Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH NAHWU

MARFUATUL ASMA

DISUSUN OLEH:
Siti Nur Khofifah

Guru Pembimbing:
Musyafa Fathoni

YAYASAN PONDOK PESANTREN AL-FATTAH


MA SALAFIYAH
PROGRAM AKSELERASI
TP. 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena taufik dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat beserta salam semoga tetap terlimpah
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya, sahabatnya dan
kita selaku umatnya.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas Nahwu Shorof dari guru saya
dengan judul MARFUATUL ASMA.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah membimbing
saya.
Penulis mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua yang tidak perna lelah mendidik dan membekali penulis sehingga masih
bisa meneruskan jenjang pendidikanya.
2. Pengasuh PP. AL-FATTAH ( Abah Drs KH. Agus Abdul Majid Fattah) yang telah banyak
memberi inspirasi serta pendidikan lahir maupun batin.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan maupun kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun,

Lamongan, 21 Oktober2015

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1.
1.2.
1.3.

Latar Belakang................................................................................................................
Rumusan Masalah...........................................................................................................
Tujuan
Penulisan
Makalah.

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................
1.
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Macam Isim-Isim Yang Di Baca Rafa.


Fail.
Naibul Fail.............................................................................................................
Mubtada dan Khobar..
Isim Kana
Khobar-nya Inna
Dzonna dan Saudaranya.
Lafadz yang Mengikuti Kalimah yang Dibaca Rafa..

BAB III PENUTUPAN....................................................................................................


A. Kesimpulan....................................................................................................................
B. Saran..............................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Setiap ilmu itu mempuyai banyak materi pembahasan yang terkandung dalam ilmu
tersebut. Materi-materi tersebut mempunyai pembahasan-pembahasan tersendiri, begitu juga
dengan ilmu nahwu. Banyak materi pembahasan yang ada dalam ilmu nahwu,dimulai dari
bab kalam sampai bab yang terakhir. Salah satu bab yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah mengenai Al-asmaul Marfuat. Al-asmaul marfuat adalah isim-isim yang di baca
rafa. Isim- isim yang di baca rafa itu ada tujuh macam. Dan dalam makalah ini penulis
mencoba memaparkan mengenai isim-isim yang di baca rafa.
1.2.

Rumusan masalah
Dalam penyusunan makalah ini, maka permasalahannya di rumuskan pada :
Bagaimana mengetahui isim yang marfu?
Bagaimana penggunaan ilmu nahwu?
Bagaimana pengelompokan isim-isim yang marfu?
1.3. Tujuan penulisan makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Untuk mengetahui isim-isim yang marfu.
Untuk mengetahui penggunaan ilmu nahwu.
Untuk mengetahui ada apa saja isim-isim yang marfu.

BAB II
PEMBAHASAN
2. Macam Isim-Isim Yang Di Baca Rafa
Isim- isim yang di baca rafa itu ada tujuh macam, seperti yang tertera pada nadhom
di bawah ini :

Isim-isim yang di baca rafa itu ada tujuh macam, kami akan menyebutkannya nama-nama
yang telah ditetapkan pada bab masing-,masing
Isim-isim yang dirafakan itu ada tujuh :
1.
Isim Faail
2.
Isim Maful yang tidak disebut failnya (naaibul fail)
3.
Mubtada
4.
Khabar Mubtada
5.
Isim Kaana dan saudara-saudaranya
6.
Khabar inna dan saudara-saudaranya
7.
Dan yang mengikuti yang dirafakan, yaitu ada empat : Naat, athaf, taukid, dan
badal

A.

( )il'Fa
Adalah isim yang di baca rafa yang sebelumnya menyebutkan fiilnya. Atau juga Faail yaitu
isim yang dibaca rofa yang jatuh setelah fiil mabni malum. Dengan kata lain Fail adalah
sobyek / pelaku dalam suatu pekerjaan.
Contoh :
( Amar telah datang )
Tarkib Fail itu ada dua macam : Fail isim dhohir dan fail isim dhomir.
- Isim Dhohir adalah isim yang wujudnya tampak, baik itu nama atau dzatnya, seperti zaid,
bulan, bintang dll.
Maka faail isim dzhahir itu seperti contoh

, , , , , ,
, , , , , ,
, , , , , ,
,

- Isim Dlomir adalah isim yang wujudnya aslinya disembunyikan seolah diganti dengan kata
tertentu. Contoh : yang bermana dia laki-laki satu. Artinya wujud aslinya adalah Zaid,
Kholid atau Umar , namun disembunyikan dan diganti dengan kata tsb.
Dan Faail isim dhamir itu ada 12, yaitu :

,
,
,
,
,
,
,
,
,

,
,

B. )Naibul Fail )
Adalah isim yang di baca rafa yang tidak menyebutkan failnya ( pelaku ). Atau juga
Naibul faail yaitu isim yang di baca rofa yang jatuh setelah fiil mabni majhul. Lebih
mudahnya lagi Naibul fail adalah isim yang dibaca rofa yang menganti kedudukan fail
karena failnya dibuang.
Cara memabnikan majhul fiil madhi dan mudhori yaitu :
A. fiil madhi dengan cara:
Didhommah huruf pertamanya dan dikasroh huruf sebelum akhirnya.
B. fiil mudhori dengan cara:
Didhommah huruf pertamanya dan difatkha huruf sebelum akhirnya.
Contoh :

(Ahmad telah di tolong)


Naibul Fail ada dua macam yakni naibul fail isim dhohir dan naibul fail isim dhomir.
Maka naaibul faail isim dzhahir itu contohnya :

" "

" " " "

dan naaibul faail isim dhamir contohnya:

,
,
,
,
,
,
,
,

,
,
,

C. )Mubtada dan Khobar )


Mubtada adalah isim yang dirafakan yang terbebas dari amil-amil lafadzh.
Contoh : Qs. Ali Imran : 115 (Allah Maha Tahu )

Khabar adalah isim yang dirafaakan yang disandarkan kepada mubtada.
Contoh :

(Ayahmu telah hadir)

Contohnya :

"" " " " "

Mubtada itu ada dua bagian, yaitu mubtada isim dzahir dan mubtada isim dhamir
Maka Mubtada isim dzahir itu adalah sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya (seperti
contoh di atas)
Mubtada isim dhamir itu ada dua belas :


: contohnya (( ) )Dan apa-apa yang menyerupai contoh ini

Khabar itu ada dua bagian, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair (bukan) mufrad.
Khabar mufrad contohnya:
Khabar ghairu mufrad itu ada empat :
1. Jar dan majrur tersusun atas huruf jer dan isim yang dimasuki huruf tsb ( majrur ).
Contoh :
2. Dhorof Madhruf tersusun atas dhorof dan isim yang dimasukinya ( madhruf ).
Contoh :
3. Jumlah Filiyyah yang tersusun atas fiil dan fail.
Contoh :
4. Jumlah Ismiyah yang tersusun atas Mubtada dan khobar.
Contoh :

D. Isim Kana ( ) " "


Adalah amil yang masuk / merusak pada mubtada dan khobar. Isim Kaana
dinamakan amil nawasikh sughra karena hanya merusak salah satu dari terkib mubtada dan
khobar. Isim Kaana beramal dengan

(me-rafakan isim {mubtada} dan menashobkan khobar {khobar mubtada }.


Contoh : Qs. Al-Isra: 67

(Dan manusia amatlah ingkar).


Adapun saudara-saudaranya Kaana ada 11 yakni:


Bab amil (faktor penyebab perubahan i'rob) yang masuk pada mubtada' dan khabar
Contoh:

dll.

E. Khabar-Nya Inna ""

Adalah amil nawasikh sughra seperti isim kaana. Khobar Inna beramal
dengan ( menashobkan isim dan me-rafakan khobar).

Contoh : Qs. Annisa : 145

(Sungguh orang-orang munafik tempat mereka di dasar paling bawah dari neraka ).
Adapun dan saudara-saudaranya adalah menashabkan isim dan merafa'kan khabar.

Yaitu:
contoh:


F.
Selain Kaana dan Inna, amil yang merusak pada mubtada dan khobar
adalah yang beramal :

Yaitu menashabkan terkib mubtada dan khobar kemudian keduanya menjadi maful (obyek).
Contoh : ( aku telah menduga Zaid berdiri).
Saudara-saudaranya Dhonna :

G.
Adalah lafazh yang mengikuti kalimah yang di baca rafa. Ada empat yaitu:

1. ( Sifat) Na'at
Adalah suatu isim yang ikut pada manutnya (lafazh yang dipasang naat).
Contoh : Qs. Al-Fath : 25

( Sekiranya bukan karena lelaki-lelaki mukmin dan perempuan-perempuan mukminat...)


Naat itu mengikuti yang disifati pada keadaan rafanya, nashabnya, khafadhnya, marifatnya,
.dan nakirahnya
:Contohnya

, , .

Marifat (kata khusus) itu ada lima:


1. Isim Dhamir (kata ganti).
Contohnya:

2. Isim Alam (nama).
Contohnya:
3. Isim Mubham (kata tunjuk).
Contohnya : , ,
4. Isim yang terdapat alif lam (al).
Contohnya :
5. Apa-apa yang diidhafahkan kepada salah satu dari ini yang empat.
Nakirah (kata umum) adalah setiap isim yang tersebar (beraneka ragam) pada jenisnya ,tidak
tertentu pada sesuatupun. Dan untuk memudahkannya, nakirah itu adalah setiap yang dapat
menerima alif lam, contohnya:

2. Atof'
Adalah kata penghubung, penghubung antara satu kalimat dengan kalimat yang
lainnya. Maka dari itu yang diikuti dengan yang mengikuti harus sama dalam Irobnya. Dan
dapat diartikan sebagai isim yang disandarkan pada kalimat sebelumnya.
Contoh :

( telah berdiri muhammad dan amar).

Antara mathuf dan mathuf harus sesuai dalam hal irabnya. Huruf athaf ada sepuluh
yakni:
(pada sebagian tempat)
Jika kamu athafkan dalam keadaan rafa maka rafakan, dalam keadan nashab maka
nashabkan, dalam keadaan khafad maka khafadhkan, dalam keadaan jazm maka jazmkan.
Contohnya :

, , , "

3. Taukid
Taukid secara bahasa berarti menguatkan. Dan menurut pengertian istilah
adalah tabi yang disebutkan di dalam kalimat untuk menguatkan atau menghilangkan
keragu-raguan dari si pendengar.

Contoh :

( Amar telah datang sendiri).

Dengan kata lain Taukid bisa diartikan Lafadz yang mengikuti pada lafadz sebelumnya
yang berfungsi menguatkan.
Lafadz taukid yang di pakai :
a. Lafadz Nafsun.
contoh :
( Amar telah datang sendiri)
b. Lafadz Ain.
contoh :
( Amar telah datang sendiri)
c. Lafadz Kullun.
contoh : (Kaum itu telah datang semuanya)
d. Lafadz ajmau.
contoh : (Kaum itu telah datang seluruhnya).
e. Lafadz yang mengikuti Ajmau, yakni Aktau , Abtau, Abshou.
contoh :

4. Badal (Pengganti)
Adalah tabi (isim yang ikut) yang di maksud adalah hukumnya tanpa memakai
perantaraan antara tabi dan matbunya.
Macam-macam badal ada empat yaitu:
a. Badal Syai Min Syai ( )
Adalah badal yang cocok dan sesuai pada mubdal minhu-nya dalam hal
makna.
Contoh : ( zaid telah datang, yakni saudaramu)
b. Badal Badh min Kul (
)
Adalah badal yang lafazh keduanya merupakan sebagian dari mubdal minhu
(lafazh yang pertama).
Contoh :
( aku telah makan roti itu yakni sepertiganya)
c. Badal Isytimal ( (
Adalah lafazh yang mengandung makna bagian dari matbunya ,tetapi
menyangkut dalam hal maknawi (bukan materi).
Contoh : ( zaid telah bermanfaat bagiku yakni ilmunya)
d. Badal Gholath ( (
Adalah yang tidak mempunyai maksud yang sama dengan matbunya,tetapi
yang dimaksud adalah badal.
Contoh :


(aku telah melihat kuda)


(aku telah melihat zaid yakni kuda)

BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya, dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut bahwa isim isim yang di baca rafa ada tujuh yakni :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Fail
Naibul Fail
Mubtada
Khobar Mubtada
Isim Kaana dan Saudara-saudaranya
Khobar Inna dan saudara-saudaranya
Lafadz yang mengikuti kalimah yang di baca rafa:
Naat
Athaf
Taukid
Badal

B. Saran
Dengan adanya makalah ini marilah kita dapat memahami dan mengerti tentang
materi Marfuatul Asma agar dapat menambahkan ilmu nahwu yang lebih luas. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis dan pembacanya, tentunya makalah ini jauh
dari kesempurnaan dan yang penulis harapkan adalah sebuah kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk memperbaiki makalah ini agar bisa jauh lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai