Anda di halaman 1dari 17

PARAGRAF DAN PENGEMBANGANNYA

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Bahasa indonesia


Dosen Pengampu : Azizah Mursyidah , S.H.I. ,M.E.

Di susun oleh :
1. Muhammad khusaeri (2223.01.008)
2. Sean Falevhi purba (2223.02.013)
3. Akmaludin (2223.03.013)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM SAHID

BOGOR
2022

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas limpahan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul Evaluasi dan Riset Manajemen Perpustakaan Sekolah.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 12 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5

A. Pengertian Paragraf....................................................................................5
B. Unsur-unsur Paragraf.................................................................................5
C. Syarat Paragraf...........................................................................................6
D. Jenis-jenis Paragraf....................................................................................7
E. Pengembangan Paragraf...........................................................................12
BAB III PENUTUP...........................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................15
B. DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah karangan ilmiah tidak mungkin baik bila paragraf-pargraf penyusunnya
tidak baik.sama halnya dengan paragraf,tidak mungkin menjadi paragraf yang baik
bila kalimat-kalimat penyusunnya juga tidak baik.demikian juga dengan kalimat,tidak
mungkin diperoleh kalimat yang baik bila kata-kata penyusunnya tidak tepat dan tidak
sesuai.

Berkaitan dengan paragraf,dalam membuat suatu paragraph kita harus mengetahui


syarat-syarat yang harus di penuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf yang akan di buat
harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain.kepaduan paragraf dapat
terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan
pengait antar kalimat.disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan
baik dan benar sesuai dengan kaedahnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan apa definisi dari paragraf
2. Menjelaskan apa syarat-syarat paragraf
3. Bagaimana jenis paragraf
4. Apa yang di maksud dengan pengembangan paragraf

C. Tujuan penulisan

4
1. Agar memahami apa yang dimaksud paragraph dan pengembangannya
2. Untuk mengetahui definisi dari paragraf
3. Untuk mengetahui jenis paragraf
4. Untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Bahasa indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

1.   Pengertian Paragraf

Paragraf atau yang biasa juga disebut Alenia adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara
logis, sistematis  dan mengandung satu kesatuan ide pokok yang terdiri atas satu kalimat
utama dan beberapa kalimat penjelas. Disamping itu, secara teknis paragraf merupakan
satuan terkecil dari sebuah karangan.

2.   Unsur-unsur Paragraf

Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat
untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Agar pikiran
tersebut dapat diterima dengan jelas oleh pembaca, maka paragraf harus tersusun secara
logis-sistematis. Alat Bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis  tersebut ialah unsur-
unsur paragraf seperti berikut :

a.    Ide pokok, merupakan ide pembicaraan atau tema yang akan dibicarakan dalam paragraph,
biasanya berbentuk abstrak. Ide pokok bisa berupa kata, frase atau klausa.

b.    Kalimat topik, merupakan perwujudan dari ide pokok dalam bentuk kalimat.

c.    Ide pengembang, yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide
pengembang berupa kata, frase, atau klausa.

5
d.   Kalimat pengembang, yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret.

e.    Kalimat penegas, yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk
kalimat topik pada bagian akhir paragraf.

f.     Transisi, yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang


koherensi atau kepaduan antar kalimat maupun antar paragraf dalam suatu karangan.

3.   Syarat Paragraf

Paragraf yang efektif memenuhi tiga syarat, yaitu:

a.    Kesatuan Makna (Koherensi)

Sebuah paragraf dikatakan mengandung kesatuan makna jika seluruh kalimat dalam paragraf
itu hanya membicarakan satu ide pokok, satu topik, atau satu masalah saja. Jika dalam sebuah
paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang dibicarakan, berarti
dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.

Contoh: Sebuah penelitian mengandung tiga unsur pokok, yakni apa yang diteliti,
bagaimana penelitian itu dilaksanakan, dan mengapa penelitian itu dilaksanakan. Pertanyaan
pertama mengenai masalah penelitian, pertanyaan kedua mengenai metodologi penelitian,
dan pertanyaan ketiga mengenai pentingnya penelitian. Usaha untuk menjawab
apa, merupakan kegiatan pokok. Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan inti dari
pelaksanaan suatu penelitian.

b.     Kesatuan bentuk paragraf atau kohensi terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus, lancar,
dan logis. Kohesi itu dapat dibentuk dengan cara repetisi, penggunaan kata ganti, penggunaan
kata sambung atau frasa penghubung antarkalimat.

Contoh: Dalam mengajarkan sesuatu  langkah pertama yang perlu kita lakukan ialah
menentukan tujuan. Tanpa adanya tujuan yang sudah ditetapkan, materi yang diberikan,
metode yang digunakan, dan evaluasi yang dipilih, tidak akan memberikan manfaat bagi anak
didik dalam menerapkan hasil proses belajar mengajar. Dengan mengetahui tujuan, kita dapat
menentukan materi yang diajarkan, metode yang digunakan, serta bentuk evaluasinya.

6
c.     Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama

Paragraf yang baik hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan pokok. Jika dalam satu
paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf tersebut tidak efektif. Paragraf
tersebut harus dipecah agar tetap memiliki satu pikiran utama. Satu pikiran utama itu
didukung oleh pikiran-pikran penjelas. Pikiran-pikiran penjelas ini lazimnya terwujud dalam
bentuk kalimat-kalimat penjelas yang tentu harus selalu mengacu pada pikiran utama.

4.    Jenis - Jenis Paragaraf

1)    Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya

a.   Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka merupakan paragraf yang dimaksudkan untuk mengawali suatu karangan
dengan tujuan sebagai pembuka pokok pikiran dalam karangan tersebut. Paragraf pembuka
harus bersifat menarik, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yag sedang
diuraikan. Paragraf yang pendek jauh lebih baik, karena paragraf-paragraf yang panjang
hanya akan menimbulkan kebosanan pembaca.

b.   Paragraf Penghubung atau paragraf isi

Yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat di antara
paragraf pembuka dan paragraf penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulisan
terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Sebab itu dalam membentuk paragraf-paragraf
penghubung, harus diperhatikan agar hubungan antara satu paragraf dengan paragraf yang
lain itu bersifat logis dan sistematis.

c.    Paragraf Penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian
karangan. Dengan kata lain paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang
telah diuraikan dalam paragraf-paragraf penghubung. Apapun yang menjadi topik atau tema
dari sebuah karangan haruslah tetap diperhatikan agar paragraf penutup tidak terlalu panjang,

7
tetapi juga tidak berarti terlalu pendek. Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf itu
harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri uraian itu serta
dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.

2) Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

a.       Paragraf Deduktif (U-K-K)

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di awal paragraf. Paragraf
dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti
dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini
biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.

Contoh kalimat: Pada masa sekarang ini banyak rumah sakit dibangun, baik itu rumah
sakit negeri maupun swasta. Semarak berdirinya rumah sakit tersebut diperkirakan karena
adanya izin pendirian rumah sakit yang relatif mudah. Rumah sakit negeri di daerah
tertinggal mempunyai jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan swasta. Hal tersebut
dapat dinalar karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor finansial,
sosial, asal-muasal adanya dokter, dan masih banyak lagi.

b.      Paragraf Induktif (K-K-U)

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf. Paragraf
ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan atau rincian-rincian, kemudian
ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif,
dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.

            Contoh kalimat: Di sebagian besar daerah pedesaan secara menyebar didirikan tempat
pendidikan yang berupa sekolah dasar. Meningkat, di kota kecamatan, pemerintah
mengusahakan berdirinya sekolah menengah tingkat pertama atau bahkan sebagian berdiri

8
pula sekolah menengah atas. Pada tingkat kabupaten, terutama kabupaten yang sudah maju,
bermunculan perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Selain tempat pendidikan formal
yang sudah disebutkan itu, menjamur pula tempat pendidikan nonformal, misalnya: tempat
pelatihan komputer, kursus menyablon, kursus memasak, potong rambut, bengkel mobil,
pertanian, dan kerajinan. Jadi, anak sekarang seharusnya tidak mengalami kesulitan lagi
memilih tempat pendidikan di negeri ini. Anak tinggal menentukan tempat berpendidikan
dengan menyesuaikan kesenangan dan kemampuannya.

c.       Paragraf Gabungan atau Campuran

Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal
ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini
dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok karena penulis merasa perlu untuk itu. Jadi
pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.

Contoh kalimat: Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku
orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat
hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam
kehidupan manusia.

3)      Jenis-Jenis paragraf berdasarkan isi

a. Paragraf Argumentasi

paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan
pembaca.

Contoh kalimat: Semakin hari kini semakin mahal harga kebutuhan pokok. Tentunya
menjadi salah satu hal yang menyulitkan bagi kita semua. Belum lagi masalah BBM yang
akan naik dalam waktu dekat ini. Tidak hanya itu saja, biaya pendidikan yang tidak sedikit
juga menjadi beban tersendiri bagi masyarakat. Pada tahun 2010 saja angka kemiskinan

9
dinegara ini telah melonjak hingga 10% dari tahun sebelumnya. Alasan-alasan tersebutlah
yang menjadikan hidup kita tertutama rakyat miskin semakin terpuruk pastinya anda semua
setuju dengan hal tersebut.

b.     Paragraf Eksposisi

paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada
pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu
permasalahan yang dimaksud pengarang.

              Contoh kalimat: Parang Tritis adalan nama desa diKretek, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Didesa ini terdapat pantai samudra hindia yang terletak kurang lebih 25KM
sebelah selatan kota Yogyakarta. Parang tritis merupakan objek wisata yang cukup trkenal
diYogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Ukup, Kerakal, dan Glagah.
Parang tritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata
lainnya yaitu selain ombak yang besar juga ada gunung-gunung pasir yang tinggi disekitar
pantai, gunung tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak
pemda Bantul dengan cukup baik muali dari fasilitas penginapan maupun pasar yang
menjajahkan suvenir khas Parang Tritis. Selain itu ada pemandian yang disebut Parang
wedang konon air dipemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya
penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandug belerang yang berasal dari
pegunungan dilokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan dipantai parang tritis
untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. diParang
Tritis juga ada ATV, kereta kuda, dan kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pant dari
timur kebarat selain itu juga Parang Tritis sebagai tempat untuk olahraga udara
atau Aeromodeling

c. Paragraf Deskripsi

10
paragraf yang melukiskan atau menggambar-kan sesuatu dengan tujuan agar pembaca
seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh
penulis.

Contoh kalimat: Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai
Parangtritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa
ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa
ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di
sebelah kanan kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pantai dengan
bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai kurasakan dingin
membasuh kakiku karena ombak menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku
terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai di penuhi oleh
pengungjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain
bola, brmain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling
membuatku tertarik kulihat ada beberapa turis mancanegara yang menikmati keindahan
pantai ini dengan naik delman.

d.    Paragraf Persuasi

paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau pembaca agar
melaksanakan /menerima keinginan penulis.

               Contoh kalimat: Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang


membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang
disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut
berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal.
Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian
menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis,
Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam,
arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak
ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR
Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak
terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi.

11
Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam. Oleh karena itu,
selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya hal-hal gaib dan bisa mengedepankan
penalaran logika atau akal sehat. Pemerintah daerah pun sebaiknya memberikan pemahaman
yang benar mengenai penyebab bencana laut kepada warga di sekitar pantai. Informasi
tersebut dapat diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan kewaspadaan mereka.
e.  Paragraf Narasi

suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan


waktu terjadinya

contoh kalimat: Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari
dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan
waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai
Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya
diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya
aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis
dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa
menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku
ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa
hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku
saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam
telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang.
Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

5.     Pengembangan Paragraf

Menulis paragraf berarti mengembangkan paragraf, sebuah paragraf merupakan hasil


pengembangan sebuah pernyataan menjadi sekelompok pernyataan yang berkaitan.
Pernyataan yang dikembangkan itu merupakan ide atau gagasan, sedangkan pernyataan-
pernyataan lain merupakan pernyataan pengembang atau pernyataan penjelas.

a. Sebab-akibat

12
Paragraf sebab akibat yaitu paragraf yang pengembangannya memanfaatkan makna
hubungan sebab akibat antar kalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah terbinanya hubungan
sebab akibat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.  Jadi hubungan sebab akibat
ini merupakan satu rangkaian yang berkesinambungan.

               Contoh kalimat: Ani dan Ina adalah 2 orang yang bersahabat sejak mereka masih
kecil. Suatu hari muncul masalah antara mereka berdua. Ani melaporkan Ina yang ketahuan
sedang menccontek di kelas. Akibatnya Ina dipanggil ke ruang kepala sekolah dan diberi
nasihat di sana. Karena tidak terima dengan perlakuan Ani yang sudah dianggap sebagai
sahabat sejati Ina menjadi benci terhadap Ani dan mereka menjadi sering beradu mulut.
Akibat beradu mulut terus menerus suatu saat mereka berkelahi dan saling melukai. Mereka
seperti sudah lupa akan persahabatan mereka dulu.

b.     Contoh atau ilustrasi

Sesuai dengan sebutannya, paragraf contoh atau paragraf ilustrasi, paragraf jenis ini
dikembangkan dengan menggunakan contoh atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi inilah yang
memberikan penjelasan akan kebenaran ide atau gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif,
induktif, atau paduan keduanya.

c. Perbandingan dan Pertentangan

Paragraf perbandingan ialah paragraf yang isinya merupakan perbandingan tentang dua hal
yang baik yang menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Jika lebih banyak
menguraikan persamaannya, maka paragraph tersebut dalam pengembangannya
menggunakan metode perbandingan. Sebaliknya, jika lebih banyak menguraikan
perbedaannya, maka pengembangan paragraph tersebut menggunakan metode pertentangan.

Contoh kalimat: Melakukan investasi di pasar modal bisa diibaratkan seperti nelayan


yang memancing di laut. Keduanya sama-sama beresiko. Bila berinvestasi di pasar modal
dengan hanya menggunakan sedikit modal, maka gain atau keuntungan yang diperoleh juga
akan sedikit. Begitu juga dengan nelayan, bila hanya memiliki modal sedikit, dalam artian
hanya mempunyai perahu kecil dan peralatan seadanya, maka hasil tangkapan yang didapat
juga tidak akan sebanyak hasil tangkapan kapal besar. Ini disebabkan karena dengan adanya
keterbatasan perlengkapan, nelayan tidak bisa melaut jauh dari bibir pantai. Hal inipun
13
berlaku di dunia investasi pasar modal. Investor besar akan mendapatkan keuntungan yang
besar karena modal yang ditanamkan juga besar. Bagaimana dengan tingkat resiko? Di dunia
pasar modal terdapat istilah high risk high gain, dimana semakin tinggi resiko maka
keuntungan yang akan didapat juga akan semakin besar. Jika di dunia nelayan, semakin besar
dan komplit peralatan yang dimiliki, akan semakin besar juga resikonya. Seperti resiko
ditangkap bajak laut, resiko tenggelam karena badai. dll. Oleh karena itu, sebelum
memutuskan untuk menanamkan investasi di pasar modal, perlu diketahui dan disadari bahwa
semua investasi pasti memiliki resiko.

d.    Definisi

Sesuai dengan sebutannya, paragraf definisi merupakan paragraf yang mengembangkan


definisi atau pembatasan sebuah istilah. Dalam sebuah paragraf definisi, sebuah istilah
mungkin didefinisikan , mungkin pula dibacakan pengertiannya.

Contoh kalimat: Kata Enzim berasal dari bahasa Yunani enzymas yang berarti
menyebabkan perubahan. Enzim inilah yang merupakan unsur pembuat apel, pisang, atau
buah lainnya menjadi matang dan sampai akhirnya membusuk. Enzim terdapat pada semua
organisme hidup, termasuk juga berada pada tubuh kita. Setiap reaksi kimia dan biologi yang
terjadi dalam tubuh kita selalu membutuhkan enzim sebagai katalisator, yaitu zat yang
memungkinkan terjadinya reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Enzim terdiri dari 3 golongan,
yaitu enzim metabolik, enzim pencernaan, dan enzim pangan.

e. Analogi

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan.

Contoh kalimat: Analogi (berdasarkan kesamaan/kemiripan) Sebuah pisau yang


tajam dapat bermanfaat bagi manusia, dapat pula merugikan. Semua itu tergantung
bagaimana menggunakanya. Begitu pula, perkembangan teknologi bisa bermanfaat bagi
penggunanya, bisa juga merugikan. Jika digunakan dengan benar, perkembangan teknologi
akan bermanfaat bagi manusia. Sebaliknya, apabila disalahgunakan, perkembangn teknologi
justru akan merugikan. Dapat dikatakan bahwa bermanfaattidaknya perkembangan teknologi
sama dengan sebuah pisau yang tajam.

14
Analogi (berdasarkan kebiasaan) Pada hari Minggu minggu  pertama dan terakhir
bulan Desember kemarin saya dan kakak berjalan-jalan di kota Bogor mengendarai mobil
baru kakak. Ketika kami melintasi penjual tanaman, kakak langsung membeli tanaman
bonsai. Pada minggu pertama bulan Januari ini kami berjalan-jalan lagi ke Bogor dan ketika
melewati penjual tanaman kakak juga membeli tanaman bonsai. Minggu depan kami
berencana akan jalan-jalan lagi ke Bogor. Saya dapat memastikan bahwa kakak akan
membeli tanaman bonsai lagi ketika menemui penjual tanaman.

f. Alamiah

Dalam teknik pengembangan alamiah, penulis menggunakan pola yang terdapat pada objek
atau kejadian yang di bicarakan. Susunan ini mengenal 2 macam, yakni Urutan Ruang
(spasial)  dan Urutan Waktu (Kronologis).

Contoh kalimat: penulis menggambarkan urutan terjadinya peristiwa dari bencana


airbah. Dalam pengembangan dengan teknik kronologis, seorang penulis mengemukakan
peristiwa itu detik demi edtik, atau menit demi menit, dan seterusnya.

g.     Penguraian (klasifikasi)

Paragraf jenis ini dikembangkan dengan cara menguraikan atau memilah-milah


(mengklasifikasi) sesuatu. Dengan pernyataan lain, paragraf penguraian atau pemilahan ialah
paragraf yang berisi penjelasan secara terurai atau pemilahan sesuatu secara rinci.

               Contoh kalimat: (a) dalam karangan-mengarang atau tulis-menulis dituntut beberapa
kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan
pengembangan atau penyajian. (b) yang termasuk kemampuan pengembangan ialah
kemapuan menata peragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan,
dan kemapuan menguraikan pokok bahsan kedalam urutan yang sistematik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

15
paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun
sehingga membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang
menjadi jelas oleh urain-uraian tambahan. Paragraf memiliki banyak jenis menurut
fungsinya yaitu pembuka, pengembang, dan penutup. Menurut posisi kalimat topik
yaitu dedukti, induktif, deduktif-induktif dan paragraf penuh kalimat topik.

Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan supaya para
pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sendah penulis sampaikan
kepada pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus
diperhatikan hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak
grafik, kurva,gambar.

Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial, urutan
waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi, sebab-
akibat, definisi luas, dan klasifikasi.

Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan seorang


peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang penulis teliti untuk mengetahui
lebih lanjut penulisan paragraf. Serta pemakaian paragraf dalam berbagai jenis
karangan ilmiah yang sering digunakan di tingkat pendidikan menengah pertama,
pendidikan menengah atas hingga perguruan tinggi.

Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena karangan atau
karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga
dilihat dari susunan paragraf dan penulisan paragraf yang benar. Karena paragraf
mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

DAFTAR PUSTAKA

A, Alex dan Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Prenada
Media Group.

16
Buchner, Eduard. Makalah Bahasa Indonesia.
<http://www.academia.edu/3816694/makalah_bahasa_indonesia_kesatuan_pa
ragraf_disusun_untuk_memenuhi_tugas_bahasa_indonesia_dosen_pengampu
_Dr._Abdullah_M.Hum.html>
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Kuliah Bahasa Indonesia. Jakarta.
HS, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Karlieni, Eni dkk. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : BPDU
Kasih. 2013. Modul Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Depok : Hak Cipta.
Ngadiyono. 2011. Kesatuan Paragraf. Makalah Bahasa Indonesia, FMIPA
UNDIP Semarang: tidak diterbitkan.
Rudi. Makalah Bahasa Indonesia.
<http://www.slideshare.net/fiqhrimp/makalah-bindo.html>
Syarifudin, dkk. 2011. Buku Super SMA Jilid Satu. Tangerang Selatan : Karisma. Utami, Sri
dkk. 2008. Bahasa dan Satra Indonesia
Jakarta : Galaxy Puspa Mega

17

Anda mungkin juga menyukai