Anda di halaman 1dari 9

ISTIGHNA, Vol.

2, No 2, November 2019 P-ISSN 1979-2824 E-ISSN 2655-8459


Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi dan Peran Kurikulum

FUNGSI DAN PERAN KURIKULUM

Siti Laelatul Hudriyah


slhudriyah@gmail.com

Nur Ajijah
01deszizah@gmail.com

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Islamic Village Tangerang Banten,


0215464165, stit.islamic@yahoo.co.id

Abstract: Salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan adalah


kurikulum. Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan
oleh setiap satuan pendidikan. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait.
Kedudukan kurikulum ini sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan
pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan
dalam perkembangan kehidupan manusia, kurikulum juga dipersiapkan dan
dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta
didik agar mereka dapat hidup di masyarakat. Dan selain itu pendidikan bukanlah
hal yang mudah untuk dilaksanakan harus ada konsep tertentu sebagai sarana
pembelajaran dan harus mampu memberikan pengalaman yang berguna dan
bermakna bagi siswa dikehidupan selanjutnya.

Keywords: Fungsi; Peran; Kurikulum; Pendidikan

A. PENDAHULUAN
1. Isi Pendahuluan
Kurikulum merupakan komponen penting dalam pendidikan,
kurikulum adalah komponen pendidikan yang dijadikan acuan atau
pedoman oleh satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun

Peer reviewed under reponsibility of STIT ISLAMIC VILLAGE.


© 2018 STIT ISLAMIC VILLAGE, All right reserved, This is an open access article under 1
the CC BY SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
ISTIGHNA, Vol. 2, No 2, November2019 P-ISSN 1979-2824
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi Dan Peran Kurikulum

penyelenggara, khususnya yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah


disetiap lembaga pendidikan.
Sebagai salah satu bagian dalam sistem pendidikan yang telah
direncanakan secara sistematis, kurikulum tentunya memiliki fungsi dan
peranan yang sangat penting bagi kegiatan pendidikan yang sedang
dilaksanakan.
Kurikulum berisi segala aspek yang mempengaruhi peserta didik di
sekolah, termasuk guru dan sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum
sebagai program belajar bagi siswa, disusun secra sistematis dan logis dan
diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.

B. METODE PENELITIAN
Penulisan jurnal ini dilakukan menggunakan metode studi pustaka, yaitu
mencari, mengambil, serta mengumpulkan data referensi dari buku-buku
ataupun sumber-sumber lainnya yang terkait dengan objek dan pembahasan
yang sedang dicari informasinya.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Fungsi dan peran kurikulum dalam pendidikan
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup
dimasyarakat. Dalam sistem satuan pendidikan kurikulum merupakan
komponen yang sangat penting, sebab di dalamnya bukan hanya
menyangkut tujuan dan arah pendidiakan saja, akan tetapijuga pengalaman
belajar yang harus dimiliki oleh siswa serta bagaimana mengorganisir
pengalaman itu sendiri.1
Begitu pentingnya fungsi dan peran kurikulum, maka dalam setiap
pengembangan kurikulum pada jenjang manapun harus didasarkan pada

1
Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), H. 10

2
ISTIGHNA, Vol. 2, No 2, November2019 P-ISSN 1979-2824
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi Dan Peran Kurikulum

asas-asas tertentu.2 Kurikulum merupakan rencana dan rancangan


pendidikan, kurikulum juga dapat disebut sebagai roda sentral dalam
perjalanan pendidikan.3 Tanpa adanya kurikulum proses pembelajaran tak
akan berhasil dengan baik, ibarat kapal tanpa nahkodanya, kapal tersebut
akan berlayar tanpa arah karena tidak mempunyai tujuan yang jelas, begitu
pula dengan proses pembelajaran tanpa kurikulum, interaksi pembelajaran
akan tidak terarah dan tidak akan berhasil karena pendidik dan peserta
didik tidak memiliki pegangan dan pedoman yang terarah.4
a. Fungsi kurikulum dalam pendidikan
Secara umum fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk
membantu peserta didik untuk mengembangkan pribadinya kearah
tujuan pendidikan.5 Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dan acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
dalam melaksanakan proses pembelajaran.6 Bagi kepala sekolah dan
pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi
sebagaai pedoman dalam membimbing anaknya belajar dirumah. 7 Bagi
masyarakat, kurikulum berfungsi sebagi pedoman untuk memberikan
bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan disekolah.
Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu bahan
belajar.
Dalam pendidikan atau pembelajaran, menurut Alexander inglis
terdapat 6 fungsi kurikulum, diantaranya:

2
Lismina, Pengembangan Kurikulum Di Sekolah Dan Perguruan Tinggi, (Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia, 2018), H.12
3
Johnsen Harta, Kajian Kurikulum Kimia SMA Dan SMK, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), H.15
4
Muhammad Zaini, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Dan Inovasi, (Yogyakarta:
Teras, 2009), H. 21
5
Susianty Selaras Ndari, Chandrawati, Telaah Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, (T.K., T.P.,
T.T.), H. 65
6
Sarinah, Pengantar Kurikulum, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), H. 17
7
Erma Fatmawati, Profil Pesantren Mahasiswa: Karakter Kurikulum, Desain Pengembangan
Kurikulum, Peran Pemimpin Pesantren, (Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara, 2015), H. 69

3
ISTIGHNA, Vol. 2, No 2, November2019 P-ISSN 1979-2824
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi Dan Peran Kurikulum

1. Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat Pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar
memiliki sifat well adjusted, yaitu mampu menyesuaiakan dirinya
dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
social. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan
dan bersifat dinamis. Karena itu, siswa pun harus memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi di lingkungannya.8
2. Fungsi integrasi
Fungsi integrasi dimaksudkan bahwa kurikulum harus
dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh. Kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor harus berkembang secara
terintegrasi. Mengapa demikian? Sebab, kurikulum bukan hanya
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan intelektual atau
kecerdasan saja, akan tetapi juga harus dapat membentuk sikap
sesuai dengen system nilai yang berlaku dimasyarakat, serta dapat
memberikan keterampilan untuk dapat hidup di lingkungan
mayarakatnya.9
3. Fungsi diferensiasi
Fungsi diferensiasi dimaksudkan kurikulum perlu
memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan perorangan
dalam msyarakat. Pada dasarnya diferensiasi akan mendorong
orang berfikir kritis dan kreatif, dan ini akan mendorong kemajuan
social dalam masyarakat.10
4. Fungsi persiapan
Kurikulum berfungsi mempersiapkan anak didik agar
mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang

8
Ma’as Sobirin, Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), H. 19
9
Wina Sanjaya, Kurikulum Dalam Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2008), H. 15
10
Susianty Selaras Ndari, Chandrawaty, Telaah Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:
Edu Publisher, T,T.,), H. 66

4
ISTIGHNA, Vol. 2, No 2, November2019 P-ISSN 1979-2824
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi Dan Peran Kurikulum

lebih jauh, apakah anak melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi


atau persiapan belajar didalam masyarakat, seadainya dia tidak
mungkin melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi.
Bersiap untuk belajar lebih lanjut tersebut diperlukan, mengingat
sekolah tidak mungkin memberikan semua apa yang diperlukan
anak didik, termasuk dalam pemenuhan minat mereka.11
5. Fungsi pemilihan
Fungsi pemilihan ,antara keperbedaan dan pemilihan
mempunyai hubungan yang erat. Pengakuan atas perbedaan berarti
pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang
diinginkan dan menarik minatnya. Hal ini merupakan kebutuhan
yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga
kurikulum perlu diprogram secara fleksibel.12
6. Fungsi diagnostik
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat Pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan
siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi)
dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu
memahami potensi-potensi dan kelemahan-kelemahan yang ada
pada dirinya maka diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri
potensi/kekuatan yang dimilikinya atau perbaiki kelemahan-
kelemahannya.

Keenam fungsi yang sudah dikemukakan harus dimiliki oleh suatu


kurikulum lembaga pendidikan secara menyeluruh (komperhensif).
Dengan demikian kurikulum dapat memberikan pengaruh bagi
pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam rangka pencapaian
tujuan pendidikan.13

11
Nik Haryati, Ilmu Pendidikan Islam, (Malang: Gunung Samudera, 2014), H. 82
12
Ummyssalam, A.T.A Duludu, Buku Ajar Kurikulum Bahan Dan Media Pembelajaran PLS,
(Yogyakarta: Deepublish, 2017), H. 5
13
Ali Sudin, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Bandung: Upi Press, 2014), H. 11-12

5
ISTIGHNA, Vol. 2, No 2, November2019 P-ISSN 1979-2824
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi Dan Peran Kurikulum

b. Peran kurikulum dalam pendidikan


Kurikulum memiliki kedudukan dan posisi yang sangat sentral
dalamkeseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum merupakan
syarat mutlak yang dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu
sendiri. Apabila dirinci secara mendetail peranan kurikulumsangat
penting dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan.14 Menurut Oemar
Hamalik (1990), kurikulum sebagai program pendidikan yang telah
direncanakan secara sistematis mengemban peran sebagai berikut :
1. Peran konservatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana
untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang
dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda
(siswa). Dengan demikian, peranan konservatif ini pada hakikatnya
menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau.
Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan
kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses
sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu mempengaruhi dan
membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup
di lingkungan masyarakatnya.15
2. Peranan kreatif
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya
senantiasa terjadi setiap saat. Peranan kreatif menekankan bahwa
kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru,
sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang.
Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap
siswa mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk
memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-

14
Ali Sudin, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Bandung: Upi Press, 2014), H. 8
15
Ma’as Shobirin, Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), H.
23-24

6
ISTIGHNA, Vol. 2, No 2, November2019 P-ISSN 1979-2824
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi Dan Peran Kurikulum

kemampuan baru, serta cara berfikir baru yang dibutuhkan dalam


kehidupannya.16
3. Peranan kritis dan evaluatif
Peranan ini adalah peran untuk memilih dan menilai sosial
budaya yang berlaku dalam masyarakat untuk diwariskan kepada
peserta didik.17 Kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak
hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai,
memilih unsure-unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam
hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam control sosial dan
menekankan pada unsur berpikir kritis. Nilai-nilai sosial yang tidak
sesuai lagi dengan keadaan masa mendatang dihilangkan dan
diadakan modifikasi dan perbaikan, sehingga kurikulum perlu
mengadakan pilihan yang tepat atas dasar kriteria tertentu.18
Ketiga peranan kurikulum tersebut tentu saja harus berjalan
secara seimbang dan harmonis agar dapat memenuhi tuntutan
keadaan. Jika tidak, akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang
menyebabkan peranan kurikulum pendidikan menjadi tidak
optimal. Menyelaraskan ketiga peranan kurikulum tersebut menjadi
tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses
pendidikan, di antaranya pihak guru, kepala sekolah, pengawas,
orang tua, siswa dan masyarakat. Dengan demikian, pihak-pihak
yang terkait tersebut idealnya dapat memahami betul apa yang
menjadi tujuan dan isi dari kurikulum yang diterapkan sesuai
dengan bidang tugas masing-masing.19

16
Niniek Kusumawati Dan Vivi Rulviana, Pengembangan Kurikulum Di Sekolah Dasar, (Magetan:
Ae Media Grafika, 2017), H. 13
17
Andi Setiawan, Belajar Dan Pembelajaran, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, T.T.), H. 179
18
Ummyssalam A. T. A Duludu, Buku Ajar Kurikulum Bahan Dan Media Pembelajaran PLS,
(Yogyakarta: Deepublish, 2017), H. 3
19
Ali Sudin, Kurikulum Dan Pembelajaran, (Bandung: Upi Press, 2014), H. 9

7
ISTIGHNA, Vol. 2, No 2, November2019 P-ISSN 1979-2824
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi Dan Peran Kurikulum

D. KESIMPULAN
Dalam pendidikan atau pembelajaran, terdapat 6 fungsi kurikulum,
diantaranya: (1) Fungsi penyesuaian, mengandung makna bahwa kurikulum
sebagai alat Pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar mampu
menyesuaiakan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial. (2) Fungsi integrasi dimaksudkan bahwa kurikulum harus
dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh. (3) Fungsi diferensiasi,
dimaksudkan kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-
perbedaan perorangan dalam masyarakat. (4) Fungsi persiapan, artinya
kurikulum berfungsi mempersiapkan anak didik agar mampu melanjutkan
studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh, apakah anak
melanjutkan kesekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar didalam
masyarakat, seadainya dia tidak mungkin melanjutkan ke jenjang Pendidikan
yang lebih tinggi. (5) Fungsi pemilihan, antara keperbedaan dan pemilihan
mempunyai hubungan yang erat. Pengakuan atas perbedaan berarti pula
diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan
menarik minatnya. (6) Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa
kurikulum sebagai alat Pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan
siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan
kelemahan yang dimilikinya.
Kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara
sistematis mengemban peran, di antaranya: (1) Peran konservatif, peranan ini
menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-
nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini
kepada generasi muda (siswa). (2) Peranan kreatif, peranan kreatif
menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang
baru, sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. (3) Peranan kritis dan
evaluatif, peranan ini adalah peran untuk memilih dan menilai sosial budaya
yang berlaku dalam masyarakat untuk diwariskan kepada peserta didik.

8
ISTIGHNA, Vol. 2, No 2, November2019 P-ISSN 1979-2824
Homepage: http://e-journal.stit-islamic-village.ac.id/index.php/istighna
Siti Laelatul Hudriyah
Nur Ajijah
Fungsi Dan Peran Kurikulum

REFERENSI

Duludu, Ummyssalam, A.T.A, 2017, Buku Ajar Kurikulum Bahan Dan Media
Pembelajaran PLS, Yogyakarta: Deepublish
Fatmawati, Erma, 2015, Profil Pesantren Mahasiswa: Karakter Kurikulum,
Desain Pengembangan Kurikulum, Peran Pemimpin Pesantren,
Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara
Harta, Johnsen, 2019, Kajian Kurikulum Kimia SMA Dan SMK, Yogyakarta:
Deepublish
Haryati, Nik, 2014, Ilmu Pendidikan Islam, Malang: Gunung Samudera
Kusumawati, Niniek dan Rulviana, Vivi, 2017, Pengembangan Kurikulum Di
Sekolah Dasar, Magetan: Ae Media Grafika
Lismina, 2018, Pengembangan Kurikulum Di Sekolah Dan Perguruan Tinggi,
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia
Ndari, Susianty Selaras, Chandrawaty, T,T, Telaah Kurikulum Pendidikan Anak
Usia Dini, Jakarta: Edu Publisher
Sanjaya, Wina, 2008, Kurikulum Dan Pembelajaran: Teori Dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina, 2008, Kurikulum Dalam Pembelajaran, Jakarta: Prenadamedia
Group
Sarinah, Pengantar Kurikulum, 2015, Yogyakarta: Deepublish
Setiawan, Andi, T.T, Belajar Dan Pembelajaran, Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia
Sobirin, Ma’as, 2016, Konsep Dan Implementasi Kurikulum 2013, Yogyakarta:
Deepublish
Sudin, Ali, 2014, Kurikulum Dan Pembelajaran, Bandung: Upi Press
Zaini, Muhammad, 2009, Pengembangan Kurikulum Konsep Implementasi Dan
Inovasi, Yogyakarta: Teras

Anda mungkin juga menyukai