Anda di halaman 1dari 23

Mata Kuliah

Bahasa Indonesia

Nama Dosen :
I Gusti Agung Diah, S.Pd., M.Pd
OM SWASTYASTU
Pertemuan ke IX

Pokok Bahasan :
Menyusun dan Menafsirkan Paragraf yang Baik

Sub Pokok Bahasan :


1. Pengertian Paragraf
2. Unsur-Unsur Paragraf
PENGERTIAN PARAGRAF

Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu rangkaian kalimat yang memiliki suatu gagasan utama.
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang biasanya mempunyai satu ide pokok dan cara penulisannya
sedikit menjorok ke bagian dalam atau menggunakan garis baru. Nama lain dari paragraf adalah
alinea. Paragraf terdiri dari beberapa jenis, mulai dari jenis paragraf berdasarkan isinya fungsinya dan
juga peletakan gagasan utama dari sebuah tulisan.
Paragraf dibentuk melalui perjuangan seorang penulis dengan menemukan topik utama, kemudian
merangkai topik tersebut dengan kata-kata menjadi suatu kalimat. Kalimat tersebut saling berkaitan
satu sama lain sehingga memiliki makna yang utuh. Kalimat tersebut disusun secara konsisten
berdasarkan topik yang diulas, sehingga terbentuklah suatu paragraf yang dapat dipahami pembaca.
Paragraf secara umum merupakan bagian dari suatu bab pada sebuah karangan
bebas atau karya ilmiah. Paragraf juga sering disebut sebagai alinea. Paragraf dibuat agar
mempermudah pembaca dalam memahami perbedaan alinea dan paragraf meskipun artinya
hampir sama.

Paragraf merupakan sekumpulan kalimat dalam suatu karangan dengan minimal


satu ide pokok di dalamnya. Pada beberapa jenis paragraf, pembaca sering keliru
menentukan ide pokok bacaan dalam suatu paragraf. Dengan adanya ide pokok bacaan di
suatu paragraf maka pembaca akan lebih mudah dalam menentukan jenis paragraf dalam
suatu karangan.
Berikut terdapat beberapa pengertian paragraf menurut para ahli.

Widyamartaya (1995)

Paragraf adalah karangan yang terbentuk dari satu atau lebih pada suatu kalimat yang saling
berkaitan dan mempunyai satu kalimat utama yang menjiwai seluruh karangan.

Akhaidah, dkk. (1988)

Paragraf merupakan inti penuangan ide atau gagasan dalam sebuah karangan. Di dalam paragraf
terkandung satu unit ide pokok atau gagasan yang didukung oleh seluruh kalimat dalam karangan di
suatu paragraf. Kalimat tersebut baik berupa dari kalimat pengenal, kalimat penjelas, maupun
kalimat penutup.

Parera (1991)

Paragraf merupakan satu model karangan yang paling kecil susunannya dalam sebuah karangan
bebas atau karya ilmiah.

Arifin dan S. Amran Tasai (2006)

Pengertian paragraf yaitu seperangkat kalimat yang membahas suatu gagasan atau topik utama.
Kalimat dalam suatu karangan menunjukkan kesatuan ide atau mempunyai hubungan yang saling
berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik.
Ramlan (2010)

Paragraf merupakan bagian dari suatu kalimat yang tersusun atas sejumlah pilihan kata

yang membentuk kalimat. Kalimat tersebut tersusun rapi dan mengungkapkan kesatuan

informasi berdasarkan acuan ide pokok atau gagasan yang terkandung di dalamnya.

Gorys Keraf (1979)

Alinea atau paragraf ialah suatu kesatuan gagasan atau ide. Paragraf merupakan suatu

kesatuan yang memiliki tingkat kesatuan yang lebih tinggi dari kalimat.

Paragraf merupakan suatu kumpulan dari kalimat yang saling berkaitan dalam suatu

rangkaian untuk membentuk ide atau gagasan.


Lamuddin Finoza (2004)

Paragraf atau alinea yaitu bentuk bahasa yang di dalamnya terdapat unsur

penggabungan dari beberapa kalimat yang membentuk suatu kesatuan yang utuh

pada suatu karangan.

Maimunah (2011)

Paragraf disebut juga dengan alinea. Kata paragraf merupakan kata serapan dari

Bahasa Inggris paragraf, yang merupakan gabungan dari kata para yang berasal dari

bahasa Yunani. Kata tersebut memiliki arti sebelum, dan –grafein dalam Yunani

memiliki arti menggores atau menulis. Sedangkan kata alinea merupakan kata

serapan yang berasal dari Bahasa Belanda yang memiliki arti memulai dari garis

baru. Paragraf menurut maimunah diartikan sebagai gabungan beberapa kalimat

yang menghasilkan unsur pada karangan panjang harus ada pada suatu paragraf.
Ahmadi (1991)
Paragraf merupakan kesatuan pikiran berupa gagasan atau perasaan yang memiliki
kesatuan susunan yang teratur dengan kesatuan yang lebih kecil yaitu susunan kalimat.
Paragraf berfungsi sebagai bagian yang tidak terlepaskan dari kesatuan yang lebih besar
yang sering disebut sebagai keseluruhan komposisi pada suatu karangan.
Widjono (2007)
Paragraf memiliki beberapa pengertian, diantaranya yaitu:
1. Paragraf merupakan karangan kecil atau karangan mini, artinya unsur-unsur di dalam
karangan yang panjang seluruhnya ada dalam paragraf.
2. Paragraf adalah suatu kesatuan bahasa yang terdiri atas beberapa kalimat yang tersusun
secara urut dan logis, lengkap, utuh, dan padu.
3. Paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari beberapa kalimat
dengan jumlah tertentu yang mengungkapkan sejumlah informasi berdasarkan ide
pokok sebagai acuan dan pengendalinya, kemudian kalimat pendukung yang
tercantum merupakan pendukung dari karangan tersebut.
4. Paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat saja merupakan paragraf yang
menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan karangan. Paragraf dengan satu kalimat
ini dapat digunakan sebagai bentuk peralihan antar paragraf, juga dapat diartikan
sebagai efek untuk memperluas dinamika bahasa. Namun, sebagai kesatuan yang utuh
hendaknya paragraf dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya dan mengembangkan satu ide pokok di dalamnya.
Tarigan (2005)
Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang tersusun secara sistematis dan logis.
Paragraf merupakan satu kesatuan yang melambangkan ekspresi gagasan yang relevan dan
mengandung ide pokok yang terkandung di dalam karangan secara keseluruhan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Paragraf yaitu bagian dari suatu bab pada suatu karangan yang di dalamnya
mengandung gagasan utama dan penulisannya di mulai dengan garis baru. Di dalam
paragraf terdapat beberapa kalimat atau lebih dan pemakaiannya dilakukan secara tertulis.

Adjad Sakri (1992)


Paragraf atau alinea tidak dapat dipisahkan maknanya, namun memiliki kesatuan utuh
yang berkesinambungan. Paragraf merupakan karangan yang paling singkat. Dengan
adanya paragraf, pembaca lebih mengetahui perbedaan suatu gagasan utama di mulai dan
berakhir. Penulisan paragraf dimulai dengan baris baru di awal kalimat.
UNSUR PARAGRAF

1. Topik / gagasan utama


Topik atau gagasan utama yaitu unsur yang paling penting karena unsur inilah yang
menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf. Unsur – unsur ini biasanya berupa masalah atau
gagasan pengarang yang ingin disampaikan kepada para pembacanya.

2. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini adalah
kalimat yang mengandung suatu gagasan utama yang diletakan secara tersirat. kalimat utama
adalah sebuah kalimat yang sifatnya umum. Hal ini dikarenakan supaya dapat dikembangkan
kembali dengan kalimat – kalimat penjelas.
3. Kalimat pendukung

Kalimat pendukung yaitu suatu kalimat yang mengandung gagasan – gagasan


penjelas. Kalimat ini mempunyai fungsi untuk menguatkan atau mendukung gagasan utama
yang ada pada kalimat utama dengan cara memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan
lain – lain.

4.Transisi

Supaya menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam paragraf
disusun dengan menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua macam konjungsi yang biasa
dipakai, yakni konjungsi antar kalimat dan konjungsi intra kalimat.

Konjungsi intra kalimat yaitu kata sambung yang menghubungkan antara induk kalimat dan
anak kalimat. Contohnya yaitu “dan”, “tetapi”, “karena”, “agar”, dan lain sebagainya.

Konjungsi antar kalimat yaitu sebuah konjungsi yang menghubungkan antara kalimat –
kalimat yang ada di dalam paragraf. Contohnya yaitu ; “Lagi pula”, “Oleh karena itu”,
“Terlebih lagi”, “Namun”, “Disamping itu”, dan lain – lain.
5.Penegas

Unsur yang terakhir yaitu penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di
dalam sebuah pargraf karena tidak semua paragraf mempunyai penegas. Fungsi
dari penegas ini yaitu untuk menambah daya tarik sebuah paragraf , menghindari
kebosanan saat membacanya, dan sebagai penegas atau pengulang gagasan utama.
Syarat Paragraf
Paragraf yang baik merupakan paragraf yang dapat menyampaikan pikiran
dengan baik kepada pembaca. Adapun syarat dari paragraf yakni harus mempunyai syarat-
syarat sebagai berikut :.

1. Kesatuan (Unity)

Kesatuan yakni suatu paragraf harus dibangun dengan satu pikiran yang jelas.
Satu pikiran tersebut diuraikan ke dalam bentuk pikiran pokok dan beberapa pikiran jelas.
Hubungan pikiran yang satu dengan pikran lainnya menandakan bahwa paragraf tersebut
sudah mempunyai kesatuan

2. Kepaduan (Koherensi)

Kepaduan terwujud dari hubungan kompak antar kalimat pembentuk paragraf.


Kepaduan yang baik terjadi jika hubungan timbal balik antar kalimat wajar dan mudah
dipahami. Ada beberapa cara supaya paragraf mempunyai kepaduan yang kompak, yakni
dengan memakai kata ganti, kata penghubung, serta perincian dan urutan pikiran.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat pokok.

Fungsi Paragraf

a) Berfungsi untuk mengekspresikan gagasan dalam bentuk tulisan dengan memberikan


suatu bentuk pikiran dan perasaan dengan serangkaian kalimat yang tersusun secara
logis dalam suatu kesatuan.
b) Berfungsi untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
c) Berfungsi untuk memudahkan dalam pengorganisasiaan gagasan bagi yang menulis dan
memberikan kemudahan pemahana bagi pembacanya
d) Berfungsi untuk memudahkan dalam pengembangan topik karangan ke dalam satuan
unit pikiran yang lebih kecil.
e) Berfungsi untuk memudahkan dalam pengendalian variabel, terutama karangan yang
terdiri dari beberapa variabel.
Ciri Paragraf
1) Bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi
untuk jenis karangan yang biasa.
2) Paragraf menggunkan pikiran utama yang dinyatakan dalam
kalimat topik
3) Kalimat topik dan selebihnya adalah kalimat pengembang
sebagai fungsi penjelas, menguraikan ataupun menerangkan
pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
4) Paragraf menggunkan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas.
Jenis Paragraf
1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi yaitu suatu paragraf yang menceritakan atau
memaparkan sesuatu secara jelas. Paragraf deskripsi bisa ditandai dengan ciri-ciri
antara lain, paragraf ini menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat, atau
suasana tertentu dengan memakai panca indra (pendengaran, penglihatan,
penciuman, pengecapan, dan perabaan. Hal-hal yang digambarkan dari objek
berupa ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan
kepribadian. Dalam jenis paragraf ini sering ditemui kata-kata atau frase yang
bermakna keadaan atau kata sifat.
Contoh Paragraf Deskripsi yaitu sebagai berikut :
“Meja yang dibelikan ayah untuk Ari sebagai hadiah ulang tahun sudah sampai.
Meja itu terbuat dari kayu jati. Meja itu tingginya kurang lebih dari 75 cm
lebarnya sekirar 50 cm dengan panjang 1,5 meter. Meja bewarna coklat muda ini
terlihat sangat cocok dengan ruang belajar Ari yang sedikit gelap. Meja ini punya
2 lemari yang 1 sebelah kiri dan yang satunya sebelah kanan. Dengan adanya
penyangga kaki membuat meja ini nyaman dipakai untuk belajar.”
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi yaitu suatu paragraf yang memaparkan cara atau petunjuk
supaya pembaca memahami bacaan denga jelas. Ciri-ciri dari paragraf ini yakni terdapat
definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu topik pembahasan. Tidak berunsur
mengajak atau mempengaruhi. Berupa paragraf yang informatif, artinya bisa memberikan
sebuah informasi kepada pembaca. Biasanya paragraf ini mempunyai rincian data yang jelas
untuk mendukung informasi yang disampaikan.

Contoh Paragraf Eksposisi :


“Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat supaya dapat berjalan dengan baik. Seperti
layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan komponen-komponen
lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan suatu komponen-komponen
seperti ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas dan anggota kelompok.
Mereka inilah yang menggerakkan organisasi. Seperti pada sebuah mobil bila satu saja tidak
ada atau rusak, akan menghambat jalannya mobil bahkan tidak dapat jalan sama sekali.
Begitu pula dengan organisasi, semua pihak mempunyai fungsi dan tugas tertentu yang akan
menggangu jalannya organisasi, bila salah satu dari mereka tidak ada atau tidak bekerja.
Bahkan bagian yang paling kecil seperti anggota pun sangat penting kedudukannya di dalam
organisasi.”
3. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan suatu paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa yang di dalamnya terdapat subjek pelaku waktu kejadian serta alur cerita. Ciri-
ciri dari paragraf ini yakni, dirangkai dalam urutan waktu baik berupa alur maju atau alur
mundur. Berisi tentang peristiwa yang meceritakan suatu perbuatan atau tindakan.
Mempunyai unsur-unsur cerita seperti tokoh, latar, konflik dan sudut pandang pengarang.
Pada paragraf ini, ciri yang paling mudah ditandai yakni terdapat cukup banyak kalimat
langsung. Serta penulisannya mempunyai gaya yang kreatif dan berestetika sehingga
bisa membuat bacaannya semakin menarik.

Contoh Paragraf Narasi :


“Stevanus dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur
Stuttgart. Bapaknya bernama Stevanus lucas, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian
menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama maria. Mereka menikah di
Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Stevanus disekolahkan di
sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.”
4. Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi merupakan suatu paragraf yang mengutarakan suatu pendapat

atau ide yang mempunyai alasan yang mendukung. Ciri-cirinya yakni Kalimat utama

berupa suatu pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh penulis. Pendapat yang

disampaikan biasanya berupa suatu hal yang menarik pembacanya dan menciptakan

kontroversi di dalam masyarakat. Disertai dengan kalimat-kalimat penjelas berupa

alasan yang kuat dan didukung oleh fakta, contoh, data statistic, grafik untuk lebih

meyakinkan pembacanya. Dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang logis dan

berlandaskan gagasan utama yang disampaikan di awal kalimat.


Contoh Paragraf Argumentasi :

“Biaya pendidikan di Indonesia sangatlah mahal. Walaupun pemerintah sudah memberikan

bantuan, tetapi tetap saja para murid harus membayar beberapa biaya untuk keperluan

sekolah, seperti baju, buku, dan lain – lain. Mahalnya biaya pendidikan ini tidak hanya

sebatas pada sekolah dasar saja, tetapi hingga di perguruan tinggi. Bahkan biaya untuk

menempuh pendidikan di kampus amat sangat mahal karena pemerintah tidak memberikan

bantuan langsung kepada perguruan – perguruan tinggi. Banyak anak – anak yang sesudah

lulus dari SMA lebih memilih untuk mencari pekerjaan saja daripada melanjutkan di

perguruan tinggi. Akibatnya, pendidikan di Indonesia tidaklah merata dan hanya

terkonsentrasi kepada orang yang mampu saja. Sedangkan bagi orang yang kurang mampu,

pendidikan tinggi hanyalah sebuah angan.”


5. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi yaitu suatu paragraf yang berisi ajakan yang mempunyai tujuan supaya

pembaca melakukan tindakan. Paragraf persuasi mempunyai alasan-alasan yang kuat disertai dengan

data dan fakta. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai

yang ditulis oleh penulis. Paragraf persuasi banyak memakai kata-kata ajakan seperti ayo, mari dan

sebagainya. Biasanya mengutamakan kesepakatan pendapat dan menghindari konflik supaya

kepercayaan pembacanya tidak hilang.

Contoh Paragraf Persuasi :

“Pendidikan merupakan hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik pendidikan formal atau

informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan dan menjadi apapun yang kita inginkan.

Pendidikan juga dapat mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita raih

dengan belajar yang giat baik di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Bila kita tidak belajar

dengan serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia karena tidak ada yang bisa

dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya kita tidak dapat menggapai citi-cita.

Oleh sebab itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar kita dapat mencapai cita-cita.”
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM

Anda mungkin juga menyukai