Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Bach Yunof Candra, M. Pd. I.
Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhir
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Kewirausahaan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 7
B. Saran .......................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbandingan agama tidak dimaksudkan bagi seorang peneliti untuk
mencari ajaran agama yang benar. Karena seseorang yang menekuni
perbandingan agama yakni untuk memperoleh pengetahuan sehingga untuk
membentuk wawasan yang semakin luas tentang ajaran agama. Prinsip
utama untuk memasuki studi perbandingan agama adalah bukan untuk
mencari kebenaran melainkan untuk memperluas wawasan pemikiran
tentang agama-agama yang salah satu manfaaatnya yaitu semakin
memperoleh suasana penghayatan terhadap kebenaran ajaran agama yang
dianutnya. Implementasi adalah tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang telah disusun dengan matang, cermat dan terperinci. Jadi,
implementasi dilakukan sesudah adanya perencanaan yang baik dan matang
atau sebuah rencana yang disusun sebelumnya sehingga sudah ada kepastian
dan kejelasan akan rencana tersebut. Begitupun dalam implementasi ilmu
perbandingan agama. Maka dari itu, makalah ini akan membahas mengenai
tujuan dan implementasi ilmu perbandingan agama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dari ilmu perbandingan agama?
2. Bagaimana implementasi dari ilmu perbandingan agama?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang tujuan ilmu perbandingan agama.
2. Memaparkan penjelasan mengenai implementasi ilmu perbandingan
agama.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Joachim Wach mengemukakan, bahwa keikut sertaan seseorang
dalam upacara keagamaan (ritual) yang diselidikinya tidaklah merupakan
jaminan bagi keberhasilan dalam usaha memahami agama tersebut. Sebab
walaupun seseorang terlibat dalam suatu upacara keagamaan, tetapi ia
sendiri tidak menghayati pengertian yang dilakukanya.
Usaha untuk mempelajari dan memahami suatu agama yang dianut
orang lain bisa saja dilakukan dengan cara mengetahui bermacam fakta dari
agama yang dipelajari. Untuk itu harus mengumpulkan dan menyusun
segala informasi yang diperoleh.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa tujuan mempelajari ilmu
perbandingan agama antara lain:
1. Dengan mempelajari perbandingan agama dapat menimbulkan tenaga
dan pikiran untuk membandingkan ajaran-ajaran setiap agama,
kepercayaan, dan aliran-aliran peribadatan yang ada.
2. Dengan mempelajari perbandingan agama, orang dapat membedakan
ajaran-ajaran setiap agama, kepercayaan dan aliran-aliran yang
berkembang dalam masyarakat, sehingga dapat memahami kehidupan
batin, alam pikiran dan kecenderungan hati bagi umat beragama.
3. Ilmu perbandingan agama tidak memberikan atau menambah keimanan
seseorang tegas orang yang tidak beragama tidak akan dapat
memperoleh sesuatu kepercayaan atau keimanan yang sesungguhnya
dari ilmu ini.
Selanjutnya Muhammad Rifa’i juga mengemukakan tujuan dari ilmu
perbandingan agama antara lain:
1. Ilmu perbandingan agama tidak memberi dan menambah keimanan
seseorang, tegasnya orang yang tidak beragama tidak akan memperoleh
suatu kepercayaan atau keimanan dari ilmu itu.
2. Ilmu perbandingan agama tidak membicarakan tentang kebenaran suatu
agama, oleh karena itu soal teologi yang mempergunakan jalan-jalan
lain yang berlainan daripada ilmu pengetahuan. Bagi ilmu
perbandingan, semua agama dinilai sama.
3
3. Ilmu perbandingan agama tidak berusaha untuk meyakinkan maksud
agama yang diusahakan oleh penganut agama itu sendiri. Artinya orang
yang menyelidiki agama untuk suatu perbandingan, tidak berusaha
untuk menjadi ulama-ulama agama-agama itu, sebab untuk menjadi
suatu ulama dalam salah satu agama sajapun harus sudah memakan
waktu yang lama sekali.
4. Cara penyelidiki Ilmu perbandingan agama ialah mengumpulkan dan
mencatat kenyataan yang terdapat pada berbagai agama yang diselidiki
seperti benda-benda yang berupa kitab-kitab suci, greja, kuil, vihara, dan
sebagainya.
5. Dapat menimbulkan tenaga dan pikiran dengan memperbandingkan
ajaran-ajaran seytiap agama, kepercayaan dan aliran-aliran dalam
peribadatan yang ada.
Dari uraian di atas, maka bagi penyelidik, pengkaji Ilmu
perbandingan agama, tidak mungkin mengamalkan dari doktrin agama
yang di selidiki, melainkan hanya melakukan analisis komparasi sampai
pada suatu kesimpulan yang meliputi persamaan dan juga perbedaan.
4
sebelumnya, meliputi kebutuhan apa saja yang diperlukan, siapa yang
melaksanakan, kapan pelaksanaannya, serta kapan akan diselesaikan target
implementasi itu sendiri.
Implementasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pelaksanaan
atau penerapan. Sebagai mana yang ada di dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, implementasi berarti penerapan. Browne dan Wildavsky
mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan. Adapun Schubert mengatakan bahwa implementasi adalah
system rekayasa. (firdianti, 2018: 19)
Secara umum implementasi adalah tindakan atau pelaksanaan dari
sebuah rencana yang telah disusun dengan matang, cermat dan terperinci.
Jadi, implementasi dilakukan sesudah adanya perencanaan yang baik dan
matang atau sebuah rencana yang disusun sebelumnya sehingga sudah ada
kepastian dan kejelasan akan rencana tersebut.
Seperti diketahui, ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh suatu
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta. Penelitan perbandingan agama
masih menghadapi persoalan metodologis. Artinya bagaimana standar-
standar yang digunakan dalam mengukur variabel-variabelnya belum
ditemukan formulasi yang disepakati para ahli perbandingan agama. Namun
demikian metodologi bagi penelitian ini tetap sangat dibutuhkan para
peneliti dan pengkajinya. Berbicara tentang implementasi maka hal ini
berkaitan dengan cara atau metode serta pendekatan yang digunakan dalam
ilmu perbandingan agama. Dimana dalam melakukan analisis ilmu
perbandingan agama terdapat beberapa metode, diantaranya yaitu metode
simetris, asimetris dan segitiga.
1. Simetris, dalam hal ini seorang peneliti melakukan perbandingan setelah
masing-masing konsep, ajaran, pandangan, atau realitas diuraikan
secara lengkap. Dalam hal ini harus ada penegasan mengenai hal yang
dibandingkan apakah penampakan yang kongkrit atau sampai pada
dasar-dasar ajaran agama.
2. Asimetris, yaitu analisis yang dimulai dengan menguraikan ajaran,
konsep-konsep dan pandangan pertama, kemudian sambil memberikan
5
deskripsi tentang ajaran, konsep-konsep dan pandangan kedua,
langsung dibuat perbandingan dengan agama yang pertama diuraikan.
3. Segitiga, yaitu suatu analisis perbandingan dengan membandingkan
ajaran, konsep, dan pandangan ketiga yang mungkin lebih lengkap dan
melakukan tinjauan dari sudut lain. Dengan demikian akan jelas apa
yang dimaksud dengan dua yang sedang dibandingkan
Juga dalam menganalisa ilmu perbandingan agama pun terdapat
beberapa pendekatan, diantaranya pendekatan sosiologis, theologis,
psikologis, filosofis, historis, fenomenologis dan lain sebagainya.
Maka dari itu dalam penerapan atau implementasi ilmu
perbandingan agama, yang pertama harus dilakukan adalah membuat
rencana kegiatan mislanya, membuat deskripsi atau konsep tentang apa
yang akan dibandingkan. Selanjutnya menentukan pendekatan serta metode
apa yang akan digunakan, dan kemudian analisa tersebut dapat
dilaksanakan. Contoh : ketika seseorang ingin menganalisa ilmu
perbandingan agama tentang ketuhanan, maka seseorang tersebut harus
mendeskripsikan dan membuat konsep mengenai ketuhanan dalam
perspektif agama yang dianutnya dan dari agama yang akan menjadi
bandingannya. Dalam kasus ini maka pendekatan yang akan digunakan
adalah pendekatan theologies dan metode yang digunakan bisa
menggunakan salah satu dari metode yang tersedia. Setelah membuat
perencanaan seperti demikian, maka implementasi dapat dilakukan.
BAB III
PENUTUP
6
A. Kesimpulan
Ilmu perbandingan agama bertujuan untuk memberikan
kemungkinan bagi seseorang yang melibatkan diri dalam studi agama untuk
memiliki pandangan yang sempurna tentang apa arti pengalaman
keagamaan dan ekspresi-ekspresi semacam apa yang bisa ditimbulkan.
Dalam penerapan atau implementasi ilmu perbandingan agama,
yang pertama harus dilakukan adalah membuat rencana kegiatan mislanya,
membuat deskripsi atau konsep tentang apa yang akan dibandingkan.
Selanjutnya menentukan pendekatan serta metode apa yang akan
digunakan, dan kemudian analisa tersebut dapat dilaksanakan.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Kami berharap kapada para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun guna mewujudkan perubahan yang lebih baik.
Terimakasih.
7
DAFTAR PUSTAKA