Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

DIKSI / PILIHAN KATA

DISUSUN OLEH :
1. Putri Nuraini (21271038)
2. Robi Malik (21271010)
3. Aldi Pranata (21271005)
4. Hairul Anwar (21271035)

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIK
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Diksi/Pilihan Kata” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Studi Ilmu Bahasa Indonesia dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan,
dan keterampilan mahasiswa.

Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan
serta masukan dari semua pihak.Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Supriadin Rangga. Selaku dosen mata kuliah ini yang telah
membantu dan memberi pengarahan kepada kami dalam belajar dan mengerjakan
tugas dan juga semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
sehingga dapat selesai tepat waktu.

Makalah ini kami susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, kami


menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan dan
kekurangan pengetahuan serta minimnya pengalaman yang dimiliki.Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca kami harapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya.Aamiin

Mataram, 09 Mei 2022


Tertanda,

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 1

1.3. MANFAAT.......................................................................................... 2

1.4. TUJUAN ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1. PENGERTIAN DIKSI ......................................................................... 3

2.2. FUNGSI DARI DIKSI ......................................................................... 4

2.3 SYARAT PEMILIHAN KATA DALAM DIKSI ............................... 4

2.4 PEMBENTUKAN KATA DALAM DIKSI ........................................ 11

2.5 KATA ILMIAH, POPULER, JARGON, DAN SLANG ..................... 15

2.6 PILIHAN KATA DAN PENGGUNAAN DIKSI ............................... 16

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 18

3.1. KESIMPULAN .................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan
pentingnya  penggunaan bahasa,  terutama  dalam tata cara  pemilihan kata atau
diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa
Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan
maupun tulisan, sering  mengalami  kesalahan  dalam  penggunaan  kata, frasa,
paragraf,  dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang
baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan
mungkin  vital, terutama  untuk  menghindari   kesalapahaman  dalam
berkomunikasi.
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya
mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata
untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengarnya.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu
keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-
memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap
makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya
digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis
(jurnalistik). Dalam bahasa tulis  pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca
mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya bahasa,
ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Diksi ( Pilihan Kata ) ?
2. Apa Fungsi dari Diksi atau ( Pilihan Kata ) ?
3. Apa saja Syarat Pemilihan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata ) ?
4. Bagaimana Pembentukan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata ) ?
5. Bagaimana penjelasan tentang  Kata Ilmiah , Kata Populer, Kata Jargon
Dan Slang ?
6.  Bagaimana Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi ?

1.3 MANFAAT

Secara praktis penilitian ini dapat digunakan masyarakat untuk memahami


diksi dan kalimat perintah. Bagi mahasiswa dapat digunakan untuk menambah
wawasan dan bahan bacaan bagi yang berminat mempelajari diksi.

1.4 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari Diksi ( Pilihan Kata )


2. Untuk mengetahui fungsi dari Diksi ( Pilihan Kata )
3. Untuk mengetahui syarat pemilihan kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )
4. Untuk mengetahui bagaimana pembentukan kata dalam Diksi ( Pilihan
Kata )
5. Untuk mengetahui penjelasan tentang kata ilmiah, kata popular, kata
jargon, dan slang
6. Untuk mengetahui bagaimana pilihan kata dan penggunaan Diksi

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diksi ( Pilihan Kata )

Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan
selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh
efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada beberapa
pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau pendengar mengerti
secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif,
melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya
ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.

Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi
oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum
digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat
didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti
kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan
gaya.  Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah
pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di
dalam karang mengarang.

Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat
dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan
pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.

2
2.2 Fungsi Diksi ( Pilihan Kata )

Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna
menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata
tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak
menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan
pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak
suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa
lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk
mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas
mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.

2.3 Syarat Pemilihan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu
persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu
dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu,
ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca
sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk memenuhi persyaratan
ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan :

a.    Kaidah kelompok kata/ frase

b.    Kaidah makna kata

c.    Kaidah lingkungan sosial

d.   Kaidah karang-mengarang

Hal ini di jelaskan satu persatu, sebagai berikut :

a. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase

Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya
pilihan kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.

 Tepat

3
Contohnya :

Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok kata


pandangan mata tidak dapat digantikan  dengan lihatan mata.

 Seksama

Contohnya :

Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim.


Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah
mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan
kata jaksa agung tidak dapat digantikan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya,
atau pun jaksa tinggi  karena kata tersebut tidak seksama.

 Lazim

Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak
lazim dalam bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan
membingungkan pengertian saja.

Contohnya :

Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing


bersantap sebagai sinonim anjing makan.  Kemudian kata santapan rohani tidak
dapat pula digantikan dengan makanan rohani.  Kedua kata ini mungkin tepat
pengelompokannya, tetapi tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan
pemakaian-nya.

b. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.

 Jenis Makna

Berdasarkan bentuk maknanya, makna dibedakan atas dua macam yaitu:

1.    Makna Leksikal adalah makna kamus atau makna yang terdapat di dalam


kamus. Makna ini dimiliki oleh kata dasar. Contoh : makan, tidur, ibu, adik, buku

4
2.    Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami
proses gramatikal, seperti proses afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi
(pengulangan), dan komposisi (pemajemukan).

Contoh :

-   Proses afiksasi awalan me- pada kata dasar kotor  ; Adik mengotori lantai itu.

-   Proses reduplikasi pada kata kacang ; Kacang-kacangan merupakan salah satu


sumber protein nabati.

-        Proses komposisi pada kata rumah sakit bersalin ; Ia bekerja di rumah sakit


bersalin

Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam:

1.    Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca
indra dan tidak menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga
sebagai makna sebenarnya.

Contoh :   

-        Kepala : organ tubuh yang letaknya paling atas

-        Besi : logam yang sangat keras

2.    Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi
pancaindra dan menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga
sebagai makna kias atau makna kontekstual.

Contoh :   

-        Ibu kota : pusat pemerintahan

-        Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol

-        Jamban : kamar kecil

Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan atas :

1. Makna referensial adalah makna kata yang mempunyai rujukan yang


konkret.

5
Contoh :

-        meja, baju, membaca, menulis

2.    Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai rujukan yang
konkret.

Contoh :

-        baik, indah, sedih, gembira

 Perubahan Makna

Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas.

1.    Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya.

Misalnya:

Kata Dulu Sekarang

Berlayar Mengarungi laut dengan memakai Mengarungi lautan dengan


kapal layar alat apa saja

Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak-anak Sebutan untuk semua anak


raja laki-laki dan perempuan

2.    Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna dahulu

Kata Dulu Sekarang

Sekarang Sebutan untuk semua orang Gelar untuk orang yang


cendikiawan sudah lulus dari perguruan
tinggi

Madrasah Sekolah Sekolah yang mempelajari


ilmu agama Islam

Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna dibedakan atas :

1.    Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya


barudirasakan lebih baik dari arti sebelumnya. 

6
Contoh:

-        Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan

-        Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.

2.    Peyorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih rendah. Arti baru


dirasakan lebih rendh nilainya dari arti sebelumnya.

Contoh:

-        Kata perempuan sekarang dirasakan lebih rendah artinya

-        Kata bini sekarang dirasakan kasar

 Pergeseran Makna

Pergeseran makna dibedakan atas 2 macam:

1.    Asosiasi adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan


sifat.

Contoh:

-        Tasya menyikat giginya sampai bersih

-        Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu

2.    Sinestesia adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan


antara dua indra yang berbeda.

Contoh:

-        Sayur itu rasanya pedas sekali

-        Kata-katanya sangat pedas didengar.

 Relasi Makna

1.    Homonim adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan


pengucapan.

Contoh :

7
-       Bisa berarti ;

o  Dapat, sanggup

o  racun

-       Buku berarti ;

o  Kitab

o  antara ruas dengan ruas

2.    Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan


tulisan tetapi berlainan pengucapan dan arti.

Contoh:

-        Teras(inti) dengan teras(halaman rumah)

-        Sedan(isak) dengan sedan(sejenis mobil)

-        Tahu(paham) dengan tahu(sejenis makanan)

3.    Homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan


pengucapan tetapi berlainan tulisan dan arti

Contoh:

-        Bang dengan bank

-        Masa dengan massa

4.    Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi
mempunyai arti yang sama.

Contoh:

-        Pintar dengan pandai

-        Bunga dengan kembang

Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh
sebab itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin
kata supaya ada variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam

8
karangan itu menjadi hidup. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut
ini :

 Pengaruh bahasa daerah

Contoh :

-       Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan .

-       Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo.

-       Kata rindu bersinonim dengan kata kangen

 Perbedaan dialek regional

Contoh : 

-       Handuk bersinonim  tuala ,

-       selop bersinonim seliper 

 Pengaruh bahasa asing

Contoh :

-       kolosal bersinonim besar,

-       aula bersinonim ruangan,

-       realita bersinonim kenyataan .

 Perbedaan dialek sosial

Contohnya :

-       suami bersinonim laki,

-       istri bersinonim bini,

-       mati bersinonim wafat.

 Perbedaan ragam bahasa

Contohnya :

-       membuat bersinonim menggubah,

9
-       assisten bersinonim pembantu,

-       tengah bersinonim madya.

 Perbedaan dialek temporal

Contohnya :

-       hulubalang bersinonim komandan,

-       kempa bersinonim stempel,

-       peri bersinonim hantu .

5.    Antonim adalah kata-kata yang berlawanan artinya.

Contoh :

-        Tua- muda

-        Besar – kecil

-        Luas – sempit

6.    Polisemi berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing


berarti’banyak’ dan ‘tanda’. Jadi polisemi berarti suatu kata yang memiliki banyak
makna.

Contoh:

-        Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi dapat


juga berarti orang yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya.

-        Kata kaki  yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia  tetapi dapat


juga kaki meja yang menahan meja.

10
2.4 Pembentukan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )

Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa
Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar
kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur
serapan.

 Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata

Pada bagian berikut akan diperlihatkan kesalahan pembentukan kata, yang


sering kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulis misalnya:.

Penanggalan awalan meng-

Penanggalan awalan ber-

Peluluhan bunyi /c/

Penyengauan kata dasar

Bunyi /s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh

Awalan ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir

Padanan yang tidak serasi

Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,, daripada dan terhadap

Penggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman

Penggunaan kata yang hemat

Analogi

Bentuk jamak dalam bahasa indonesia.

 Definisi

Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal


atau konsep istilah tertentu. Dalam membuat definisi hal yang perlu di perhatikan
adalah tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan. 

Contoh definisi : 

11
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang,
tumbuhan, dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya
maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri dari :

1. Definisi nominalis

Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang
lebih umum di mengerti. Umumnya di gunakan pada permulaan suatu
pembicaraan atau diskusi. 

Definisi nominalis ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik,
definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif. 

2. Definisi realis

Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah
istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis ada dua macam,
yaitu :

- Definisi esensial,

yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan


dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda (definisi analitik) dengan
penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus
dan diferensia (definisi konotatif).

- Definisi diskriptif

yaitu penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang


menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana
sesuatu hal terjadi.

3. Definisi praktis

Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang di jelaskan dari
segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis dibedakan atas tiga macam yaitu:

- Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah


pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat di amati. 

12
- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan
kegunaan dan tujuannya. 

- Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan


yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain. 

 Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai
dengan EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia telah banyak menyerap terutama dalam unsur kosa kata. Bahasa
asing yang masuk dan memberi pengaruh terhadap kosa kata bahasa Indonesia
antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa Inggris
dan ada juga dari bahasa Tionghoa. Analogi dan Anomali kata serapan dalam
bahasa Indonesia. Penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia terdapat 2 unsur,
yaitu: 

- Keteraturan bahasa (analogi) : dikatakan analogi apabila kata tersebut memiliki


bunyi yang sesuai antara ejaan dengan pelafalannya. 

- Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa (anomali) : dikatakan anomali


apabila

kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya. 

 Analogi

Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan
dengan kaidah-kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem ejaan
atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh kata yang sudah sesuai dengan sistem
fonologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak, misalnya :Menurut taraf
integrasinya unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi dua golongan.
Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia. Unsur seperti ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi
penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua unsur pinjaman
yang pengucapan dan tulisannya telah di sesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia. 

13
 Anomali

Indonesia Aslinya

bank bank (Inggris)

Intern intern (Inggris)

qur’an qur’an (Arab)

jum’at jum’at (Arab)

Kata-kata di atas merupakan beberapa contoh kata serapan dengan unsur


anomali. Bila kita amati, maka akan dapat di simpulkan bahwa lafal yang kita
keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia. Hal yang tidak sesuai adalah : bank=(nk), jum’at=(’). 

Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa
mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk di baca bagaimana
aslinya, sehingga timbul anomali dalam fonologi. Contoh : 

Indonesia Aslinya

Expose Expose

Export Export

exodus Exodus

Kata kadang-kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga yang terdiri
dari dua morfem atau lebih. Sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh.
Misalnya :

Indonesia Aslinya

Federalisme federalism (Inggris)

Bilingual bilingual (Inggris)

Dedikasi dedication (Inggris)

Edukasi education (Inggris)

14
2.5 Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang

a.    Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

b.    Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari
masyarakat umum.

Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer tersebut.

Kata Ilmiah Kata Popular

Analogi kiasan

Frustasi rasa kecewa

Final akhir

Diskriminasi  perbedaan perlakuan

Prediksi ramalan

Kontradiksi pertentangan

Format  ukuran

Anarki kekacauan

Biodata biografi singkat

Bibliografi daftar pustaka

c.    Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau
tutur yang dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk
kalangan terterntu (dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb).

Contohnya :

populasi, volume, abses, H2O, dan sebagainya.

d.   Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa
pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain.

15
Kata-kata ini bersifat sementara,kalau sudah teras usang hilang atau menjadi kata-
kata biasa.

Contohnya :

asoy,  mana tahan  dan sesuatu ya .

2.6 Pilihan Kata dan Penggunaan Diksi

1. Kata dari dan daripada

Contoh :

-       Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)

-       Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab)

-       Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan)

2.    Kata pada dan kepada

Contoh :

-       Buku catatan saya ada pada Astuti (pengantar keterangan)

-       Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari. (keterangan waktu)

3.    Kata di dan ke

Contoh :

-       Atika sedang berada di luar kota  (fungsi kata depan di)

-       Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan
waktu)

4.    Kata dan dan dengan

Contoh :

-       Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta kemarin

-       Ibu memotong kue dengan pisau

16
5.    Kata antar dan antara

Contoh :

-       Kabar ibu belum pasti,antara benar dan tidak (menyataan pemilihan)

-       Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis
gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan
kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang
ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan
kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata
itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai
persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya
tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan
penulis.

18
DAFTAR PUSTAKA
 Moeliono, Anton M. 1982 “Diksi atau Pilihan Kata:Suatu Spesifikasi di
dalam kosa kata” Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III.
Nomor 3. Jakarta: Bharata.
 http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137
 _PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc
 http://www.google.co.id/search?
hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam+
 http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/diksi-pilihan-kata.html
 Sugono, Dendy, 2003.  Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat
Bahasa,Jakarta.
 Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV
Akademika Pressindo.
 Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset,
Yogyakarta.
 Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga.
Jakarta
 http://dwiajisapto.blogspot.com/2011/02/diksi-pilihan-kata.htm
 http://www.bisnet.or.id/vle/mod/resource/view.php?id=1057
 http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/ciri-ciri-kalimat-efektif.html
 http://zindriasihlinati.blogspot.com/2013/05/diksi-atau-pilihan-kata.html

19

Anda mungkin juga menyukai