Anda di halaman 1dari 3

Nama : Windy Ulfa Sani

NIM : 856694393
Kode/Nama Mata kuliah : PDGK4305 / Keterampilan Menulis
Nama Tutor : Dian Novri Costioni, M.Pd
Masa Tutorial : 2022.1

1. Paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa
kalimat atau seperangkat kalimat yang mengacu pada satu topik. Kalimat-kalimat dalam
paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran yang mempunyai keterkaitan dengan satu topik.
Setiap paragraf boleh saja terdiri atas satu kalimat, dua kalimat, tiga kalimat, bahkan lebih
dari lima kalimat pun diperbolehkan, asalkan kalimat-kalimat dalam satu paragraf tersebut
tidak berbicara masalah topik yang lain. Semua kalimat dalam satu paragraf harus
memperbincangkan satu masalah yang bertalian erat dengan topik atau masalah yang sedang
dibicarakan. Dan paragraf hanya ada dalam ragam tulis. Ragam Bahasa lisan tidak pernah
mengenai istilah paragraf. Istilah lain paragraf adalah Alinea.

2. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang. Topik yang
dibicarakan pengarang itu biasanya diletakkan sebagai kalimat inti atau kalimat utama dalam
satu paragraf. Posisi kalimat topik dalam satu paragraf dapat diletakkan :
a. dibagian awal paragraf (sebagai bentuk paragraf dedukatif),
b. dibagian akhir paragraf (sebagai bentuk paragraf induktif),
c. dibagian awal dan dibagian akhir paragraf (sebagai bentuk paragraf campuran dedukatif
dan induktif)
d. tersebar di seluruh paragraf.
Perbedaan antara kalimat topik dan kalimat penjelas adalah Kalimat Topik mengandung suatu
permasalahan yang bisa sikembangkan secara terperinci, Kalimat Topik merupakan suatu
kalimat yang utuh atau bisa berdiri sendiri tanpa adanya penghubung baik penghubung antar
kalimat maupun penghubung intra kalimat, Kalimat Topik terletak di awal paragraf. Namun
pada kalimat induktif kalimat utama terletak diakhir suatu paragraf dan biasanya
menggunakan kata-kata berupa “sebagai kesimpulan, Jadi….., dengan demikian…”. Kalimat
Topik mempunyai arti yang jelas walaupun tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
Sedangkan Kalimat Penjelas berupa pendukung suatu kalimat utama yang menyajikan
deskripsi, contoh perbandingan, alasan dan penjelasan mengenai topik yang dibahas. Kalimat
penjelas merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri. Kalimat penjelas memerlukan
kata-kat penghubung seperti “Bahkan, contohnya, terlebih lagi, misalnya, contohnya dan lain-
lain”. Kalimat penjelas membutuhkan kata penghubung agar suatu paragraf menjadi koheren
atau berkesinambungan antar kalimat.
3. Syarat Paragraf yang baik :
1. Kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan utama yang
diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Artinya, setiap paragraf hanya
mengandung satu pokok pikiran atau satu gagasan. Oleh karena itu, setiap kalimat yang
membentuk paragraf harus ditata secara cermat agar tidak ada satu kalimat pun yang
menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut. Seandainya dalam suatu paragraf itu
ada satu atau lebih kalimat menyimpang dari gagasan utama paragraf itu, tentu paragraf
menjadi tidak utuh, tidak berkaitan dan menganggu kelancaran pembacaan karena terasa
sumbang. Untuk itu harus cepat menanggalkan atau membuang kalimat yang menyimpang
dari gagasan utama paragraf tersebut.
2. Kepaduan (koherensi) adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai jika jalinan kalimat-
kalimatnya terangkai secara baik. Sebab, suatu paragraf bukanlah sekumpulan kalimat
yang berdiri sendiri terlepas dari gagasan pokoknya. Penyusunan sebuah paragraf harus
dibangun melalui kalimat-kalimat yang logis, bersistem, teratur, dan saling berkaitan agar
pembaca dapat memahami jalan pikiran penulis. Agar sebuah paragraf padu dan baik harus
ada sarana pengait kalimat dalam paragraf yang ditulis, seperti : penggantian, pengulangan,
dan penghubung antarkalimat. Dalam pemakaiannya ketiga sarana kepaduan paragraf
tersebut dapat digunakan secara bersamaan.
3. Kelengkapan, sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Sebaliknya, suatu paragraf
dikatakan tidak lengkap apabila tidak dikembangkan lebih lanjut atau hanya diperluas
dengan pengulangan-pengulangan.

4. Berdasarkan teknik pemaparan pengembangan paragraf dibedakan menjadi 5 yaitu :


1. Paragraf Argumentatif berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar
mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis
atau pembicara. Argumentatif merupakan suatu dasar yang fundamental untuk
menyakinkan orang, membuktikan pendapat atau pendirian pribadi, atau membujuk pihak
lain agar pendapatnya diterima.
2. Paragraf Deskriptif bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-
perincian secara detail dari objek yang ditulisnya. Paragraf ini bertujuan menggambarkan
bentuk, rupa, sifat, atau corak objek pengamatan.
3. Paragraf Naratif berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga pembaca
dapat mengikuti peristiwa yang diceritakan secara kronologis. Unsur yang paling penting
pada sebuah paragraf naratif adalah unsur peristiwa atau tindakan.
4. Paragraf Ekspositoris berusaha menerangkan atau menguraikan suatu pokok pikiran, yang
dapat memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.
Paragraf ini bertujuan memberikan informasi, penjelasan, keterangan, ataupun pemahaman
tentang suatu objek atau hal.
5. Paragraf Persuasif berusaha meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki pembicara pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan dating. Sifat dari
paragraf ini membujuk, merayu, menghimbau, dan mengajak pembaca agar tergiur,
tertarik, dan menuruti apa yang menjadi kemauan penulis.

5. Jenis paragraf tersebut merupakan Jenis paragraf sebab-akibat karena dalam paragraf tersebut
berisi keterangan suatu kejadian atau peristiwa yang menimbulkan suatu akibat dari kejadian
tertentu, seperti yang dijelaskan pada paragraf akibat yang terjadi atas bencana alam banjir
mengalami banyak kerugian. Kalimat topik paragraf itu langsung menggunakan kata “akibat”
sehingga menyebabkan kerugian dan menggunakan kata “sebab” yang merupakan penyebab
banjir tersebut. Beberapa kalimat penjelas melengkapi paragraf tersebut “ oleh karena itu agar
kejadian banjir tidak terulang lagi perlu adanya sikap nyata dari kita untuk menjaga
lingkungan”.

Anda mungkin juga menyukai