Anda di halaman 1dari 7

RMK AUDITING II

MANAGEMENT AUDIT

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengauditan II


Dosen Pengampu : Sheila Kusumaningrum, SE.,M.Acc.,Ak

Disusun oleh kelompok 2 :

AQSATINA RUSLI (02272111003)

SUHAIMI (02272111009)

AGUNG JULHAR M. YUSUF (02272111023)

VINESYA PAULINA DJANGU (02272111068)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2023/2024
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MANAGEMENT AUDIT
Management audit, disebut juga operational audit, functional audit, systems
audit, adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen,
untuk mengetahui apakah kegiatanoperasi tersebut sudah dilakukan secara efektif,
efisien, dan ekonomis.

Tujuan umum dari management audit adalah untuk :

a. menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam


perusahaan;
b. menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, harta lainnya) yang
dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis;
c. menilai efektivitas perusahaan dalam mencapaitujuan (objective) yang telah
ditetapkan oleh top management;
d. dapat memberikan rekomendasi kepada top management untuk memperbaiki
kelemahan kelemahan yang terdapat dalam penerapan pengendalian intern, sistem
pengendalian manajemen, dan proseduroperasional perusahaan, dalam rangka
meningkatkan efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas dari kegiatan operasi
perusahaan.

Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam sualu management audit adalah
menilai efisiensi,efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing fungsi yang
terdapat dalam perusahaan. Misalnyafungsi penjualan dari pemasaran, fungsi
produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumberdaya manusia, fungsi
akuntansi, dan fungsi keuangan.
Audit prosedur yang biasa dilakukan dalam suatu managemenf audit tidak seluas
audit proseduryang dilakukan dalam suatu suatu general audit,karena ditekankan pada
evaluasi terhadap kegiatanuSaha perusahaan.

Biasanya audit prosedur yang dilakukan mencakup berikut ini.

1. Prosedur Penelaahan Analitis (Analytical Review procedures)


2. Evaluasi alas Management Control System yang Terdapat di perusahaan
3. Compliance Test (Pengujian Ketaatan)

Menurut Arens (2014 : 835) ada tiga jenis operational audit, yaitu:

Ad 1. Functional audit berhubungan dengan satu atau lebih fungsi-fungsi dalam


suatu organisasi, misalnya tentang efisiensi dan efektivitas dari fungsi penggajian dari
suatu divisi atau perusahaan secara keseluruhan.

Ad 2. Organizational audit menekankan pada seberapa efisiensi dan efektif masing-


masing fungsi dalam organisasi (departemen, cabang alau subsidiary) berinteraksi.
Rencana organisasi dan metode untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan sangat
penting dalam organizational audit.

Ad 3. Special assignmenf timbul atas permintaan manajemen, misalnya untuk


memeriksa penyebab tidak efektifnya sistem lT, menginvestigasi kemungkinan fraud
di suatu divisi dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi.

Selain itu Arens (2014: 838) menyatakan ada dua hal penting yang harus
dimiliki oleh operationaI auditor yailu independensi dan kompetensi.

2. PERBANDINGAN ANTARA MANAGEMENT AUDIT DAN FINANCIAL


(GENERAL AUDIT)
Ada beberapa perbedaan antara management audit dan financial audit, antara
lain sebagai berikut.

Management Audit
1. Bisa dilakukan oleh internal auditor atau management consultant. Selain itu di
lndonesia management audit juga bias dilakukan oleh BPKP dan BPK.
2. Pada akhir pemeriksaannya auditor memberikan laporan kepada manajemen
berupa temuantemuan audit mengenai efektivitas system pengendalian
manajemen, apakah kegiatan operasi perusahaan sudah dijalankan secara efisien,
ekonomis, dan efektif, beserta saran-saran untuk memperbaiki kelemahan-
kelemahan yang ditemukan selama pelaksanaan management audit.
3. Biasanya dilakukan jika manajemen merasakan adanya kebutuhan (misalnya jika
laba terus menurun, biaya terus meningkat, terasa banyak terjadi pemborosan dan
kecurangan, tujuan perusahaan yang sudah ditentukan tidak tercapai).
4. lkatan Akuntan lndonesia belum menyusun standar pemeriksaan unluk
monagement audit, namun BPKP dan BPK sudah memiliki pedoman manajemen
audit. Di Amerika, pedoman pemeriksaan disusun oleh GAO (Government Audit
Office).
5. Kriteria dalam sualu management audit bias berupa kebijakan yang ditentukan
manajemen, peraturan pemerintah, peraturan asosiasi, dan lain-lain.
Financial Audit
1. Harus dipimpin oleh seorang registered occountant dari sebuah kantor akuntan
publik.
2. Pada akhir pemeriksaannya, auditor harus memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang telah disusun manajemen. Selain itu
memberikan management letter yangmemberitahukan kepada manajemen
mengenai kelemahan-kelemahan dalam pengendalian intern dan saran-saran
perbaikannya.
3. Dilakukan secara rutin (setiap tahun)
4. Pemeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan
Publik yang disusun oleh lkatan Akuntan lndonesia.
5. Kriteria dalam financial audit sudah jelas, yaitu ETAP/PSAK/IFRS.
Beberapa persamaan antara management audit dan financial audit adalah:
1. Management auditor maupun financial auditor haruslah independen. Financial
auditor haruslah independen dalam faktanya (in fact) maupun dalam tampilan (rn
appearance). Sedangkan management auditor (misalnya internal auditor) mungkin
dalam tampilan kurang independen, karena merupakan orang dalam perusahaan,
tetapi dalam faktanya haruslah independen.
2. Management dan financial auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup
dan kompeten untuk mendukung opininya.
3. Beberapa teknik dan audit prosedur yang biasa digunakan oleh management
auditor maupun financial auditor adalah'.
a. teknik inquiry, obseruation, dan inspection;
b. menggunakan internal control questionnaires dan flow chart atau narrative
memo untuk mempelajari sistem dan prosedur akuntansi dan mengevaluasi
internal control yang terdapat di perusahaan;
c. penggunaan statistical sampling alau judgement sampling untuk pemilihan
sampel yang akan dites;
d. penggunaan iasa computer specialist jika perusahaan yang diaudit sudah
menerapkan computerized accounting system.
4. Pelaksanaan audit harus dipimpin dan disupervisi oleh orang yang mempunyai
pengalaman yang cukup di bidang audit serta mempunyai latar belakang
pendidikan akuntansi. Dalam pelaksanaan management audit, auditor lebih
banyak menggunakan audit program dalam bentuk kuesioner.
5. Management auditor dan financial auditor harus mendokumentasikan audit
prosedur yang dilakukan, bukti-bukti yang dikumpulkan dan temuan-temuan audit
dalam kertas kerja pemeriksaan dengan rapi dan disusun secara sistematis.

3. TAHAPAN DALAM PELAKSANAAN MANAGEMENT AUDIT

Menurut Arens (2014:839), ada tiga (3) tahapan dalam management audit, yaitu
sebagai berikut.
1. Planning
2. Evidence accumulation and evaluation
3. Reporting and follow up
Tahapan dalam management audit menurut Leo Herbert (1979), terdiri atas:
A. Preliminary Survey
Tujuan dari preliminary Survey adalah untuk mendapatkan informasi umum dan
latar belakang, dalam waktu yang relatif singkat, mengenai semua aspek dari
organisasi, kegiatan, program, atau sistem yang dipertimbangkan untuk diperiksa,
agar dapat diperoleh pengetahuan atau gambaran yangmemadai mengenai objek
pemeriksaan.
1. untuk organisasi :
a. lokasi;
b. manajemen;
c. sejarahnya;
d. jumlah pegawai;
e. kebijakan manajemen.
f. Kewajiban / aspek hukum;
g. akta pendirian dan perubahan serta pengesahan;
h. kewajiban-kewajibannya.

2. untuk suatu aktivitas :


a. jenis aktivitas;
b. lokasi;
c. orang yang bertanggung jawab atas aktivitas tersebut;
d. kebijakan yang menyangkut aktivitas;
e. prosedur khusus untuk penyelesaian aktivitas.

3. untuk suatu program;


a. tujuan program;
b. hubungan antar-organisasi/unit yang dibentuk atau digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut;
c. kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan program tersebut;
d. peraturan-peraturan administratif yang berkaitan dengan program tersebut.

B. Review and Testing of Monagement Control System


Tujuan dari review and testing of management control system adalah sebagai
berikut.
1. Untuk mendapatkan bukti-bukti mengenai ketiga elemen dari tentative audit
obiective dengan melakukan pengetesan terhadap transaksi-transaksi perusahaan
yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen.
2. Untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang diperoleh dari perusahaan adalah
kompeten jika audit diperluas ke dalam detail examination (pemeriksaan secara
rinci). lstilah sistem pengendalian manajemen yang digunakan mencakup
keseluruhan system dari organisasi, termasuk perencanaan, kebijakan dan
prosedur-prosedur yang ditetapkan dan praktik-praktik yang dijalankan dalam
pengelolaan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Jika auditor dapat memperoleh bukti-bukti yang kompeten dalam melaksanakan
review and testing of management control system, berarti auditor dapat
meyakinkan dirinya mengenai keandalani nformasi yang diperoleh dari sistem
pengendalian manajemen.

C. Detailed Examination
Dalam tahapan ini auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang cukup,
kompeten, material. Dan relevan untuk dapat menentukan tindakan-tindakan apa
saja yang dilakukan manajemen dan pegawai perusahaan yang merupakan
penyimpangan-penyimpangan terhadap criteria dalam firmaudit objective, dan
bagaimana effects dari penyimpangan-penyimpangan tersebut dan besar kecilnya
effects tersebut yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.Bukti-bukti yang
dikumpulkan harus diikhtisarkan, masing-masing yang berkaitan dengan criteria,
causes, dan effects dalam firm audit obiectives. Dari ikhtisar tersebut harus bisa
ditentukan audit findings yang mengakibatkan terjadinya ketidakefisienan dan
pemborosan (ketidakhematan), yang diperlukan untuk penyusunan laporan
management audit.
D. Report Development
Temuan audit harus dilengkapi dengan kesimpulan dan saran dan harus di-
reviewoleh audit manager sebelum didiskusikan dengan auditee.Komentar dari
auditee mengenai apa yang disajikan dalam konsep laporan harus diperoleh
(sebaiknyasecara tertulis). Auditee bisa saja berbeda pendapat mengenai temuan
dan perbedaan pendapat tersebut harusdicantumkan dalam laporan audit.

4. AUDIT OBJECTIVITIES DALAM MANAGEMENT AUDIT


Audit objective dalam management audit mencakup 3 elemen:
a. Criteria
Standar yang harus dipatuhi oleh setiap bagian dalam perusahaan, bisa berupa
kebijakan yang telah ditetapkan manajemen, kebijakan perusahaan sejenis atau
kebijakan industry, dan peraturan pemerintah.
b. Causes
Tindakan-Tindakan yang dilakukan manajemen atau pegawai perusahaan,
termasuk Tindakanyang dilakukan untuk memenuhi criteria tetapi dilakukan oleh
manajemen atau pegawaiperusahaan.
c. Effects
Akibat dari Tindakan-Tindakan yang menyimpang dari standar yang berlaku.

5. APLIKASI MANAGEMENT AUDIT UNTUK MENINGKATKAN


EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN EKONOMI (KEHEMATAN)

Sudah dijelaskan bahwa tujuan utama management audit adalah untuk menilai
performance management dan fungsi-fungsi dalam perusahaan, terutama
efektivitas, efisiensi, dan kehematan (economic) dari kegiatan usaha perusahaan.
Menurut Hans Kartikahadi (1990), pengertian efektivitas, kehematan (ekonomi),
dan efisiensi dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Efektivitas dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah
mencapai tujuannya baik dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja
maupun batas waktu yang ditergetkan.
2. Kehematan (ekonomis) berarti cara penggunaan sesuatu barang (hal) secara
berhati-hati dan bijak (prudent) agar diperoleh hasil yang baik.
3. Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisasi kerugian
atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan
sesuatu.
Sedangkan pengerlian efektivitas, kehematan, dan efisiensi menurut Ruchyat
Kosasih (1990) adalah:
Efektivitas
Diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan,
sampaidengan pencapaian tujuan yang ditetapkan, ditinjau dari kuantitas (volume)
hasil kerja, kualitashasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.
Kehematan
Diartikan sebagai cara penggunaan sumber daya (masukan) secara hati-hati dan
bijakagar diperoleh biaya yang paling murah, tanpa merusak mutu.
Efisiensi
Diartikan sebagai bertindak untuk membuat pengorbanan yang paling tepat
dibandingkan dengan hasil yang dikehendaki. Suatu organisasi dianggap efektif
oleh GAO, bila bisa mencapaitujuan dengan efisien, hemat, dan menaati peraturan
yang berlaku.
Selain itu, menurut Cook & Winkle (1988):
Economy: if the particular benefit could have been accomplished.
Efficiency: if greater benerfits could have been achieved at the same cost.
Effectivity: if the achieved benefits are in accordance with the program’s
preestablished goals.
Fungsi-fungsi yang perlu diperiksa oleh management auditor adalah:
1. Fungsi pemasaran (marketing)
2. Fungsi penjualan (sales)
3. Fungsi produksi
4. Fungsi personalia
5. Fungsi keuangan

6. PROGRAM AUDIT DALAM MANAGEMENT AUDIT

Dalam pelaksanaan management audit, auditor lebih banyak menggunakan audit


program dalam bentuk kuesioner. Kuesioner tersebut dikelompokkan untuk masing-
masing fungsi yang terdapatdalam perusahaan. Dari jawaban-jawaban kuesioner
tersebut setelah dikonfirmasi dengan pengecekan di lapangan dan pemeriksaan bukti-
bukti secara sampling dan diskusi dengan bagian yang terkait, auditor bisa
menyimpulkan mengenai efektivitas, efisiensi, dan keekonomisan dari kegiatan
masing-masing fungsi dalam perusahaan.
Di Exhibit 22-1 bisa dilihat contoh kuesioner untuk fungsi-fungsi pemasaran,
Akuntansi, Keuangan dan Personalia.

7. LAPORAN MENGENAI MANAGEMENT AUDIT

Dalam melaksanakan management audit, auditor biasanya menemukan


deficiency findings yang merupakan major deficiency findings maupun minor
deficiency findings. Findings (temuan-temuan) tersebut dicatat dalam list of findings
yang nantinya akan ditelaah dan dipilih oleh audit supervisor untuk dimasukkan dalam
laporan management audit. Laporan management audit berisi temuan-temuan dan
saran-saran perbaikan untuk menghasilkan efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan
dari kegiatan operasi perusahaan dan komentar manajemen mengenai temuan-temuan
dan saran-saran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai