Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan
secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah.
Menjadi pedoman dalam penugasan audit intern; dan menjadi dasar penilaian
keberhasilan penugasan audit internal.
Keuangan negara wajib dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan serta kepatuhan.
Jenis-jenis audit sektor publik yang dilaksanakan atas kegiatan yang tercermin dalam
APBN, APBD, kegiatan BUMD/BUMN, serta kegiatan yayasan, LSM, atau partai politik.
Penetapan tujuan untuk menentukan jenis audit yang akan dilaksanakan, serta standar audit
yang harus diikuti oleh auditor merupakan awal.
Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2004 dan SPKN, terdapat tiga jenis audit keuangan negara,
yaitu:
1. Audit keuangan, merupakan audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk
memberikan keyakinan yang memadai (reasonable assurance), apakah laporan
keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi
komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Audit
keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan pengendalian
keuangan berjalan secara efisien dan tepat serta transaksi keuangan diotorisasi serta
dicatat secara benar.
2. Audit kinerja, meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, pada dasarnya
merupakan perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Audit
kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian
ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit. Audit
kinerja merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara
independen atas ekonomi dan efisiensi operasi, efektifitas dalam pencapaian hasil
yang diinginkan dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang
berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak pengguna laporan tersebut.
3. Audit dengan tujuan tertentu, merupakan audit khusus di luar audit keuangan dan
audit kinerja yang bertujuan untuk memberikan simpulan atas hal yang diaudit.
Audit dengan tujuan tertentu dapat bersifat eksaminasi, review, atau prosedur yang
disepakati. Audit dengan tujuan tertentu mencakup audit atas hal-hal lain di bidang
keuangan, audit investigatif, dan audit atas sistem pengendalian internal.
Standar Audit ini mengatur mengenai kegiatan audit intern yang dapat dilakukan oleh
auditor dan pimpinan APIP, meliputi :
a. Kegiatan penjaminan kualitas (quality assurance), terdiri dari:
1) Audit:
(1) Audit Keuangan
(2) Audit Kinerja
(3) Audit Dengan Tujuan Tertentu
2) Evaluasi
3) Review
4) Pemantauan/Monitoring
b. Kegiatan pengawasan lainnya yang tidak memberikan penjaminan kualitas, antara
lain : konsultansi, sosialisasi, dan asistensi.
Standar Audit ini terdiri dari dua bagian utama, sebagai berikut:
1. Standar Atribut (Attribute Standards)
Standar Atribut mengatur mengenai karakteristik umum yang meliputi
tanggung jawab, sikap, dan tindakan dari penugasan audit internal serta
organisasi dan pihakpihak yang melakukan kegiatan audit internal, dan
berlaku umum untuk semua penugasan audit intern. Standar Atribut dibagi
menjadi Prinsip-Prinsip Dasar dan Standar Umum.
2. Standar Pelaksanaan (Performance Standards)
Standar Pelaksanaan menggambarkan sifat khusus kegiatan audit
intern dan menyediakan kriteria untuk menilai kinerja audit intern. Standar
Pelaksanaan dibagi menjadi Standar Pelaksanaan Audit Intern dan Standar
Komunikasi Audit Intern. Lingkup kegiatan yang diatur dalam Standar
Pelaksanaan ini meliputi Kegiatan Pemberian Jaminan Kualitas (Quality
Assurance Activities) dan Pemberian Jasa Konsultansi (Consulting Activities).
Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
sebagai perwujudan dari Pasal 23E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi
Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan
satu badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri, ayat (2) Hasil pemeriksa
keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya. Badan Pemeriksa
Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah, sehingga diharapkan
dapat bersikap independen.
Badan pemeriksa keuangan (BPK) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan
tanggungjawab keuangan negara. BPK bersifat bebas dan mandiri. BPK memiliki tugas
yang begitu besar seperti memeriksa seluruh keuangan negara yang berasal dari berbagai
lembaga. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui apa tugas, fungsi dari BPK
itu sendiri.