Anda di halaman 1dari 5

MARIA TRI KURNIA HANDAYANI

17412032
AKT 17 BX

BAB 23 MANAGEMENT AUDIT

23.1 PENGERTIAN MANAGEMENT AUDIT


Management audit, disebut juga oprational audit, functional audit, system audit, adalah suatu
pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan
kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
Tujuan umum dari management audit adalah untuk:
1. Menilai kinerja dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan
2. Menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana dan harta lainnya) yang
dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis
3. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yang telah
ditetapkan oleh top management
4. Dapat memberikan rekomendasi kepada top menegement untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penerapan pengendalian intern, sistem
pengendalian manajemen, dan prosesur operasional perusahaan, dalam rangka
meningkatkan efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas dari kegiatan operasi
perusahaan.

Biasanya audit prosedur yang dilakukan sebagai berikut.


1. Prosedur penelaahan analitisa, yaitu:
a. Membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode yang lalu,
menghitung kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah maupun
presentase, serta menyelidiki alasan-alasan penurunan atau kenaikan yang
meterial.
b. Membandingkan anggaran dengan realisasinya, menghitung dan menganalisis
variance yang terjadi
c. Membuat analisis rasio vertikal maupun horisontal
d. Menghitung rasio likuiditas, rentabilitas, dan aktivitas untuk tahun berjalan
maupun tahun berjalan maupun tahun lalu, kemudian membandingkan dengan
rasio industri.
2. Evaluasi atas management control system yang terdapat di perusahaan biasanya
digunakan internal control questionnaires atau flow chart atau penjelasan naratif dan
pengetesan atas beberapa transaksi perusahaan untuk menguji efektivitas dari
penerapan sistem pengendalian manajemen perusahaan.
3. Compliance test (pengujian ketaatan)
Untuk menguji apakah kriteria yang berlaku ( bisa berupa kebijakan perusahaan,
praturan pemerintah, standar profesi) sudah ditaati oleh setiap bagian dalam
perusahaan.
Menurut Arens(2014:835) ada tiga jenis operational audit, yaitu:
1. Functional
2. Organizational
3. Special assigments
Selain itu Arens (2014: 838) menyatakan ada dua hal penting yang harus dimiliki oleh
operational auditor yaitu independensi dan kompetensi.

23.2 PERBANDINGAN ANTARA MANAGEMENT AUDIT DAN FINANCIAL


(GENENRAL AUDIT)
Management Audit Financial Audit
1. Bisa dilakukan oleh internal auditor 1. Harus dipimpin oleh seorang
atau management consultant. Selain resistered accountant sebuah kantor
itu diIndonesia management audit akuntan publik.
juga bisa dilakukan oleh BPKP dan 2. Pada akhir pemeriksaannya auditor
BPK harus memberikan pendapat
2. Pada akhir pemeriksaannya auditor mengenai kewajaran laporan
memberikan laporan kepada keuangan yang telah disusun
manajement berupa temuan-temuan manajemen. Selain itu memberikan
audit mengenai efektivitas sistem management letter yang
pengendalian manajemen , apakah memberitahukan kepada manajemen
kegiatan operasi perusahaan sudah mengenai kelemahan-kelemahan
dijalankan secara efisien, ekonomis, dalam pengendalian intern dan saran-
dan efektif, beserta saran-saran untuk saran perbaikannya
memperbaiki kelemahan-kelemahan
yang ditemukan selama pelaksanaan
management audit.
3. Biasanya dilakukan jika manajemen 3. Dilakukan secara rutin (setiap bulan)
meraskan adanya kebutuhan
(misalnya jika laba terus menurun,
biaya terus meningkat, terasa banyak
terjadi pemborosan dan kecurangan,
tujuan perusahaan yang sudah
ditentukan tidak tercapai)
4. Ikatan akuntan indonesia belum 4. Pemeriksaan dilakukan dengan
menyusun standar pemeriksaan untuk berpedoman pada standar profesional
management audit, namun BPKP dan akuntan publik yang disusun oleh
BPK sudah memiliki pedoman ikatan akuntan indonesia.
manajemen audit. Di amerika,
pedoman pemeriksaan disusun oleh
GAO (government audit office)
5. Kriteria dalam suatu management 5. Kriteria dalam financial audit sudah
audit bisa berupa kebijakan yang jelas yaitu ETAP/PSAK/IFRS
ditentukan manajemen, peraturan
pemerintah, peraturan asosiasi dan
lain-lain.
Bebrapa persamaan antara management audit dan financial audit adalah:
1. Harus independen. Financial auditor independen dalam faktanya maupun
tampilannya. Management auditor independen dalam faktanya.
2. Harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung
opininya
3. Dari teknik dan audit prosedur yang bisa digunakan:
a. Teknik inquiry, observation dan inspection
b. Menggunakan internal control questionnaires dan flowchar atau narative
memo untuk mempelajari sistem dan prosedur akuntansi dan mengevaluasi
internal control yang terdapat diperusahaan.
c. Penggunaan statistical sampling atau judgement sampling untuk pemilihan
sampel yang akan dites
d. Penggunaan jasa computer specialist jika perusahaan yang diaudit sudah
menerapkan computerized accounting system.
4. Pelaksanaan audit harus dipimpin dan disupervisi oleh orang yang mempunyai
pengalaman yang cukup di bidang audit serta mempunyai latar belakang pendidikan
akuntansi.
5. Harus mendokumentasikan audit prosedur yang dilakukan, bukti-bukti yang
dikumpulkan dan temuan-temuan audit dalam kertas kerja pemeriksaan dengan rapi
dan disusun secara sistematis.

23.3 TAHAP DALAM PELAKSANAAN MANAGEMENT AUDIT


Menurut Arens (2014:839) ada 3 tahapan dalam management audit, yaitu:
1. Planning
2. Evidence accumulation and evaluation
3. Reporting and follow up
Menurut Leo Herbert (1979) tahapan management audit terdiri atas:
A. Preliminary survey (survei pendahuluan)
B. Review and testing of management control system (penelaahan dan pengujian atas
sistem pengenalian manajemen)
C. Detailed examination (pengujian terinci)
D. Report development (pengenbangan laporan)

23.4 AUDIT OBJECTIVES DALAM MANAGEMENT AUDIT


Setelah melakukan preliminary survey, auditor harus menentukan tentative audit
objevtivenya, kemudian melakukan review and testing of management control system untuk
memastikan apakah tentative audit objective dapat dijadikan firm audit objective. Jika
ternyata tentative audit objective tidak dapat dijadikan firm audit objective, misalnya karena
tidak didukung oleh bukti-bukti yang kompeten, maka auditor harus menentukan atau
mencari tentative audit objective yang lain
Audit objective dalam management audit mencakup 3 elemen, yaitu:
Criteria merupakan standar yang harus dipatuhi oleh setiapbagian dalam perusahaan.
Standar bisa berupa kebijakan yang terlah ditetapkan manajemen, kebijakan perusahaan
sejenis atau kebijakan industri, dan peratuaran pemerintah.
Causes adalah tindakan-tindakan yang dilakukan manajemen atau perusahaan, termasuk
tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan untuk memenuhi criteria tetapi tidak dilakukan
oleh manajemen atau pegawai perusahaan. Dengan kata lain causes adalah tindakan-tindakan
yang menyimpang dari standar yang berlaku.
Effects adalah akibat dari tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar yang berlaku.

23.5 APLIKASI MANAGEMENT AUDIT UNTUK MENINGKATKAN


EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN EKONOMIS (HEMAT)
Sudah dijelaskan bahwa tujuan utama management audit adalah untuk menilai performance
management dan fungsi-fungsi dalam perusahaan, terutama efektivitas, efisiensi, dan
ekonomis dari kegiatan usaha perusahaan.

Beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh auditor sebagai berikut:


1. Apakah struktur organisasi dan job description yang terdapat di perusahaan cukup
baik dan bisa mendukung pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dan
penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif?
2. Apakah perusahaan memiliki management control system yang baik, diterapkan
secara efektif dan selalu ditelaah dan dimutakhirkan sehingga selalu mengikuti
perkembangan perusahaan?
3. Apakah internal control yang terdapat diperusahaan dapat menjamin keamanan harta
dan sumber daya perusahaan?
4. Apakah perusahaan selalu menyusun budget dan apakah selalu dibandingkan antara
realisasi dan budget, serta dianalisis variance yang terjadi?
5. Apakah perusahaan memiliki accounting dan operating manual dan apakah kegiatan
operasi perusahaan dilaksanakan dengan berpedoman pada manual tersebut?
6. Laporan-laporan intern apa saja yang harus disampaikan kepada manajemen, dan
apakah laporan tersebut disampaikan tepat waktu, dianalisis lebih lanjut dan
dikomentari manajemen?
7. Apakah rasio-rasio untuk mengukur likuiditas, rentabilitas, solvabilitas selalu dibuat
dan dibandingkan dengan rasi industri?

Pengertian efektif, efisien dan ekonomis


1. Jika suatu goal, objective, program dapat tercapai dalam batas waktu yang
ditargetkan, tanpa memedulikan biaya yag dikeluarkan, maka hal tersebut disebut
efektif.
2. Jika dengan biaya (input) yang sama bisa dicapai hasil (output) yang lebih besar,
maka hal tersebut disebut efisien.
3. Jika suatu hasil (output) bisa diperoleh dengan biaya (input) yang lebih kecil/murah,
dengan mutu output yang sama, maka hal tersebut disebut ekonomis.
Fungsi-fungsi yang perlu diperiksa oleh management audit adalah:
1. Pemasaran
2. Penjualan
3. Produksi
4. Personalia
5. Keuangan

OPINI
Hubungan antara managemnt audit dan asesment risiko audit. Sudah diketahui bahwa
management audit adalah pemeriksaan terhadap operasional yang telah ditentukan oleh
manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan tersebut sudah dilakukan secara efektif,
efisien dan ekonomis. Hubungannya dengan asesmen risiko audit yaitu dari managemen audit
juga auditor dapat mengetahui dan memberikan pendapat terkait risiko yang ada dalam
perusahaan ketika menjalankan atau tidak menjalankan operasional perusahaan dengan
efisien, efektif dan ekonomis tersebut.
Implikasi management audit terhadap praktik tata kelola perusahaan yaitu dengan menjadikan
tata kelola perusahaan menjadi lebih efektif, efisien dan ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai