Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN

“ AUDIT INTERNAL PELAYANAN KEPERAWATAN “

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
1. Axcel Tri Adi Putra (1802084)
2. Mahira Prameswari (1802094)
3. Rabiatul Izzati Aluvira (1802105)
4. Yollanda Trimelta (1802116)

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Sandra Hardini, S.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatmya lah
kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akademik Manajemen Keperawatan
tahun ajaran 2020/2021. Adapun topik dibahas dalam ini makalah ini adalah mengenai “
Audit Internal Pelayanan Keperawatan “.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Ns. Sandra Hardini, S.Kep sebagai
dosen pembimbing yang telah membimbing kami didalam penulisan makalah ini. Kami juga
berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk tersajinya makalah ini.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini
masih minim dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami senantiasa
mengharapkan masukan dari para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Padang, 04 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Definisi Audit Internal Pelayanan Keperawatan........................................................................3
B. Hal Auditor Internal Pelayanan Keperawatan Membantu Manajemen......................................3
C. Kriteria Yang Harus Dimiliki Audit Internal Pelayanan Keperawatan......................................3
D. Pelaksanaan Audit Internal Pelayanan Keperawatan.................................................................4
E. Proses Audit Internal Pelayanan Keperawatan..........................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan utama dari pelayanan Rumah Sakit. Hal
ini terjadi karena pelayanan keperawatan diberikan selama 24 jam kepada pasien yang
membutuhkannya, berbeda dengan pelayanan medis dan pelayanan kesehatan lainnya
yang hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada kliennya. Dengan demikian pelayanan keperawatan perlu ditingkatkan
kualitasnya secara terus-menerus dan berkesinambungan sehingga pelayanan Rumah Sakit
akan meningkat juga seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
(Ritizza, 2013)
Kualitas pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh proses, peran dan fungsi dari
manajemen pelayanan keperawatan, karena manajemen keperawatan adalah suatu tugas
khusus yang harus dilaksanakan oleh manajer / pengelola keperawatan yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta mengawasi sumber-sumber yang ada,
baik sumber daya maupun sumber dana sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang efektif dan efisien baik kepada klien, keluarga dan masyarakat. (Donny,
2014)

Audit internal merupakan suatu penilaian atas keyakinan, independen, obyektif dan


aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi audit internal pelayanan keperawatan ?
2. Bagaimana hal auditor internal pelayanan keperawatan membantu manajemen ?
3. Bagaimana kriteria yang harus dimiliki audit internal pelayanan keperawatan ?
4. Bagaimana pelaksanaan audit internal pelayanan keperawatan ?
5. Bagaimana proses audit internal pelayanan keperawatan ?

C. Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi audit internal pelayanan keperawatan


2. Mahasiswa mampu menjelaskan hal auditor internal pelayanan keperawatan
membantu manajemen

1
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kriteria yang harus dimiliki audit internal pelayanan
keperawatan
4. Mahasiswa mampu menjelaskan pelaksanaan audit internal pelayanan keperawatan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan proses audit internal pelayanan keperawatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Audit Internal Pelayanan Keperawatan


Audit internal merupakan suatu penilaian atas keyakinan, independen, obyektif dan
aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan
operasi organisasi. Ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa
pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola.

Audit internal adalah katalis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan efisiensi


dengan memberikan wawasan dan rekomendasi berdasarkan analisis dan penilaian data
dan proses bisnis. Dengan komitmen untuk integritas dan akuntabilitas, audit internal yang
memberikan nilai kepada mengatur badan dan manajemen senior sebagai sumber tujuan
saran independen. Profesional yang disebut auditor internal yang digunakan oleh
organisasi untuk melakukan kegiatan audit internal. Audit keperawatan internal dilakukan
oleh organisasi profesi di dalam institusi tempat praktik keperawatan.

B. Hal Auditor Internal Pelayanan Keperawatan Membantu Manajemen


1. Memonitor aktivitas yang tidak dapat dilakukan manajemen, dimana tim audit setiap
tahun mengajukan jadwal audit ke manajemen eksekutif.
2. Mengidentifiksi dan meminimalkan resiko.
3. Memvalidasi laporan untuk manajemen senior dengan melakukan tinjauan terhadap
laporan untuk meyakinkan akurasi, ketepatan waktu dan maknanya, sehingga keputusan
manajemen yang didasarkan pada laporan tersebut lebih valid.
4. Meninjau kegiatan yang sudah berlalu dan yang sedang berjalan.
5. Kegiatan audit program berupa penilaian kebijakan atau program pada saat masih dalam
rancangan, pada saat di implementasikan, dan hasil aktual yang dicapai oleh kebijakan
data program tersebut.

6. Membantu manajer karena masalah dapat timbul bila manajemen tidak cermat
mengendalikan aktivitasnya.

C. Kriteria Yang Harus Dimiliki Audit Internal Pelayanan Keperawatan

3
1. Harus objektif dalam melaksanakan audit dan ini merupakan sikap mental independen
yang harus dijaga dalam menjalankan audit.
2. Memiliki kejujuran atas hasil produknya dan tidak melakukan kompromi atas kualitas
audit.
3. Menjaga agar tidak terjadi penugasan audit kepada auditor yang secara nyata atau
potensial memiliki konflik kepentingan dengan penugasan auditnya.

4. Tidak dibebani tanggung jawab.

D. Pelaksanaan Audit Internal Pelayanan Keperawatan


1. Dilakukan oleh mutu pelayanan keperawatan yang bertugas menentukan masalah
keperawatan yang perlu di perbaiki.
2. Menentukan kriteria untuk memperbaiki masalah serta menilai pelaksanaan perbaikan
yang telah ditetapkan.
3. Merupakan bagian integral dari tim mutu Rumah Sakit dan bisa merupakan salah satu
komponen dari komite keperawatan.
4. Menyampaikan hasil laporan secara periodik pada komite keperawatan untuk seterusnya
disampaikan pada pimpinan Rumah Sakit sebagai bahan pertimbangan kebijakan lebih
lanjut.

5. Diperlukan kerja sama dengan berbagai departemen yang ada di Rumah Sakit untuk
dapat mengidentifikasi masalah, menentukan kriteria dan merencanakan perbaikan
seperti departemen farmasi, infeksi nosokomial, rekam medis, pelayanan medis,
bagian pemasaran dan lain-lain.

E. Proses Audit Internal Pelayanan Keperawatan


1. Identifikasi masalah
Hal-hal yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
a. Adanya standar nasional dan pedoman yang menjadi rujukan praktik klinis yang
lebih efektif.
b. Area yang menjadi masalah dapat dijumpai di lahan praktik.
c. Rekomendasi dari pasien dan masyarakat.
d. Berpotensi jelas untuk meningkatkan pemberian pelayanan kaitan dengan volume,
risiko dan biaya tinggi jika upaya perbaikan diterapkan.
2. Menetapkan kriteria dan standar

4
Kriteria adalah pernyataan eksplisit yang didefinisikan sebagai elemen representatif
dari pelayanan yang dapat diukur secara objektif. Standar adalah aspek pelayanan yang
dapat diukur, yang selalu didasarkan pada hasil penelitian yang terbaik (ekspektasi tiap
kriteria). Standar & kriteria wajib (Must Do) merupakan kriteria minimum yg absolut
dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan sesuai kebutuhan dan harus dipenuhi oleh
setiap dokter. Standar kriteria tambahan (Should do) merupakan kriteria-kriteria dari
hasil riset yg dapat dibuktikan dan penting.
3. Pengumpulan data
Untuk menjamin pengumpulan data tepat dan teliti, dan hanya informasi penting yang
dikumpulkan, tentunya detail dari hal-hal yang akan di audit ditetapkan sejak awal.
Diantaranya adalah : Kelompok yang termasuk pengguna pelayanan dengan tanpa
perkecualian, profesional kesehatan yang termasuk pemberi pelayanan, periode
penerapan dari kriteria, ukuran sampel dapat ditentukan menggunakan statistik, data
dapat dikumpulkan baik dengan sistem informasi komputer maupun secara manual.
Yang terpenting adalah data apakah yang akan diambil ? Dimanakah data dapat
ditemukan ? Dan siapakan yang akan mengambil data ?
4. Membandingkan hasil pengumpulan data dengan standar
Tahap ini merupakan tahap analisis, dimana hasil dari pengumpulan data dibandingkan
dengan kriteria dan standar. Hasil akhir dari analisis adalah apakah standar sudah
sesuai, jika dapat diaplikasikan, identifikasi alasan ketidaksesuaian standar dengan
kasus.
5. Melakukan upaya perbaikan (Melakukan analisa kasus yg tidak sesuai dengan standar
dan kriteria).
Setelah hasil audit dipublikasikan dan didiskusikan, kesepakatan sebaiknya dibuat
sebagai rekomendasi perbaikan. Rencana kegiatan dilaporkan untuk menentukan siapa
yang akan menyetujui, apa yang akan dilakukan dan kapan akan dimulai. Tiap-tiap
poin sebaiknya didefinisikan dengan jelas termasuk nama-nama individu yang akan
bertanggung jawab dan target waktu pencapaian.
6. Tindakan korektif
7. Rencana re-audit
Aspek struktur, proses dan hasil pelayanan dipilih dan dievaluasi secara sistematis
berdasarkan kriteria eksplisit. Jika diindikasikan, upaya-upaya perbaikan diterapkan
pada tim individu atau tingkat pelayanan dan monitoring selanjutnya digunakan untuk
memberi konfirmasi adanya perbaikan dalam pemberian pelayanan. Audit klinik

5
adalah suatu kegiatan berkesinambungan penilaian mutu pelayanan yang dilakukan
para pemberi jasa pelayanan kesehatan langsung (oleh dokter, perawat, dan atau
profesi lain) suatu Rumah Sakit untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan jika hasil
penilaian menunjukkan bahwa mutu pelayanan mereka ternyata dibawah optimal.
Pengertian klinik dalam konteks ini meliputi kelompok medik dan keperawatan,
dengan demikian audit klinik dapat merupakan audit medik, audit keperawatan, atau
gabungan antara audit medik dan keperawatan. Menurut Elison, audit keperawatan
secara khusus merujuk pada pengkajian kualitas keperawatan klinis yang merupakan
upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien, dengan menggunakan rekam keperawatan dan dilaksanakan
oleh profesi keperawatan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan utama dari pelayanan Rumah Sakit. Hal
ini terjadi karena pelayanan keperawatan diberikan selama 24 jam kepada pasien yang
membutuhkannya, berbeda dengan pelayanan medis dan pelayanan kesehatan lainnya
yang hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada kliennya. Audit internal merupakan suatu penilaian atas
keyakinan, independen, obyektif dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah
nilai dan meningkatkan operasi organisasi.

B. Saran

Adapun saran yang diharapkan penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mulai
menerapkan audit internal pelayanan keperawatan dikehidupan sehari-hari. Mulai
meningkatkan audit internal pelayanan keperawatan dengan sebaik mungkin. Terutama
audit internal pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien maupun pasien
sehingga dapat menjadi perawat yang profesional.

7
DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan ; Aplikasi Pada Praktek Perawatan Profesional.
Jakarta : Salemba Medika.
Handoko, T. 1997. Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Anda mungkin juga menyukai