Anda di halaman 1dari 15

VALIDITAS

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi


Pendidikan

Disusun Oleh :

1. Fefi Kurnia NIM : 1718.010012


2. Siti Robiatul Adawiyah NIM : 1718.010051

Dosen Pengampu :

Leni Nurmiyanti, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)
ISLAMIC VILLAGE TANGERANG
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhir
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Evaluasi
Pendidikan dengan judul “Validitas”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang, 31 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

A. Pengertian Validitas .................................................................................... 2


B. Macam-Macam Validitas ............................................................................ 3
1. Validitas Logis ......................................................................................... 3
2. Validitas Empiris ...................................................................................... 6
C. Pengujian Validitas ..................................................................................... 8
BAB III

PENUTUP ............................................................................................................. 11

A. Kesimpulan................................................................................................ 11
B. Saran .......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi memiliki arti penting dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilaksanakan oleh seorang guru. Diantara tujuan dari evaluasi adalah untuk
menilai ketercapaian tujuan pendidikan oleh anak didik, sarana untuk
mengetahui apa yang telah anak didik ketahui dalam kegiatan belajar
mengajar, dan memotivasi anak didik. Untuk mengevaluasi hasil belajar dan
proses belajar siswa, seorang guru menggunakan berbagai macam alat atau
instrument evaluasi seperti tes tulis, tes lisan, atau lain sebagainya.
Ketentuan penting dalam evaluasi adalah bahwa hasilnya harus sesuai
dengan keadaan yang dievaluasi. Data evaluasi yang sesuai dengan
kenyataan disebut data valid. Agar memperoleh data yang valid, maka alat
dan instrumennya juga harus valid.
Alat tes yang bagaimana dan seperti apa yang dikatakan memiliki
validitas, selanjutnya akan kita bahas dalam makalah ini berjudul
“Validitas”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan validitas?
2. Apa saja macam-macam validitas?
3. Bagaimana cara mengukur validitas?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui atau memahami pengertian dari validitas.
2. Dapat mengetahui macam-macam validitas.
3. Dapat mengetahui bagaimana cara mengukur validitas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Validitas
Validitas berasal dari kata “validity” yang mempunyai arti sejauhmana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Validitas sebuah pengukuran adalah sejauhmana pengukuran tersebut
mengukur hal yang ingin diukur.1
Validitas merupakan produk dari validasi. Validasi adalah suatu proses
yang dilakukan oleh penyusun atau pengguna instrument untuk
mengumpulkan data secara empiris guna mendukung kesimpulan yang
dihasilkan oleh skor instrument.2
Berbicara tentang pengertian validitas, banyak pakar memberikan
definisi yang beragam, di antaranya yaitu:
1. Singarimbun (1989), bahwa validitas menunjukkan sejuhmana suatu
alat pengukur itu pengukur apa yang ingin diukur. Bila seseorang ingin
mengukur berat suatu benda, maka harus diukur menggunakan
timbangan. Timbangan adalah alat ukur yang valid bila dipakai untuk
mengukur berat, karena timbangan memang mengukur berat. Bila
panjang suatu benda yang ingin diukur, maka harus diukur
menggunakan meteran. Meteran adalah alat pengukur yang valid bila
digunakan untuk mengukur panjang, karena meteran memang
mengukur panjang. Bilamana peneliti menggunakan kuesioner di dalam
pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus
mengukur apa yang ingin diukurnya.
2. Suharsimi (2010), bahwa validitas adalah keadaan yang
menggambarkan tingkat instrument bersangkutan yang mampu
mengukur apa yang akan diukur.

1
Ni’matuzahroh dan Susanti Prasetyaningrum, Observasi: Teori dan Aplikasi dalam Psikologi,
(Malang: UMM Press, 2018),h. 117
2
Febri Endra, Pedoman Metodologi Penelitian [Statistika Praktis], (Sidoarjo: Zifatama Jawara,
2017),h. 131

2
3. Zainal Arifin (2012), bahwa validitas adalah suatu derajat ketepatan atau
kelayakan instrument yang digunakan untuk mengukur apa yang akan
diukur.
4. Saifuddin Azwar (2003), bahwa validitas mengacu sejauhmana akurasi
suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya.3
5. Fraenkel, bahwa validitas menunjukkan kesamaan, pengertian maupun
penggunaan masing-masing peneliti yang berbeda dalam
mengumpulkan data.4
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa validitas adalah
derajat ketepatan atau kelayakan instrument yang digunakan untuk
mengukur apa yang akan diukur serta sejauhmana instrument tersebut
menjalankan fungsi pengukurannya. validitas terkait dengan derajat
ketepatan, antara data objek sebenarnya dengan data penelitian yang ada di
lapangan.
Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya
hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan
secara tepat fakta atau keadaan yang sesungguhnya dari apa yang diukur.5

B. Macam-Macam Validitas
Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis dan
validitas empiris.
1. Validitas Logis
Validitas logis adalah suatu kondisi dimana suatu tes memenuhi
persyaratan validitas berdasarkan nalar, pemikiran atau logika. Validitas
logis diperoleh atas dasar berpikir secara logis. Oleh karena itu, suatu
tes dikatakan telah memiliki validitas logis apabila setelah dilakukan
penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes itu memang secara

3
Ibid., h. 132
4
Rifai, Kualitatif: Kualitatif Teologi, (Surakarta: Yoyo Topten Exacta, 2019),h. 65
5
Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian: Penelitian kualitatif, Tindakan Kelas & Studi
Kasus, (Sukabumi: CV Jejak, 2017),h. 87

3
logis dengan tepat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Validitas logis dapat terpenuhi apabila suatu tes dirancang dengan baik
mengikuti teori dan ketentuan membuat tes. Istilah lain untuk validitas
logis adalah validitas rasional atau validitas ideal.6
Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah
instrument, yaitu: validitas isi dan validitas konstrak (construct validity).
Validitas isi bagi sebuah instrument menunjuk suatu kondisi sebuah
instrument yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang
dievaluasi. Selanjutnya validitas konstrak sebuah instrumen menunjuk
suatu kondisi sebuah instrument yang disusun berdasarkan konstrak
aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi.7
Validitas logis diperoleh dengan cara judgment ahli yang kompeten.
Ahli yang akan menentukan validitas tes akan mencermati secara hati-
hati setiap item, sehingga secara logis dapat ditentukan apakah tes itu
memiliki validitas yang tinggi atau tidak.8
a. Validitas isi (content validity)
Validitas isi artinya kejituan dari suatu tes ditinjau dari isi tes
tersebut. Suatu tes hasil belajar dapat dikatakan valid, apabila materi
tes itu betul-betul merupakan bahan-bahan representatif terhadap
bahan-bahan pelajaran yang diberikan. Jadi, dalam validitas isi ini
diartikan seberapa jauh tes mengungkap pengetahuan siswa
mengenai sesuatu mata pelajaran tertentu. Dengan perkataan lain
bahwa tes prestasi ini tidak menanyakan apa yang seharusnya
diketahui, melainkan apa yang sebenarnya telah diketahui atau
diajarkan.
Untuk menilai validitas isi dilakukan dengan jalan
membandingkan materi tes tersebut dengan analisis rasional yang
dilakukan terhadap bahan-bahan yang seharusnya dipergunakan
dalam menyusun tes tersebut. Oleh karena bahan-bahan atau materi

6
M. Zaim, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris, (Jakarta: Kencana, 2016),h. 42
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),h. 81
8
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur, (Jakarta: Kencana, 2013),h.
254

4
yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi sering
disebut dengan validitas kurikuler. Validitas isi dapat diusahakan
tercapainya sejak saat penyusunan tes dengan cara merinci materi
yang diajarkan.9
Validitas isi ialah derajat di mana sebuah instrumen megukur
cangkupan substansi yang hendak diukur serta validitas isi
menunjuk pada sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi
yang dikehendaki.10
b. Validitas konstruksi (construct validity)
Secara etiomologis, kata “konstruksi” mengandung arti susunan.
Kerangka atau rekaan. Validitas susunan artinya kejituan daripada
suatu tes ditinjau dari susunan tes tersebut.
Validitas konstruksi dari suatu tes hasil belajar dapat dilakukan
penganalisisannya dengan jalan melakukan pencocokan antara
aspek-aspek berfikir yang oleh tujuan instruksional khusus
diperintahkan untuk diungkap maka tes hasil belajar tersebut dapat
dinyatakan sebagai tes hasil belajar yang valid dari susunannya atau
telah memiliki validitas konstruksi.11
Sebagai contoh jika rumusan Tujuan Instruksional Khusus (TIK):
“siswa dapat membandingkan antara efek biologis dan efek
psikologis”, maka butir soal pada tes merupakan perintah agar siswa
membedakan antara dua efek tersebut.
“Konstruksi” dalam pengertian ini bukanlah “susunan” seperti
yang sering dijumpai dalam teknik, tetapi merupakan rekaan
psikologis, yaitu suatu rekaan yang dibuat oleh para ahli Ilmu Jiwa
yang dengan suatu cara tertentu “merinci” isi jiwa atas beberapa
aspek seperti: ingatan (pengetahuan), pemahaman, aplikasi, dan
seterusnya. Dalam hal ini, mereka menganggap seolah-olah jiwa

9
Ibadullah Malawi dan Endang Sri Maruti, Evaluasi Pendidikan, (Jawa Timur: CV. AE Media Grafika,
2016),h. 25-26
10
Juhana Nasrudin, Metodologi Penelitian Pendidikan(buku ajar prakti cara membuat penelitian),
(Bandung: PT. Panca Terra Firma, 2019),h. 33
11
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, 2015),h. 86

5
dapat dibagi-bagi, tetapi sebenarnya tidak demikian. Pembagian ini
hanya merupakan tindakan sementara untuk mempermudah
mempelajari.12
2. Validitas Empiris
Validitas empiris adalah validitas yang bersumber pada pengamatan
di lapangan. Tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas
empiris apabila didasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data
hasil pengamatan di lapangan, terbukti bahwa hasil tes belajar itu
dengan secara tepat telah dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya
diungkap atau diukur lewat tes belajar tersebut.13
Untuk menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas
empiris ataukah belum dapat dilakukan penelusuran dari dua segi yaitu:
a. Validitas ada sekarang atau validitas bandingan (concurrent
validity)
Validitas bandingan artinya kejituan dari suatu tes dilihat
kolerasinya terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat kini secara
riil. Perbedaan antara validitas ramalan dengan validitas bandingan
ialah dilihat dari segi waktunya. Validitas ramalan melihat
hubungannya dengan masa yang akan datang. Sedangkan validitas
bandingan melihat hubungannya dengan masa sekarang.
Tinggi rendahnya validitas bandingan ini dengan jalan
mengkorelasikan hasil-hasil yang dicapai dalam tes tersebut dengan
hasil-hasil yang dicapai dalam tes sejenis yang telah diketahui
mempunyai validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya koefisien
kolerasi yang diperoleh, menunjukkan tinggi rendahnya validitas tes
yang akan dinilai kualitasnya.14
Sebagai contoh: seorang guru ingin mengetahui apakah tes
sumatif yang disusun sudah valid atau belum. Untuk itu diperlukan

12
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi…, Op.cit, h. 83
13
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi, Op.cit, h. 86
14
Ibadullah Malawi dan Endang Sri Maruti, Evaluasi …, Op.cit,h. 25

6
sebuah kriterium masa lalu yang sekarang datanya dimiliki.
Misalnya nilai ulangan harian atau nilai ulangan sumatif yang lalu.15
b. Validitas prediksi/ramalan (predictive validity)
Memprediksi berarti meramal. Validitas ramalan artinya
ketetapan daripada suatu alat pengukur ditinjau dari kemampuan tes
tersebut untuk meramalkan prestasi yang dicapainya kemudian.
Misalnya, suatu tes hasil belajar dapat dikatakan mempunyai
validitas ramalan yang tinggi, apabila hasil yang dicapai oleh anak
dalam tes tersebut betul-betul dapat meramalkan sukses tidaknya
anak-anak dalam pelajaran-pelajaran yang akan datang.
Suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes yang telah
memiliki validitas ramalan atau belum dapat ditempuh dengan cara
mencari korelasi antara tes hasil belajar yang sedang diuji validitas
ramalannya dengan kriterium yang ada. Jika di antara kedua variabel
tersebut terdapat korelasi positif yang signifikan maka tes hasil
belajar yang sedang diuji validitas ramalannya itu dapat dinyatakan
sebagai tes hasil belajar yang telah memiliki daya ramal yang tepat,
artinya apa yang telah diramalkan, betul-betul telah terjadi secara
nyata dalam praktek.16
Contohnya, tes masuk perguruan tinggi adalah sebuah tes yang
diperkirakan mampu meramalkan keberhasilan peserta tes dalam
mengikuti kuliah di masa yang akan datang. Calon yang tersaring
berdasarkan hasil tes diharapkan mencerminkan tinggi-rendahnya
kemampuan mengikuti kuliah. Jika nilai tes nya tinggi tentu
menjamin keberhasilannya kelak. Sebaliknya, seorang calon
dikatankan tidak lulus tes karena memiliki nilai tes yang rendah jadi
diperkirakan akan tidak mampu mengikuti perkuliahan yang akan
datang.17

15
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi…, Op.cit, h. 84
16
Sandu Siyoto dan M. Ali Sodik, Dasar Metodologi, Op.cit, h. 87
17
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi…, Op.cit, h. 84

7
C. Pengujian Validitas
1. Teknik Kolerasi Product Moment dengan Simpangan
Pengujian menggunakan uji teknik kolerasi product moment dengan
simpangan dengan taraf signifikansi 0,05. Interpertasi pengujian adalah
sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen
atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
b. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05)maka instrmen atau
item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan tidak valid).18
Pendekatan teknik kolerasi product moment dengan simpangan
menggunakan rumus sebagai berikut:19

∑ 𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√(∑ 𝑟 2 )(∑ 𝑦 2 )

Keterangan:
X : skor butir
Y : skor total
𝑟𝑥𝑦 : koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y
x : (X – Xrata-rata)
y : (Y – Yrata-rata)

Contoh:20
10 orang peserta didik kelas 11 SMA mendapat nilai dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai berikut:

18
Syamsunie Carsel HR, Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Pendidikan, (Yogyakarta: Penebar
Media Pustaka, 2018),h. 210
19
Wagiran, Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori Dan Implementasi, (Yogyakarta: Deepublish,
2013),h. 284
20
Yessy Nur Indah Sary, Buku Mata Ajar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta: Deepublish, 2018),h.
129-132

8
Tabel
Nilai Peserta Didik Kelas 11 SMA dalam
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Ingris
No Nama B. Indonesia B. Inggris
1 A 5 6
2 B 7 8
3 C 8 7
4 D 5 5
5 E 6 7
6 F 7 7
7 G 4 5
8 H 5 7
9 I 8 8
10 J 6 6

Langkah-langkah penyelesaian:
c. Membuat tabel persiapan seperti berikut:
No X Y x y 𝑥2 𝑦2 Xy

d. Masukkan nilai masing-masing mata pelajaran, dimana nilai Bahasa


Indonesia sebagai variabel X dan nilai Bahasa Inggris sebagai
variabel Y.
e. Jumlahkan semua nilai yang ada dalam variabel X dan variabel Y,
kemudian hitung rata-rata X dan rata-rata Y.
f. Cari nilai pada kolom x dengan jalan nilai tiap-tiap peserta didik
dalam kolom X dikurangi dengan rata-rata X.
g. Cari nilai pada kolom y dengan jalan nilai tiap-tiap peserta didik
dalam kolom Y dikurangi dengan rata-rata Y.
h. Cari nilai pada kolom 𝑥 2 dengan jalan menguadratkan masing-
masing nilai dalam kolom x.
i. Cari nilai pada kolom 𝑦 2 dengan jalan menguadratkan masing-
masing nilai dalam kolom y.

9
j. Cari nilai pada kolom xy dengan jalan mengalikan tiap-tiap nilai
dalam kolom x dengan nilai-nilai dalam kolom y.
Berdasarkan langkah-langkah di atas dapat dihitung koefisien
kolerasi product moment sebagai berikut:
Tabel
Perhitungan Kolerasi Product Moment dengan
Angka Simpangan
Nilai Nilai
No B.Ind B.Inggris x y 𝑥2 𝑦2 Xy
(X) (Y)
1 5 6 -1,1 -0,6 1,21 0,36 0,66
2 7 8 0,9 1,4 0,81 1,96 1,26
3 8 7 1,9 0,4 3,61 0,16 0,76
4 5 5 -1,1 -1,6 1,21 2,65 1,76
5 6 7 -0,1 0,4 0,01 0,16 -0,04
6 7 7 0,9 4 0,81 0,16 0,36
7 4 5 -2,1 -1,6 4,41 2,56 3,36
8 5 7 -1,1 0,4 1,21 0,16 -0,44
9 8 8 1,9 1,4 3,61 1,96 2,66
10 6 6 -0,1 -0,6 0,01 0,36 0,06
∑ 61 66 16,9 10,4 10,4
𝑋̅ 6,1 6,6

∑ 𝑥𝑦 10,4 10,4 10,4


𝑟𝑥𝑦 = = = = = 0,784
√(∑ 𝑟 2 )(∑ 𝑦 2 ) √(16,9)(10,4) √175,76 13,257

Rumus lain kolerasi product moment, yaitu:

∑ 𝑥𝑦
𝑟. 𝑥𝑦 =
𝑛. 𝜎𝑥. 𝜎𝑦

∑ 𝑥2 16,9
𝜎𝑥 = √ = √ = √1,69 = 1,3
𝑁 10

∑ 𝑦2 10,4
𝜎𝑦 = √ = √ = √1,04 = 1,0198
𝑁 10
10,4
= = 0,784
(10)(1,3)(1,0198)

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Validitas adalah derajat ketepatan atau kelayakan instrument yang
digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur serta sejauhmana
instrument tersebut menjalankan fungsi pengukurannya. validitas terkait
dengan derajat ketepatan, antara data objek sebenarnya dengan data
penelitian yang ada di lapangan.
Berkenaan dengan macam-macam validitas, ada validitas logis dan
validitas empiris. Validitas logis diperoleh dengan usaha yang sangat hati-
hati, sehingga secara logika instrumen itu dicapai menurut validitas yang
dikehendaki. Validitas empiris yaitu validitas yang diperoleh berdasarkan
pengalaman. Validitas empiris diperoleh melalui uji coba instrumen di
lapangan.
Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah
instrument, yaitu: validitas isi dan validitas konstrak (construct validity).
Serta ada dua macam validitas empiris yang dapat dicapai oleh sebuah
instrumen, yaitu validitas ada sekarang (concurrent validity) dan validitas
prediksi/ramalan (predictive validity).

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan, makalah ini kami buat berdasarkan referensi-referensi yang
didapat dari buku, pengetahuan dan online. Kami berharap kapada para
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun guna mewujudkan
perubahan yang lebih baik. Terimakasih

11
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.
Endra, Febri. 2017. Pedoman Metodologi Penelitian [Statistika Praktis]. Sidoarjo:
Zifatama Jawara.
Fitrah, Muh dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian: Penelitian kualitatif,
Tindakan Kelas & Studi Kasus. Sukabumi: CV Jejak.
HR, Syamsunie Carsel. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Pendidikan.
Yogyakarta: Penebar Media Pustaka.
Malawi, Ibadullah dan Endang Srii Maruti. 2016. Evaluasi Pendidikan. Jawa
Timur: CV. AE Media Grafika.
Nasrudin, Juhana. 2019. Metodologi Penelitian Pendidikan(buku ajar prakti cara
membuat penelitian). Bandung: PT. Panca Terra Firma.
Ni’matuzahroh dan Susanti Prasetyaningrum. 2018. Observasi: Teori dan Aplikasi
dalam Psikologi. Malang: UMM Press.
Rifai. 2019. Kualitatif: Kualitatif Teologi. Surakarta: Yoyo Topten Exacta.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta:
Kencana.
Sary, Yessy Nur Indah. 2018. Buku Mata Ajar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:
Deepublish.
Siyoto, Sandu dan M. Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Literasi Media Publishing.
Wagiran. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan: Teori Dan Implementasi.
Yogyakarta: Deepublish.
Zaim, M. 2016. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Jakarta: Kencana.

12

Anda mungkin juga menyukai