Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR AUDIT DAN RISIKO

OLEH :

Bimas Nugraha

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PAMULANG

Tangerang Selatan

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pengelolaan sebuah perusahaan, Manajemen menetapkan tujuan,


sasaran dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan
sasaran tersebut. Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang
dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran
keuangan. Anggaran operasional terdiri atas anggaran penjualan sampai anggaran
(proforma) laba rugi. Anggaran keuangan terdiri atas anggaran neraca dan
anggaran (proforma) neraca.

Dalam menyelenggarakan kegiatan berbagai usaha, salah satu tantangan


yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana untuk meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan ekonomisasi perusahaan. Tantangan ini selalu ada karena
manajemen perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuan
perusahaan, tetapi manajemen harus menghadapi situasi kelangkaan sumber daya.

Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas


operasi perusahaan berupa suatu rancangan sistematis untuk mengaudit aktivitas,
program yang digunakan keseluruhan atau sebagian dari entitas untuk menilai dan
melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien dan
apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan telah dicapai
dan tidak melanggar ketentuan dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.

Audit manajemen digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen,


baik dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi
internalnya. Pemeriksaan dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari
level teratas sampai level terbawah. Dengan demikian, hampir setiap aspek

2
manajemen diperiksa, dan rekomendasi yang ditawarkan diharapkan bisa
meningkatkan efisiensi dan profitabilitas Salah satu yang mendukung audit
manajemen adalah konsep dasar, untuk itu penyusun membahas tentang konsep
dasar audit manajemen.

B. Rumusan Masalah

1. Apa konsep dan definisi audit manajemen ?

2. Bagaimana Tujuan Audit Manajemen ?

3. Bagaimana Tahap-tahap Audit Manajemen ?

4. Apa Ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas dari Audit


Manajemen?

5. Bagaimana Ruang Lingkup Audit Manajemen?

6. Apa saja risiko audit?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :

1. untuk mengetahui konsep dan definisi audit manajemen ?

2. Untuk mengetahui Tujuan Audit Manajemen ?

3. Untuk mengetahui Tahap-tahap Audit Manajemen ?

4. Untuk mengetahui Ekonomisasi, efisiensi, dan efektifitas dari


Audit Manajemen?

5. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Audit Manajemen?

6. Untuk mengetahui risiko audit?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep dan Definisi

Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap


efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara
sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan,
atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah
sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari
program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar
ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.

Menurut Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada (2009:46) menyatakan bahwa


management audit adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut
sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis.

Berbagai jenis audit dilakukan untuk memastikan bahwa proses operasi di


dalam perusahaan telah berjalan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang
berlaku serta pengelolaan terhadap sumber daya dalam proses tersebut berjalan
secara efektif dan efisien.

2.2. Tujuan Audit Manajemen

Anggaran Induk (Master Budget ) menerjemahkan sasaran organisasi jangka


pendek kedalam langkah-langkah tindakan. Anggaran Induk adalah Rencana

4
aktivitas operasional dan keuangan organisasi untuk periode tertentu yang
biasanya jangka pendek satu tahun ,satu kuartal dan satu bulan.

Tujuan dan manfaat audit manajemen, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk memberikan informasi kepada manajemen mengenai efektifitas


suatu unit atau fungsi.

2. Untuk mengetahui tindakan yang bersifat perventif, artinya untuk


menilai apakah ada situasi dalam perusahaan yang potensial dapat
menjadi masalah di masa depan meskipun pengamatan sepintas
mungkin menunjukkan bahwa situasi demikian tidak dihadapi
perusahaan.

3. Untuk membandingkan hasil kerja perusahaan secara keseluruhan atau


berbagai komponen di dalamnya dengan standar yang mencakup
berbagi bidang kegiatan dan berbagai sasaran perusahaan yang
ditetapkan sebelumnya.

4. Untuk dijadikan sebagai upaya investigasi.

2.3. Tahap-tahap Audit Manajemen

Menurut IBK Bayangkara (2008:9) secara garis besar tahapan-tahapan


audit manajemen dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu :

1) Audit Pendahuluan

Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar


belakang terhadap objek audit. Pada audit ini juga dilakukan penelaahan
terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan
aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah
diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung
kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini,
auditor dapat menentukan tujuan audit sementara.
2) Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap


pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas
pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari
hasil pengujian ini, auditor dapat memahami pengendalian yang berlaku pada
objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi
terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan
dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil
pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara
tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya (definitiv audit objective), atau
mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup
(sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.

3) Audit Terinci

Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan
kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini
juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu
temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan
dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam
tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung
kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.

4) Pelaporan

Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk


rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini
penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan
hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan
perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan.

Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan-


temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan

6
rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang operasional
dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.

5) Tindak Lanjut

Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk
mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut
(perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki
wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan tindak lanjut sesuai
dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang disajikan
dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan
berbagai pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut. Suatu
rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat berpengaruh
pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna
apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit.

2.4. Ekonomisasi, Efisiensi, Dan Efektifitas Audit Manajemen.

Ekonomisasi (kehematan), efisiensi (daya guna), dan efektivitas (hasil


guna) merupakan tiga hal penting yang tidak dapat dipisahkan dan harus dicapai
perusahaan dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya. Operasi yang berjalan
secara hemat dan berdaya guna tanpa mengabaikan pencapaian tujuan perusahaan
(hasil guna) akan mampu menghasilkan produk dengan harga pokok yang relatif
lebih rendah dengan kualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Ekonomisasi berhubungan dengan bagaimana perusahaan dalam


mendapatkan sumber daya yang akan digunakan dalam setiap aktivitas
Ekonomisasi merupakan ukuran input yang digunakan dalam berbagai program
proyek yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu memperoleh sumber daya
yang akan digunakan dalam operasi dengan pengorbanan yang paling kecil
berarti perusahaan mampu memperoleh sumber daya tersebut dengan cara yang
ekonomis.
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan operasi,
sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliiki. Efisiensi
berhubungan dengan metode kerja (operasi). Metode kerja yang baik akan dapat
memandu proses operasi berjalan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat
keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Menurut Hans Kartikahadi dalam Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada


(2009:154), pengertian efektivitas, kehematan (economy), dan efisiensi dapat
diuraikan sebagai berikut:

1) Efektivitas dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi


telah mencapai tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas
hasil kerja, maupun batas waktu yang ditargetkan.

2) Kehematan (economy) berarti cara penggunaan sesuatu barang (hal)


secara berhati-hati dan bijak (prudent) agar diperoleh hasil yang terbaik.

3) Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalkan


kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan
sesuatu.

2.5. Ruang Lingkup Audit Manajemen

Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk


meningkatkan ekonomisasi, efisiensi,pengelolaan sumber daya, serta efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk
menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik funsi
manajerial (perencanaan, penorganisasian, pengarahan, dan pengendalian)
maupun fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan ditujukan untuk
mencapai tujuan perusahaan.

a. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran

8
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana
setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui
pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Beberapa ruang lingkup
audit manajemen pemasaran meliputi :

a. Lingkup Pemasaran

b. Strategi Pemasaran

c. Organisasi Pemasaran

d. Produktivitas Pemasaran

e. Fungsi Pemasaran

b. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi

Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian


terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan
yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi
ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber
daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini
meliputi :

a. Perencanaan produksi

b. Pengendalian kualitas (quality control)

c. Produktivitas dan efisiensi

d. Metode dan standar kerja

e. Pemeliharaan peralatan

f. Organisasi manajemen produksi dan operasi

g. Plant and layout

c. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia


Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah
kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien,
dan efektif. Ruang lingkup ini mencakup :

a. Perencanaan tenaga kerja

b. Penerimaan karyawan

c. Seleksi

d. Orientasi dan penempatan

e. Pelatihan dan pengembangan

f. Penilaian kerja

g. Pengembangan karir

h. Sistem imbalan dan kompensasi

i. Perlindungan karyawan

j. Hubungan karyawan

k. PHK

d. Audit Manajemen pada Fungi Sistem Informasi

Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada


penilaian terhadap keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk
menghasilkan informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Dengan
berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi
ini diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer (electronic
data processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :

a. Dukungan satuan pengolah data

b. Perencanaan pengolahan data

10
c. Organisasi pengolahan data

d. Pengendalian pengolahan data

7. Audit Manajemen Lingkungan

Tujuan utama audit manajemen pada fungsi ini adalah untuk menilai
sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya.
Tujuan audit ini mencakup baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan
internalnya maupun tanggung jawab lingkungan eksternal.

8. Audit Sistem Manajemen Kualitas

Audit system kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah system


kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah mampu memandu proses
operasi perusahaan untuk dapat mencapai kualitas produk sesuai dengan standart
yang ditetapkan.

9. Audit Manajemen Bidang Perpajakan

Audit perpajakan (Tax Preview) dapat membantu wajib pajak dengan


melakukan penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:

a. Apakah setiap transaksi mengandung unsur perpajakan telah dikelola


dengan baik. Dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan
(memaksimalkan deductable expense).

b. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik


dan tidak melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang berlaku.

c. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran


dan pelaporan) telah dilakukan dengan tepat waktu.
2.6 RISIKO AUDIT

Audit Sistem Informasi adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian


bukti-bukti untuk membuktikan dan menentukan apakah sistem aplikasi
komputerisasi yang digunakan telah menetapkan dan menerapkan sistem
pengendalian intern yang memadai, apakah aset organisasi sudah dilindungi
dengan baik dan tidak disalah gunakan, apakah mampu menjaga integritas data,
kehandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi
berbasis komputer.Komponen risiko audit, pada umumya terdiri atas tiga, yaitu:

1. Risiko bawaan (inherent risk)

2. Risiko pengendalian (control risk)

3. Risiko deteksi (detection risk)

Tujuan Audit Sistem Informasi menurut Ron Weber yaitu:

1) Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan.

2) Meningkatkan data dan menjaga integritasi data.

3) Meningkatkan efektifitas sistem

4) Meningkatkan efisiensi sistem

5) Ekonomis

Dua aspek utama tujuan audit sistem informasi yaitu:

1) Conformance (Kesesuaian) Yaitu audit sistem informasi difokuskan


untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian seperti kerahasiaan,
Integritas, Ketersediaan, Kepatuhan.

2) Performance (Kinerja) Yaitu audit sistem informasi difokuskan untuk


memperoleh kesimpulan atas aspek kenerja seperti Efektifitas, Efisiensi,
Kehandalan.

12
Tujuan audit sistem informasi secara teknis yaitu:

1) Evaluasi atas kesesuaian antara rencana strategis dengan rencana


tahunan organisasi,rencana tahunan dan rencana proyek.

2) Evaluasi atas kelayakan struktur organisasi yaitu termasuk pemisahan


fungsi dan kelayakan pelimpahan wewennang dan otoritas.

3) Evaluasi atas pengelolahan personil yaitu termasuk perencanaan


kebutuhan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pendidikan,
promosi,mutasi, serta terminasi personil.

4) Evaluasi atas pengembangan yaitu termasuk analisis kebutuhan,


perancangan, pengembangan, pengujian, implementasi, migrasi, pelatihan
dan dokumentasi, serta manajemen perubahan.

5) Evaluasi atas kegiatan operasional yaitu termasuk pengelolaan


keamanan dan kenerja pengelolaan pusat data, pengelolaan keamanan dan
kenerja jaringan data, pengelolaan masalah dan insiden serta dukungan
pengguna

6) Evaluasi atas kontinuitas layanan yaitu termasuk pengelolaan backup


dan recovery, pengelolaan prosedure darurat, pengelolaan rencana
pemulihan layanan, serta pengujian rencana kontijensi operasional.

7) Evaluasi atas kualitas pengendalian aplikasi yaitu termasuk


pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.

8) Evaluasi atas kualitas data/informasi yaitu termasuk pengujian atas


kelengkapan dan akurasi data yang dimasukkan, diproses, dan dihasilkan
oleh sistem informasi.
BAB III

KESIMPULAN

Audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua


aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan
pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan
efisiensi kegiatan bisnisnya.

Bidang audit manajemen tidaklah sebatas hanya pada bidang dan ruang
lingkup yang diuraikan pada bab ini, karena audit manajemen ini sangat
dipengaruhi oleh komitmen dari manajemen untuk memperbaiki setiap
kekurangan dan risiko yang akan terjadi pada perusahaan yang dikelolanya.
Bidang audit dan ruang lingkupnya bervariasi sesuai dengan kebutuhan perbaikan
yang diinginkan oleh manajemen.

14
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada, (2009), Bunga Rampat Auditing, Jakarta:
Salemba Empat.

Bayangkara, IBK (2008). Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta:


Salemba Empat.

Drs. ST. Dian Jung, 2002, Manajemen Audit, Jakarta : Restu Agung

https://eightishad.wordpress.com/2013/06/09/ruang-lingkup-audit-manajemen/
Diakses pada: 30 Januari 2020.

https://endovus.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-audit-manajemen.html/
Diakses pada: 30 Januari 2020.

Anda mungkin juga menyukai