Anda di halaman 1dari 14

SEMINAR PROPOSAL

FITRI
1802089

PEMBIMBING 1
Harmawati, Skp,M.Kep

PEMBIMBING 2
Ns. Harinal Afri Resta, M.Kep

PENGARUH PEMBERIAN JUS NANAS (ANANAS COMOSUS (L.) MERR.)


TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS RANAH AMPEK HULU TAPAN TAHUN 2022
A. LATAR BELAKANG

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik


sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal,
dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya. Price (dalam Nurarif A.H., & KusumaH.2016).

Hipertensi dapat berujung pada kematian dini jika tidak ditangani


dengan segera. Gejala dari hipertensi adalah sakit kepala atau rasa
berat di tengkuk, vertigo, jantung berdebar-debar, mudah lelah,
penglihatan kabur dan mimisan (Kementrian Kesehatan RI, 2014).
Menurut data World Health Organization (WHO) di seluruh dunia sekitar 972
juta orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta
pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di
negara berkembang, termasuk Indonesia (Yonata, 2016). Penyakit terbanyak
pada usia lanjut berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 adalah
hipertensi. dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64 tahun, 57,6% pada usia
65,74% dan 63,8% pada usia ≥ 75 tahun (Infodatin Kemenkes RI, 2016).

Menurut Riskesdas (2018) angka prevalensi hipertensi berdasarkan hasil


pengukuran pada penduduk usia ≥ 18 tahun angka kejadian hipertensi di
Indonesia adalah sebesar 44,1%, telah terjadi peningkatan kejadian
hipertensi selama 5 tahun terakhir. Pentingnya dilakukan edukasi
kesehatan kepada masyarakat mengenai penyakit hipertensi dan upaya
agar tidak terjadi peningkatan kejadian hipertensi setiap tahunnya atau
pun setiap lima tahun.
Menurut Laporan Penyakit tidak menular (PTM) Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat (2019), didapatkan dari 19 Kabupaten/ Kota sebanyak 150.591
yang menderita penyakit hipertensi yang tertinggi di Kabupaten Pesisir Selatan
sebanyak 4.615 atau 20,09% dan yang terendah di Kabupaten Mentawai
sebanyak 162 atau 0,70% sedangkan kota Padang berada di urutan ketiga yaitu
2174 atau (9,46%).

Berdasarkan data dari Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan, pada tahun 2019 jumlah
penderita hipertensi sebanyak 176 orang dimana laki-laki berjumlah 35 orang dan
perempuan berjumlah 141 orang. Pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 170
orang penderita hipertensi dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Dan pada 3 bulan
terakhir pada tahun 2021 mengalami peningkatan sebanyak 286 orang dimana laki-
laki berjumlah 49 orang dan perempuan berjumlah 237 orang, Dimana pasien tersebut
selalu melakukan pemeriksaan atau pengobatan secara rutin dipuskesmas tersebut.
(Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan, 2021).
Salah satu faktor penyebab
terjadinya Hipertensi juga
disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan mengenai
Hipertensi, Pengetahuan yang Penatalaksanaan hipertensi secara umum
harus dimiliki oleh responden dibagi menjadi dua kategori yaitu secara
berupa arti dari penyakit non farmakologis dan secara farmakologis.
hipertensi, gejala hipertensi, Upaya non farmakologis adalah dengan
faktor resiko, gaya hidup dan menjalani pola hidup sehat seperti menjaga
pentingnya melakukan berat badan, mengurangi asupan garam,
pengobatan secara terus melakukan olahraga, mengurangi konsumsi
menerus dalam waktu yang alkohol dan tidak merokok. Terapi
panjang serta mengetahui farmakologis adalah penatalaksanaan
bahaya yang timbul apabila hipertensi menggunakan obat (Ann et al,
tidak mengkonsumsi obat 2015).
(Pramestutie and Silviana,
2016).
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Berdasarkan survey awal yang
Penderita Hipertensi” pada penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada tanggal
diberi jus nanas sebanyak 250 gram, 11 Desember 2021 pada 6 orang
penelitian ini telah dilakukan selama 10 penderita hipertensi yang berkunjung
hari terhadap 15 responden yang ke Puskesmas Ranah Ampek Hulu
menderita Hipertensi primer di Wilayah Tapan, dengan rata-rata tekanan darah
Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin, sistolik 160 mmHg dan tekanan
didapatkan Hasil penelitian menunjukan diastoliknya sebesar 95 mmHg,
bahwa hasil pengukuran tekanan darah
diklasifikasikan sebagai hipertensi
sebelum konsumsi Jus Nanas (Ananas
stadium 1, didapatkan keterangan
comosus (L.) merr.) nilai tertinggi untuk
sistolik adalah 160 mmHg dan nilai
bahwa usaha mereka untuk mengatasi
terendahnya 140 mmHg dengan rata-rata hipertensi dengan mengkonsumsi obat
tekanan darah sistolik 148 mmHg farmakologi dan herbal, untuk
sedangkan untuk tekanan darah diastolik pengobatan non-farmakologi
nilai tertinggi adalah 110 mmHg dan nilai pemberian jus nanas belum pernah
terendahnya 90 mmHg dengan rata-rata mereka coba. Dari 6 orang pasien
96 mmHg. Hasil penelitian didapatkan hipertensi 4 orang menggunakan
sesudah konsumsi Jus Nanas (Ananas mentimun dan 2 orang lainnya
comosus (L.) merr.) mengkonsumsi obat farmakologi.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Tempat Penelitian (Puskesmas
Ranah Ampek Hulu Tapan)
Sebagai masukan bagi Puskesmas Ranah
Ampek Hulu Tapan mengenai Pengaruh
Pemberian Jus Nanas (Ananas comosus (L.)
merr.) terhadap Perubahan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi.

B. RUMUSAN MASALAH 2. Bagi Institusi Pendidikan (Syedza


Saintika Padang)
C. TUJUAN PENELITIAN Hasil penelitian dapat meningkatkan
1. TUJUAN UMUM wawasan serta dapat menerapkan ilmu
2. TUJUAN KHUSUS metodelogi penelitian yang didapat di
perkuliahan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
pedoman untuk peneliti berikutnya melihat
lebih mendalam tentang pengobatan non
farmakologi yang dapat digunakan untuk
menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi.
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Hipertensi
1. Definisi B. Nanas (Ananas
2. Etiologi Comosus
(L.)Merr.)
3. Pemeriksaan
Penunjang 1. Jus Nanas
4. Patofisiologi 2. Cara Pembuatan
5. Klasifikasi Jus Nanas
6. Gejala
7. Komplikasi
8. Penatalaksanaan
B. Kerangka Teori

Penyebab:
1. Faktorgenetik
Tanda dan Gejala
2. Umur
1. Sakit kepala
3. Jenis kelamin
2. Pandangan
4. Mengkonsumsi garam berlebih
menjadi kabur
5. Kebiasaan merokok
3. Kelelahan
6. Obesitas
7. Stres

Penatalaksaan
1. Farmakologi
Akibat :
2. Non Farmakologi
1. Stroke
2. Jantung
3. Gagal ginjal
Perubahan tekanan darah
Jenis Desain
Desain Pre Experimental Rancangan Pretest Posttest One
Design Group Design

Teknik
Pengumpulan
Tempat dan Waktu
Penelitian
METODE Data
1. Dataprimer
Tanggal 3 – 8 PENELITIAN 2. Data Sekunder
Desember di wilayah
kerja Puskesmas
Ranah Ampek Hulu
Tapan Tahun 2022. Teknik Populasi&Sampel
sampling 1. Populasi adalah keseluruhan objek
adalah penelitian dengan jumlah 286.
purposive 2. Sampel penelitian adalah sebagian
sampling dari keseluruhan objek Peneliti memilih
16 responden
Definisi Operasional

Definisi Hasil Skala


Variabel Alat Ukur Cara Ukur
Operasional Ukur Ukur

DependenTek Tekanan Darah Sphygnomano Memeriksa Satuan Rasio


anan Darah yang di cek pada meter dan Tekanan Darah mmHg
pada saat sebelum dan stetoskop menggunakan
Penderita sesudah diberikan Sphygnomanomete
Hipertensi intervensi r dan stetoskop
pemberian jus
nanas dengan
satuan mmHg.
 
Independen Pengobatan non - - - -
Pengaruh farmakologi yang
Pemberian menggunakan
jus nanas seduhan jus nanas
 
Pemeriksaan data (Editing)

Pengkodean data (Coding)

Memasukan data (Entry)


Teknik Pengolahan
Data
Pembersiahan data
(Cleaning)

Metabulasi data
(Tabulating)
1. AnalisaUnivariat

Analisa Univariat bertujuan untuk menjelaskan


karakteristik setiap variabel yang diteliti dengan
menggunakan statistik untuk melihat nilai mean,
median, standar deviasi, nilai minimum dan nilai
maksimum dari tekanan darah (hipertensi)
sebelum dan sesudah perlakuan (pretest dan
posttest) pada subjek penelitian.
Teknik Analisa Data

2. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat dilakukan untuk melihat


pengaruh minum jus buah nanas terhadap
tingkat tekanan darah (hipertensi) sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan terhadap subjek.
Data yang mendukung penelitian akan dianalisa
dengan menggunakan uji statistik dependent t-
test untuk melihat pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai