Anda di halaman 1dari 2

Nama : Shela Marlita

Nim : 18330010
Ilmu Komunikasi
Tugas Artikel

PENGERTIAN PARAGRAF: SYARAT PARAGRAF YANG BAIK


Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan dan didukung oleh
himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam
sebuah karangan/tulisan, paragraf mempunyai fungsi memudahkan pengertian dan
pemahaman dengan memisahkan satu topik atau tema dengan topik atau tema yang lain
karena setiap paragraf hanya boleh mengandung satu unit pikiran atau ide pokok. Dan cara
penulisannya sedikit menjorok ke bagian dalam atau menggunakan garis baru. Nama lain dari
paragraf adalah alinea.
Paragraf terdiri dari beberapa jenis, mulai dari jenis paragraf berdasarkan isinya fungsinya
dan juga peletakan gagasan utama dari sebuah tulisan. Pada dasarnya paragraf merupakan
seperangkat kalimat yang saling berhubungan yang secara bersama dipakai untuk
menyatakan atau mengembangkan sebuah gagasan.
Dalam pembuatan paragraf, gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik dapat
diletakkan pada bagian awal, akhir, awal dan akhir, di tengah, atau dapat pula menyebar ke
seluruh bagian paragraf. Secara umum, paragraf yang efektif mempunyai ciri-ciri, yaitu (1)
mengandung satu gagasan utama yang dijelaskan dengan beberapa pikiran penjelas, (2)
pikiran penjelas yang betul-betul mendukung gagasan utama, (3) gagasan utama dan penjelas
yang dikemas dalam kalimat yang lugas dan efektif, dan (4) kalimat yang satu berkait serasi
dengan kalimat yang lain dalam sebuah paragraf.
Adapun syarat paragraf yang baik yaitu; meliputi kesatuan, kepaduan, kelengkapan /
ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi.
1. Kesatuan
Yang dimaksud kesatuan yakni suatu paragraf harus dibangun dengan satu pikiran yang jelas.
Sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan jika paragraf itu hanya mengandung satu
gagasan utama dan kalimat-kalimat dalam paragraf mengarah pada satu pokok atau tidak
menyimpang dari pokok pembicaraan. Kesatuan berkaitan dengan adanya sebuah gagasan
utama dan beberapa gagasan tambahan atau penjelas yang mendukung gagasan utama itu.
2. Kepaduan
Kepaduan terwujud dari hubungan kompak antar kalimat pembentuk paragraf. Kepaduan
yang baik terjadi jika hubungan timbal balik antar kalimat wajar dan mudah dipahami. Ada
beberapa cara supaya paragraf mempunyai kepaduan yang kompak, yakni dengan memakai
kata ganti, kata penghubung, serta perincian dan urutan pikiran.
3. Kelengkapan atau Ketuntasan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat pokok. pembaca akan memperoleh informasi secara utuh. Ketuntasan
dapat dimaknai kedalaman pembahasan, yakni semakin konkret penggambaran suatu objek
akan semakin jelas informasi yang disampaikan. Ketuntasan bahasan berkaitan dengan
kesempurnaan pembahasan materi secara menyeluruh dan utuh.
4. Keruntutan
Sebuah paragraf dikatakan runtut jika uraian informasi disajikan secara urut, tidak ada
informasi yang melompat-lompat sehingga pembaca lebih mudah mengikuti jalan pikiran
penulis. Keruntutan paragraf ditampilkan melalui hubungan formalitas di antara kalimat yang
membentuk paragraf.
5. Konsistensi
Sebuah paragraf harus mempunyai konsistensi, Terlebih konsistensi mengenai sudut
pandang. Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya. Dengan
kata lain, sudut pandang dapat diartikan sebagai cara penulis atau pengarang menempatkan
dirinya terhadap cerita atau karangan; atau dari sudut mana penulis memandang ceritanya.

Anda mungkin juga menyukai