Anda di halaman 1dari 13

Makalah bahasa indonesia

Kata Baku dan Kata Tidak Baku serta Kata Serapan

Disusun oleh
1. Maria magdalena susan E1041181043
2. Nashyda kristin pardede E1041181031
3. Yuni kartika E1041181022
4. Dewi wahyu ningrum E1041181002
5. Jasika sambana

Dosen pengajar :
Dini hajjafiani, M.Pd
Prodi sosiologi
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
Universitas Tanjungpura
Pontianak
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya  sehingga penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan.
Makalah ini kami susun sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia dengan
judul “Kata Baku dan Tidak Baku Serta Unsur Serapan”.
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dini Hajjafiani, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia
Demikianlah tugas ini kami buat semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami
dan khususnya untuk pembaca.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 4
A.   Latar Belakang.………………………………………………………………………. 4
B.   Rumusan Masalah ……………………………………………………………………. 5
C.   Tujuan dan Manfaat …………………………………………………………………. 5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….. 6
A. Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku ……………………………………………… 6
B. Pengertian Kata Baku Dalam Berbagai Sudut Pandang……………………………… 6
C. Fungsi dan Kegunaan dari Kata Baku ……………………………………………….. 6-8
D. Ciri – Ciri Dari Kata Baku dan Tidak Baku …………………………………………. 8
E. Syarat Kalimat Yang Baku…………………………………………………………… 8
F. Ciri - Ciri Bahasa Indonesia Yang Baku …………………………………………….. 8
G. Penyebab Ketidakbakuan Kalimat……………………………………………………. 9-10
H. Pengertian Kata Serapan……………………………………………………………… 10
I. Jenis -Jenis dari Kata Serapan ………………………………………………………. 10-11
J. Syarat Dari Kata Serapan ……………………………………………………………. 11
K. Fungsi Dari Kata Serapan ……………………………………………………… 11
L. Dampak Positif dan Negatif Dari Kata Serapan……………………………………… 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 13


A. Kesimpulan .................................................................................................................. 13
B. Daftar Pustaka .............................................................................................................. 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bahasa adalah salah satu cara agar kita dapat berkomunikasi dengan makhluk lain.
Jadi bahasa tidak dapat dipisahkan dengan manusia. Dengan adanya bahasa, kita
bisa berhubungan dengan masyarakat lain yang akhirnya melahirkan komunikasi dalam
masyarakat. Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku dalam pengguanaanya,
tetapi dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku tersebut. Kata-
kata yang menyimpang disebut kata non baku. Hal yang menjadi salah satu penyebabnya
ialah faktor linkungan. Faktor ini mengakibatkan daerah yang satu berdialog berbeda dengan
dialog di daerah yang lain, walaupun bahasa yang digunakannya terhadap Bahasa Indonesia.
Seharusnya saat kita mempergunakan bahasa daerah kita harus melihat saat waktu yang
tepat, untuk menggunakan bahasa daerah tersebut. Misalnya saat kita sedang dalam kumpul
keluarga, teman, di pasar dan menulis buku harian kita bisa menggunakan bahasa yang tidak
baku.
Namun saat kita sedang berada dalam acara resmi, sebaiknya kita mempergunakan
Bahasa Indonesia yang baku. Akan tetapi sebaiknya kita dapat mengunakan Bahasa Indonesia
di waktu kapan saja agar kita dapat menunjukan betapa bangga kita terhadap Bahasa
Indonesia.

4
1.2 Rumusan Masalah :
A. Kata Baku dan Kata Tidak Baku
1. Apa pengertian kata baku dan tidak baku ?
2. Apa pengertian kata baku dalam berbagai sudut pandang?
3. Apa saja fungsi dan kegunaan dari kata baku?
4. Sebutkan ciri-ciri dari kata baku dan tidak baku ?
5. Apa saja syarat kalimat yang baku ?
6. Apa saja ciri-ciri bahasa indonesia yang baku ?
7. Apa saja penyebab ketidak bakuan kalimat ?
B. Kata Serapan
1. Apakah pengertian kata serapan ?
2. Apakah jenis -jenis dari kata serapan ?
3. Sebutkan ciri – ciri dari kata serapan ?
4. Sebutkan syarat dari kata serapan ?
5. Apakah fungsi dari kata serapan ?
6. Bagaimana proses terbentuknya kata serapan ?
7. Apa dampak positif dan negatif dari kata serapan ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Supaya masyarakat dapat memahami pengertian dari kata baku, kata tidak baku berserta
kata serapan.
2. Agar dapat mengetahui fungsi dan kegunaan dari kata baku, kata tidak baku dan kata
serapan.
3. Supaya masyarakat lebih memahami ciri-ciri dan syarat dari kata baku, kata tidak baku
dan kata serapan.
4. Supaya masyarakat dapat mempratekkan kata baku dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku


Kata baku merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang telah ditetapkan. Biasanya kata baku ini sering digunakan pada kalimat - kalimat resmi,
baik itu dalam tulisan maupun pengucapan kata - katanya.
Sementara untuk kata tidak baku merupakan kata yang tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia. Kata tidak baku bukan hanya yang ditumbulkan dalam kesalahan
penulisaannya saja, tetapi juga karena pengucapan yang salah serta penyusunan kalimat yang
tidak benar. Kata baku ini biasanya akan muncul pada percakapan yang sering kita gunakan
sehari-hari.
“Nonstandard language” merupakan istilah bahasa tidak baku. Biasanya istilah
bahasa non standar ini banyak disinonimkan dengan istilah “bahasa nonstandar”, “ragam tak
baku”, “bahasa tidak baku”, “ragam subbaku”, dan “ragam nonstandar”.

B. Pengertian Kata Baku Dalam Berbagai Sudut Pandang


Berdasarkan sudut pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang digunakan
dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sudut pandang pengguna
bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim digunakan oleh
penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum
jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam bahasa baku.
Dari sudut pandang tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata baku adalah kata-kata
yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan
kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan
(EYD). Kriteria kata baku atau baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan,
gramatika, dan “kenasionalan-nya.

C. Fungsi dan Kegunaan Dari Kata Baku


Kata baku berfungsi sebagai :
1. Pemersatu
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu. Hal ini telah termaksud dalam salah satu
bunyi Sumpah Pemuda, yaitu: “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa

6
persatuan, bahasa Indonesia. Adapun bahasa Indonesia yang mesti digunakan adalah
bahasa baku yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kekhasan dialek setiap daerah
di Indonesia dapat dipersatukan lewat bahasa Indonesia yang baku, sehingga setiap
daerah tersebut menyatu menjadi kesatuan bangsa Indonesia.

2. Pemberi Kekhasan

Penggunaan bahasa baku dapat menjadi ciri khas bagi setiap penggunanya, baik itu
individu maupun kelompok. Dengan digunakannya bahasa baku dalam keseharian, maka
individu ataupun kelompok tersebut akan menjadi pembeda diantara individu atau
kelompok lainnya.

3. Pembawa Kewibawaan

Selain menjadi ciri khas, bahasa baku ternyata bisa menjadi pembawa kewibawaan
bagi penggunanya. Orang atau kelompok yang menggunakan kata baku dalam
kesehariannya akan diangggap sebagai orang yang berwibawa dan patut dihormati. Hal
ini dikarenakan bahasa baku identik dengan formalitas dan kesantunan. Selain itu, orang
atau kelompok yang menggunakan bahasa baku juga identik sebagai orang yang
memahami dan menjunjung tinggi bahasa Indonesia yang baik juga benar. Oleh
karenanya, bahasa Indonesia yang baku dapat membawa kewibawaan bagi siapapun
yang menggunakannya, baik individu maupun kelompok.

4. Kerangka Acuan

Bahasa baku dapat menjadi acuan seseorang dalam berbahasa. Hal ini karena bahasa
baku merupakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sehingga layak
untuk menjadi acuan berbahasa seseorang. Bila seseorang mampu menggunakan bahasa
baku dengan baik, maka orang tersebut dianggap sudah menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Begitu pun sebaliknya, orang yang belum bisa menggunakan
bahasa baku dengan baik, akan dianggap belum menguasai bahasa Indonesia yang baik
dan benar.

Selain fungsi tersebut, kata baku memiliki kegunaan untuk hal-hal sebgai berikut :

1) Pembuatan karya ilmiah


2) Pembuatan nota dinas
3) Pembuatan laporan

7
4) Pembuatan surat edaran, surat dinas, dan surat resmi lainnya.
5) Digunakan saat pidato dan saat rapat kedinasan
6) Digunakan saat diskusi atau bermusyawarah
7) Kegiatan surat menyurat antar organisasi, lebaga, maupun instansi-instansi laiinnya
yang resmi.
8) Pembuatan surat lamaran pekerjaan

D. Ciri – Ciri Dari Kata Baku dan Tidak Baku

Ciri – ciri kata baku :

1) Bentuknya tetap dan tidak mudah berubah.


2) Tidak terpengaruh bahasa asing ataupun daerah.
3) Penggunaan sesuai konteks dalam kalimat dan biasanya bukan bahasa yang digunakan
percakapan sehari-hari.
4) Memiliki arti yang pasti, tidak rancu, dan tidak berlebihan.

Ciri – ciri kata tidak baku :

1) Umumnya digunakan dalam percakapan sehari-hari


2) Dipengaruhi oleh bahasa daerah dan asing..
3) Dipengaruhi oleh zaman.
4) Bentuknya mudah berubah.

E. Syarat Kalimat Yang Baku


1. Logis.
2.  Tidak ada unsur sia-sia (kata tidak diulang-ulang).
3. Tidak terpengaruh bahasa daerah.
4.      Subyek jelas.

F. Ciri – Ciri Bahasa Indonesia Yang Baku


Menurut Buku “Teknik penulisan Karangan Ilmiah karya Drs. Islachuddin Yahya,
M.Pd. Ciri-ciri bahasa Indonesia yang baku antara lain:
1.      Fonografi (bersistem eja bunyi).
2.      Aglutinatif (Dalam pembentukan kata kejadian bersistem penempelan imbuhan pada
bentuk dasarnya).
3.      Struktur kalimat bahasa Indonesia yang membayangkan pola : urutan kata, makna kata,
intonasi, dan situasi.

G. Penyebab Ketidakbakuan Kalimat

1.pelepasan Imbuhan
8
2.  Pelesapan awalan

Awalan yang sering dilesapkan mengakibatkan kalimat yang terbentuk menjadi tidak
baku ialah me- , men-, ber-, dan di-.
Contoh :
1.Awalan Me-/Men-
 Polisi terus mengusut kasus pembunuhan Sumanto. (Baku)
 Polisi usut terus kasus pembunuhan sumanto. (Tidak Baku)
2. Awalan Ber-
 Andi ingin bertanya tentang sesuatu. (Baku)
 Andi ingin tanya  tenteng sesuatu. (Tidak Baku)
3. Awalan di-
 Seorang pencuri dihukum satu tahun. (Baku)
 Seorang pencuri hukum satu tahun. (Tidak Baku)
3. Pelesapan Akhiran
Ada dua akhiran yang penggunaanya dilesapkan, yaitu akhiran -kan dan -i. yang bisa
mengakibatkan kalimat menjadi tidak baku.
Contoh:
1.      Akhiran –kan
 Mereka memperlihatkan kebaikannya. (Baku)
 Mereka memperlihat kebaikannya (Tidak baku)
2.      Akhiran –i
 Kami saling mencintai. (Baku)
 Kami saling mencinta. (Tidak Baku).
4.      Pemborosan Penggunaan Kata
Pemborosan kata di mana, daripada, di dalam, dalam, kepada, dari, maka,
Contoh :
 Tempat ditemukannya benda itu sudah dicatat. (Baku)
 Tempat di mana ditemukannya benda itu telah dicatat. (Tidak Baku)
 Peta itu merupakan bagian kabupaten Gresik. (Baku)
 Peta itu merupakan bagian daripada kabupaten Gresik. (Tidak Baku)
5. Ketidaktepatan pemilihan kata
6.      Penggunaan kata bahasa Jawa
7.      Penggunaan kata yang termasuk ragam tidak baku
Contoh :
 Ia sedang membuat rak buku. (Baku)
 Ia sedang membikin rak buku. (Tidak Baku)
8.      Kesalahan Pembentukan Kata
9.      Ketidaktepatan Penggunaan bentuk – nya
Contoh :
 Atas bantuan saudara , kami ucapkan terima kasih. (Baku)

9
 Atas bantuannya, kami ucapkan terima kasih. (Tidak Baku).
10.  Penggunaan Konjungsi Ganda
Contoh :
 Karena sakit ia tidak masuk kelas (Baku)
 Karena sakit . Maka ia tidak masuk kelas (Tidak Baku)
 Meskipun kita tidak berperang , kita harus waspada. (Baku)
 Meskipun kita tidak berperang , tetapi kita harus waspada. (Tidak Baku)
11.  Kesalahan Ejaan .

H. Pengertian Kata Serapan.


Kata serapan adalah kata-kata yang diambil dari bahasa asing atau bahasa daerah dan
diintegrasikan ke dalam bahasa Indonesia. 
Kata serapan sendiri sering dikenal dengan kata pungutan atau kata adaptasi.
Meskipun berasal dari bahasa asing atau daerah, kata serapan tersebut telah menjadi
bagian dalam bahasa Indonesia dan dipakai luas oleh masyarakat umum dalam percakapan
sehari-hari.
I. Jenis-jenis dari Kata Serapan
1. Kata Serapan Berdasarkan Asal Bahasa
Berdasarkan asal bahasanya kata serapan di bedakan menjadi 2 yaitu :
a. Kata Serapan Dari Bahasa Daerah.
Beberapa kosa kata dari berbagai daerah di Indonesia dapat dijadikan sebagai kata
serapan. Bahasa daerah yang dijadikan sebagai kata serapan contohnya adalah bahasa
Jawa, bahasa Sunda, Dialek khas DKI Jakarta, bahasa Minangkabau, dan masih banyak
lagi. Berikut ini adalah contoh kata serapan dari bahasa-bahasa daerah tersebut.
Bahasa jawa :
Ampuh = Sakti
Langka = Jarang Ada
Lugu = Polos.

b.Kata Serapan dari Bahasa Asing


Selain dari bahasa daerah, kata serapan bahasa Indonesia juga banyak berasal dari
bahasa asing seperti dari bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Cina,
bahasa Belanda, dan sebagainya. Berikut ini beberapa contoh kata serapan dari berbagai
bahasa asing tersebut.
Bahasa Bahasa Bahasa
Bahasa Arab Bahasa Cina
Inggris Portugis Belanda
Aktor Abad Armada Bakiak Amatir
Bisnis Almanak Algojo Bakmi Akte
Detail Baligh Bangku Bakwan Bombardir
Ekspor Ilmu Dadu Cawan Coklat
Inovasi Lafal Dansa Gingseng Diet
2.Kata Serapan Berdasarkan Proses Penyerapan Kata

10
Penyerapan kata pada dasarnya melalui beberapa proses hingga akhirnya dapat
menjadi kosa kata sempurna menurut kaidah suatu bahasa. Ada proses masukknya atau
terserapnya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia melalui 3 tahapan yaitu adopsi, adaptasi,
dan pungutan. Berikut ini penjelasannya.

a. Adopsi
Adopsi adalah proses terserapnya kosa kata bahasa asing yang diambil oleh pemakai
karena memiliki makna yang sama namun tanpa merubah cara penulisan dan pengucapannya
atau dengan kata lain kata yang diambil sama persis dengan bentuk aslinya.
Contoh:
Laptop, snack, hotdog, burger, dan sebagainya.

b. Adaptasi
Adaptasi adalah proses serapan bahasa asing yang digunakan pemakai karena memiliki
makna yang sama dengan bahasa Indonesia namun kata serapan tersebut telah dirubah aturan
dan kaidah penulisannya sesuai bahasa yang menyerap.
Contoh:
Communication : Komunikasi
Guitar : Gitar
Glass : Gelas
Optimize : Optimal
Jacket : Jaket
Position : Posisi

c. Pungutan
Pungutan yaitu proses masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia yang terjadi
karena pemakai bahasa mengambil konsep yang ada pada bahasa sumber, lalu kata serapan
tersebut, padanan katanya dicairkan menurut ahasa Indonesia. Proses ini juga dapat disebut
dengan proses penerjemahan karena dalam penggunaannya bahasa yang diserap memiliki
makna asli dari bahasa asalnya.
Contoh:
Schedule : Jadwal
Background : Latar belakang
Problem : Masalah/kendala

J. Syarat Dari Kata Serapan


1. Dalam bahasa Indonesia tidak ada padanannya
Contoh :
professor, sit-up, squash, golf, baseball, orgami, mie, rugby, mesin, bakpao.
2. Terjemahan dalam bahasa Indonesia lebih atau terlalu panjang
Contoh :
komputer, kalkulator, urbanisasi, transmigrasi, televisi, liberalisme, eksklusif, integrasi,
kuantitas, dan permeabilitas.
3. Terjemahan dalam bahasa Indonesia ada padanannya tetapi maknanya negative.
K. Fungsi Dari Kata Serapan
Fungsi kata serapan di dalam bahasa Indonesia adalah untuk memperkaya ragam bahasa
Indonesia itu sendiri dan memberikan pengetahuan tentang bahasa asing kepada pemakai
bahasa Indonesia.
L. Dampak Positif Dan Negatif dari Kata serapan

11
1.Dampak Positif dari Kata Serapan yaitu :
 Bangsa indonesia makin berkembang dengan adanya era globalisasi
 Bahasa indonesia semakin kaya akan kata-kata bahasa asing.
 Bangsa indonesai bisa bersaing secara global akibat dari pengusaan bahasa
asing .
2. Dampak Negatif dari Kata serapan yaitu :
 Mulai tergesernya bahasa indonesia , karena masyarakat lebih sering
mengunakan bahasa asing.
 Tatanan bahasa indonesia yang baik dan benar menjadi kacau .
 Pengunaan bahasa indonesia tidak tertata dan hanya digunakan agar orang
yang tidak bisa bahasa asing mudah mengetahui arti nya saja .

BAB III

12
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kesimpulan
Dari penjelasan serta contoh dari kata baku, kata tidak baku dan kata serapan . kita
sebagai masyarakat indonesia sering sekali menggunakan kata yang tidak baku . begitu juga
dengan kata serapan yang lebih sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari di banding kan
dengan kata baku. Untuk itu kita sebagai kaum muda seharusnya mencintai bahasa indonesia
dengan kata baku yang baik dan benar sebgai wujud bentuk cinta kita terhadap bangsa indonesia
adalah dengan cara menerapkannya dalam kehidupan kita sehari- hari juga .

B. Daftar Pustaka
1. https://intipena.blogspot.com/2017/03/pengertian-dan-contoh-kata-baku-dan-tidak-baku-
dalam-bahasa-indonesia.html
2. http://santinorice.com/kata-baku-dan-tidak-baku/
3. https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/01/kata-serapan-bahasa-indonesia.html
4. https://dosenbahasa.com/sebutkan-ciri-ciri-kata-baku-dan-kata-tidak-baku-beserta-
contohnya
5. https://computingnetwork.wordpress.com/2016/04/01/dampak-positif-negatif-bahasa-
inggris-terhadap-bangsa-indonesia-ilmu-budaya-dasar/
6. https://blogbahasa-indonesia.blogspot.com/2018/01/kata-serapan-bahasa-indonesia.html

13

Anda mungkin juga menyukai