Anda di halaman 1dari 8

RMK AUDITING II

INTERNAL AUDIT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengauditan II


Dosen Pengampu : Sheila Kusumaningrum, SE.,M.Acc.,Ak

Disusun oleh kelompok 2 :

AQSATINA RUSLI (02272111003)

SUHAIMI (02272111009)

AGUNG JULHAR M. YUSUF (02272111023)

VINESYA PAULINA DJANGU (02272111068)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2023/2024
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN INTERNAL AUDIT


Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
bagian internal audit perusahaan, terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi
perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang telah
ditentukan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari
ikatan profesi yang berlaku. Peraturan pemerintah misalnya peraturan di bidang
perpajakan, pasar modal, lingkungan hidup, perbankan, perindustrian, investasi, dan
lain-lain. Ketentuan dari ikatan profesi misalnya standar akuntansi keuangan.
Internal audit yang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam bidang
pemeriksaan keuangan tetapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti audit
manajemen, audit lingkungan hidup, audit sosial, dan lain-lain. Bahkan mulai tahun
2000-an kegiatan internal audit sudah mencakup konsultasi yang didesain untuk
menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasi suatu organisasi.
Definisi Internal Auditing menurut Institute of Internal Auditor yang dikutip
oleh Pickett (2010: 15) dan Arens (2014: 828).
"Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting
activity designed approach an organization to evaluate accomplish to add and value
improve its and objectives the improve effectiveness byan bringingorganization's of
risk asystematic,management, operations. Disciplined control,It helps and governance
processes.”
("Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen
dan objektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan
kegiatan-kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk
mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sitematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dari manajemen risiko, pengendalian dan
proses tata kelola".)
Untuk mencapai tujuan tersebut, internal auditor harus melakukan kegiatan-
kegiatan berikut.
1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem
pengendalian manajemen, pengendalian intern dan pengendalian operasional
lainnya serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang
tidak terlalu mahal.
2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana, dan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan oleh manajemen.
3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecurangan
dan penyalahgunaan.
4. Memastikan bahwa pengelolaan data yang dikembangkan dalam organisasi
dapat dipercaya.
5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang
diberikan oleh manajemen.
6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas.

Pedoman Kerja Internal Auditor Menurut Institute of Internal Auditor (IIA):


1. Code of Ethics
Tuiuan dari kode etik IIA adalah untuk memperkenalkan budaya etis dalam
profesi internal auditing.
Kode etik ini mencakup dua komponen penting, yaitu: (a) ethical principles,
yang berkaitan dengan profesi dan praktik internal auditing, (b) rules of conduct
yang menjelaskan norma perilaku yang diharapkan dari seorang internal auditor.
Rules iltr merupakan alat bantu untuk menginterprestasikan principles ke dalam
penerapan praktik dan dimaksudkan sebagai pedoman perilaku etis internal
auditor.
2. Internal Audit Charter
Internal audit charter adalah suatu dokumen formal yang mendefinisikan tujuan
otoritas, dan tanggung jawab dari kegiatan audit internal. Internal audit chart
menetapkan posisi dari kegiatan internal audit dalam organisasi, hak atas akee
terhadap catatan-catatan pegawai dan kekayaan fisik yang relevan dengan kineria
penugasan, dan mendefinisikan ruang lingkup kegiatan internal audit. Otoritas
internal audit charter harus diberikan oleh Direksi dan/atau Komisaris melalui
Komite Audit.
Chief Audit Executive (Ketua Internal Audit) harus secara periodic me-review
internal audit charter tersebut.
3. IIA Professional Practices Framework yang terdiri atas: Attribute Standards
Performance Standards, Guidance-Practice Advisories dan Guidance-
Development dan Practice Aids.

2. PERBEDAAN INTERNAL AUDIT DAN EXTERNAL AUDIT


Terdapat beberapa perbedaan antara internal audit dan external audit, yaitu
sebagai berikut.
INTERNAL AUDIT EXTERNAL AUDIT
1. Dilakukan oleh internal auditor yang 1. Dilakukan oleh external auditor (Kantor
merupakan orang dalam perusahaan Akuntan Publik) yang merupakan orang luar
(pegawai perusahaan) perusahaan.

2. Pihak luar perusahaan menganggap 2. External auditor adalah pihak yang


internal auditor tidak independen independen.
(inappearance).

3. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk 3. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk dapat


membantu manajemen, dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran
melaksanakan tanggung jawabnya laporan keuangan yang telah disusun oleh
dengan memberikan analisis, penilaian, manajemen perusahaan.
saran, dan komentar mengenai kegiatan
yang di periksa

4. Laporan internal auditor tidak berisi


opini mengenai kewajaran laporan 4. Laporan external auditor berisi opini
keuangan, tetapi berupa temuan mengenai kewajaran laporan keuangan,
pemeriksaan (audit findings) mengenai selain itu berupa management letter, yang
penyimpanan dan kecurangan yang berisi pemberitahuan kepada manajemen
ditemukan , kelemahan pengendalian mengenai kelemahan kelemahan dalam
intern, beserta saran-saran pebaikannya. pengendalian intern beserta saran-saran
perbaikannya.
5. Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman
pada internal auditing standards yang di 5. Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada
tentukan oleh Institute of Internal Standar Profesional Akuntan Publik yang
Auditors, atau Norma Pemeriksaan ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Intern yang ditentukan BPKP atau BPK
dan norma pemeriksaan satuan
pengawasan intern BUMN/BUMD oleh
SPI (Institut Akuntan Publik Indonesia
belum menyusun Standar Pemeriksaan
Intern).

6. Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci


dan memakan waktu sepanjang tahun, 6. Pemeriksaan ekstern dilakukan secara
karena internal auditor mempunyai sampling, karena waktu yang terbatas dan
waktu yang lebih banyak di akan terlalu tingginya audit fee jika
perusahaannya. pemeriksaan dilakukan secara rinci.

7. Pimpinan (penanggung jawab)


pemeriksaan intern tidak harus seorang 7. Pemeriksaan ekstern dipimpin oleh
registered accountant. (penanggung jawabnya adalah) seorang
akuntanpublik yang terdattar dan mempunyai
nomor register (registered public accountant).
8. Internal auditor mendaparkan gaji dan
tunjangan sosial, lainnya sebagai 8. External auditor mendapat audit fee atas jasa
pegawai perusahaan. jang diberikannya.

9. Sebelum menyerahkan laporannya,


internal auditor tidak perlu meminta 9. Sebelum menyerabkan laporannya, external
"Surat Pernyataan Langganan", auditor terlebih dahulu harus meminta "Surat
Pernyataan Langganan" (Client
10. Internal auditor tertarik pada Representation Letter)
kesalahankesalahan yang material 10. External auditor hanya tertarik pada
maupun tidak material. kesalahanesalahan yang material, yang bisa
memengaruhi ran kruangan

Selain itu terdapat beberapa persamaan antara internal audit dan external audit, yaitu
sebagai berikut.
1. Masing-masing auditor harus mempunyailatarbelakangpendidikandan pengalaman kerja
di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, manajemendan komputer.
2. Keduanya harus membuat rencana pemeriksaan (audit plan) dan program pemeriksaan
(audit program) secara tertulis.
3. Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus didokumentasikan secara
lengkap dan jelas dalam kertas kerja pemeriksaan (audit working papers)
4. Audit staf harus selalu melakukan Continuing Professional Education (Pendidikan Profesi
Berkelanjutan).
5. Internal auditor dan external auditor harus kompeten, objektif, menggunakan metodologi
audit yang sama, dan mempertimbangkan risiko audit dan materiality.
6. Internal auditor maupun external auditor harus mem punyai audit manual, sebagai
pedoman dalam melaksanakan pemeriksaannya dan harus memiliki kode etik serta sistem
pengendalian mutu.

3. BAGAIMANA MEMILIKI INTERNAL AUDIT DEPARTMENT YANG


EFEKTIF
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat memiliki
internal audit department yang efektif adalah sebagai berikut.
1. Internal audit department harus mempunyai kedudukan yang independen
dalam organisasi perusahaan.
2. Internal audit department harus mempunyai job description.
3. Internal audit department harus mempunyai internal audit manual.
4. Harus ada dukungan yang kuat dari top management kepada internal audit
department.
5. Internal audit department harus memiliki orang-orang yang profesional,
kapabel, bisa bersikap objektif, dan mempunyai integritas serta loyalitas yang
tinggi.
6. Internal auditor harus bisa bekerja sama dengan akuntan publik.
7. Internal audit department harus memiliki internal audit character.

4. PENGERTIAN ERROR, COLLUSION, DAN FRAUD


Intentional error adalah kesalahan yang disengaja dengan tujuan untuk
menguntungkan diri sendiri dalam bentuk window dressing (merekayasa laporan
keuangansupayaterlihatlebihbaik agar lebih mudah mendapat kredit dari bank) dan
check kiting (saldo rekening bank ditampilkan lebih besar sehingga current ratio
terlihat lebih baik).
Unintentional error adalah kesalahan yang terjadi secara tidak disengaja (kesalahan
manusiawi), misalnya salah menjumlah, penerapan standar akuntansi yang salah
karena ketidaktahuan.
Kecurangan bisa terjadi dalam bentuk collusion, fraud, white-coller crime,
embezzlement, computer crime dan lain-lain.
Collusion adalah kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan cara
bekerja sama dengan tujuan untuk menguntungkan orang-orang tersebut, biasanya
merugikan perusahaan atau pihak ketiga.
Pengertian Fraud
a. Menurut Joseph T. Wells (2005:8)
"Dalam pengertian luas, fraud dapat meliputi segala macambentukkriminaldengan
menggunakan tipu muslihat sebagai dasar modus operandinya".
b. Menurut Spencer Picket (2012):
"Any act or omission involving deceit that attempts to deceive others, in a way
that result in the victim suffering a loss and/or the perpetrator achieving a gain."
c. Menurut Pusdiklatwas BPKP (2002):
"Fraud adalah suatu perbuatan melawan atau melanggar hukum yang dilakukan
oleh orang atau orang-orang dari dalam dan/atau dari luar organisasi, dengan
maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau kelompoknya yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain."

Korupsi, Kolusi & Nepotisme (KKN)


KORUPSI adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang yang
melanggar norma-norma yang berlaku yang merugikan negara dan atau masyarakat
dengan tujuan untuk kepentingan atau keuntungan pribadi/keluarga/kelompok/
golongan.
KOLUSI adalah kerja sama yang bermakna dan bertujuan negatif seperti:
tidak sah, curang, jahat, dan tidak benar. Kolusi akan berarti korupsi jika kerjasama
atau perjanjian rahasia atau saling pengertian yang terjadi mengakibatkan kerugian
terhadap kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat untuk kepentingan dan
keuntungan pihak-pihak yang bersekongkol.
NEPOTISME adalah kecenderungan untuk memberikan prioritas di luar
ukuran kepada sanak saudara kadang dalam hal pekerjaan, jabatan, pangkat di
lingkungan birokrasi kekuasaan.

5. TEMUAN PEMERIKSAAN (AUDIT FINDINGS) DAN LAPORAN


INTERNAL AUDIT
Sebagai hasil dari pekerjaannya, internal auditor harus membuat laporan kepada
manajemen. Laporan tersebut merupakan suatu alat dan kesempatan bagi internal
auditor untuk menarik perhatian manajemen dan membuka mata manajemen
mengenai manfaat dari Internal Audit Department (IAD), apa saja yang sudah dan
dapat dikerjakan IAD, hal penting apa saja yang terjadi di perusahaan dan
memerlukan perhatian dan tindakan perbaikan dari manajemen.
Untuk itu IAD harus menyampaikan laporan yang:
1. objektif;
2. clear (jelas);
3. concise (singkat tetapi padat);
4. constructive (membangun);
5. timely (cepat waktu).

PROSES PENYUSUNAN LAPORAN

NO KEGIATAN PELAKSANA
Selama pemeriksaan menemukan audit findings, berupa Audit staf
1. minor deficiency findings maupun major deficiency
findings, yang dikumpulkan dalam list of audit findings.
Me-review list of audit findings dan memilih mana yang Auditor in-change
2.
akan dimasukkan dalam konsep laporan.
3. Menyusun konsep laporan. Auditor in-change
4. Me-review konsep laporan. Audit supervisor
Memperbaiki konsep laporan yang sudah di-review dan Auditor in-change
5. mendiskusikan poin-poin dalam konsep laporan dengan
bagianbagian yang bersangkutan.
Memperbaiki konsep laporan berdasarkan hasil diskusi Auditor in-change
6.
dengan bagian yang bersangkutan.
Me-review konsep laporan yang sudah diperbaiki dan Audit supervisor
7.
menyerahkan konsep tersebut kepada audit manager
Me-review konsep laporan dan melakukan perubahan jika Audit manager dan internal
8.
diperlukan. audit director
Mer.diskusikan konsep laporan yang sudah diperbaiki Auditor in-change, Auditor
9. der.gan kepala bagian/departemen yang berkaitan. supervisor, dan Auditor
manager
10. Memperbaiki konsep laporan berdasarkan hasil diskusi. Auditor in-change
Me-review konsep yang sudah diperbaiki dan Audit manager
11. menyerahkan kepada Internal Audit Director untuk
ditandatangani.
Menandatangani laporan pemeriksaan untuk diserahkan Internal Audit Director
12.
kepada Direksi.

STANDAR PELAPORAN
Institut Akuntan Publik Indonesia belum menerbitkan suatu standar pelaporan bagi internal
auditor. Standar Profesional Akuntan Publik lebih banyak memberikan petunjuk kepada akuntan
publik.
Oleh karena itu dalam menyusun laporannya internal auditor banyak mengacu pada standards
of reporting yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA).

LAPORAN INFORMAL
Jika dalam pelaksanaan audit, internal auditor menemukan hal-hal penting yang perlu segera
dilaporkan kepada manajemen, agar bisa segera dilakukan tindakan perbaikan oleh manajemen, maka
hal tersebut akan disampaikan dalam bentuk informal report. Misalnya ada project yang sedang atau
baru akan berjalan yang menurut internal auditor perlu ditunda atau dibatalkan pelaksanaannya.
Informal reports bisa disampaikan secara lisan (melalui telepon atau dalam rapat/ pertemuan
khusus) atau secara tertulis.
Walaupun disampaikan secara lisan, sebaiknya didukung oleh data atau bukti tertulis atau
catatan ringkas.
Informal report yang disampaikan secara tertulis bisa pendek saja (berbentuk memo satu
halaman) bisa juga panjang (berbentuk summary report yang didukung oleh penjelasan detail).

CONTOH LAPORAN INTERNAL AUDITOR


Laporan internal auditor bisa dibuat dalam beberapa bentuk/format, namun harus mencakup
elemen-elemen berikut: Summary, foreword, purpose, scope, opinion, dan findings serta
recommendations. Findings harus memenuhi beberapa kriteria summary, standards, facts, effect, dan
cause.
Laporan harus dibuat secara jelas, mudah dimengerti, logis, dan menarik. Untuk itu auditor
harus selalu meningkatkan kemampuan teknis pembuatan laporan. Berikut ini disajikan contoh
laporan yang biasa dibuat oleh IAD.

Anda mungkin juga menyukai