DOSEN PENGAMPUH :
DISUSUN OLEH :
TADRIS BIOLOGI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga bisa menyelesaikan
tugas mata kuliah Ushul Fiqh yaitu CRITICAL JURNAL REVIEW.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada Dosen mata kuliah Ushul Fiqh yang
telah memberikan arahan dan bimbingan dalam pengerjaan tugas ini, orang tua yang
selalu mendukung kelancaran tugas saya, serta teman-teman saya di kelas P. Biologi 4.
Dalam pengerjaan tugas ini, penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, penulis tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas tugas-tugas di masa yang
akan datang. Dan penulis berharap, semoga tugas ini bisa memberi suatu manfaat bagi
saya dan para pembaca semua.
Rosmayanti Dalimunthe
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah1
B. RumusanMasalah1
C. Tujuan1
D. Manfaat2
A. Jurnal Utama8
BAB IV PEMBAHASAN
KelebihandanKekuranganJurnal
1. Jurnal Utama9
BAB V KESIMPULAN10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Qawaid Fiqhiyyah secara terminologi yaitu, kata Qawaid merupakan bentuk
jamak dari kata kaidah, sedangkan menurut istilah yang berarti aturan atau patokan.
Qawaid Fiqhiyyah merupakan satu materi ilmu yang memiliki faedah dan peran yang
sangat besar dalam menganalisa hukum dari beragam perumpamaan sehingga mudah
penetapan hukum bagi seorang mujtahid.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Qawaid Fiqhiyyah?
2. Apa sajakah dalil Qawaid Fiqhiyyah?
3. Apa sajakah urgensi dari Qawaid Fiqhiyyah?
4. Apa sajakah kedudukan dalam Ifta dan Qadha dalam Qawaid Fiqhiyyah?
5. Apa sajakah perbedaan Qawaid Fiqhiyyah dengan Ushul Fiqh?
6. Apa sajakah hubungan Qawaid Fiqhiyyah dengan Fiqh, Ushul Fiqh?
7. Apa sajakah manfaat dari Qawaid Fiqhiyyah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Qawaid Fiqhiyyah.
2. Untuk mengetahui dalil dalam Qawaid Fiqhiyyah.
3. Untuk mengetahui urgensi dalam Qawaid Fiqhiyyah.
4. Untuk mengetahui kedudukan dalam Ifta dan Qadha dalam Qawaid
Fiqhiyyah.
5. Untuk mengetahui perbedaan Qawaid Fiqhiyyah dengan Ushul Fiqh.
6. Untuk mengetahui hubungan Qawaid Fiqhiyyah dengan Fiqh, Ushul
Fiqh.
7. Untuk mengetahui manfaat dari Qawaid Fiqhiyyah.
1
D. Manfaa
Manfaat melakukan critikal jurnal reviewe adalah agar jurnal yang dikeritik
dapat direvisi sesuai dengan konten ataupun konteks yang dikeritik. Hal ini dilakukan
agar jurnal yang dikeritik bisa menjadi lebih baik lagi.
2
BAB II
KAJIAN TEORITIS
“Hukum yang bersifat universal (kulli) yang diikuti oleh satuan-satuan hukum juz’i
yang banya”
“Ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara yang amaliyah yang diambil dari dalil-
dalil yang tafsily dan diistinbatkan melalui ijtihad yang memerlukan analisa dan
perenungan”
3
kalimat “wa’arid anil jahilina” menunjukkan kepada perintah dilarang
melakukan kezaliman.
2) Hadis: dalil Qawaid Fiqhiyyah juga terdapat pada hadis Nabi Muhammad saw
seperti pada hadis tentang “tiap sesuatu yang memabukkan haram hukumnya”
ini hadis juga berlaku kaidah ammiyah dengan sebutan Al-kalimah Al-
Ammiyah.
3) Qawaid Fiqhiyyah berlaku juga sebagai dalil terdapat pada hadis Nabi
Muhammad saw tentang persoalan niat, kaidah yang digunakan pada hadis
tersebut adalah qaidah fiqhiyyah Al-Amrru bimaqhasidiha.
1. Al-Umuru bi maqashidila
2. Al-Yaqinu la Yuzalu bi asy-Syakk
3. Al-Masyaqqatu Tajlib at-Taysir.
4. Adh-Dhararu Yuzal
5. Al-‘Adatu Muhakkamah
b. Al-Qawaid al-Kulliyah
Qawaid yang menyeluruh yang diterima oleh madzhab-madzhab, tetapi cabang-
cabang dan cakupannya lebih sedikit dari pada qawaid yang lalu. Seperti kaidah al-
Kharaju bi adh-dhaman mendapat hasil disebabkan oleh keharusan menanggung
kerugian.
4
Kaidah-kaidah yang diperselisihkan dalam satu madzhab. Kaidah-kaidah itu
diaplikasikan dalam satu furu’ (cabang) fiqh tidak pada furu’ yang lain, dan
diperselisihkan dalam furu’ satu madzhab.
Menurut bacaan penulisan dalam kitab Al-Qawaid Al-Fiqhiyyah bahwa Ifta dan
Qadha boleh digunakan sebagai alat untuk mengistinbatkan hukum Islam dengan
ketentuan apabila nash tersebut masih umum.
Pada akhirnya untuk melihat tentang arti penting dan kegunaan Qawaid
Fiqhiyyah:
5
E. Perbedaan Qawaid Fiqhiyyah Dengan Usul Fiqh
1. Ilmu ushul fiqih merupakan parameter (tolak ukur) cara berinstinbat
fikih. Kedudukan ilmu ushul fiqih (dalam fiqih) ibarat kedudukan ilmu
nahwu dal am hal pembicaraan dan penulisan, qawaid fiqhiyyah
merupakan wasilah, jembatan penghubung, antara dalil dan hukum.
Ruang lingkup qawaid ushuliyyah adalah dalil dan hukum seperti amr itu
menunjukan wajib, nahyi menunjukan haram, dan wajib mukhayar bila
telah dikjerjakan sebagaian orang, maka yang lainya bebas dari tanggung
jawab. Qawaid fiqhiyyah adalah qaidah kulliyah atau aktsariyah
(mayoritas) yang juz’i-juz’inya (farsial-farsialnya) beberapa masalah
fiqih dan ruang lingkupnya selslu perbuatan orang mukalaf.
2. Qawaid ushuliyyah merupakan qawaid kulliyah yang dapat diaplikasikan
pada seluruh juz’i dan ruanglingkupnya. Ini berbeda dengan qawaid
fiqhiyyah yang merupakan kaidah berbeda dengan qawaid fiqhiyyah yang
merupakan kaidah aghlabiyah (mayoritas) yang dapat diaplikasikan pada
sebagaian juz’i-nya, karena ada pengecualiannya.
3. Qawaid ushuliyyah merupakan dzari’ah (jalan) untuk mengeluarkan
hukum syara’ amali. Qawaid fiqhiyyah merupakan kumpulan dari
hukum-hukum serupa yang mempunyai ‘illat yang sama, dimana
tujuannya untuk menekatkan berbagai persoalan dan mempermudah
mengetahuinya.
6
sunnah melalui pendekatan ushul fiqih yang diantaranya menggunakan qawaid
ushuliyah. Hukum syarak (fiqih) yang telah diistinbath tersebut diikat oleh
qawaid fiqhiyah, dengan maksud supaya lebih mudah difahami dan identfikasi
7
BAB III
IDENTITAS JURNAL
A. Jurnal Utama
1. Judul : Kedudukan Qawaid Fiqhiyyah Dalam
Mengitimbathkan Hukum Islam
2. Penulis : Teungku Riyandi Syafri, S.HI.,MA
3. Penerbit : Dosen Syariah Institut Agama Islam Al-Azz
4. Email Penulis :-
5. Jumlah Halaman : 14 halaman
6. Tahun Terbit :-
7. ISSN :-
8. Volume : Volume 23 Nomor 01
9. Jenis Jurnal :-
8
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Jurnal Utama
a. Kelebihan
- Penulis menggunakan bahasa Indonesia dalam penulisan abstrack
sehingga pembaca dapat mudah memhaminya.
- Penulis menjelas pembahasan jurnal dengan bagus.
- Penulis mencantukan kesimpulan yang ia capai dalam penelitian ini
dengan singkat, padat, dan jelas
- Penulis menggunakan berbagai macam sumber referensi ini dapat
ditandai dengan banyaknya daftar pustaka yang ia cantumkan dalam
jurnal tersebut.
- Penulis mencantumkan footnote
b. Kekurangan
- Penulis tidak mencantumkan apa alasannya kenapa dia melakukan
penelitian dalam melakukan penelitian tersebut.
- Penulis tidak menjelaskan dengan menggunaka media yang lain,
sehingga tidak menarik pembaca.
9
BAB V
KESIMPULAN
Dari critical jurnal review yang saya buat dapat disimpulkan sebagai berikut:
10