Anda di halaman 1dari 14

PEMBAGIAN KATA DALAM BAHASA ARAB

Ihdatul Hidayah. M.Pd

Disusun oleh :
Tesar Malik Ardiansyah (7321013)
Anni Khoirunnisa (7321033)
Putri Ayu Yucillia (7321004)
Syaqilah Nur Arofah (7321027)
Iftitah Zulfiah Rachmadina (7321028)
Syisyah Alifah Adha (7321016)

PROGRAM STUDI ILME KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
Lembar Pernyataan

Dengan ini kami menyatakan bahwa:

Kami mempunyai kopi dari makalah ini jika makalah yang dikumpulkan hilang atau rusak.
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah dituliskandalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah
ini untuk kami.

Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

Jombang, 14 September 2022

N Nama NIM Tanda Tangan Mahasiswa


O
1. Tesar Malik Ardiansyah 7321013
2. Anni Khoirunnisa 7321033
3. Putri Ayu Yucillia 7321004
4. Syaqilah Nur Arofah 7321027
5. Iftitah Zulfiah Rachmadina 7321028
6. Syisyah Alifah Adha 7321016

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini
adalah “Sistem Integumen”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Ilmu Biomedik dasar yang telah memberikan tugas terhadap kami.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga mkalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya

Jombang, 14 Sepetember 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pernyataan..................................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Pengertian Bahasa Arab...........................................................................................2
2.2 Pengertian Kata atau Kalimah.................................................................................2
2.3 Pembagian Kata atau Kalimah................................................................................4
BAB III......................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................8
Daftar Pustaka..........................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Bahasa adalah alat komunikasi yang paling penting dalam berinteraksi
dengan siapapun di dunia ini, banyak sekali bahasa yang tercipta, semua itu
untuk mempermudah dalam berkomunikasi dengan yang lainnya. Bahasa juga
merupakan alat komunikasi yang utama, kreatif, dan cepat bagi manusia untuk
menyampaikan ide, pikiran dan perasaannya. Bahasa tidak mungkin
terpisahkan dari kehidupan manusia, karena manusialah yang menggunakan
bahasa itu sendiri untuk berinteraksi.
Bahasa Arab memiliki keistimewaan dengan bahasa lainnya, karena
nilai sastra yang bermutu tinggi bagi mereka yang mendalaminya serta bahasa
Arab juga ditakdirkan sebagai bahasa al-Qur’an yang mengkomunikasikan
kalam Allah. Karena di dalamnya terdapat uslub bahasa yang mengagumkan
bagi manusia dan tidak ada seorang Pun yang mampu menandinginya.
Dengan mempelajari bahasa arab, kita juga bisa mengetahui
bagaimana cara membaca Al-Quran, bisa mengerjakan shalat dengan bacaan
yang baik dan benar, bisa mengetahui makna dari Al-Quran, bisa mengerti
hukum-hukum dalam Al-Quran dan lain-lain. Oleh karena itu kita sebagai
umat muslim sangat dua anjurkan untuk bisa memahami bahasa arab karena
begitu pentingnya pemahaman bahasa arab bagi kaum muslimin.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa Pengertian Bahasa Arab?
1.2.2 Apa Pengertian Kata atau Kalimah?
1.2.3 Bagaimana Pembagian Kata atau Kalimah?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.3.1 Mengetahui Pengertian Bahasa Arab.
1.3.2 Mengetahui Pengertian Kata atau Kalimah.
1.3.3 Mengetahui Pembagian Kata atau Kalimah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Arab


Bahasa Arab adalah bahasa yang lengkap dan sempurna bila
dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain. Kesempurnaan dan
kelengkapannya itulah merupakan keistimewaan baginya. Karena bahasa Arab
mempunyai keistimewaan di bidang tata bahasa di samping keistimewaannya
yang lain, maka banyak orang menganggap bahasa Arab itu rumit, komplek,
sukar dan lain sebagainya, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Salah
bukti keistimewaan bahasa arab itu adalah kemampuannya mengurai sesuatu
dan yang sukar menjadi mudah, dan yang belum dimengerti dapat dimengerti
dan yang belum baik (indah) menjadi baik dan indah dan lain sebagainya.
Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur’an. Bahasa Arab adalah salah
satu bahasa tertua di dunia. Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang awal
mula munculnya bahasa Arab. Teori pertama menyebutkan bahwa manusia
pertama yang melafalkan bahasa Arab adalah Nabi Adam as. Analisa yang
digunakan Nabi Adam as (sebelum turun ke bumi) adalah penduduk syurga,
dan dalam suatu riwayat dikatakan bahwa bahasa penduduk syurga adalah
bahasa Arab, maka secara otomatis bahasa yang digunakan oleh Nabi Adam as
adalah bahasa Arab dan tentunya anak-anak keturunan Nabi Adam pun
menggunakan bahasa Arab. . Setelah jumlah keturunan Adam as bertambah
banyak dan tersebar ke beragai tempat, bahasa Arab yang digunakan saat ini
berkembang menjadi jutaan bahasa yang berbeda. Teori ini kurang populer di
kalangan ahli bahasa modern, khususnya di kalangan orientalis, dengan asumsi
bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa Adam menggunakan
bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari.

2.2 Pengertian Kata atau Kalimah


Terdapat perbedaan terhadap penyebutan istilah “kata” dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Arab. Jika dalam bahasa Indonesia disebut “kata”, maka

2
dalam bahasa Arab disebut “kalimah”. Kumpulan kata dalam bahasa Indonesia
disebut “kalimat”, sedangkan kumpulan kata dalam bahasa Arab disebut
“jumlah”. Bahasa manusia terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu:
a. Satuan bunyi disebut “huruf” atau “abjad”.
b. Susunan huruf yang memiliki arti tertentu yang dalam bahasa
Indonesia disebut “kata” dan dalam bahasa Arab disebut
“kalimah”.
c. Rangkaian kata yang mengandung pikiran yang lengkap yang
dalam bahasa Indonesia disebut “kalimat” dan dalam bahasa Arab
disebut “jumlah”.
Kata dalam bahasa Arab disebut dengan istilah kalam/kalimah. Dalam
kitab Matn al-Jurumiyah disebutkan bahwasanya al-kalam adalah lafadz yang
tersusun dan berfaidah (mempunyai pengertian sempurna dengan disengaja)
dalam bahasa Arab. Sedangkan dalam kitab At-Tuhfatus Saniyyah, al-kalam
adalah lafazh yang tersusun yang memberi faidah dengan al-wadh’u
(menggunakan bahasa Arab). Lafazh kalam secara bahasa adalah ungkapan
yang dengannya dapat menghasilkan suatu faidah. Adapun kalam dalam ilmu
nahwu harus terkumpul 4 perkara, yaitu lafazh, tersusun, memberi faidah, dan
sesuai dengan kaidah orang Arab.
a. Lafazh
Artinya suatu kalam harus ada lafazh, dan yang dimaksud lafazh
adalah suara yang mengandung huruf hijaiyah sehingga bisa ditulis
dengan huruf hijaiyah, misal lafazh ‫ زَ ْي ٌد‬yang mengandung huruf ‫ز ٌي‬
‫ ٌد‬.Apabila ada suara tapi tidak bisa ditulis dengan huruf hijaiyah,
maka tidak bisa dikatakan sebagai lafazh.
b. Murokkab/Tersusun
Artinya setelah ada lafazh, maka lafazh itu harus tersusun, minimal
tersusun dari 2 kata seper ‫( قَا َم َز ْي ٌد‬Zaid telah berdiri).
c. Mufid/Pengertian Sempurna dan Dengan Disengaja
Artinya orang yang berbicara telah sempurna diam setelah
menyampaikan kalamnya. Suatu ungkapan itu akan dikatakan
sebagai kalam apabila ungkapan itu bisa dipahami oleh kedua
belah pihak, baik yang berbicara maupun yang mendengarkan,
misalny ‫ ٌد‬P‫ا َم زَ ْي‬PPَ‫( ق‬Zaid telah berdiri). Apabila ada ungkapan yang

3
tersusun dari beberapa kata tetapi maksudnya tidak bisa dipahami
oleh yang mendengar maka tidak bisa disebut sebagai kalam,
misalnya ‫( اِ ْن قَا َم زَ ْي ٌد‬jika Zaid berdiri), dan itu akan menjadi kalam
apabila disebutkan lanjutannya seperti ‫ا َم ُم َح َّم ٌد‬PPَ‫( ق‬Muhammad juga
berdiri) sehingga menjadi ‫( اِ ْن قَا َم َز ْي ٌد قَا َم ُم َح َّم ٌد‬jika Zaid berdiri, maka
Muhammad juga berdiri). Demikian pula jika ucapan kalam
diucapkan dalam keadaan tidak sadar atau tidak dalam keadaan
disengaja, maka tidak bisa disebut sebagai kalam.
d. Bil Wadh’i/ Menggunakan Bahasa Arab
Artinya lafazh yang digunakan dalam pembicaraan berupa lafazh-
lafazh yang dipakai orang Arab untuk menunjukkan suatu makna.
Dengan demikian, ucapan orang ‘ajam tidak dapat disebut sebagai
kalam.

2.3 Pembagian Kata atau Kalimah


Dalam tata bahasa Arab, “kata” terbagi dalam tiga golongan besar, yaitu :
isim (‫)اِ ِس ْم‬, contohnya: ٌ‫( َجا ِم َعة‬kampus). Fi’il (‫)فِعْل‬, contoh: ‫( اَتَ َعلَّ ُم‬saya belajar),
dan Huruf (‫)حرْ ف‬,
َ contoh: ‫( فِي‬di dalam). Pembagian ini didasarkan pada al
istiqra’ (penelusuran) dan at-tatabbu’ (penelitian). Maksudnya ialah bahwa
para ulama bahasa telah menelusuri dan meneliti semua kata-kata bahasa arab,
baik yang terdapat dalam Al Quran, hadist, maupun ucapan orang-orang arab
yang fasih, dan mereka menemukan semua kala itu tidak keluar dari 3 jenis
pembagian tersebut. Untuk mendekatkan pemahaman, maka untuk sementara
kita menafsirkan ‫ اَاْل ِ ْس ُم‬sebagai kata bedna, ‫ اَ ْلفِ ْع ُل‬sebagai kata kerja, dan ُ‫َحرْ ف‬
sebagai kata keterangan.
Dalam mempelajari bahasa arab, membedakan antara ketiga jenis ini
adalah suatu keharusan agar tidak terjadi kerancuan dalam menerapkan
kaidah. ‫ ُم‬PP‫ اَاْل ِ ْس‬Mempunyai kaidah-kaidah nahwu sendiri, ‫ ُل‬PPْ‫ اَ ْلفِع‬Mempunyai
kaidah-kaidah nahwu sendiri, dan demikian pula dengan ‫رف‬PP‫ح‬. Karenanya,
dangat penting bagi seorang yang belajar nahwuw untuk bisa membedakan
ketiganya, agar kaidah ‫ ُم‬PP‫ اَاْل ِ ْس‬tidak diterapkan di ‫ الفعل‬dan demikian pula
sebaliknya, karena hal itu akan menimbulkan kesalahan besar dalam membaca
dan memahami suatu‫ الجملة‬.
Kata atau kalimah dibagi menjadi tiga, yaitu:

4
a. Isim
Isim secara bahasa artinya kata yang merujuk ke orang/manusia,
hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna
lainnya yang tidak terkait dengan waktu. Isim menurut istilah ahli
nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada dirinya
dan tidak diasosiasikan dengan waktu apapun. Ringkasnya, semua
kata yang tidak termasuk dalam kata kerja dan huruf maka ia
adalah isim. contohnya ‫( ُم َح َّم ٌد‬nama), ‫(اَ َس ٌد‬singa), ‫(شهر‬bulan), dan
ْ‫( اِ ْستِ ْقاَل ل‬kemerdekaan)
Tanda isim adalah:
 Terdapat tanwin, artinya kata yang memiliki atau
memungkinkan untuk di tanwin di akhir kata, maka ia
adalah isim, contohnya ‫( َر ُج ٌل‬rajulun = seorang laki-laki) ;
 Dapat dimasuki oleh ‫ ال‬pada awal kata, contohnya ُ‫اب‬PPَ‫ْال ِكت‬
(al-kitabu = buku)
 Dapat dimasuki oleh huruf nida’ (panggilan) pada sebelum
kata, contohnya ‫( يَا ُم َح َّم ٌد‬wahai/ ya Muhammad). Setiap kata
yang terletak setelah ‫( يا‬wahai) maka ia adalah isim.
 Dapat dimajrurkan oleh huruf jar sebelum kata. Majrur
merupakan salah satu kekhususan yang dimiliki oleh isim.
Majrurnya isim bisa karena didahului oleh huruf jar, atau
ٍ ‫فِ ْي بَ ْي‬
karena merupakan bentuk idhafah. contohnya ‫ت‬
 Dapat di-idhofah-kan, contohnya ‫ ُغسْنُ ا َّش َج َر ِة‬dan;
 Dapat di-isnad ilaih, contohnya ‫ْال ِكتَابُ ُمفِ ْي ٌد‬
Bagi pemula, setidaknya harus memahami pembagian isim sebagai
berikut:
1. Isim berdasarkan jumlah (Mufrad, Tasniyah, Jamak)
2. Isim berdasarkan jenis (Mudzakkar dan Muannats)
3. Isim dari segi keumuman dan kekhususan (Ma’rifah dan
Nakirah)
4. Isim dari segi penerimaan tanwin (Musharif dan Ghairu
Munsharif)

5
5. Isim ditinjau dari perubahan akhir kata (Mu’rab dan
Mabniy)

b. Fi’il
Umumnya fi’il dikenal dalam bahasa Indonesia sebagai kata kerja.
Fi’il secara bahasa adalah peristiwa. Adapun fi’il dalam istilah ahli
nahwu adalah kata yang menunjukkan suatu makna pada waktu
tertentu dari tiga waktu. Tiga waktu itu adalah:
 َ ‫; َكت‬
Fi’il Madhi (lampau), contohnya ‫َب‬
 Fi’il Mudhori’ (sedang atau akan datang), contohnya ُ‫يَ ْكتُب‬
dan,
 Fi’il Amar (perintah), contohnya ْ‫اُ ْكتُب‬

Tanda fi’il adalah:


 Dapat bersambung dengan ta’ fa’il, huruf ‫ت‬ yang
berkedudukan sebagai “pelaku” perkerjaan. contohnya
ُ ‫( َكتَب‬katabtu = aku telah menulis);
‫ْت‬
 Diakhiri (fi’il madhi) dan diawali (fi’il mudhori’) dengan
ta’ ta’nits, ta’ ta’nits yaitu huruf ‫ ت‬yang menunjukkan
ْ َ‫ َكتَب‬- ُ‫ تَ ْكتُب‬.
jenis muannats/ perempuan. contohnya ‫ت‬
ْ َ‫( َكتَب‬katabat = dia perempuan telah menulis), hutuf ta’
‫ت‬
sukun di akhir maknanya kembali ke dhamir ‫( ِهي‬dia
perempuan). ُ‫( تَ ْكتُب‬taktubu = dia perempuan sedang/ akan
menulis), huruf ta’ di awal, maknanya kembali ke dhamir
‫( ِهي‬dia perempuan)
 Dapat bersambung dengan ya’ mukhatabah, ya’
mukhatabah yaitu ‫ ي‬yang menunjukkan kata ganti orang
kedua atau “kamu” atau pihak yang diajak bicara.
contohnya ‫ْن‬Pَ ‫( تَ ْكتُبِي‬taktubiina = kamu perempuan sedang
menulis)

6
 Dapat bersambung dengan nun taukid, nun taukid adalah
huruf ‫ ن‬yang ditambahkan di akhir kata untuk
menunjukkan makna penekanan.contohnya ‫لِيَ ْكتُبَ َّن‬
(liyaktubanna = hendaklah dia benar-benar menulis)
 Didahului huruf ‫( قَ َد‬qad), contohnya َ‫قَ ْد اَ ْفلَ َح ْال ُمْؤ ِمنُوْ ن‬
 ِ َّ‫ َسيَقُوْ ُل ال ُّسفَهَا ُء ِمنَ الن‬dan
Didahului ‫ س‬contohnya, ‫اس‬
 Didahului huruf َ‫ َسوْ ف‬contohnya, َ‫َكاَّل َسوْ فَ ت ْعلَ ُموْ ن‬

Bagi pemula, setidaknya harus memahami pembagian fi’il


sebagai berikut:
1. Fi’il berdasarkan kebutuhan terhadap objek (Fi’il Lazim
dan Fi’il Muta’addiy)
2. Fi’il aktif dan pasif (Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul)
3. Fi’il berdasarkan huruf penyusun (Fi’il Shahih dan Fi’il
Mu’tal)

c. Huruf (Kata Keterangan)


Huruf adalah setiap kata yang tidak bermakna kecuali jika
bersama dengan kata yang lain. 11 Huruf secara bahasa memiliki
arti huruf seperti yang kita kenal dalam bahasa Indonesia yang ada
26 huruf. Sedangkan dalam bahasa Arab kita mengenal 28 huruf
yang kita kenal dengan huruf hijaiyah. Akan tetapi, huruf yang
dimaksud disini bukan setiap huruf hijaiyah melainkan huruf
hijaiyah yang memiliki arti seperti : (‫س‬
َ (akan), ‫ك‬
َ (seperti), ‫( َو‬dan),
َ‫( ف‬maka), ‫ب‬
ِ (dengan), ‫( ِل‬untuk).

Huruf yang dimaksud disini tidak berarti harus huruf yang


disusun dari satu huruf saja, tetapi juga yang disusun dari dua atau
lebih huruf yang memiliki makna,

contohnya:

‫( ِم ْن‬dari) dalam kalimat :

ِ َّ‫( ِمنَ ْال ِجنَّ ِة والن‬saya keluar dari rumah)


‫اس‬

7
‫( اِلَى‬ke) dalam kalimat :

َ ‫( هُ َو بُ َسلِّ ُم ْال ِكت‬Dia menyerahkan buku itu ke gurunya)


‫َاب اِلَى االُ ْستَا ِد‬

‫( ع َْن‬dari/tentang) dalam kalimat :

‫( تَ ْق َرُأ ْالقُرْ اَانَ فِ ْى ْال َم ْس ِج ِد‬Anda membaca Al Quran dalam masjid)

‫( فِ ْي‬di dalam) dalam kalimat : ‫يَ ْسَأ ُل َش ِه ْي ٌد َع ِن ال َّشه ِْريَّ ِة‬

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kalimat dalam bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga
pendengar atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan
objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa arab.
Kalimat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Isim, menurut istilah ahli nahwu adalah kata yang
menunjukkan suatu makna pada dirinya dan tidak diasosiasikan
dengan waktu apapun.
b. Fi’il dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja.
Adapun fi’il dalam istilah ahli nahwu adalah kata yang
menunjukkan suatu makna pada waktu tertentu dari tiga waktu,
yaitu lampau (Madhi), sedang atau akan datang (Mudhori’),
dan perintah (Amar).
c. Huruf adalah setiap kata yang tidak bermakna kecuali jika
bersama dengan kata yang lain.
3.2 SARAN
Makalah ini hanya mencakup materi-materi pembagian kata dalam
bahasa arab, dan penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka penulis mohon kritik
dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.

8
9
Daftar Pustaka

Sarah Mutia Mutmainnah Baso. (2019). Bahasa Arab Bahasa Al-Qur’an. Researchgate.net
Zubaidillah, M. H. (2018). Pengertian dan Pembagian Kalam.
Hidayat, N. S. (2012). Problematika pembelajaran bahasa Arab. Jurnal Pemikiran
Islam, 37(1).

Anda mungkin juga menyukai