Audit internal merupakan bagian yang penting dari komponen pemantauan atas sistem
pengendalian internal suatu entitas. Audit internal juga memberikan jasa berharga lainnya
kepada suatu entitas.
Audit internal adalah kegiatan penjaminan dan konsultasi yang independen dan objektif,
yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi suatu organisasi. Audit
internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menggunakan pendekatan yang
sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses manajemen
risiko, pengendalian, dan tata kelola perusahaan.
Audit internal telah berkembang menjadi kegiatan yang sangat profesional yang meluas ke
penilaian atas efisiensi dan efektivitas dari semua tahap operasi perusahaan, baik yang
keuangan maupun non keuangan.
Direktur / manajer fungsi audit internal mungkin memiliki status manajemen senior.
Audit internal memiliki tanggung jawab langsung kepada dewan Direksi atau Komite
Audit.
Pada tahun 1977, bagian dari Foreign Corrupt Practices Act menambahkan penekanan
terhadap audit internal Mengharuskan perusahaan untuk memelihara system pengendalian
internal yang efektif. Perusahaan yang tunduk pada undang-undang ini dengan cepat
menyadari bahwa fungsi audit internal yang diperluas memberikan jaminan yang terbaik
atas kepatuhan (compliance).
Dengan demikian, anggaran untuk audit internal diperbesar secara dramatis, serta
ukuran dan kualitas departemen audit internal ditingkatkan secara signifikan.
Pertumbuhan dan pentingnya audit internal bagi perusahaan telah disertai dengan
meningkatnya pengakuan profesional untuk auditor internal. The Institute of Internal Auditors
(IIA) dibentuk pada tahun 1941, dan keanggotaannya saat ini adalah sekitar 70.000 auditor
internal di 120 negara. Pada tahun 1972, IIA memberikan Certificate of Internal Auditors’
Examination yang pertama. Ujian memakan waktu selama 2 hari dan terdiri dari 4 bagian,
yaitu:
Biasanya, terdapat hubungan yang dekat antara para auditor internal dan seorang auditor
independen di luar entitas. Pekerjaan auditor internal dapat menjadi sebuah suplemen,
tetapi bukan pengganti terhadap pekerjaan auditor independen dalam audit laporan
keuangan. Salah satu tanggung jawab direktur audit internal adalah untuk
mengkoordinasikan pekerjaan auditor internal dengan pekerjaan auditor eksternal.
Merupakan hal yang tidak biasa dalam praktik bagi auditor eksternal untuk meninjau
program kerja tahunan yang direncanakan oleh departemen audit internal untuk
meminimalkan duplikasi usaha.
Audit operasional telah digunakan di masa lalu untuk mengidentifikasi berbagai kegiatan
yang mencakup evaluasi terhadap:
a. Kinerja manajemen.
b. Sistem perencanaan dan pengendalian kualitas manajemen.
c. Kegiatan dan departemenoperasi tertentu.
Audit operasional berkaitan dengan operasi non keuangan entitas. Audit operasional atas
unit nonpemerintah (nongovernmental units) umumnya dibuat oleh auditor internal. Dalam
beberapa kasus, auditor eksternal dapat bergerak untuk melakukan audit.
Menurut The Institute of Internal Auditors (IIA), Audit operasional adalah proses yang
sistematis darimengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan ekonomi dari operasisebuah
organisasiyang berada di bawah kendali manajemen dan melaporkan hasil evaluasi
bersamaan dengan rekomendasi untuk perbaikan kepadaorang yang tepat.
Tidak seperti audit laporan keuangan, audit operasional tidak berakhir dengan laporan
temuan. Ini meluas ke pembuatan rekomendasi untuk perbaikan. Pada kenyataannya,
mengembangkan rekomendasi adalah salah satu aspekdari audit operasional yang paling
menantang.
Terdapat lebih banyak tahapan dalam audit operasional daripada dalam audit laporan
keuangan. Persamaan dan perbedaan dalam tahapan antara kedua jenis audit tersebut
adalah sebagai berikut:
Audit pemerintah mencakup semua audit yang dilakukan oleh lembaga-lembaga audit
pemerintah dan semua audit atas organisasi-organisasi pemerintah. Audit atas organisasi-
organisasi pemerintah mencakup audit atas unit pemerintah negara bagian dan lokal yang
dilakukan oleh auditor pemerintah federal dan akuntan publik yang independen.
Terdapat 3 jenis audit pemerintah yang diidentifikasi dalam Standar Audit Pemerintah
(Government Auditing Standards), yaitu:
a. Penilaian yang independen atas kinerja dan manajemen dari sebuah program terhadap
kriteria yang objektif.
b. Penilaian-penilaian yang memberikan fokus prospektif atau yang mempersatukan
(synthesize) informasi tentang praktik-praktik terbaik atau isu-isu lintas sektoral (cross-
cutting issues).
- The U.S. General Accounting Office (GAO) menetapkan standar audit untuk audit atas
berbagai :
a. Organisasi pemerintah
b. Program pemerintah
c. Kegiatan pemerintah
d. Fungsi pemerintah
e. Dana pemerintah yang diterima oleh organisasi non pemerintah
Standar audit GAO harus diikuti oleh auditor dan organisasi audit ketikadiharuskan oleh
hukum, peraturan, perjanjian atau kontrak, atau kebijakan. Organisasi audit terdiri dari
lembagaaudit pemerintah dan badan non pemerintah, seperti Kantor Akuntan Publik (CPA
firms) dan perusahaan konsultan.
GAGAS mencakup standar auditing AICPA yang berlaku umum untuk kerja lapangan dan
pelaporan. Ketika GAGAS diterbitkan, setiap standar auditing AICPA dan atestasi baru yang
relevan akan diadopsi dan dimasukkan ke GAGAS, kecuali GAO mengeluarkan standar
tersebut dengan pengumuman formal.