Anda di halaman 1dari 3

A. Pengertian Paragraf.

Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan menghasilkan suatu


tema tertentu. Umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan
gagasan yang diinginkan penulisnya.

B. Unsur - Unsur Paragraf.

Unsur paragraf merupakan unsur-unsur pembangun di dalam paragraf. Unsur pembangun


paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik. Kalimat utama tanpa kalimat
penjelas tidak akan membentuk paragraf yang sempurna. Berikut Unsur - unsur dari paragraph yaitu :

1. Topik Atau Gagasan Utama.


Unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Topik atau gagasan utama merupakan
ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
2. Kalimat Utama.
Unsur pembangun yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama berisi gagasan utama yang
diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf. Namun, kalimat utama dapat juga
ditemukan pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan
oleh kalimat-kalimat pendukung lainnya.
3. Kalimat Penjelas Atau Kalimat Pendukung.
Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas, kalimat
pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada
kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti opini, fakta, atau data yang
valid. Contohnya:
“Gunung Merapi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur merupakan gunung aktif di
Indonesia. Sewaktu-waktu, gunung merapi ini bisa meletus. Letusan Merapi yang paling hebat
tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban jiwa.”
4. Konjungsi.
Unsur yang berikutnya adalah konjungsi. Singkatnya, konjungsi adalah kata sambung atau kata
penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan
konjungsi antarkalimat.

- Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan
kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya, “dan”,
“sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain. Contohnya: “Kami menyiapkan jaket dan kaus
kaki sebelum pergi ke Malang.”

- Konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antarkalimat dalam satu
paragraf. Misalnya, “Jadi”, “Oleh karena itu”, “Namun”. Contohnya: “Hari ini Kota Malang
diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita harus membawa payung di tas saat sedang ke luar
rumah.”

C. Jenis – Jenis Paragraf.


Jenis paragraf dikelompokkan menjadi 2, yaitu jenis paragraf berdasarkan tujuannya dan
berdasarkan letak kalimat utamanya.

1. Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya.


a. Paragraf Narasi : Adalah paragraf yang menceritakan suatu momen atau kejadian secara
runtut. Paragraf narasi sanggup bersifat nyata ataupun fiksi. Contoh yang bersifat fiksi adalah
cerpen dan novel, lalu yang bersifat nyata adalah biografi, autobiografi, ataupun catatan-
catatan peristiwa lain. Yang wajib diperhatikan dari paragraf narasi adalah, paragraf ini
disusun berdasarkan pola kronologis saat atau kronologis tempat.
b. Paragraf Eksposisi : Adalah jenis paragraf yang dimana isi kontennya dikembangkan dengan
tujuan untuk memberikan penjelasan bagi pembaca tentang sebuah informasi. Tujuannya
adalah agar pembaca bisa mendapatkan sebuah pengetahuan dari membaca isi paragraf
tersebut.
c. Paragraf Argumentasi : Sebuah paragraf yang dimana gagasan utamanya dikembangkan
dengan memaparkan pendapat, ulasan, pokok bahasan, dan ide pribadi dari sang penulis.
Tujuan dari paragraf argumentasi adalah untuk meyakinkan serta mempengaruhi pembaca
agar nantinya mempunyai pendapat yang sama dengan sang penulis. Supaya tujuan tersebut
bisa tercapai, paragraf argumentasi harus disertai dengan fakta - fakta aktual seperti hasil
research, data, teori, pendapat dari ahli, contoh, dan yang lainnya. Hal tersebut digunakan
untuk memperkokoh pendapat dari sang penulis yang ada pada paragraf tersebut. Sehingga,
paragraf argumentasi tersebut bukan hanya omong kosong saja dan pembaca merasa yakin
hingga pada akhirnya sependapat dengan sang penulis.
d. Paragraf Persuasi : Adalah paragraf yang memuat bujukan atau ajakan untuk menegaskan
pembaca sehingga yakin dengan sesuatu yang disampaikan penulis. Paragraf persuasi
memuat ajakan secara halus tanpa harus menimbulkan terdapatnya konflik. Tujuannya untuk
membujuk orang lain melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan penulis.

2. Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya.


a. Paragraf Deduktif : Merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat
utama. Dalam paragraf jenis ini, kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat -
kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.
b. Paragraf Induktif : Dalam Paragraf ini, kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Kalimat
penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.
c. Paragraf Campuran : Merupakan perpaduan antara deduktif dan induktif. Kalimat utama
pada paragraf campuran berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.

Anda mungkin juga menyukai