Tentukan bagaimana rumusan tujuan perawatan yang akan dicapai.
3. Tentukan criteria dan standar untuk evaluasi.

4. Tentukan metode atau tekhnik evaluasi yang sesuai serta sumber-sumber data yang
diperlukan.
5. Bandingkan keadaan yang nyata (sesudah perawatan)
6. Identifikasi penyebab atau alasan penampilan yang tidak optimal atau pelaksanaan
yang kurang memuaskan.
7. Perbaiki tujuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai