Anda di halaman 1dari 16

INTERNAL,OPERATIONAL,GOVER

MENTAL AUDITING

Di presentasikan oleh
Mir’atuzzakiyyah (191120002303)

FEB UNISNU JEPARA


Audit Internal (Internal Auditing)

• Menurut The Institute of Internal Auditors (IIA):


Audit internal adalah kegiatan penjaminan dan konsultasi yang
independen dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi suatu organisasi.Audit internal membantu
organisasi mencapai tujuannya dengan menggunakan pendekatan
yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola
perusahaan.
• Audit internal merupakan bagian dari fungsi
pengawasanpengendalian internal yang memeriksa dan
mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian lainnya.

FEB UNISNU JEPARA


Evolusi Audit Internal (Evolution of Internal Auditing)

Audit internal telah berkembang menjadi kegiatan yang sangat


profesional yang meluas ke penilaian atas efisiensi dan efektivitas
dari semua tahap operasi perusahaan, baik yang keuangan maupun
non keuangan.
Saat ini banyak perusahaan memiliki sebuah departemen audit
internal.
• Direktur / manajer fungsi audit internal mungkin memiliki status
manajemen senior.
• Audit internal memiliki tanggung jawab langsung kepada dewan
Direksi atau Komite Audit.

FEB UNISNU JEPARA


Kode Etik Profesional AICPA (AICPA Code of
Professional Ethics)
Kode Etik IIA dibagi menjadi baik prinsip-prinsip etis (ethical
principles) maupun peraturan-peraturan etis (ethical rules).
1. Prinsip (Principles)
Auditor internal diharapkan untuk menerapkan dan menegakkan
prinsip-prinsip berikut:
 Integritas (Integrity)
Integritas para auditor internal menetapkan kepercayaan dan dengan
demikian memberikan dasar untuk kepercayaan / ketergantungan
(reliance) pada penilaian mereka.
 Objektivitas (Objectivity)
Para auditor internal menunjukkan tingkat objektivitas profesional
yang tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan
mengkomunikasikan informasi tentang kegiatan atau proses yang
diperiksa. FEB UNISNU JEPARA
Kode Etik Profesional AICPA (AICPA Code of
Professional Ethics)

 Kerahasiaan (Confidentiality)
Para auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan atas
informasi yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi
tanpa otoritas yang tepat, kecuali ada kewajiban hukum atau
profesional untuk melakukannya
 Kompetensi (Competency)
Para auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan jasa audit internal.

FEB UNISNU JEPARA


2. Peraturan Perilaku (Rules of Conduct)
 Integritas (Integrity)
Para auditor internal:
1. Harus melakukan pekerjaan mereka dengan kejujuran (honesty),
ketekunan (diligence), dan tanggung jawab
2. Harus mematuhi hukum dan membuat pengungkapan yang
diharapkan oleh hukum dan profesi.
 Objektivitas (Objectivity)
Para auditor internal:
1. Tidak boleh menerima apa pun yang dapat mengganggu atau
diduga akan merusak penilaian profesional mereka

FEB UNISNU JEPARA


 Kerahasiaan (Confidentiality)
Para auditor internal:
1. Harus lebih bijaksana (prudent) dalam menggunakan dan
melindungi informasi yang diperoleh dalam menjalankan tugas
mereka
2. Tidak boleh menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi
atau dengan cara apa pun yang akan bertentangan dengan
hukum atau merugikan tujuan yang sah dan etis organisasi.
 Kompetensi (Competency)
Para auditor internal:
Harus terlibat hanya dalam jasa-jasa di mana pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dimiliki oleh
mereka.
FEB UNISNU JEPARA
Audit Operasional (Operational Auditing)

Definisi Audit Operasional (Operational Auditing Defined)


• Menurut The Institute of Internal Auditors (IIA):
Audit operasional adalah proses yang sistematis dari mengevaluasi
efektivitas, efisiensi, dan ekonomi dari operasi sebuah organisasi
yang berada di bawah kendali manajemen dan melaporkan hasil
evaluasi bersamaan dengan rekomendasi untuk perbaikan kepada
orang yang tepat.

FEB UNISNU JEPARA


• Audit operasional telah digunakan di masa lalu untuk
mengidentifikasi berbagai kegiatan yang mencakup evaluasi
terhadap:
1. Kinerja manajemen.
2. Sistem perencanaan dan pengendalian kualitas manajemen.
3. Kegiatan dan departemen operasi tertentu.
• Audit operasional berkaitan dengan operasi non keuangan entitas.
• Audit operasional atas unit non pemerintah (nongovernmental
units) umumnya dibuat oleh auditor internal  Dalam beberapa
kasus, auditor eksternal dapat bergerak untuk melakukan audit.

FEB UNISNU JEPARA


Bagian-bagian penting dari definisi audit operasional

a) Proses yang sistematis (Systematic process).


Seperti dalam kasus audit laporan keuangan, audit operasional
melibatkan serangkaian langkah-langkah atau prosedur yang logis,
terstruktur, dan terorganisir.
b) Mengevaluasi operasi sebuah organisasi (Evaluating an
organization’s operations).
Evaluasi operasi harus didasarkan pada beberapa kriteria yang
ditetapkan atau disepakati.
Dalam audit operasional, kriteria seringkali dinyatakan dalam
standar kinerja yang ditetapkan oleh manajemen  Dalam beberapa
kasus, standar mungkin ditetapkan oleh lembaga pemerintah atau
oleh industri.

FEB UNISNU JEPARA


Bagian-bagian penting dari definisi audit operasional

c) Efektivitas, efisiensi, dan ekonomi operasi (Effectiveness,


efficiency, and economy of operations).
Tujuan utama dari audit operasional adalah untuk membantu
manajemen dari organisasi yang telah diaudit untuk meningkatkan
efektivitas, efisiensi, dan ekonomi operasi.
Dengan demikian, audit operasional berfokus pada masa depan 
Hal ini secara langsung bertentangan dengan audit laporan
keuangan, yang memiliki fokus historis.

FEB UNISNU JEPARA


Bagian-bagian penting dari definisi audit operasional

d) Melaporkan kepada orang yang tepat (Reporting to appropriate


persons).
Penerima laporan audit operasional yang tepat adalah manajemen
atau individu atau lembaga yang meminta audit.
e) Rekomendasi untuk perbaikan (Recommendations for
improvement).
Tidak seperti audit laporan keuangan, audit operasional tidak
berakhir dengan laporan temuan  Ini meluas ke pembuatan
rekomendasi untuk perbaikan.
Pada kenyataannya, mengembangkan rekomendasi adalah salah satu
aspek dari audit operasional yang paling menantang.

FEB UNISNU JEPARA


Audit Pemerintah (Governmental Auditing)

Audit pemerintah mencakup semua audit yang dilakukan oleh


lembaga-lembaga audit pemerintah dan semua audit atas organisasi-
organisasi pemerintah.
Lembaga audit pemerintah meliputi
• U.S. General Accounting Office
• The Defense Contract Audit Agency
• Badan-badan pemeriksaan negara bagian
• (State audit agencies)

FEB UNISNU JEPARA


Jenis-jenis Audit Pemerintah (Types of Government
Audits)

Terdapat 3 jenis audit pemerintah yang diidentifikasi dalam Standar


Audit Pemerintah (Government Auditing Standards), yaitu:
1. Audit Keuangan (Financial Audits)
Terutama berhubungan dengan memberikan keyakinan yang
memadai tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar
dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum (generally accepted accounting principles
(GAAP)), atau sesuai dengan sebuah dasar akuntansi yang
komprehensif selain GAAP.

FEB UNISNU JEPARA


Jenis-jenis Audit Pemerintah (Types of Government
Audits)

2. Perikatan / Penugasan Atestasi (Attestation Engagements)


Berhubungan dengan memeriksa, meninjau, atau melaksanakan
prosedur yang disepakati pada sebuah pokok masalah atau sebuah
asersi tentang sebuah pokok masalah dan melaporkan hasil.
3. Audit Kinerja (Performance Audits)
 Memerlukan pemeriksaan bukti secara objektif dan sistematis
 Audit kinerja memberikan informasi untuk :
a) Meningkatkan operasi-operasi program.
b) Memfasilitasi pengambilan keputusan oleh pihak yang
bertanggung jawab untuk mengawasi atau melakukan tindakan
korektif dan meningkatkan akuntabilitas publik.

FEB UNISNU JEPARA


TERIMAKASIH 

FEB UNISNU JEPARA

Anda mungkin juga menyukai