Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan ke VI

Pokok Bahasan:
Kata Baku dan Istilah dalam Bahasa Indonesia
Sub Pokok Bahasan:
1. Penggunaan Kata Baku
2. Istilah dalam Bahasa Indonesia

PENGGUNAAN KATA BAKU


Mungkin semua orang sering sekali mendengar istilah kata baku.
Akan tetapi, tidak semua orang tahu definisi dan hal-hal yang berkaitan
dengan kata baku dan kata tidak baku. Kata baku merupakan sebuah kata
yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang
sudah ditentukan. Dalam KBBI Edisi Keempat disebutkan pengertian
baku adalah pokok, utama; tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas dan
kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar (Setiawati,
Sulis, 2016:48). Sementara menurut Kosasih dan Hermawan (2012:83)
kata baku adalah kata yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang sesuai
dengan kaidah atau pedoman yang dibakukan. Kaidah standar yang
dimaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan
kamus. Kata baku umumnya sering dipakai pada kalimat resmi atau ragam
bahasa baku, baik itu melalui lisan ataupun tulisan.

› Pengertian Kata Baku


Pengertian kata baku adalah kata yang digunakan dan telah sesuai
dengan kaidah atau pedoman bahasa yang sudah ditentukan. Pengertian
kata baku ini merupakan suata kata yang aturan dan ejaan kaidah bahasa
Indonesianya sudah benar serta bersumber dari bahasa baku yakni Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Biasanya, kata baku digunakan untuk
penulisan ataupun pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi baik dalam
suatu tulisan atau dalam pengungkapan kata. Umumnya, kata baku
digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan
sebelumnya.
Suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang digunakan tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Tidak bakunya sebuah kata tidak
hanya diakibatkan oleh salah penulisan saja, melainkan juga diakibatkan
oleh pengucapan yang salah dan juga karena penyusunan suatu kalimat
yang tidak tepat.
Umumnya, kata tidak baku sering diucapkan atau muncul dalam
percakapan sehari-hari.
Kata baku dalam bahasa Indonesia ini juga memiliki ciri-ciri sebagai
berikut. Pertama, baik secara lisan maupun tulisan, kata baku digunakan
dalam situasi resmi, seperti surat menyurat dinas, perundang-undangan,
karangan ilmiah, laporan penelitian dan lainnya. Ragam bahasa baku tidak
diwarnai atau dicampuri oleh dialek atau logat tertentu. Kedua, baik
secara lisan maupun tulisan, kata baku menggunakan ketentuan-ketentuan
yang berlaku dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ketiga,
baik secara lisan maupun tulisan, ragam baku memenuhi fungsi
gramatikal seperti subjek, predikat, dan objek secara eksplisit dan lengkap
(Sugihastuti & Siti Saudah, 2018:17-18). Bedasarkan definisi-definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa kata baku adalah kata-kata yang lazim
digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai
dengan kaidah-kaidah yang dibakukan.
Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan,
gramatika, dan kenasionalan saat diucapkan atau ditulis (Chaer,
2011:131). Suatu kata bisa disebut dengan kata tidak baku bila kata yang
dipakai tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Ketidakbakuan
suatu kata bukan hanya diakibatkan oleh salah penulisan saja, akan tetapi
dapat juga disebabkan oleh pengucapan yang salah dan penyusunan suatu
kalimat yang tidak benar. Kata tidak baku ini sering kali muncul dalam
kehidupan kita sehari-hari.

› Pengertian Kata Tidak Baku


Kata tidak baku merupakan kata yang digunakan tidak sesuai dengan
kaidah atau pedoman bahasa yang telah ditentukan. Umumnya, kata tidak
baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam bahasa
tutur.
Ada berbagai faktor yang mengakibatkan kta-kata tidak baku bisa terucap,
di antaranya:
1. Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan
dari kata yang dimaksud.
2. Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari
pemakaian suatu kata, inilah yang mengakibatkan kata tidak baku
selalu muncul.
3. Yang menggunakan kata bahasa sudah terpengaruh oleh orang-
orang yang terbiasa dengan menggunakan kata tidak baku.
4. Orang yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata
tidak baku.

FUNGSI KATA BAKU DALAM BAHASA INDONESIA


Kata baku dalam bahasa Indonesia mendukung empat fungsi. Tiga
diantaranya bersifat pelambang atau simbolis, sedangkan yang satu
bersifat objektif. Fungsi-fungsi itu ialah (1) fungsi pemersatu, (2) fungsi
pemberi kekhasan, (3) fungsi pembawa kewibawaan, dan (4) fungsi
kerangka acuan (Sugihastuti & Siti Saudah, 2018:18). Kata baku sebagai
pemersatu artinya mempersatukan penutur atau penulisnya menjadi satu
masyarakat bahasa. Dapat dikatakan juga bahwa pemakaian kata baku
dalam bahasa Indonesia dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi
satu kesatuan masyarakat. Kata baku sebagai pemberi kekhasan artinya
pembakuan kata dalam bahasa dapat menjadi pembeda dengan masyarakat
pemakai bahasa lainnya. Kata baku sebagai pembawa kewibawaan artinya
kata baku yang diterapkan dalam bahasa dapat memperlihatkan
kewibawaan pemakainya. Ahli bahasa dan beberapa kalangan di Indonesia
pada umumnya berpendapat bahwa perkembangan bahasa Indonesia dapat
dijadikan teladan bagi bangsa lain di Asia Tenggara (dan mungkin juga
Afrika) yang juga memerlukan bahasa yang modern.
Dapat juga dikatakan bahwa fungsi pembawa kewibawaan ini
beralih dari pemilikan bahasa baku yang nyata ke pemilikan bahasa yang
berpotensi menjadi bahasa baku. Walaupun begitu, menurut pengalaman,
sudah dapat disaksikan di beberapa tempat bahwa penutur yang mahir
berbahasa Indonesia “dengan baik dan benar” memperoleh wibawa di
mata orang lain (Supriadin, 2016:5). Kata baku sebagai kerangka acuan
artinya kata baku menjadi patokan bagi benar atau tidaknya pemakaian
bahasa seseorang atau kelompok.

CIRI-CIRI KATA BAKU DAN TIDAK BAKU


› Ciri-Ciri Kata Baku
- Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah,
- Kata baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing,
- Pada pemakaian imbuan kata baku ini bersifat eksplisit,
- Baku adalah bahasa percakapan,
- Kata baku digunakan sesuai dengan konteks kalimat,
- Kata baku tidak terkontaminasi atau tidak rancu,
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme,

› Ciri-Ciri Kata Tidak Baku


- Tidak memiliki subjek atau predikat atau keduanya.
- Menggunakan kata-kata, frasa atau bentuk lain yang tidak perlu.
- Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
- Terpengaruh oleh perkembangan zaman
- Digunakan dalam pembicaraan santai sehari-hari
- Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
- Ejaan yang digunakan tidak tepat atau tidak sesuai dengan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
- Bersifat ambigu sehingga kerap terjadi salah penafsiran.
- Preposisi tidak digunakan dengan tepat.

› Contoh Kata Baku dan Kata Tidak Baku


Apabila masih bingung membedakan antara kata baku dan kata
tidak baku maka disini akan ditampilkan contoh dari kedua kata tersebut.
Dapat dilihat juga bagaimana penulisan kata baku yang benar agar tidak
terjadi kesalahan saat penggunaanya. Dibawah ini terdapat contoh dari
kata baku dan tidak baku.
No Kata Baku Kata Tidak Baku

1 Abjad Abjat

2 Advokat Adpokat

3 Afdal Afdol

4 Aktif Aktip

5 Aktivitas Aktifitas

6 Ambeien Ambeyen

7 Andal Handal

8 Apotek Apotik ISTILAH


9 Asas Azas

10 Atlet Atlit

DALAM BAHASA INDONESIA

› Pengertian
Suatu istilah adalah kata atau frasa (kombinasi kata-kata) yang
digunakan sebagai nama atau simbol dan yang dengan hati-hati
mengekspresikan makna suatu konsep, proses, kondisi atau karakteristik
yang unik dalam bidang tertentu, seperti sains, teknologi, seni dan
sebagainya. Terdapat beragam kata dan istilah dalam Bahasa Indonesia.
Istilah-istilah ini merupakan kata serapan maupun bahasa baku asli dari
Bahasa Indonesia. Istilah-istilah ini biasanya disebut sebagai istilah
bahasa intelektual atau bahasa ilmiah.

› Macam-Macam Istilah
1. Istilah Khusus
Istilah khusus adalah kata-kata yang penggunaannya terbatas pada
bidang tertentu. Jenis istilah ini tidak diketahui semua orang.
Karena itu, Anda harus menemukannya terlebih dahulu untuk
menggunakannya.
2. Istilah Umum
Jenis istilah pertama adalah istilah umum. Istilah umum adalah
kata yang telah menjadi bahasa umum atau telah digunakan dan
dipahami oleh orang-orang mengenai artinya. Istilah umum dapat
digunakan oleh siapa saja, karena tidak diperlukan pengetahuan
khusus untuk menafsirkannya. Jenis istilah ini juga dapat
digunakan di semua bidang.

Berikut ini adalah contoh dari dua macam istilah diatas, yang di uraikan
dibawah ini:
› Contoh Istilah Khusus
1) Tingkat laba perusahaan dipresentasikan kepada para klien dalam
bentuk diagram diagram representasi di sebuah informasi dalam
bentuk geometri dua dimensi)
2) Materi integral dan diferensial adalah materi matematika yang
sangat disenangi oleh Andri. integral, diferensial = salah satu
materi dalam matematika
3) di Bulan Agustus ini digalakkan pemberian vaksin Measless
Rubella secara gratis kepada anak-anak usia 9 bulan hingga 15
tahun. (vaksin = bahan yang digunakan untuk menghasilkan
kekebalan tubuh)
4) Setelah merasakan gangguan di mata sejak lama, Ibu baru
mengetahui bahwa ada sedikit kerusakan pada kornea (kornea =
bagian depan yang menembus mata
5) Pemulihan Kakak dari kanker telah berkembang sangat pesat
sekali
6) Kemungkinan hilangnya nyamuk setelah proses pengasapan tidak
mencapai 70%, sehingga langkah-langkah 3M masih
dipromosikan untuk mencegah penyebaran DBD.
7) Proses rekonsiliasi antar kedua kelompok masyarakat berjalan
lancar berkat kerja sama semua pihak. (rekonsiliasi = perdamaian)
8) Masyarakat masih menganut paradigma bahwa pendidikan harus
di sekolah. (paradigma = bagaimana seseorang berpikir)
9) Eksekutif perusahaan selalu mencari kandidat pekerjaan yang loyal
(loyalitas = ketulusan dalam)
10) Mengkonsumsi buah-buahan yang tinggi antioksidan sangat lah
efektif dalam mencegah pertumbuhan sel kanker. (antioksidan =
zat yang dapat menunda reaksi oksidasi)
11) Filsuf berpikir secara berbeda dari orang pada umumnya. (filsuf =
orang yang berpikir secara filosofis)
12) Pengamat politik memiliki retorika yang baik ketika berdiskusi
dengan lawan bicaranya. (retorika = kecerdasan dalam
percakapan)
13) Rekonstruksi insiden pembunuhan dibatalkan karena emosi
masyarakat sekitar sulit dikendalikan. (rekonstruksi = membangun
kembali)
14) Sang paman selalu mengungkapkan niat dan keinginannya melalui
analogi agar lebih dimengerti orang lain. (analogi = kesamaan
antara dua hal yang berbeda)
15) Eksekusi tahanan di hukuman mati ditunda pada menit terakhir
karena perintah dari presiden. (eksekusi = proses untuk penegakan
keputusan hakim)
16) Saat ini, elit politik sering membuat keributan satu sama lain di
depan media. (elit = orang-orang dari kelas atas)

› Contoh Istilah Umum


1) Budaya Indonesia terkenal di mancanegara, banyak negara
dikejutkan oleh keanekaragaman dan kerukunan masyarakat di
Indonesia. (Budaya = produk dari kesadaran dan pikiran orang)
2) Keterampilan, skill kecerdasan BJ. Habibie di dunia penerbangan,
tidak diragukan lagi, baik secara nasional maupun internasional.
(skill = kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu)
3) Orang yang korupsi harus dihukum berat karena mereka
menyalahgunakan uang negara. (Korupsi= orang yang
menyalahgunakan uang negara)
4) Kita harus dapat memprioritaskan setiap kegiatan. (prioritas =
yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain)
5) Keluarga tahanan yang tiba-tiba meninggal di penjara tidak
menerima penjelasan dari polisi. (tahanan = orang yang ditahan
karena kesalahan tertentu.
6) Pemimpin kediktatoran, tentu saja, tidak akan disukai dan
didukung oleh pemerintahnya dipihak rakyat. (diktator = kepala
pemerintahan yang mempunyai kekuasaan mutlak, biasanya
diperoleh melalui kekerasan atau dengan cara yang tidak
demokratis)
7) Bang Firman sekarang adalah teknisi yang dipercaya oleh banyak
orang, meskipun ia hanya belajar otodidak mandiri. (otodidak =
otodidak tanpa bantuan orang lain)
8) Pemerintah selalu mengundang orang untuk mengekspresikan
aspirasi mereka, tetapi ketika orang menunjukkan, mereka selalu
menghadapi kekuatan anarkis. (aspirasi = harapan dan tujuan
untuk keberhasilan pada masa yang akan datang)
9) Di desa ini, Rico terkenal karena ahli memainkan semua alat
musik, jadi ia dipercaya untuk mengajarkan musik kepada semua
anak di desa. (ahli = pintar)
10) Pak Sugeng adalah seorang kolektor barang-barang antik dari
berbagai daerah di nusantara. (antik = kuno dan berharga)
11) Kecerdasan emosional dan spiritual saat ini didorong oleh guru
untuk berkembang di lingkungan sekolah. (Kecerdasan = sesuatu
tentang pintar)

Anda mungkin juga menyukai