Disusun oleh
Nama : Rabiatul Adawiyah
NIM : 0301202080
KELAS PAI-7/SEMESTER II
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU)
MEDAN
2021
IDENTITAS REVIEWER
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat,
baik itu nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, serta nikmat yang lainnya sehingga saya dapat
menyelesaikan critical book report ini dengan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya terkhusus kepada “Drs. Asnil Aidah Ritonga, MA” selaku dosen pengampu yang telah
membimbing saya dalam pembuatan critical book report ini.
Saya tentu menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna,
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran, agar critical book report ini nantinya dapat menjadi critical
book report yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada critical
book report ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
3
I. PENGANTAR
A. Identitas Buku
1. Judul Buku : Ilmu Pendidikan Islam “Menuntun Arah Pendidikan Islam Indonesia”
2. Pengarang : Dr. Rahmat Hidayat, MA
3. Penerbit : Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)
4. Tempat Terbit : Medan
5. Tahun Terbit : 2016
6. Cetakan : Pertama
7. Tebal Buku/ ISBN : 296 Hal/ 978-602-60046-1-1
4
A. BAB I Pendahuluan
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan pola ajaran
Islam. Karena ajaran Islam berdasarkan Alquran, Sunah, pendapat ulama serta warisan
sejarah, maka pendidikan Islam pun mendasarkan diri pada Alquran, Sunah, pendapat ulama
serta warisan sejarah tersebut.
Karena itu, kendatipun ilmu pengetahuan menempati kedudukan yang tinggi dan
terhormat di dalam konsep pendidikan Islam, tetapi ilmu pengetahuan itu bukanlah tujuan
dalam dirinya sendiri. Tujuan ilmu pengetahuan digariskan berdasarkan tuntunan wahyu,
sebab ilmu pengetahuan itu sendiri berasal dari wahyu. Ilmu pengetahuan memperoleh
maknanya yang hakiki jika ia mampu menghantarkan manusia (penuntut ilmu) kepada
tujuannya yang hakiki pula, yaitu kedekatan (taqarrub) kepada Allah, dan kebaikan kepada
sesama manusia (akhlaqul karimah). Karena itu akhlak menempati posisi penting, bahkan
sentral dalam pendidikan Islam. Hal ini merupakan kelanjutan logis dari pernyataan Nabi
Saw. sendiri bahwa beliau diutus membawa agama Islam ke dunia ini untuk menyempurnaan
keluhuran akhlak budi manusia..
5
Peserta didik merupakan raw material atau bahan mentah dalam proses transformasi
pendidikan. Dalam undang- undang No. 20 tahun 2003, dijelaskan bahwa peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik
diartikan dengan orang yang telah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan
pengarahan.
Kurikulum menjadi landasan berpijak suatu lembaga pendidikan untuk melangkah
lebih jauh mengembangkan ciri khas suatu lembaga penididikan dengan corak dan warna
yang berbeda tergantung latar belakang lembaga tersebut. Apabila suatu lembaga pendidikan
bernafasakan Internasioanal maka kurikulum yang disusun pun harus mengedepankan daya
saing internasional, apabila suatu lembaga pendidikan bernafaskan Islam maka dapat
dipastikan kurikulum yang dibentuk juga akan terkontaminasi bahkan sengaja memasukkan
muatan-muatan agama sebagai konsekuansi dari ke khasan suatu lembaga.
Metode pendidikan Islam adalah prosedur umum dalam penyampaian materi untuk
mencapai tujuan pendidikan didasarkan atas asumsi tertentu tentang hakikat Islam sebagai
suprasistem. Metode pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan,
sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada dasar-
dasar metode pendidikan tersebut. Dasar metode pendidikan Islam itu diantaranya adalah
dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.
Kedudukan evaluasi dalam proses kegiatan juga memiliki kedudukan yang sama
pentingnya, karena evaluasi merupakan bagian integral dari proses kegiatan secara
keseluruhan. Karena itu secara sederhana evaluasi akan menjadi wahana untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan serta menjadi sumber
informasi yang terukur, hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi di dalam proses
pencapaian tujuan yang telahdirumuskan.
7
III. KELEBIHAN & KEKURANGAN BUKU
A. Kelebihan Buku
1) Materi pembelajaran sangat lengkap dan kompleks,
2) Pembahasan yang ada di buku ini semua merata dan informasi yan disampaikan
menyeluruh,
3) Buku ini memuat banyak referensi,
4) Penjelasan yang diberikan detail dan dilengkapi dengan dalil.
B. Kelemahan Buku
1) Masih terdapat kesalahan pengetikan kata dalam buku ini,
2) Penjelasan materi di dalam isi buku ini tidak langsung ke poinnya dan terkesan
bertele-tele,
3) Buku ini tidak direvisi sejak edisi pertama.