Anda di halaman 1dari 17

INTERNAL AUDIT

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II)

DOSEN PENGAMPU:

Dra. Ec. Endang Kartini, M. AK

DISUSUN OLEH KEL.10:

1. Dian silvia (191764SA)


2. Humaero’ (191769SA)
3. Pratama (191829SA)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta'ala. atas
limpahan rahmat dankarunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, "Internal Audit". dapat kami
selesaikan dengan baik. kami berharap makalah ini dapatmenambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang Internal Audit. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepadadosen pembimbing kami,ibu Dra. Ec. Endang Kartini, M. AK. Harapan
kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikanmakalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun adanya
ketidaksesuaianmateri yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Mataram 23-03-2022

(penulis)

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................1

Daftar Isi............................................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................3

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5


1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................6
1.3 Tujuan..........................................................................................................................7

BAB II...............................................................................................................................8

Pembahasan

2.1 Pengertian Audit Internal.............................................................................................9

2.2 Perbedaan Internal Audit dan Eksternal Audit..........................................................10

2.3 Pengertian Error, Collusion, dan Fraud.....................................................................11

2.4 Temuan Audit Findings dan Laporan Internal Audit................................................12

BAB III............................................................................................................................13

PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Audit internal merupakan jainan, independen objektif dan aktivitas konsultasi
yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi. Ini membantu
organisasi mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin
untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko,
pengendalian, dan tata kelola. Dengan komitmen terhadap integritas dan akuntabilitas,
audit internal yang memberikan nilai untuk mengatur badan dan manajemen senior
sebagai sumber tujuan dan saran independen. Ruang lingkup auditor internal dalam suatu
organisasi yang luas dan mungkin melibatkan topik-topik seperti efektivitas operasi,
keandalan pelaporan keuangan, menghambat dan menyelidiki kecurangan serta
mengamankan aset, dan juga kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu internal audit?


2. Apa perbedaan internal audit dan exsternal audit?
3. Apa itu eror, collusion dan fraud?
4. Apa itu temuan pemeriksaan (audit findings) dan laporan internal audit?
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian internal audit
2. Mengetahui perbedaan internal audit dan external audit
3. Mengetahui pengertian eror, collision dan fraud
4. Mengetahui maksud dari temuan pemeriksaan (audit findings) dan laporan internal audit

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertisn Internal Audit

Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian
internal audit perusahaan, terhdapat laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah ditentukan dan ketaatan terhadap
peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan profesi yang berlaku. Peraturan
pemerintah, misalnya peraturan dibidang perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan,
perlindungan, investasi, dan lain-lain.

Definisi internal auditing menurut institute of internal auditor yg dikutip oleh picket 2010:15.

Internal audit adalah kegiatan asuransi dan konsultasi yang independen dan objek, yang
dirancang untuk memeberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan-kegiatan operasi
organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu
pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dari
manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola. Karena yang melakukan internal audit
(disebut internal audit) adalah pegawai perusahaan sendiri (orang dala perusahaan), maka banyak
pihak yg menganggap bahwa internal auditor tidak independen .

Hal yang pasti bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan
usahanya, suatu perusahaan sangat memerlukan adanya internal audit departemen yang efektif,
terutama diperusahaan menengah dan besar termasuk BUMN.

Untuk mencapai tujuan ters ebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut.

1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem
pengendalian intern dan pengendalian operasional lainnya serta mengembangkan
pengendaiian yang efektif dengan biaya yang tidak lalu mahal.

5
2. Memastikan ketaatan ternadap kebijakan, rencana, dan prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan oleh manajemen.
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari
kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan.
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat
dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
manajemen.
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.

2.2 Perbedaan Internal Audit dan external Audit

Terdapat beberapa perbedaan antara internal audit dan external audit, yaitu sebagai berikut.

Internal Audit:

1. Dilakukan oleh internal auditor yang merupakan orang dalam perusahaan


(pegawaiperusahaan).
2. Pihak luar perusahaan menganggap internal auditor tidak independen (inappearance).
3. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk membantu manajemen (top management,
middlemanagement, dan lower management) dalam melaks anakan tanggung jawabnya
denganmemberikan analisis, penilaian, saran, dan komentar mengenai kegiatan yang
diperiksanya.
4. Laporan internal auditor tidak berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan,
tetapiberupa temuan pemeriksaan (audit findings) mengenai penyimpangan dan
kecurangan yangditemukan, kelemahan pengendalian intern, beserta saran-saran
perbaikannya.
5. Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada internal Auditing Standards yang
ditentukanoleh Institute of Internal Auditors, atau Norma Pemeriksaan Intern yang
ditentukan BPKP atauBPK dan norma pemeriksaan satuan pengawasan intern
BUMN/BUMD oleh SPI (InstitutAkuntan Publik Indonesia belum menyusun Stan dar
Pemeriksaan Intern).

6
6. Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan memakan waktu sepanjang tahun,
karenainternal auditor mempunyai waktu yang lebih banyak di perusahaannya.

External Audit:

1. Dilakukan oleh external auditor (Kantor Akuntan Publik) yang merupakan orang luar
perusahaan.
2. External auditor adalah pihak yang independen.
3. Laporan external auditor berisi opini mengenai kewajaran laporan keuangan, selain itu
berupa management letter, yang berisi pemberitahuan kepada manajemen mengenai
kelemahankelemahan dalam pengendalian intern beserta saran-saran perbaikannya.
4. Pemeriksaan ekstern dilakukan secara sampling, karena waktu yang terbatas dan akan
terlalu tingginya audit feejika pemeriksaan dilakukan secara rinci.
5. Sebelum menyerahkan laporannya, external auditor terlebih dahulu harus meminta "Surat
Pernyataan Langganan' (Client Representation Letter).
6. External auditor hanya tertarik pada kesalahan-kesalahan yang material, yang
bisamemengaruhi kewajaran laporan keuan gan.

Selain itu terdapat beberapa persamaan antara internal audit dan external audit, yaitu sebagai
berikut.

1. Masing-masing auditor harus mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman


kerja dibidang akuntansi, keuangan, perpajakan, manajemen dan komputer.
2. Keduanya harus membuat rencana pemeriksaan (audit plan) dan program pemeriksaan
(auditprogram) secara tertulis.
3. Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus didokumentasikan
secaralengkap dan jelas dalam kertas kerja pemeriksaan (audit working papers).
4. Audit staf harus selalu melakukan Continuing Professional Education (Pendidikan
ProfesiBerkelanjutan).
5. Intenal auditor maupun extermal auditor harus mempunyai audit manual, sebagai
pedomandalam melaksanakan pemeriksaannya dan harus memiliki kode etik serta sistem
pengendalianmutu.

2.3 Pengertian Error, collusion, dan Fraud.

7
Dengan makin berkembangnya suatu perusahaan, maka tugas manajemen untuk
mengendalikan jalannya perusahaan menjadi makin berat. Agar tujuan yang telah ditetapkan top
management dapat tercapai, keamanan harta perusahaan terjamin dan kegiatan operasi bisa
dialankan secara efektif dan efisien, manajemen perlu mengadakan pengendalian intern yang
baik. Jika pengendalian intern suatu badan usaha lemah maka kemungkinan terjadinya kesalahan
dan kecurangan sangat besar. Sebaliknya, jika pengendalian intern kuat, maka kemungkinan
terjadinya kesalahan dan kecurangan bisa diperkecil. Kalaupun kesalahan dan kecurangan masih
terjadi, bisa diketahui dengan cepat dan dapat segera diambil tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.

Internal audit harus mengerti betul bermacam-macam jenis kesalahan dan kecurangan
gejala-gejala fraud, modus operandinya, bagaimana mendeteksi dan menangani fraud yang
terjadi dan bagaimana mencegah terjadinya fraud.

Intentional error adalah kesalahan yang disengaja dengan tujuan untuk menguntungkan diri
sendiri dalam bentuk window dressing (merekayasa laporan keuangan supaya terinat lebih
baikagar lebih mudah mendapat kredit dari bank) dan check kiting (saldo rekening bank
ditampilkan lebih besar sehingga current ratio terlihat lebih baik).

Unintentional error adalah kesalahan yang terjadi secara tidak disengaja (kesalahan
manusiawi), misalnya salah menjumlah, penerapan standar akuntansi yang salah karena
ketidaktahuan.

Kecurangan bisa terjadi dalam bentuk cllusion, fraud, white-coller crime, embezzlement
computer crime dan lain-lain.

Collusion adalah kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara bekerjasama
dengan tujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut, biasanya merugik perusahaan atau
pihak ketiga.

Fraud bisa terjadi dalam berbagai bentuk sebagai berikut.

a. Intentional misrepresentation: memberi saran bahwa sesuatu itu benar, padahal itu
salah,oleh seseorang yang mengetahui bahwa itu salah.

8
b. Negligent misrepresentation: pernyataan bahwa sesuatu itu salah oleh seseorang yang
tidak mempunyai dasar yang kuat untuk menyatakan bahwa itu betul
c. Membocorkan kepada pihak lain, sesuatu vang seharusnya dirahasiakan.
Misalnyamemberikan inside information di pasar modal.
d. False promises: suatu janji yang diberikan tanpa keinginan untuk memenuhi janji
tersebut.
e. Employee fraud: kecurangan yang dilakukan seorang pegawai untuk menguntungkan
dirinyasendiri. Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari office
boy yang"memainkan" bon pembelian makanan sampai pegawai yang memasukkan
biaya entertainmentuntuk keluarga sebagai biaya perusahaan.
f. Management fraud kecurangan yang dilakukan oleh manajemen sehingga merugikan
pihaklain, termasuk pemerintah. Misalnya manipulasi pajak, manipulasi kredit bank,
kontraktor yangmenggunakan "cost plus fee".
g. Organized crime: kejahatan yang terorganisir, misalnya pemalsuan kartu kredit,
pengirimanbarang melebihi atau kurang dari yang seharusnya di mana si pelaksana akan
mendapat bagian10%.
h. Computer crime: kejahatan dengan memanfaatkan teknologi komputer, sehingga si
pelakubisa mentransfer dana dari rekening orang lain ke rekeningnya sendiri (pernah
dilakukan WNI diAmerika).
i. White collar crime: kejahatan yang dilakukan orang-orang berdasi (kalangan atas),
misalnyamafia tanah, paksaan secara halus untuk merger dan lain-lain.

Beberapa penyebab terjadinya kecurangan antara lain sebagai berikut

1. Kelemahan pengendalian intern:


a) tidak adanya job description sehingga terjadi perangkapan tugas
b) kurang baiknya sistem otorisasi;
 tidak berfungsinya bagian internal audit;
 kurangnya pegawai yang kapabel
 tidak adanya rotation of duties.
2. Adanya conflict of interest dari pejabat perusahaan.
3. Perusahaan tidak mempunyai kebijakan tertulis mengenai "fair dealing

9
4. Adanya pegawai dan pejabat perusahaan yang tidak jujur.
5. Tidak tegasnya sangsi yang diberikan kepada mereka yang melakukan kecurangan.
6. Manajemen terlalu yakin bahwa orang kepercayaannya tidak mungkin berbuat
curangpadahal justru sering terjadi bahwa orang kepercayaan tersebut yang melakukan
kecurangan.
7. Terlalu beratnya target yang ditentukan top management, sehingga manajer
pelaksanacenderung untuk melaporkan hasil kerja yang lebih baik dari yang sebenarnya.
8. Bonus yang didasarkan pada kinerja akan menggoda manajer pelaksana untuk
melakukanwindow dressing pada laporan divisinya.
9. Adanya manajer yang ambisinya terlalu besar, sehingga sikut kiri kanan dan
merugikanmanajer lainnya.

Peranan Internal Auditor dalam Investigasi Kecurangan

Standards for the Professional Practice of Internal Auditing dari lIA menyebutkan bahwa
internal auditor harus melakukan pemeriksaan internnya dengan hati-hati dan menggunakan
kemahiranjabatannya. Dalam hal ini internal auditor harus memperhatikan kemungkinan-
kemungkinanterjadinya kecurangan, kesalahan, manipulasi, inefisien si, pemborosan,
ketidakefektifan, dan conflict of interest. Mereka juga harus hati-hati terhadap kondisi dan
kegiatan yang memungkinkan terjadinya irregularities.

Namun demikian jika kecurangan sudah terjadi atau ada indikasi mengenai terjadinya
kecurangan, maka internal auditor harus turun tangan. Jika internal auditor menemukan indikasi
dan mencurigai terjadinya kecurangan di perusahaan, maka ia harus memberitankan nal tersebut
kepada top management. Jika indikasi tersebut cukup kuat, manajemen akan menugaskan suatu
tim untuk melakukan investigasi. Tim tersebut biasanya terdiri dari internal auditor, lawyer,
investigator, security dan spesialis dari luar atau dalam perusan aan (misal ahli komputer, ahli
perbankan, dan lain-lain).

Kennisn (7986) menyarankan beberapa tindakan berikut dalam investiasi kecurangan.

1. Fertdma dan terutama lindungi yang tidak bersalah, kumpulkan fakta-fakta,


pecanapersoalannya, dan buatlah suasana menjadi tenang.

10
2. Amankan lingkungan kejadian secepatnya untuk menghentikan kerugian yang
mungkinterjadi
3. Tentukan elemen-elemen yang penting dari kecurangan tersebut untuk
mendukungkeberhasilan tuntutan secara hukum.
4. Identifikasikan, kumpulkan, dan amankan bukti-bukti.
5. Identifikasikan dan wawancarai saksi-saksi. 6. Iden tifikasikan pola dan sifat kecurangan
yangterjadi.
6. Tentukan motivasi dari kejadian tersebut yang sering kali bisa membantu
dalammengidentifikasikan tersangka utama.
7. Siapkan fakta yang akurat dan objektif sebagai dasar pertimbangan mengenai
disiplin,pemecatan atau penuntutan.
8. Hitung kerugian yang terjadi dan kemungkin an memperoleh kembali barang yang
hilang atauganti rugi.
9. ldentifikasikan kelemahan-kelemahan tersebut dengan merevisi sistem dan prosedur
yangberlaku atau menyarankan sistem dan prosedur yang baru dan jika memungkinkan
gunakanperalatan keamanan.

Beberapa saran untuk mencegah terjadinya kecurangan adalah sebagai berikut.

1. Tingkatkan pengendalian intern yang terdapat di perusahaan.


2. Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan jasa psikolog dan hindari katebelece
dalampenerimaan pegawai.
3. Tingkatkan keandalan internal audit department, antara lain dengan:
a. memberikan balas jasa yang menarik
b. memberikan perhatian yang cukup besar terh adap laporan mereka
c. mengharuskan internal auditor melaksan akan continuing profesional education,
d. berikan imbalan yang memadai untuk seluruh pegawai, timbulkan "sense of
belonging di antara pegawai
e. lakukan rotation of duties dan wajibkan para pegawai untuk menggunakan hak
cuti mereka
f. lakukan pembina an rohani

11
g. berikan sangsi yang tegas kepada mereka yang melakukan kecurangan dan
berikanpenghargaan kepada mereka yang berprestasi
h. tumbuhkan iklim keterbukaan di dalam perusahaan.
i. manajemen harus memberikan contoh dengan bertindak jujur, adil, dan bersih
j. buat kebijakan tertulis mengenai fair dealing.

2.4Temuan Pemeriksaan (Audit Findings) dan Laporan Internal Audit

Sebagai hasil dari pekerjaannya, internal auditor harus membuat laporan kepada
manajemen.Laporan tersebut merupakan suatu alat dan kesempatan bagi internal auditor untuk
menanikperhatian manajemen dan membuka mata manajemen mengenai manfaat dari Internal
AuditDepartment (1AD), apa saja yang sudah dan dapat dikerjakan IAD, hal penting apa saja
yangterjadi di perusahaan dan memerlukan perhatian dan tindakan perbaikan dari manajemen.

Untuk itu 1AD harus menyampaikan laporan yang:

1. objektif
2. clear elas)
3. concise (singkat tetapi padat)
4. constructive (membangun)
5. timely (cepat waktu).

Kalau tidak, lAD akan kehilangan kesempatan yang baik. Temuan audit yang
disampaikandengan baik dalam laporan IAD akan memberitahukan manajemen mengenai
kelemahan dalampengendalian intern yang bila dibiarkan dapat menimbulkan terjadinya
kecurangan (fraud &collusion) yang merugikan perusahaan. Selain itu rekomendasi yang
disampaikan IAD akanmembantu manajemen dalam mengambil tin dakan-tindakan perbaikan
sehingga kemungkinanterjadinya kecurangan dan kesalahan bisa diperkecil.

Menurut Lawrence B. Sawyer (2003)

Deficiency finding menjelaskan sesuatu hal yang salah, atau sesuatuakan menjad
salah.Auditor juga dapat menjumpai transaksi-transaksi atau kondisi-kondisi yang secara
intrinsic tidak salah, tetapi memerlukan perbaikan.

12
Contohnya, kesalahan yang banyak terjadi dalammemproses dokumen-dokumen secara manual
menggambarkan terdapatnya defisiensi. Haltersebut tidak bisa ditolerir dan harus dikoreksi
(diperbaiki). Tetapi suatu usulan untukmengomputerisasi sistem pengolahan data merupakan
suatu saran perbaikan, dan manajemenmempunyai hak untuk menyetujui atau menolak usulan
tersebut.

Major deficiency findings adalah kelemahan dalam internal control perusahaan


yangmengakibatkan hambatan bagi suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi
untukmencapai tujuan yang ditetapkan.Misalkan tujuan di bagian utang adalah melakukan
pembayaran untuk tagihan yang sudah jatuhtempo pada waktunya dan dalam jumlah yang
sebenarnya. Kelemahan intemal controlmengakibatkan terjadinya "double paymenf.

Minor deficiency findings adalah kelemahan dalam internal control perusahaan, yang
walaupuntidak sampai menghambat pencapaian tujuan dari suatu (unit) organisasi namun,
perludilaporkan kepada manajemen, karena kalau tidak diperbaiki dapat merugikan perusahaan.
Misalnya tidak digunakannya imprest fund system untuk petty cash. Deficiency findings
yangperlu dilaporkan harus memenuhi kriteria, yaitu:

1. Cukup signifikan
2. didukung oleh takta, bukan opini dan oleh bukti-bukti yang cukup, Komperen, dan
relevan
3. objektif
4. relevan
5. masuk akal.

Pengembangan Temuan Pemeriksaan

Temuan positif bisa menyatakan bahwa tidak ada masalah yang ditemukan. Bisa juga
menyebutkan kabaikan pengendalian intern yang terdapat disalah satu bagian yang perlu
diterapkan disalah satu bagian yang perlu diterapkan dibagian lain.

Temuan negatif memberitahukan kepada manajemen masalah-masalah yang ditemukan


yang memerlukan tindakan perbaikan dari manajemen untuk mencegah kerugian-kerugian yang
timbul akibat masalah tersebut.

13
Findings yang disusun dengan baik harus mencakupi:

 Criteria :ukuran atau standar yang harus diikuti atau kondisi yang seharusnya ada.
 Statement Of :bagaimana kenyataan atau kondisi yang terjadi diperusahaan.
Condition
 Effect ; bagaimana akibat dari kenyataan ysng terjadi diperusahaan (efek yang negatif
berupa penyimpangan, efek yang positif berupa hasil yang lebih baik dari standar yang
telah ditentukan)..
 Cause : apa penyebab terjadinya kondisi tersebut diperusahaan dan bagaimana.
terjadinya.

Pengembangan Rekomendasi dari Temuan-Temuan.

Ada beberapa prinsip yang harus dikuti agar bisa diperoleh rekomendasi yang efektif, yaitu:

1. rekomendasi harus komprehensif,


2. rekomendasi harus spesifik
3. rekomendasi harus disusun dengan baik
4. rekomendasi harus mudah dijalankan
5. rekomendasi harus beralasan.

Ada enam (6) hal penting yang harus dipenuhi untuk menyusun rekomendasi dengan
baik,antara lain:

1. clear, simple, understan able and economical


2. complete
3. brief and concise
4. Coherent
5. Orcefut
6. variety.

Sering terjadi, tim internal audit yang tangguh berhasil menemukan banyak deficiency
findingsdan mengusulkan banyak rekomendasi, namun mengalami kesulitan dalam menyusun
laporanyang baik dan bisa diterima manajemen.

14
Hal itu antara lain disebabkan karena berikut ini:

1. Adanya audit supervisor yang mempunyai kebiasaan untuk mencoret konsep laporan
yangdibuat auditor in-charge dan mencoba menyusun kembali dengan gayanya sendiri
yang bisaberakibat berubahnya inti permasalahan yang dilaporkan.
2. Adanya auditor in-charge yang sengaja menyusun laporan seadanya (masih mentah)
denganpemikiran bahwa ada audit supervisor atau audit manageryang akan mengoreksi
danmelengkapi. Hal ini akan memperlambat penyeles aian laporan.
3. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menyusun laporan. Ini disebabkan
karenaesalahan dalam laporaauditor berusaha untuk mencegah terjadinya kesalah
4. Buruknya kualitas konsep laporan dan buruknya kemampuan auditor untuk menulis
laporandengan gaya dan bahasa yang baik.

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
bagian internal audit perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah
ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari
ikatan profesi yang berlaku Pedoman Kerja Internal Auditor
Institute of Journal Auditor yaitu Code of Audit Charter Ethics dan Internal terdapat
persamaan dan perbedaan dari internal audit dan ekternal audit.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A dan Beasley, Mark S., Elder, Randal J. 2011. Auditing and Assurance Service.
Edisi ke-13. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.

Boynton, William C., Johnson, Raymond N. 2006. Modern Auditing Assurance Services and
The Integrity of Financial Reporting. Edisi ke-8. John Wiley &Sons Inc.

Carlmichael, D.R. Willingham, John. 1987. Auditing Concepts and Methods. Edisi ke-4. New
York:McGraw Hill Book Company.

16
Herbert, Leo. 1979. Auditing The Performance of Management. Belmont, California: Lifetime
Learning Publications.

Institut Akuntan Publik Indonesia. Per 31 Maret 2011. Standar Profesional Akuntan Publik.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik. Dewan Standar Akuntansi Keuangan lkatan Akuntan Indonesia.

PSAK No. 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud

17

Anda mungkin juga menyukai