Disusun Oleh :
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Makalah ini terkait Mengelola Fungsi Audit Internal dengan baik dan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Salam dan shalawat kepada junjungan Nabi Besar kita Nabiyullah Muhammad SAW
sebagai pemimpin yang baik di muka bumi. Makalah ini dibuat guna menunjukkan partisipasi kami
dalam menyelesaikan tugas pembuatan makalah sebagai salah satu penunjang nilai mata kuliah
Internal Audit. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf atas
kekurangan dari makalah ini karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui fungsi audit internal
2. Mengetahui manfaat dan tujuan audit internal
3. Mengetahui Independensi dan Objektivitas
4. Mengetahui apa itu Kecakapan dan Kehati-hatian profesional
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Audit Internal adalah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan
oleh auditor internal untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan organisasi. Audit Internal
hadir untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan dengan memberikan penilaian yang tidak
bias sehingga dapat menyampaikan rekomendasi yang memiliki nilai tambah bagi suatu
perusahaan. Audit Internal biasanya dilakukan oleh unit yang ada di dalam perusahaan yang
memiliki tugas untuk melakukan audit terhadap perusahaan tersebut. Pelaksana Audit Internal
adalah auditor internal. Aktivitas Audit Internal menjadi sebuah pendukung utama bagi
tercapainya tujuan pengendalian internal. Saat menjalankan tugasnya, auditor internal harus
berlaku objektif dan kedudukannya di dalam perusahaan adalah independen.
Berikut ini beberapa pendapat para pakar mengenai definisi auditing yang
berkembang saat ini :
v
2.2 Manfaat dan Tujuan Audit Internal
Dalam aktivitas internal audit berusaha melakukan analisis dan memberikan berbagai
saran dan penilaian. Proses pemeriksaan audit meliputi pengawasan yang efektif
dengan cost yang normal. Dengan hal ini maka pasti setiap anggota akan dapat focus
kepada tugas dan tanggung jawabnya masing masing sehingga jika kemudian terjadi
kesalahan atau ditemukan kekeliruan dalam proses audit maka ada pihak yang dapat
2. Memanajemen Perusahaan
saran dan masukan mengenai kegiatan/program (yang masuk dalam pemeriksaan). yang
3. Sarana Kelengkapan (Completeness)
Meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual
telah dimasukkan.dalam proses internal audit data adalah hal utama yang nantinya akan
diperiksa sehingga dengan demikian maka kelengkapa data menjadi hal yang diutamakan.
Karenanya jangan sampai lupa mencatat setiap hal yang terjadi secara detail.
4. Memastikan Akurasi
Memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang
benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat sebagaimana
Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi
atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar
telah terjadi dan tidak fiktif sehingga berpengaruh pada cara menghitung pajak mobil.
vi
6. Menjadi dasar penilaian
diterapkan dengan benar. Audit merupakan sebuah proses evaluasi yang didalamnya
ditujukan untuk memeriksa kebenaran serta kesesuian dengan standar yng berlaku
sehingga pada akhirnya akan memunculkan penilaian mengenai layak atau tidaknya hal
tersebut dilakukan.
7. Mengklasifikasilkan
tepat. Jika terkait dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien telah
8. Mencari temuan
menjalankan tugasnya melalui cara memberikan saran dari analisa, penilaian terkait
perbaikan.
Kelengkapan (Completeness). Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah dicatat atau
ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
Ketepatan (Accuracy). Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada telah
dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat
dengan tepat.
Eksistensi (Existence). Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang tercatat
memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut
harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
vii
Penilaian (Valuation). Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum telah diterapkan dengan benar.
Ketepatan (Accuracy). Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada tanggal yang
benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan
saldo sudah dilakukan dengan tepat.
Pisah Batas (Cut-Off). Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat tanggal
neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang mungkin sekali salah saji adalah
transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu peride akuntansi.
2.3.1 Definisi Independensi
Menurut Herry (2010:73) “Auditor internal harus mandiri dan terpisah dari berbagai
kegiatan yang diperiksa. Auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan
pekerjaannya secara bebas dan objektif. Kemandirian auditor internal sangat penting
terutama dalam memberikan penilaian yang tidak memihak (netral)”.
Menurut siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2009:51) adalah Independensi dalam
audit berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian,
evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit. Sikap mental independen
tersebut harus meliputi Independece in fact dan independence in appearance”.
Menurut siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2009:51) adalah Independen dalam
kenyataan akan ada apabila pada kenyataan auditor mampu mempertahankan sikap
yang tidak memihak sepanjang pelakksanaan auditnya. Artinya sebagai suatu kejujuran
yang tidak memihak dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya, hal ini berarti
bahwa dalam mempertimbangkan fakta-fakta yang dipakai sebagai dasar pemberiaan
pendapat, auditor harus objektif dan tidak berprasangka”.
viii
Menurut siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2009:51) adalah Independen dalam
penampilan adalah hasil interpretasi pihak lain mengenai independensi ini. Auditor
akan dianggap tidak independen apabila auditor tersebut memiliki hubungan tertentu
(misalnya hubungan keluarga) dengan kliennya yang dapat menimbulkan kecurigaan
bahwa auditor tersebut akan memihak kliennya atau tidak independen”.
2.3.2 Definisi Objektivitas
Menurut Siti Kurnia Rahayu dann Ely Suhayati (2009:52) adalah harus bebas dari
masalah benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor
salah saji material (material misstatement) yang dketahuinya atau mengalihkan
pertimbangannya kepada pihak lain. Dengan memprtahankan integritas auditor akan
bertindak jujur,, dan tegas, dengan mempertahankan objektivitasnya, auditor akan
bertindak adil, tidak memihak dalam melaksanakan pekerjaannya tanppa dipengaruhi
tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadi.
Menurut Hiro Tugiman (2006:191) adalah suatu laporan pemeriksaan yang objektif
membicarakan pokok persoalan dalam pemeriksaan, bukan perincian prosedural atau hal-
hal lain yang diperlukan dalam proses pemeriksaan. Objektivitas juga harus dapat
memberikan uraian mengenai dunia auditee dengan tidak menunjuk pada pribadi tertentu
dan tidak menyinggung perasaan orang lain.
ix
Kecakapan profesional dalam pemeriksaan merupakan pengetahuan, keahlian,
dan pengalaman yang dibutuhkan auditor untuk dapat melakukan audit secara
objektif, cermat dan seksama, dengan selalu mengikuti perkembangan mutakhir
terhadap aturan-aturan yang berlaku.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Terdapat banyak faktor memengaruhi efektivitas Audit Internal, tiga faktor yang paling
utama adalah kompetensi auditor internal , independensi auditor internal serta dukungan
dari pihak manajemen terhadap aktifitas audit internal. Dengan kompetensi, auditor internal
dinilai akan mapu menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien karena pekerjaan yang
dilakukan auditor internal menuntut serangkain keahlian yang berbeda-beda untuk dapat
memecahkan masalah.
x
DAFTAR PUSTAKA
https://surabaya.proxsisgroup.com/fungsi-audit-internal-perusahaan/
xi