DISUSUN OLEH :
1. Putri Nuraini (21271038)
2. Robi Malik (21271010)
3. Aldi Pranata (21271005)
4. Hairul Anwar (21271035)
Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
”Diksi/Pilihan Kata” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Studi Ilmu Bahasa Indonesia dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan,
dan keterampilan mahasiswa.
Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan
serta masukan dari semua pihak.Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Supriadin Rangga. Selaku dosen mata kuliah ini yang telah
membantu dan memberi pengarahan kepada kami dalam belajar dan mengerjakan
tugas dan juga semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
sehingga dapat selesai tepat waktu.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................... 1
1.3. MANFAAT.......................................................................................... 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 MANFAAT
1.4 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan
selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh
efek tertentu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Ada beberapa
pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau pendengar mengerti
secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif,
melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya
ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi
oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum
digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat
didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti
kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan
gaya. Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah
pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di
dalam karang mengarang.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat
dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan
pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.
2
2.2 Fungsi Diksi ( Pilihan Kata )
Fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna
menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata
tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak
menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan
pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak
suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa
lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk
mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas
mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.
Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu
persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu
dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu,
ungkapan itu juga harus dipahami pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca
sama dengan apa yang dimaksud dengan penulis. Untuk memenuhi persyaratan
ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan :
d. Kaidah karang-mengarang
Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya
pilihan kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.
Tepat
3
Contohnya :
Seksama
Contohnya :
Lazim
Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak
lazim dalam bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan
membingungkan pengertian saja.
Contohnya :
Jenis Makna
4
2. Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami
proses gramatikal, seperti proses afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi
(pengulangan), dan komposisi (pemajemukan).
Contoh :
1. Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca
indra dan tidak menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga
sebagai makna sebenarnya.
Contoh :
2. Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi
pancaindra dan menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga
sebagai makna kias atau makna kontekstual.
Contoh :
5
Contoh :
2. Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai rujukan yang
konkret.
Contoh :
Perubahan Makna
Misalnya:
2. Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit dari pada makna dahulu
6
Contoh:
Contoh:
Pergeseran Makna
Contoh:
Contoh:
- Kata-katanya sangat pedas didengar.
Relasi Makna
Contoh :
7
- Bisa berarti ;
o Dapat, sanggup
o racun
- Buku berarti ;
o Kitab
Contoh:
Contoh:
- Bang dengan bank
- Masa dengan massa
4. Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi
mempunyai arti yang sama.
Contoh:
- Pintar dengan pandai
- Bunga dengan kembang
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh
sebab itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin
kata supaya ada variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam
8
karangan itu menjadi hidup. Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut
ini :
Contoh :
Contoh :
- Handuk bersinonim tuala ,
- selop bersinonim seliper
Contoh :
- kolosal bersinonim besar,
- aula bersinonim ruangan,
- realita bersinonim kenyataan .
Contohnya :
- suami bersinonim laki,
- istri bersinonim bini,
- mati bersinonim wafat.
Contohnya :
- membuat bersinonim menggubah,
9
- assisten bersinonim pembantu,
- tengah bersinonim madya.
Contohnya :
- hulubalang bersinonim komandan,
- kempa bersinonim stempel,
- peri bersinonim hantu .
Contoh :
- Tua- muda
- Besar – kecil
- Luas – sempit
Contoh:
10
2.4 Pembentukan Kata dalam Diksi ( Pilihan Kata )
Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa
Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar
kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui unsur
serapan.
Pemakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada,, daripada dan terhadap
Analogi
Definisi
Contoh definisi :
11
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang,
tumbuhan, dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya
maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri dari :
1. Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang
lebih umum di mengerti. Umumnya di gunakan pada permulaan suatu
pembicaraan atau diskusi.
Definisi nominalis ada enam macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik,
definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif.
2. Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah
istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Definisi realis ada dua macam,
yaitu :
- Definisi esensial,
- Definisi diskriptif
3. Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang sesuatu hal yang di jelaskan dari
segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis dibedakan atas tiga macam yaitu:
12
- Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan
kegunaan dan tujuannya.
Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang di adopsi dari bahasa asing yang sudah sesuai
dengan EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia telah banyak menyerap terutama dalam unsur kosa kata. Bahasa
asing yang masuk dan memberi pengaruh terhadap kosa kata bahasa Indonesia
antara lain dari bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab, bahasa Inggris
dan ada juga dari bahasa Tionghoa. Analogi dan Anomali kata serapan dalam
bahasa Indonesia. Penyerapan kata ke dalam bahasa Indonesia terdapat 2 unsur,
yaitu:
Analogi
Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan
dengan kaidah-kaidah bahasa, bisa dalam bentuk sistem fonologi, sistem ejaan
atau struktur bahasa. Ada beberapa contoh kata yang sudah sesuai dengan sistem
fonologi, baik melalui proses penyesuaian ataupun tidak, misalnya :Menurut taraf
integrasinya unsur pinjaman ke dalam bahasa asing dapat dibagi dua golongan.
Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia. Unsur seperti ini di pakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi
penulisan dan pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua unsur pinjaman
yang pengucapan dan tulisannya telah di sesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia.
13
Anomali
Indonesia Aslinya
Kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa
mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk di baca bagaimana
aslinya, sehingga timbul anomali dalam fonologi. Contoh :
Indonesia Aslinya
Expose Expose
Export Export
exodus Exodus
Kata kadang-kadang tidak hanya terdiri dari satu morfem, ada juga yang terdiri
dari dua morfem atau lebih. Sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh.
Misalnya :
Indonesia Aslinya
14
2.5 Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang
a. Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
b. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari
masyarakat umum.
Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer tersebut.
Analogi kiasan
Final akhir
Prediksi ramalan
Kontradiksi pertentangan
Format ukuran
Anarki kekacauan
c. Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau
tutur yang dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk
kalangan terterntu (dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb).
Contohnya :
d. Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa
pengrusakan sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain.
15
Kata-kata ini bersifat sementara,kalau sudah teras usang hilang atau menjadi kata-
kata biasa.
Contohnya :
1. Kata dari dan daripada
Contoh :
2. Kata pada dan kepada
Contoh :
3. Kata di dan ke
Contoh :
- Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan
waktu)
4. Kata dan dan dengan
Contoh :
16
5. Kata antar dan antara
Contoh :
- Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis
gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan
kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang
ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan
kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata
itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai
persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya
tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan
penulis.
18
DAFTAR PUSTAKA
Moeliono, Anton M. 1982 “Diksi atau Pilihan Kata:Suatu Spesifikasi di
dalam kosa kata” Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III.
Nomor 3. Jakarta: Bharata.
http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/28102008121137
_PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc
http://www.google.co.id/search?
hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam+
http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/diksi-pilihan-kata.html
Sugono, Dendy, 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat
Bahasa,Jakarta.
Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV
Akademika Pressindo.
Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset,
Yogyakarta.
Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga.
Jakarta
http://dwiajisapto.blogspot.com/2011/02/diksi-pilihan-kata.htm
http://www.bisnet.or.id/vle/mod/resource/view.php?id=1057
http://ryansikep.blogspot.com/2009/12/ciri-ciri-kalimat-efektif.html
http://zindriasihlinati.blogspot.com/2013/05/diksi-atau-pilihan-kata.html
19