Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Sukrisno Agoes (1996) manajemen audit adalah suatu pemeriksaan
terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan
operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi
tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

Management audit digunakan untuk memastikan seberapa baik manajemen, baik


dalam hubungan eksternalnya dengan pihak luar maupun efisiensi internalnya. Pemeriksaan
dilakukan terhadap smoothness organisasi, mulai dari level teratas sampai level terbawah.
Dengan demikian, hampir setiap aspek manajemen diperiksa, dan rekomendasi yang
ditawarkan diharapkan bisa meningkatkan efisiensi dan profitabilitas (Batra, 1997).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian management audit?
2. Apa saja perbandingan antara management audit dan financial (general
audit)?
3. Bagaimana tahapan dalam pelaksanaan management audit?
4. Bagaimana audit objectives dalam management audit?
5. Bagaimana aplikasi management audit untuk meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan ekonomis (kehematan)?
6. Apa program audit dalam management audit?
7. Bagaimana laporan mengenai management audit?

PENGAUDITAN 2 Page 1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAGEMENT AUDIT


Management audit, juga disebut operational audit, functional audit, systems
audit, adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen,untuk mengetahui apakah kegiatan operasional tersebut sudah dilakukan
secara efektif, efisien, dan ekonomis.
Tujuan umum dari management audit adalah untuk:
a. Menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam
perusahaan;
b. Menilai apakah berbagai sumber daya ( manusia, mesin, dana, harta lainnya)
yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis;
c. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yang telah
ditetapkan oleh top management;
d. Dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan pengendalian intern,
sistem pengendalian manajemen, dan prosedur operasional perusahaan, dalam
rangka meningkatkan efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas dari kegiatan
operasi perusahaan.

Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu management audit adalah
menilai efisiensi, efektifitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang
terdapat dalam perusahaan. Misalnya fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi
produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi
akuntansi, dan keuangan.

Audit prosedur yang dilakukan dalam suatu management audit tidak seluas
audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general audit, karena ditekankan pada
evaluasi terhadap kegiatan usaha perusahaan.

Biasanya audit prosedur yang dilakukan yang mencakup berikut ini:


1. Prosedur penelaahan analitis ( Analytical Review Procedures), yaitu;
a. Membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periodeyang
lalu menghitung kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah maupun
presentase, serta menyelidiki alasan-alasan penurunan atau kenaikan yang
material.

PENGAUDITAN 2 Page 2
b. Membandingkan anggaran dengan realisasinya, menghitung dan
menganalisis variance yang terjadi;
c. Membuat analisis rasio vertikal maupun horisontal
d. Menghitung rasio likuiditas, rentabilitas dan aktivitas, untuk tahun berjalan
maupun tahun lalu, kemudian membandingkannya dengan rasio industri.
2. Evaluasi atas management control system yang terdapat di perusahaan
Organizational Menekankan pada seberapa efisiensi dan efektif masing-
Biasaanya digunakan internal control questionnaires atau flowchart atau
penjelasan naratif dan pengetesan atas beberapa transaksi perusahaan untuk
menguji efektivitas dari penerapan system pengendalian management
perusahaan.
3. Compliance test ( pengujian ketaatan)
Untuk menguji apakah kriteria yang berlaku (bisa berupa kebijakan
perusahaan,peraturan pemerintah, standar profesi) sudah ditaati oleh setiap
bagian dalam perusahaan.

Management audit bisa di lakukan oleh internal control (di BUMN : Satuan
pemeriksa intern),Kantor Akuntan Publik,Management Consultan atau auditor
pemerintah (BPK RI).
Hal yang penting adalah bahwa tim management audit harus mencakup
berbagai disiplin ilmu,misalnya akuntan, sarjana teknik, ahli management keuangan,
produksi, pemasaran, SUmber Daya MAnusia, dll.

Menurut Arens (2014 : 835) ada tiga jenis operational audit, yaitu :
1. Funcitonal berhubungan dengan satu atau lebih fungsi-fungsi dalam suatu
organisasi.
2. masing fungsi dalam organisasi (department,cabang, atau
subsidiary)berinteraksi.
3. Special assignments timbul atas permintaan management.

Selain itu Arens (2014 :838) Menyatakan adadua hal penting yang harus
dimiliki oleh operational auditor yaitu independensi dan kompetensi.

B. PERBANDINGAN ANTARA MANAGEMENT AUDIT DAN FINANCIAL


(GENERAL AUDIT)
Ada beberapa perbedaan antara Management Audit dan Financial Audit, antara
lain sebagai berikut.

PENGAUDITAN 2 Page 3
Management Audit Financial audit
1. Bisa dilakukan oleh internal 1. Harus dipimpin oleh seorang
auditor atau menegement registered accountant dari sebuah
consultant. kantor akuntan public.
Selain itu di Indonesia
management audit juga bisa
dilakukan oleh BPKP dan BPK.

2. Pada akhir pemeriksaanya 2. Pada akhir pemeriksaannya ,


auditor memberikan laporan kepada auditor harus memberikan
manajemen berupa temuan-temuan pendapat mengenai kewajaran
audit mengenai efektifitas system laporan keuangan yang telah
pengendalian manajemen, apakah disusun manajemen.
kegiatan operasi perusahaan sudah Selain itu memberikan
dijalankan secara efisisen, ekonomis, management letter yang
dan efektif, beserta saran-saran untuk memberitahukan kepada
memperbaiaki kelemahan-kelemahan manajemen mengenai kelemahan-
yang ditemukan selama pelaksanaan kelemahan dalam pengendalian
management audit. intern dan saran-saran
perbaikannya.
3. Biasanya dilakukan jika 3. Dilakukan secara rutin (setiap
manajemen merasakan adanya tahun).
kebutuhan (misalnya jika laba terus
menurun, biaya terus meningkat,
terasa terjadi pemborosan dan
kecurangan, tujuan perusahaan
sudah ditentukan tidak tercapai).
4. Ikatan Akuntan Indonesia belum 4. Pemeriksaan dilakukan dengan
menyusun standar untuk berpedoman pada Standar
management audit, namun BPKP Provesional Akuntan Publik yang
dan BPK sudah memiliki disusun oleh ikatan akuntan
pedoman manajement audit. Indonesia.
Di amerika, pedoman
pemeriksaan disusun oleh GAO
(Government Audit Offis ).
5. Kriteria dalam suatu 5. Kriteria dalam financial audit
management audit bisa sudah jelas yaitu
berupakebijakan yang di tentukan ETAP/PSAK/IFRS.
manajemen peraturan pemerintah,
peraturan asosiasi, dan lain-lain.

PENGAUDITAN 2 Page 4
Beberapa persamaan antara Management Audit dan financial Audit adalaoh :
1. Management Auditor Maupun Financial Auditor haruslah independent.
Financial auditor haruslah independent dalam faktanya (infact) maupun dalam
tampilan (inappearance) sedangkan management auditor (misalnya internal
Auditor) mungkin dalam tampilan kurang independen karena merupakan orang
dalam perusahaan, tetapi dalam faktanya haruslah independen.
2. Management dan financial auditor harus mengumpulkan bukti- bukti yang
cukup dan kompeten untuk mendukung opininya.
3. Beberapa teknik dan audit prosedur yang biasa digunakan oleh management
auditor maupun financial auditor adalah :
a. Tehnik inquiry, observation,dan inspection memo untuk mempelajari
system dan prosedur akuntansi dan mengevaluasi internal control yang
terdapat diperusahaan.
b. Penggunaan statistical sampling atau judgement sampling untuk pemilihan
sampel yang akan ditest.
c. Penggunaan jasa computer specialis jika perusahaan yang diaudit sudah
menerapkan computerized accounting system.
4. Pelaksanaan audit harus di pimpin dan disupervisi oleh orang yang mempunyai
pengalaman yang cukup di bidang audit serta mempunyai latar belakang
pendidikan akuntansi.
5. Management auditor dan financial auditor harus mendokumentasikan audit
prosedur yang dilakukan,bukti-bukti yang dikumpulkan dan temua-temuan
audit dalam kertas kerja pemeriksaan dengan rapid an di susun secara
sistematis.

C. TAHAPAN DALAM PELAKSANAAN MANAGEMENT AUDIT


Menurut Arens (2014: 839), ada tiga (3) tahapan dalam management audit,
yaitu sebagai berikut.
1. Planning
2. Evidence accumulation dan evaluation
3. Reporting and follow up.
Tahapan dalam management audit menurut Leo Herbert (1979), terdiri atas:
a. Preliminary survey ( Survei Pendahuluan)
b. Review and Testing of Management Control System ( Penelaahan dan
Pendahuluan atas Sistem Pengendalian Manajemen)
c. Detailed Examination ( Pengujian Terperinci)
d. Report Development (Pengembangan Laporan)

PENGAUDITAN 2 Page 5
a. Preliminary Survey
Tujuan dari preliminary survey adalah untuk mendapatkan informasi umum
dan latar belakang, dalam waktu yang relatif singkat, mengenai semua aspek dari
organisasi, kegiatan, program atau system yang dipertimbangkan untuk diperiksa,
agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran yang memadai mengenai objek
pemeriksaan. Informasi umum dan latar belakang yang diperlukan, misalnya:
1. Untuk organisasi
a. Lokasi;
b. Manajemen;
c. Sejarahnya;
d. Jumlah pegawai;
e. Kebijakan manajeman.
f. Kewajiban / aspek hukum;
g. Akta pendirian dan perubahan serta pengesahan;
h. Kewajiban-kewajibannya.
2. Untuk suatu aktivitas:
a. Jenis aktivitas;
b. Lokasi;
c. Orang yang bertanggung jawab atas aktivitas tersebut;
d. Kebijakan yang menyangkut aktivitas;
e. Prosedur khusus untuk menyelesaikan aktivitas.
3. Untuk suatu program
a. Tujuan program;
b. Hubungan antar-organisasi / unit yang dibentuk atau digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut;
c. Kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan program tersebut;
d. Peraturan-peraturan administratif yang berkaitan dengan program
tersebut.
b. Review and Testing of Management Control System
Tujuan dari review and of management control system adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari tentative audit
objective dengan melakukan dengan pengetesan terhadap transaksi-transaksi
perusahaan yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen.
2. Untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan adalah
kompeten jika audit diperluas ke dalam detail examination (pemeriksaan
secara rinci).
Istilah sistem pengndalian manajemen yang digunakan mencakup
keseluruhan sistem dari organisasi, termasuk perencanaan, kebijakan dan

PENGAUDITAN 2 Page 6
prosedur-prosedur yang ditetapkan dan praktik-praktik yang dijalankan
dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Sistem pengendalian manajemen mencakup seluruh kegiatan-kegiatan
manajemen, yang menyangkut akuntansi maupun tidak, kegiatan manajemen
di dalam maupun di luar perusahaan.
Dengan mendapatkan bukti-bukti dari masing-masing elemen dari
tentative audit objective, auditor dapat menentukan apakah tentative audit
objective tersebut dapat dijadikan firm audit objective sebagai dasar untuk
melakukan tahap berikutnya (detailed examination). Jika auditor dapat
memperoleh bukti-bukti yang kompeten dalam melaksanakan review and
testing of management control system, berarti auditor dapat meyankinkan
dirinya mengenai keandalan informasi yang diperoleh dari sistem
pengendalian manajemen.

c. Detailed Examination
Dalam tahapan ini auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup,
kompeten, material, dan relevan untuk menentukan tindakan-tindakan apa saja
yang dilakukan manajemen dan pegawai perusahaan yang merupakan
penyimpangan-penyimpangan terhadap criteria dalam frim audit objective, dan
bagaimana effects dari penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya
effects tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Bukti-bukti yang di kumpulkan harus diikhtisarkan, masing-masing yang
berkaitan dengan criteria, causes, dan effects dalam frim audit objectives.Dari
ikhtisar tersebut harus bisa ditentukan audit findings yang mengakibatkan ketidak
efisienan dan pemborosan (ketidakhematan), yang diperlukan untuk penyusunan
laporan management audit.

d. Report Development
Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus di-
review oleh audit manager sebelum didiskusikan dengan auditee.
Komentar dari auditee mengenai apa saja yang disajikan dalam konsep
laporan harus diperoleh (sebaiknya secara tertulis).
Auditee bisa saja berbeda pendapat mengenai temuan dan perbedaan pendapat
tersebut harus dicantumkan dalam laporan audit.

D. AUDIT OBJECTIVES DALAM MANAGEMENT AUDIT


Audit objective dalam management audit mencakup tiga elemen, yaitu:
criteria, causes, dan effect.

PENGAUDITAN 2 Page 7
1. Criteria merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiap bagian dalam
perusahaan.
2. Causes adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh manajemen atau
pegawai perusahaan, termasuk tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk
memenuhi criteria tetapi tidak dilakukan oleh manajemen atau pegawai
perusahaan. Dengan kata lain causes adalah tindakan-tindakan yang
menyimpang dari standar yang berlaku.
3. Effects adalah akibat dari tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
yang berlaku.

E. APLIKASI MANAGEMENT AUDIT UNTUK MENINGKATKAN


EFEKTIVITAS, EFESIENSI, DAN EKONOMIS (KEHEMATAN)
Sudah dijelaskan bahwa tujuan utama management audit adalah untuk menilai
performance management dan fungsi-fungsi dalam perusahaan, terutama efektivitas,
efisiensi, dan kehematan (economic) dari kegiatan usaha perusahaan.

Beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh auditor adalah sebagai berikut :
1. Apa stuktur organisasi dan job description yang terdapat di perusahaan cukup
baik dan bisa mendukung pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
dan penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif?
2. Apakah perusahaan memiliki management control system yang
baik,diterapkan secara efektif dan selalu ditelaah dan mutakhirkan sehingga
selalu mengikuti perkembangan perusahaan?
3. Apakah internal control yang terdapat diperusahaan dapat menjamin
keamanan harta dan sumber daya perusahaan?
4. Apakah perusahaan selalu menyusun budget dan apakah selalu dibandingkan
antara realisasi dan budget,serta dianalisis variance yang terjadi?
5. Apakah perusahaan memiliki accounting dan operating manual dan apakah
kegiatan operasi perusahaan dilaksanakan dengan berpedoman pada manual
tersebut?
6. Laporan-laporan intrn apasaja yang harus disampaikan kepada
manajemen,dan apakah laporan tersebut disampaikan tepat waktu,dianalisis
lebih lanjut dan dikoementari oleh manajemen?
7. Apakah rasio-rasio untuk mengukur liquiditas,rentabilitas,solfabilitas selalu
dibuat dan dibandingkan dengan rasio industry?

Berikut ini akan dijelaskan pengertian efektif,efisien,dan ekonomis :


1. Jika suatu goal,objektif,program dapat tercapai dalam batas waktu yang di
targetkan,tanpa memedulikan biaya yang keluarkan maka hal tersebutb
disebut efektif.

PENGAUDITAN 2 Page 8
2. Jika dengan biaya (input) yang sama bisa di capai hasil (output) yang lebih
besar,maka hal tersebut disebut efisien.
3. Jika suatu hasil (output) bisa diperoleh dengan biaya (input) yang lebih
kecil/murah.dengan mutu output yang sama,maka hal tersebut disebut
ekonomis.

Menurut Hans Kartikahadi (1990),pengertian efektivitas,kehematan


(ekonomis),dan efisiensi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Efektifitas dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah
mencapai tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja,kuantitas hasil
kerja maupun batas waktu yang ditergetkan.
2. Kehematan (ekonomis) berarti cara penggunaan suatu barang (hal) secara
berhati-hati dan bijak (prudent) agar diperoleh hasil yang terbaik.
3. Efisensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisasi kerugian
atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan
sesuatu.

Sedangkan efektivitas,kehematan,dan efisensi menurut Ruchtar


Kosasih(1990) adalah :
1. Efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai
kegiatan,sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan,ditijau dari
kuantintas(volume) hasil kerja,kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang
ditargetkan.
2. Kehematan diartikan sebagai cara penggunaan sumber daya (masukan)
secara hati-hati dan bijak agar diperoleh biaya yang paling murah,tanpa
merusak mutu.
3. Efisiensi diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan yang
paling tepat dibandingkan dengan hasil yang dikehendaki. Suatu organisasi
dianggap efektif oleh GAO,bila bisa mencapai tujuan dengan
efisien,hemat,dan menaati peraturan yang berlaku.

Selain itu,menurut cook & winkle (1988) :


1. Economy : if the particular benefit could have been accomplished
2. Efficiency : if greater benefit could have been achieved at the same cost.
3. Efectivity : if the achieved benefits are in accordance with the program’s
presstabilished goals

PENGAUDITAN 2 Page 9
Menurut IBK Bayangkara :
1. Efisiensi
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana perusahaan melakukan
operasinya,sehingga dicapai optimalisasi penggunaan sumberdaya yang
dimiliki. Efisiensi berhubungan dengan metode kerja (operasi). Dalam
hubungannya dengan konsep input – proses – output,efisiensi adalah rasio
antara output dan input. Seberapa besar output yang dihasilkan dengan
menggunakan sejumlah tertentu input yang dimiliki perusahaan.
2. Efektivitas
Secara singkat pengertian efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat
keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Apakah
pelaksanaan suatu program/aktivitas telah mencapai tujuannya? Efektivitas
merupakan ukuran dari output.
3. Ekonomisasi
Ekonomisasi kehematan merupakan ukuran input yang digunakan dalam
berbagai program yang dikelola. Artinya, jika perusahaan mampu
memperoleh sumberdaya yang akan digunakan dalam operasi dengan
pengorbanan yang paling kecil, ini berarti perusahaan telah mampu
memperoleh sumber daya tersebut dengan cara yang ekonomis.
Menurut Daft (2003 : 9)
Daft (2003;9) menyatankan bahwa efektifitas adahlah the degree to which
the organization achieves a stated goal dan efisiensi merupakan the use of
minimal resources raw materials money and pople to produce a desired a
volume of output. Pendapatan tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa
efektivitas adalah tingkat pencapaian organisasi atau sasaran yang ditetapkan dan
efisiensi adalah penggunaan sumber daya bahan baku uang dan manusia secara
minimal untuk menghasilkan output sebanyak yang diharapkan.
Fungsi-fungsi yang perlukan diperiksa oleh management auditor telah :
1. Fungsi pemasaran (Marketing)
jika program yang di tetapkan untuk bagian marketing tidak dibisa dicapai dan
budget yang ditetapkan tidak bisa dipenuhi,berarti fungsi marketing tidak
berjalan efektif.misalnya market share perusahaan tidak di tingkatkan
sesuai,hal ini disebabkan antara lain karena:
a. Market resource tidak berjalan sesuai rencana.
b. Market intelgence system sudah out – of – date ;
c. Traning untuk bagian marketing tidak berjalan;
d. Trun of over staff bagian marketing terlalu tinggi.

PENGAUDITAN 2 Page 10
2. Fungsi penjualan (Sales)
jika penjualan dalam kuntitas maupun dalam nilai rupiah menurun,beberapa
penyebabnya adalah :
a. Kurang gencarnya promosi dan advertensi;
b. Kurang giatnya bagian penjualan melakukan penetrasi pasar;
c. Turunya mutu produk perusahaan sehingga kurang bisa bersaing dengan
produk dari pesaing.
3. Fungsi Produksi
Perlu diperiksa apakah terjadi pemborosan dalam fungsi produksi,yang bisa
terlihat dari beberapa hal :
a. Menumpuknya bahan baku atau terganggunya jadwal produksi karena
pemesanan barang tidak memperhatikan Iron Stock dan EOQ;
b. Banyaknya hasil produksi yang rusak atau dikembalikan langganan
karena rendahnya pengendalian mutu.
c. Mesin-mesin dan asset lainnya tidak terawat dengan baik atau terjadi
idle capacity.
4. Fungsi Personalia
Perlu diperiksa apakah :
a. Rekrutment pegawai dilakukan melalui seleki yang ketat,sehingga
hanya calon pegawai yang memenuhi syarat yang di terima.
b. Penempatan pegawai dilakukan sesuai dengan latar belakang pendidikan
dan pengalaman kerja yang sesuai.
c. Terdapat reward system yang baik.
5. Fungsi Keuangan
Perlu diperiksa apakah :
a. Likuiditas perusahaan cukup baik;
b. Dana yang dimiliki perusahaan dikelola dengan baik (misalnya jika ada
dana berlebih, dibelikan surat berharga atau didepositokan);
c. Piutang perusahaan dapat ditagih dengan lancar.

F. PROGRAM AUDIT DALAM MANAGEMENT AUDIT


Dalam pelaksanaan management audit, auditor lebih banyak menggunakan
audit program dalam bentuk kuesioner. Kuesioner tersebut dikelompokkan untuk
masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Dari jawaban-jawaban
kuesioner tersebut setelah di konfirmasi dengan pengecekan dilapangan dan
pemeriksaan bukti-bukti secara sampling dan diskusi dengan bagian yang
terkait,auditor bisa menyimpulkan mengenai efektivitas,efisiensi,dan keekonomisan
dari kegiatan masing-masing fungsi dalam perusahaan.

PENGAUDITAN 2 Page 11
G. LAPORAN MENGENAI MANAGEMENT AUDIT
Dalam melaksanakan management audit , auditor biasanya menemukan
deficiency findings yang merupakan major deficiency findings maupun minor
deficiency findings. Finding (temuan-temuan) tersebut dicatat dalam list of findings
yang nantinya akan ditelaah dan dipilih oleh audit supervisor untuk dimasukkan
dalam laporan management audit. Laporan management audit berisi temuan-temuan
dan saran-saran perbaikan untuk menghasilkan efisiensi,efektivitas,dan
keekonomisan dari kegiatan operasi perusahaan dan komentar manajemen mengenai
temuan-temuan dan saran-saran tersebut.
Proses penyusunan laporan management audit yang dimulai dari dikumpulnya
audit findings sampai dengan di keluarkannya final audit report,dapat dijelaskan
sebagai berikut.
NO. KEGIATAN PELAKSANA
1 Selama pemeriksaan menemuka audit findings, berupa minor Audit Staff
deficiency findings maupun major deficiency finding,yang
dikumpulkan dalam list of audit findings.
2 Me-review list of audit findings dan memilih mana yang akan Audit in-charge
dimasukkan dalam konsep laporan.
3 Menyusun konsep laporan. Auditor in-
charge
4 Mereview konsep laporan Audit Supervisor
5 Memperbaiki konsep laporan yang sudah di-review dan Audit in-charge
mendiskusikan poin-poin dalam konsep laporan dengan bagian-
bagian yang bersangkutan.
6 Memperbaiki konsep laporan berdasarkan hasil diskusi dengan Audit in-charge
bagian yang bersangkutan.
7 Mereview konsep laporan yang sudah diperbaiki dan Audit Supervisor
menyerahkan konsep tersebut kepada manajer audit.
8 Me-review konsep laporan dan melakukan perubahan jika Audit
diperlukan. mananegert dan
Audit director
9 Mendiskusikan konsep laporan yang sudah diperbaiki dengan Audit in-charge,
kepala bagian/departemen yang berkaitan. audit supervisor,
dan audit
manager.
10 Memperbaiki konsep laporan berdasarkan hasil diskusi. Audit in-charge
11 Me-review konsep yang sudah diperbaiki dan menyerahkan Audit manager
kepada audit director untuk ditanda tangani.
12 Menandatangani laporan pemeriksaan untuk diserahkan Audit director
kepada Direksi.

PENGAUDITAN 2 Page 12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Management audit, juga disebut operational audit, functional audit, systems audit,
adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan
akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen,untuk
mengetahui apakah kegiatan operasional tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan
ekonomis.

Biasanya audit prosedur yang dilakukan yang mencakup berikut ini:


1. Prosedur penelaahan analitis ( Analytical Review Procedures), yaitu;
2. Evaluasi atas management control system yang terdapat di perusahaan
3. Compliance test ( pengujian ketaatan)

PENGAUDITAN 2 Page 13
DAFTAR PUSTAKA
Sukrisno Agoes, 2017. Auditing. Buku 2 audisi kelima. Salemba Empat. Jakarta

PENGAUDITAN 2 Page 14

Anda mungkin juga menyukai