Anda di halaman 1dari 9

AUDIT MANAGEMENT

1. KONSEP DAN DEFINISI


Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi
dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis  untuk
mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas
yang bisa diaudit  untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah
digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah
direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang
telah ditetapkan perusahaan.
Menurut Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada (2009:46) menyatakan
bahwa management audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan  operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah
dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasi di dalam
perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku serta
pengelolaan terhadap sumber daya dalam proses tersebut berjalan secara efektif dan
efisien. Dari definisi yang dikumpulkan maka diperoleh beberapa karakteristik
pemeriksaan manajemen yaitu :
a. Memberikan informasi tentang efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi operasional
perusahaan kepada manajemen.
b. Penilaian efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi didasarkan pada standar-standar
tertentu.
c. Audit diarahkan kepada operasional sebagian atau seluruh struktur organisasi.
d. Hasil audit manajemen berupa rekomendasi perbaikan kepada manajemen.
2. TUJUAN AUDIT MANAJEMEN
Adapun tujuan dari Audit Manajemen adalah :
1. Penilaian atas pengendalian, Berhubungan dengan pengendalian administrasi
(administrative control) pada suatu perusahaan, yang bertujuan untuk menentukan
apakah pengendalian yang ada telah memadai dan terbukti efektif dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)


Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
AUDIT MANAGEMENT

2. Penilaian atas pelaksanaan, Auditor mengumpulkan informasi untuk menentukan


apakah kegiatan perusahaan telah berjalan secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan kepada manajemen, Dengan jalan memberikan rekomendasi
perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan. Dan sebagai seorang auditor untuk
membantu manajemen harus memahami dahulu prinsip-prinsip manajemen yang
diterapkan dan fungsi-fungsi manajemen, yaitu planning, organizing, staffing,
leading, dan controlling.
Audit operasional bertujuan untuk menghasilkan perbaikan dalam
pengelolaan aktivitas objek yang diperiksa dengan membuat saran-saran tentang
cara-cara pelaksanaan yang lebih hemat, lebih efisien, dan lebih efektif. Hal
tersebut dilakukan dengan menilai ketaatan pada ketentuan yang berlaku,
efisiensi, dan efektivitas objek yang diperiksa dalam mengelola dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan aktivitas.

Tipe Audit Pelaksaan Tujuan Audit Penerimaan


Audit Laporan
Audit Auditor Menentukan apakah laporan Pihak ketiga
Laporan eksternal keuangan auditee telah (investor dan
Keuangan disusun sesuai dengan kreditor)
prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum
Audit Auditor Menentukan tingkat kepatuhan Manajemen
Kepatuhan eksternal suatu entitas terhadap hukum, entitas yang
atau peraturan, kebijakan, rencana bersangkutan,
auditor dan prosedur pemerintah
internal
Audit Auditor 1. Menilai keandalan Manajemen dari
Internal internal  laporan keuangan entitas yang
2. Menentukan tingkat bersangkutan
kepatuhan suatu entitas
terhadap hukum, peraturan,
Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)
Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
AUDIT MANAGEMENT

kebijakan, rencana, dan


prosedur
3. Menilai pengendalian
internal organisasi
4. Menilai efisiensi dan
efektivitas penggunaan
sumber daya
5. Program peninjauan
terhadap konsistensi hasil
dengan tujuan organisasi 
Audit Auditor Menilai efisiensi dan Manajemen dari
Operasional eksternal efektivitas penggunaan entitas yang
(Manajemen atau sumber daya bersangkutan
) auditor
internal
3. RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen.
Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian
tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bervariasi, bisa untuk
jangka waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun,
sesuai  dengan tujuan yang  ingin dicapai.
Tujuan atau sasaran dalam audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program, dan
bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan
perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomis, efisiensi, dan efektivitas. Ada 3 (tiga)
elemen pokok dalam tujuan audit :
1. Kriteria (criteria)
Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di
dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya.
2. Penyebab (cause)
Penyebab merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap
individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif,

Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)


Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
AUDIT MANAGEMENT

program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih


tinggi, atau sebaliknnya bersifat negatif, prgram/aktivitas berjalan dengan tingkat
efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
3. Akibat (effect)
Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang
berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan
program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari
kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa
program/aktivitas telah terselenggara secara bak dengan tingkat pencapaian yang
lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
4. PRINSIP DASAR AUDIT
Beberapa yang menjadi prinsip dasar dalam audit ialah:
1) Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki
2) Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit
3) Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuantemuan yang bersifat positif
4) Identifikasi individu yang bertanggung jawab terhadap kekurangan-kekurangan
yang terjadi
5) Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggungjawab
6) Pelanggaran hukum
7) enyelidikan dan pencegahan kecurangan
5. TAHAP-TAHAP AUDIT
Menurut IBK Bayangkara (2008:9) secara garis besar tahapan-
tahapan  audit  manajemen dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu : 
1. Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang
terhadap objek audit. Pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai
peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta
menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-
hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari
informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)


Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
AUDIT MANAGEMENT

Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap


pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas
pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari
hasil pengujian ini, auditor dapat memahami pengendalian yang berlaku pada
objek audit sehingga dengan lebih  mudah dapat diketahui potensi-potensi
terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan
dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil
pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara
tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya (definitiv audit objective), atau
mungkin ada beberapa tujuan audit sementara  yang gugur, karena tidak cukup
(sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.
3. Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten
untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan
pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan
temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan
audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam
suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan
rekomendasi yang diberikan.
4. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk
rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini
penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil
audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan
terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan.
Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan temuan
penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi).
Rekomendasi harus disajikan dalam  Bahasa yang  operasional dan mudah
dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.
5. Tindak Lanjut

Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)


Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
AUDIT MANAGEMENT

Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan  tindak lanjut
(perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.  Auditor tidak memiliki
wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan tindak lanjut sesuai
dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang disajikan
dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai
pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut.
Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat
berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya.  Hasil audit menjadi  kurang
bermakna apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang
diaudit.
6. RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN
Audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi
pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena
itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan yang secara
keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
1. Audit Manajemen Pada Fungsi Pemasaran
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan
sumber daya yang ekonomis dan efisien. Di samping, audit juga dilakukan terhadap
bagaimana perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan
lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai
keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit
manajemen pemasaran meliputi:
1) Lingkungan Pemasaran,, Menekankan audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi
makro yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
aktivitas pemasaran perusahaan.
2) Strategi Pemasaran, Menekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi
pemasaran.

Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)


Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
AUDIT MANAGEMENT

3) Organisasi Pemasaran, Menekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur


organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah ditetapkan.
4) Produktivitas Pemasaran, Menekankan pada pengujian terhadap berbagai
program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan aktivitas
tersebut. 
5) Fungsi Pemasaran, Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur bauran
pemasaran (marketing mix) yang ditetapkan perusahaan.
2. Audit Manajemen Pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit manejemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap
ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah
ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan
untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi:
1) Perencanaan produksi
2) Pengendalian kualitas (quality control)
3) Produktivitas dan efisiensi
4) Metode standar kerja
5) Pemeliharaan peralatan
6) Organisasi manajemen produksi dan operasi
7) Plant dan layout
3. Audit Manajemen Pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM
suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisiensi dan efektif. Ruang
lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi:
1. Perencanaan tenaga kerja
2. Penerimaan (rekrutmen) karyawan
3. Seleksi
4. Orientasi dan penempatan
5. Pelatihan dan pengembangan
6. Penilaian kerja
7. Pengembangan karier

Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)


Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
AUDIT MANAGEMENT

8. Sistem imbalan dan kompensasi


9. Perlindungan karyawan
10. Hubungan karyawan
11. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
4.  Audit Manajemen Pada Fungsi Sistem Informasi
Audit manajemen pada fungsi sistem informasi menekankan pada penilaian terhadap
keandalan sistem informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai
informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan
sistem pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu, keandalan suatu
sistem informasi berhubungan erat dengan keandalan sistem pengendalian yang
diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan sistem informasi ini dapat dilihat apakah
tujuan pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. Dengan
berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini
diarahkan untuk audit sistem informasi yang berbasis komputer (electronic data
processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi:
1. Dukungan satuan pengelola data
2. Perencanaan pengelolaan data
3. Organisasi pengelolaan data
4. Pengendalian pengelolaan data
7. AUDIT MANAJEMEN LINGKUNGAN
Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai sejauh mana
perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Mengapa hal ini menjadi
perlu? Banyak kasus pengelolaan tanggung jawab lingkungan yang kurang baik, yang
merupakan pemborosan sumber daya bagi perusahaan. Tujuan audit pada fungsi ini
mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya
(keselamatan dan kesehatan kerja) maupun tanggung jawab lingkungan eksternal
(pencemaran limbah).
8.  AUDIT SISTEM MANAJEMEN KUALITAS
Kualitas pada saat ini banyak digunakan sebagai strategi dalam memenangkan
persaingan. Menawarkan produk dengan kualitas yang relatif lebih tinggi dan harga yang
relatif sama dari pesaing dapat menjadi modal bagi perusahaan untuk memperluas

Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)


Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)
AUDIT MANAGEMENT

pangsa pasarnya. Tetapi kualitas juga bisa menjadi pemborosan bagi perusahaan. Produk
dengan kualitas rendah (tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan) akan
membutuhkan berbagai tambahan sumber daya (tenaga, bahan, waktu dan sebagainya)
untuk menjadikan produk tersebut mencapai kualitas yang sesuai dengan standar yang
telah di tetapkan. Oleh sebab itu, produk yang dihasilkan dengan kualitas yang rendah
merupakan salah satu sumber pemborosan bagi perusahaan.
Audit sistem kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah sistem kepastian
kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses operasi perusahaan
untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Produk yang memenuhi standar kualitas pada dasarnya adalah produk yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.
9. AUDIT MANAJEMEN BIDANG PERPAJAKAN
Fungsi perpajakan pada perusahaan sebenarnya bukan hanya pada bagaimana
perusahaan melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan perpajakan yang berlaku, tetapi yang tidak kalah
pentingnya adalah bagaimana perusahaan mengelola fungsi ini untuk meminimalkan
kewajiban perpajakannya. Melalui perencanaan perpajakan yang matang. Perusahaan
dapat mengelola berbagai transaksi yang terjadi dengan memaksimalkan jumlah beban
yang bisa dikurangkan terhadap penghasilan yang diperoleh perusahaan, sehingga dapat
memperkecil penghasilan kena pajak (yang merupakan dasar pengenaan pajak bagi
perusahaan). Audit perpajakan (tax review) dapat membantu Wajib Pajak dengan
melakukan penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:
1. Apakah setiap transaksi yang mengandung unsur perpajakan telah dikelola
dengan baik sehingga dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan
(memaksimalkan deductable expense).
2. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak
melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang telah berlaku.
Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan)
telah dilakukan dengan tepat waktu

Sri Wahyuni Jumadi (A062221006)


Sofia (A062221012)
Sarah Alifa (A062221020)

Anda mungkin juga menyukai